Dasar Hukum:
1. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat
Statistik
2. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS
1. Kepala;
2. Sekretariat Utama;
STIS
Deputi
Bidang
Metodologi
dan Informasi
Statistik
Pusat
Pendidikan
dan Pelatihan
Deputi
Bidang Statistik
Sosial
Deputi
Bidang Statistik
Produksi
Deputi
Bidang Statistik
Distribusi dan
Jasa
Instansi Vertikal
Deputi
Bidang Neraca
dan Analisis
Statistik
Inspektorat
Utama
STIS
Pusat
Pendidikan
dan Pelatihan
Biro Bina
Program
Biro
Keuangan
Biro
Kepegawaian
Biro
Humas &
Hukum
Biro
Umum
Deputi
Bidang
Metodologi
dan Informasi
Statistik
Deputi
Bidang Statistik
Sosial
Deputi
Bidang Statistik
Produksi
Deputi
Bidang
Statistik
Distribusi dan
Jasa
Deputi
Bidang Neraca
dan Analisis
Statistik
Inspektorat
Utama
Direktorat
Pengembangan Metodologi Sensus
dan Survei
Direktorat
Statistik
Kependudukan dan
Ketenagakerjaan
Direktorat
Statistik
Tnm Pangan,
Hortikultura,
dan
Perkebunan
Direktorat
Statistik
Distribusi
Direktorat
Neraca
Produksi
Inspektorat
Wilayah I
Direktorat
Diseminasi
Statistik
Direktorat
Statistik Kesra
Direktorat
Statistik
Peternakan,
Perikanan, dan
Kehutanan
Direktorat
Statistik Harga
Direktorat
Neraca
Pengeluaran
Inspektorat
Wilayah II
Direktorat
Sistem
Informasi
Statistik
Direktorat
Statistik
Ketahanan
Sosial
Direktorat
Statistik
Industri
Direktorat
Statistik
Keuangan, TI,
dan Pariwisata
Direktorat
Analisis dan
Pengembangan
Statistik
Inspektorat
Wilayah III
Bagian Tata
Usaha
Bidang Statistik
Sosial
Bidang Statistik
Produksi
Tenaga
Fungsional
Bidang Statistik
Distribusi
Bidang Neraca
Wilayah dan
Analisis Statistik
Bidang
Integrasi
Pengolahan dan
Diseminasi
Statistik
Sub Bagian
Tata Usaha
Seksi Statistik
Sosial
Seksi Statistik
Produksi
Tenaga
Fungsional
Seksi Statistik
Distribusi
Seksi Neraca
Wilayah dan
Analisis Statistik
Seksi Integrasi
Pengolahan dan
Diseminasi
Statistik
Kedudukan BPS
1. Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen
(LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden.
2. Dalam kegiatan sehari-hari, BPS berkoordinasi dengan Kepala
Bappenas / Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
(Meneg PPN).
Tugas BPS
Badan Pusat Statistik berkewajiban melaksanakan tugas pemerintahan
di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang
Statistik.
Fungsi BPS
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan
statistik;
2. Penyelenggaraan statistik dasar;
3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS;
4. Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi Pemerintah di
bidang kegiatan statistik;
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan
tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
BADAN PUSAT STATISTIK
Kewenangan BPS
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
secara makro;
3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;
4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;
5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, yaitu:
Visi BPS
Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk semua
Misi BPS
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga
statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung
pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan
perstatistikan Indonesia.
3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi,
pengukuran, kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap
penyelenggaraan statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
Nilai-nilai Inti
Core values (nilainilai inti) BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk
membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam
melaksanakan tugas.
Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari:
1. PROFESIONAL
Merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
dalam melaksanakan profesi/tugasnya, dengan unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Kompeten
Mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban;
b. Efektif
Memberikan hasil maksimal;
BADAN PUSAT STATISTIK
c. Efisien
Mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya
minimal;
d. Inovatif
Selalu melakukan pembaruan dan/atau penyempurnaan melalui
proses pembelajaran diri secara terus-menerus;
e. Sistemik
Meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses
sehingga pekerjaan yang satu menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari pekerjaan yang lain.
BADAN PUSAT STATISTIK
2. INTEGRITAS
Merupakan sikap dan perilaku kerja yang harus dimiliki oleh setiap
pegawai dalam pengabdiannya kepada institusi/organisasi, dengan
unsur-unsur sebagai berikut:
a. Dedikasi
Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban
dan institusi;
b. Disiplin
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan;
c. Konsisten
Satunya kata dengan perbuatan;
BADAN PUSAT STATISTIK
d. Terbuka
Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari
berbagai pihak;
e. Akuntabel
Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur.
3. AMANAH
Merupakan sikap kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
untuk dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Terpercaya
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak
hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh
dimensi mental spiritual;
b. Jujur
c. Tulus
Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik
kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta
mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan
manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang
Maha Esa;
d. Adil
Menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan
haknya.
TERIMA KASIH