Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INDONESIA
Pada saat ini nelayan dan pengusaha perikanan tangkap dipusingkan dengan harga
bahan bakar minyak yang cukup tinggi dan ditambah lagi semakin sulit atau jauh mencari
daerah penangkapan ikan. Dengan keadaan seperti ini tentu sangat diperlukan untuk mencari
alternatif jenis alat tangkap yang pengopeasiannya hemat energi (bahan bakar minyak)
dimana set net kemungkinan dapat dikembangkan. Set net atau sero jarring adalah sejenis alat
tangkap ikan bersifat menetap dan berfungsi sebagai perangkap ikan dan biasanya
dioperasikan di perairan pantai. Ikan umumnya memiliki sifat beruaya menyusuri pantai,
pada saat melakukan ruaya ini kemudian dihadang oleh jaring set net kemudian ikan tersebut
tergiring masuk ke dalam kantong. Ikan yang telah masuk ke dalam kantong umumnya akan
mengalami kesulitan untuk keluar lagi sehingga ikan tersebut akan mudah untuk ditangkap
dengan cara mengangkat jarring kantong. Satu unit set net terdiri dari beberapa bagian yakni
penaju (leader net), serambi (trap/play ground), ijeb-ijeb (entrance) dan kantong (bag/crib).
Jenis alat tangkap set net banyak dioperasikan oleh nelayan di Jepang sejak ratusan
tahun yang lalu dengan berbagai ukuran yakni kecil, sedang, dan besar. Set net berukuran
kecil umumnya dengan panjang penaju kurang dari 500 m dipasang pada kedalaman perairan
kurang dari 20 m, sedang yang berukuran besar memiliki panjang penaju antara 4000-5000 m
dan dipasang pada perairan dengan kedalaman antara 30 40 m.
Hemat bahan bakar karena alat dipasang menetap sehingga kapal tidak perlu berlayar
jauh untuk mencari daerah penangkapan.
Jaring set net yang terpasang di laut dapat digunakan sebagai tempat berlindung
(shelter) ikan-ikan yang berukuran kecil sehingga tidak dimakan predator.
Hasil tangkapan ikan relatif segar/masih hidup dan dapat diangkat/diambil sesuai
dengan kebutuhan pasar.
Kelemahan
Hasil tangkapan set net sangat tergantung pada ruaya ikan sehingga untuk memasang
set net harus diketahui jalur ruaya ikan terlebih dulu.
Jika digunakan penaju (lead net) cukup panjang akan mengganggu alur pelayaran
kapal dan juga pengoperasian alat tangkap lain.
Tidak semua ikan tertangkap di dalam kantong, kadang-kadang tertangkap juga secara
gilled or entangled di bagian penaju (lead net) atau serambi (trap net) terutama
yang menggunakan bahan jarring sehingga diperlukan pekerjaan tambahan untuk
memeriksa bagian tersebut.
Jaring harus sering dibersihkan terutama bagian kantong karena banyak ditempeli
oleh kotoran dan teritip.
Kemungkinan Pengembangannya
Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan memiliki garis pantai sekitar 81.000 km
dengan berbagai teluk dan semenanjung. Dengan topografi seperti ini maka wilayah perairan
laut Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan perikanan set net. Beberapa hal penting
yang harus diperhatikan sebelum pemasangan set antara lain: ketersedian sumber daya ikan
yang menjadi tujuan penangkapan, pola ruaya ikan yang menjadi tujuan penangkapan,
kondisi perairan dimana set net akan dipasang (topografi dasar, keadaan arus, pasang surut,
dan gelombang).
Pengembangann alat tangkap set net sebaiknya dilakukan di wilayah perairan
Indonesia bagian timur karena disamping alasan sumberdaya ikan yang masih tersedia dan
juga apabila dipasang dengan ukuran yang besar tidak terlalu mengganggu arus pelayaran dan
pengoperasian alat tangkap lain. Jika dikembangkan di wilayah Indonesia timur tinggal
memikirkan bagaimana cara pemasaran hasil tangkapannya.