Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh:
Kelompok 4A
Ni Kadek Jumita Rianti
(P07131013028)
(P07131013030)
(P07131013032)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
DENPASAR
2015
KASUS
Tuan B umur 55 tahun, pekerjaan sebagai satpam pabrik plastik, mempunyai
tiga orang anak dan seorang istri. Tinggi badan 165 cm, berat badan 49 kg.
Dirawat di RS Pemerintah (kelas I) karena mengeluh nafsu makan menurun,
mual, muntah (apa yang dimakan diminum dimuntahkan), cegukan, buang air
kecil hanya sedikit tapi tidak sakit, BAB lancar. Penderita mempunyai
riwayat menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan satu tahun yang lalu
pernah dirawat karena ada batu ginjal.
Keadaan umum
Mata
: konjungtiva anemis
Abdomen
: datar, supel
Ekstremitas
: tidak oedema
Suhu
Ureum darah
Kreatinin darah
Asam urat
: 10,3 mg/dl
Natrium darah
Kalium
Hemoglobin
: 6,9 gr/dl
Volume urin
: 700 cc/hari
Diagnosa medis GGK pre dialisis. Hasil anamnesa gizi, pasien mempunyai
pola makan tiga kali sehari, tidak ada alergi terhadap bahan makanan tertentu,
senang makanan yang manis, tempe, tiap malam mempunyai kebiasaan
minum kopi, tidak suka minum air putih lebih menyukai soft drink. Susunlah
asuhan gizi pada pasien ini menggunakan format NCP.
STANDAR PEMBANDING
MASALAH
/NILAI NORMAL
Antropometri:
Umur: 55 tahun
BB: 49 kg
BBI: 58,5 kg
18,0)
TB: 165 cm
Biokimia:
Peningkatan nilai
mg/dl
mmol/L
dengan:
Ureum darah
(>10-50 mg/dl)
Kreatinin darah
(>0,5-1,1 mg/dl)
Asam urat
(>3,4-7 mg/dl)
Kalium
(>3,5-5,5 mmol/L)
Penurunan nilai
laboratorium yang ditandai
dengan:
Natrium darah
(<135-150 mmol/L)
Hemoglobin
(<13-16 gr/dl)
Volume urin
(<1000-2000 cc/hari)
Diet/Riwayat Gizi:
Pasien
mempunyai
pola
makanan
minum
tertentu,
senang
malam
soft
drink
mempunyai
bekerja
sebagai
Pernah
satpam
pabrik
plastik,
ginjal
seorang
istri.
mempunyai
Pasien
riwayat
yang
lalu
karena
pernah
ada
ginjal.
2. Diagnosa Gizi
batu
menderita
batu
ETIOLOGI/AKAR
PROBLEM
O
1.
2.
NC.
1.4
MASALAH
TANDA/GEJALA
BB kurang 9.5 dan IMT
= 18,0
Gangguan Perubahan struktur anatomi Nafsu makan menurun,
3.
NC.
2.2
Perubahan Adanya
gangguan
diminum
dimuntahkan)
fungsi Ureum darah: 327,5
ginjal
mg/dl
Kreatinin darah: 21
mg/dl
3. Intervensi Gizi
N
O
1.
DIAGNOSA GIZI
P (Problem)
E (Etiologi)
INTERVENSI
BB kurang
mencapai BBI
Cara: Meningkatkan
energi
S (Sign/Simptom)
IMT = 18,0
dengan
asupan
memberikan
2.
P (Problem)
Tujuan:
Memulihkan
fungsi
E (Etiologi)
intestinal
Perubahan
gastro intestinal
struktur Cara: Mengatur pola makan dari
tract
S (Sign/Simptom)
dengan
porsi
namun sering
Nafsu makan menurun, Target: Menghilangkan keluhan
mual, muntah (apa yang akibat dari adanya
dimakan
gangguan
dimuntahkan)
3.
kecil
waktu 1 minggu
P (Problem)
Perubahan
nilai
E (Etiologi)
terkait gizi
mencapai normal
Adanya gangguan fungsi Cara: Mengurangi konsumsi kopi
ginjal
S (Sign/Simptom)
Kreatinin darah: 21
mg/dl
PRESKREPSI DIET:
Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan
kebutuhan fisik.
Syarat Diet:
-
Bentuk: Lunak
Frekuensi: 3 kali sehari makanan utama dan 2 kali sehari makanan selingan.
Nilai Gizi:
-
Energi
Energi = 35 kkal / kg BB ideal / hari
= 35 kkal x 58,5 kg / hari
= 2.047,5 kkal
Protein
Protein = 0,6 gr / kg BB ideal / hari
= 0,6 gr x 58,5 kg / hari
= 35,1 gr
Lemak
Lemak=
25 x 2.047,5 kkal
=56,88 gram
9
Karbohidrat
Karbohidrat=
60 x 2.047,5 kkal
=307,13 gram
4
EDUKASI GIZI:
1. Tujuan: Meningkatkan pemahaman tentang diet PGK Predialisis dan
perubahan perilaku makan pada pasien.
2. Konten Materi:
-
Nefropati toksik
Manifestasi Klinis
yang
bisa
direabsorpsi
berakibat
diuresis
osmotik
disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah
banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejalagejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan
ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi
renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih
rendah itu.
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya
diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan
mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah
maka gejala akan semakin berat.
