Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan dan Pendayagunaan Dokter

Pengembangan dan Pendayagunaan Dokter sesuai dengan undang-undang yang


telah dibuat oleh pemerintah:
1. UU no 29 tahun 2004 : Tentang Praktek kedokteran
Pada UU 29 tahun 2004 lahirlah Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang
tediri dari:
a. Konsil Dokter
b. Konsil Dokter gigi
2. UU no 20 tahun 2013 : Tentang pendidikan kedokteran (dikdok)
Pada UU 20 tahun 2014 dibuat oleh pemerinah untuk memberikan
peraturan-pertauran mengenai pendidikan kedokteran yang isinya:
a. Kewajiban untuk semua dokter indonesia waib mengikuti internship
selama 1 tahun.
b. Pengakuan DLP (Dokter Layanan Primer)
c. UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia)
3. UU no 36 tahun 2014 : Tentang Tenaga kesehatan
Seseorang dikatakan sebagai Tenaga Kesehatan ditetapkan olleh
pemerinttah minimal penddidikan terakhir seorang tenaga kesehatan
adalah minimal Diploma (D3). Pada UU no 36 tahun 2014 dijelaskan
bahwa di Indonesia terdapat 39 jenis tenaga kesehatan, dan saat ini 39
jenis tenaga kesehatan telah di bagi menjadi 13 Kelompok, antara lain :
a. Tenaga medis
: dokter, dokter gigi, dokter
spesialis
b. Tenaga kefarmasian
: apoteker, analis farmasi
c. Tenaga keperawatan
: perawat, bidan
d. Tenaga gizi
: nutrisilionis, dictionis
e. Tenaga kesehatan masyarakat : epidimiologi kesehatan,
mikrobiologi kesehatan
f. Tenaga teknis medis
: radiografer, redioterapi, tekhnisi
transfusi
g. Tenaga keterapian fisik
: fisioterapi, terapis bicara, acupasi
therapist
h. Tenaga tradisionall
i. Dan lain-lain
Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi adalah pengakuan keahlian seseorang sebagai
seorang dokter yang sudah berkompeten. Sertikfikat kompetensi dikeluarkan
oleh konsil setelah seorang dokter dinyatakan lulus UKDI.
Surat Izin Praktek
Seorang dokter dapat membuka praktek setelah sertifikat kompetensi
sudah dikeluaran. Namun saat ini peraturan baru telah dikeluarkan pemerintah
yaitu mewajibkan dokter untuk mengikuti program internship terlebih dahulu.
Program pemerintah
1. PPDS

2. DLP
3. Nusantara Sehat
Malpraktek & Pelanggaran Kode Etik Tenaga Kesehatan
Latar Belakang

Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat tentang
hukum

Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat tentang
hukum

Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat tentang
hukum

Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat tentang
hukum

Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat tentang
hukum
Definisi
Malpraktek profesi kesehatan adalah kelalaian dari seseorang dokter atau tenaga
keperawattan (perawat dan bidan) untuk mempergunakan tingkat kepandaian
dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim
dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran
dilingkungan yang sama

Malpraktek dalam
profesi kesehatan

Norma
hukum

Yuridical
malpractice

Criminal
Malpractic
e
Civil
malpractic
e

sengaja

Norma
etika

ceroboh

Lalai

Administrat
if
malpractice

Ethical
malpractice

1. Criminal Malpractice, yaitu:


a. Perbuatan tersebut adalah perbuatan tercela
b. Dilakukan dengan sikap batin yang salah yang beruba kesengajaan,
kecerobohan atau kealpaan.
2. Civil Malpractice, yaitu :
a. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib
dilakukan
b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan
tetapi terlambat melakukkannya
c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan
tetapi tidak sempurna
d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya
dilakukan.
3. Administrative Malpractice yaitu seorang dokter telah melanggar hukum
administrasi.
Upaya mencegah malpraktek yang harus dilakukan dokter
1.
2.
3.
4.

Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya.


Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.
Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
Apabila ada keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter yang
lebih ahli.
5. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala
kebutuhannya.
6. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluaga, dan masyarakat
sekitar.
Untuk membuktikan kelalaian seorang dokter, maka penggugatan harus dapat
membuktikan adanya unsur berikutt:

1.
2.
3.
4.

Duty (Kewajiban)
Dereliction of duty (penyimpangan dari kewajiban)
Direct causation (penyebab langsung)
Damage (kerugian)

Anda mungkin juga menyukai