Kista Brankial Eike 2 2003
Kista Brankial Eike 2 2003
ANATOMI LEHER
Leher adalah daerah tubuh yang
terletak diantara pinggir bawah
mandibula disebelah atas dan
incisura suprasternalis serta pinggir
atas clavicula di sebelah bawah.
ANATOMI LEHER
OTOT-OTOT LEHER
1.
Bagian ventral
a. Platysma
b. M. Sternokleidomastoideus
c. Otot otot cranial dari Os
Hyoid
d. Otot otot caudal dari Os
Hyoid
e. Otot otot bagian dalam
Defenisi
Kista celah brankial (Branchial Cyst)
merupakan sisa apparatus brankial
janin yang tertinggal di mana seluruh
struktur leher berasal. Kista brankial
adalah suatu massa yang muncul pada
masa kanak-kanak atau masa dewasa,
biasanya anterior terhadap sepertiga
atas otot sternokleidomastoideus
Epidemiologi
Etiologi
Kista brankial merupakan
cacat bawaan lahir yang
terjadi pada awal
perkembangan embrio.
Struktur leher mayor
terbentuk selama minggu
kelima perkembangan janin.
Patofisiologi
Gambar A. Perkembangan
apparatus arkus brankial.
Pada awal perkembangan,
terdapat lima arkus brankial
dan
celah
penyertanya
yang dapat dilihat dari
permukaan luar embrio.
Gambar B. Perkembangan
apparatus arkus brankial.
Engan matangnya embrio,
tonjolan
epiperikardial
menenggelamkan arkus
arkus yang terletak di
kaudal arkus kedua, dengan
demikian membentuk sinus
servikalis His.
Gambaran Klinis
* sebuah kista brankial umumnya muncul sebagai massa di
leher yang soliter dan tidak sakit pada seorang anak atau
dewasa muda. Riwayat pembengkakan intermiten dan nyeri
pada lesi selama infeksi saluran pernapasan atas mungkin
terjadi
*Dalam beberapa kasus, pasien dengan kista brankial dapat
hadir dengan gejala kompresif lokal. Riwayat keluarga
mungkin ada
*Pada pemeriksaan fisik : lesi dari kista brankial primer
muncul sebagai kista yang lunak, tidak nyeri tekan, massa
berfluktuasi, yang terjadi di sepanjang bagian sepertiga
bawah dari perbatasan anteromedial otot sternocleidomastoid
antara otot dan kulit di atasnya
*Lesi kista brankialis sekunder memberikan gambaran yang
dapat nyeri jika merupakan sekunder dari inflamasi atau
infeksi. Kerika berhubungan dengan saluran sinus, discharge
mukoid atau putulen ke kulit atau ke faring dapat hadir
Anamnesa
Diagnosa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
@ Pemeriksaan laboratorium : tidak
ada pemeriksaan laboratorium khusus
untuk pemeriksaan kista brankial
@ Ultrasonografi
@ CT-Scan
@ MRI
Gambar 7. Gambaran kista brankial kedua dimana Contrastenhanced axial computed tomography scan pada level tulang
hyoid menunjukkan temuan massa yang besar, dapat ditemukan
dengan jelas, massa teredam air (m) pada perbatasan anterior
dari otot sternocleidomastoid kiri
Diagnosa Banding
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Pembedahan
Eksisi
Komplikasi
Prognosis
Setelah bedah eksisi kista brankial,
kekambuhan jarang terjadi, dengan
risiko diperkirakan 3%, kecuali operasi
sebelumnya atua infeksi berulang
telah terjadi, dimana dalam hal ini,
risiko akan meningkat setinggi 20%