Diet Penyakit Ginjal Kronik Predialisis
Tujuan dari diet penyakit ginjak kronik predialisis adalah:
-
Lemak: 25-30% total kalori, pembatasan lemak jenuh <10%; bila ada
dislipidemia dianjurkan kolesterol dalam makanan <300 mg/hari
Kalori dan karbohidrat adalah sisa dari perhitungan untuk protein dan lemak
ribosom penerjemahan dilakukan. Untuk saat ini, protein masih "mentah", terdiri
dari proteinogenik asam amino. Melalui mekanisme pasca-translasi, membentuk
protein yang memiliki fungsi biologis penuh. Mutu protein bahan makanan
ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang di kandungnya. Protein
komplit atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah protein
yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai
untuk keperluan pertumbuhan, yaitu semua protein hewani kecuali gelatin,
merupakan protein komplit.
Sumber Protein Makanan Hewan
1. Daging Merah
Konsumsi daging merah seperti daging sapi, kambing dan domba yang baik bagi
tubuh. Selain sebagai sumber protein, daging merah juga penting sebagai sumber
vitamin B12 dan zat besi heme. Vitamin B12 adalah vitamin yang sulit untuk
menemukan pada tanaman. Oleh karena itu, orang-orang yang hanya
mengkonsumsi protein nabati memiliki peningkatan risiko kekurangan vitamin
B12. Besi ditemukan dalam dua bentuk: heme dan non-heme. Heme besi adalah
jenis besi yang mudah diserap oleh tubuh daripada non-heme. Oleh karena itu,
konsumsi daging merah untuk menjamin kecukupan zat besi dalam tubuh.
2. Daging putih
Ayam adalah salah satu contoh sumber protein daging putih. Sama seperti dengan
daging merah, ayam juga mengandung lemak dan kolesterol. Ayam lemak yang
ditemukan dalam kulit banyak dan paha ayam, jadi pilihlah sepotong dada ayam.
3. Ikan (Fish)
Tentu saja kita semua tahu bahwa ikan adalah makanan tinggi protein. Namun,
tidak seperti daging, kita tidak perlu khawatir tentang kandungan lemak pada ikan.
Beberapa jenis ikan, seperti gindara memiliki kandungan lemak yang sangat
rendah. Ikan seperti salmon dan tuna memiliki kandungan lemak yang cukup, tapi
jangan khawatir karena lemak yang terkandung di dalamnya baik lemak Omega 3.
4. Susu dan produk susu lainnya
80% protein dalam susu adalah kasein protein, sedangkan 20% sisanya adalah
protein whey. Kombinasi dari kedua jenis protein akan mengoptimalkan latihan
sixpack Anda. Whey protein dapat diserap dengan cepat oleh tubuh sehingga
cocok untuk dikonsumsi sebelum berolahraga. Sebaliknya, efek dari protein
kasein slow release untuk menjaga kandungan protein selama tidur Anda. Susu
kasein protein tinggi dapat ditemukan pada Formula Rilis L-Men Regular Lambat.
5. Telur
Telur adalah salah satu makanan umum untuk dikonsumsi oleh penggemar
kebugaran untuk memenuhi kebutuhan protein tinggi sejak jaman dahulu.
Mengapa demikian? Kualitas protein dinilai dengan beberapa parameter, salah
satunya adalah nilai biologis (BV). Nilai yang lebih tinggi berarti bahwa protein
protein BV lebih mudah diserap dalam tubuh. Dibandingkan dengan sumber
protein lainnya, nilai BV (telur utuh) adalah yang tertinggi, yaitu 100.
Metode : dengan melakukan konseling gizi serta wawancara kepada pasien dan
keluarga pasien.
4. Monitoring dan Evaluasi
PARAMETER
BB
TARGET/
TUJUAN
0,5
EVALUASI
49 kg
Peningkatan
49,3 kg
49,7 kg
kg/minggu
Fungsi
intestinal
BB
TINDAK
LANJUT
Mengatur pola
0,5 makan
dan
kg/minggu
meningkatakan
sudah
konsumsi
mencapai
energi,
serta
gastro Memulihkan
Nafsu
Nafsu
Nafsu
target
Fungsi
konseling gizi
Mengatur pola
fungsi gastro
makan
makan
makan
gastro
makan
intestinal
menurun,
mulai
membaik
intestinal
segi
mual,
membaik,
dan mual
sudah
jenis,
muntah
mual,
mengalami
frekuensi
muntah
pemulihan,
makan
dari
jumlah,
dan
atau
memberikan
mengalami
makanan
mual
dengan
kecil
sering,
namun
serta
Ureum darah:
327,55
320,64
283,23
Hasil LAB
konseling gizi
Lanjutkan
10-50 mg/dl
Kreatinin
mg/dl
21 mg/dl
mg/dl
19 mg/dl
mg/dl
16 mg/dl
belum
pemberian diet
mencapai
PGK
nilai normal
Predialisis,
darah: 0,5-1,1
Hasil LAB
porsi
mg/dl
Asam urat:
10,3 mg/dl
10,1 mg/dl
9,7 mg/dl
3,4-7 mg/dl
Natrium
130
132
131
darah: 135-
mmol/L
mmol/L
mmol/L
150 mmol/L
Kalium: 3,5-
6,9
6,4
6,1 mmol/L
5,5 mmol/L
Hemoglobin:
mmol/L
6,9 gr/dl
mmol/L
7,1 gr/dl
7,6 mg/dl
13-16 gr/dl
Volume urin:
700 cc/hari
800 cc/hari
900 cc/hari
2000 cc/hari
serta konseling
gizi