Anda di halaman 1dari 12

HEDGING : FAIR VALUE HEDGING, CASH FLOW HEDGING,

DAN NET ASSET FOREIGN INVESTMENT


Nama Dosen :
Dr. Kumala Hadi, MS, Ak, CA, CPA

Mata Kuliah :
Pelaporan Korporat

DisusunOleh:
Rani DwiAnggraini

14314037

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015

HEDGING : FAIR VALUE HEDGING, CASH FLOW HEDGING, DAN NET


ASSET FOREIGN INVESTMENT
Hedge accounting adalah teknik manajemen risiko dengan menggunakan derivatif atau
instrumen hedging lainnya

untuk

mengkompensasi

(offset)

perubahan nilai

wajar atau

perubahan arus kas terkait asset, kewajiban, dan transaksi-transaksi di masa depan. IAS 39
mencakup prinsip-prinsip akuntansi khusus untuk aktivitas hedging.
Apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi, entitas diperbolehkan untuk menyimpang dari
ketentuan-ketentuan akuntansi yang lazim dan menerapkan hedge accounting untuk asset dan
kewajiban

yang

terkait

mengenai hedging bersifat

dengan
opsional;

aktivitas hedging.
entitas

tidak

Ketentuan

diharuskan

perlakuan
untuk

akuntansi

menerapkannya.

Pengaruh hedge accounting adalah, keuntungan atau kerugian atas instrumen hedgingdan itemitem yang dilindunginya diakui dalam periode yang sama; keuntungan dan kerugian
ditandingkan dalam periode yang sama.
-

Unsur-Unsur Aktivitas Hedging


Terdapat dua unsur dalam aktivitas hedging:
1.

Instrumen Hedging
Instrumen hedging mencakup derivatif, asset keuangan non-derivatif, atau
kewajiban keuangan non-derivatif. Semua kontrak derivatif dengan pihak eksternal bisa
digunakan sebagai instrumen hedging, kecuali untuk sebagian written options. Asset dan
kewajiban non-derivatif hanya bisa digunakan sebagai instrumen hedging atas risiko mata
uang asing. Untuk menjadi instrumen hedging, nilai wajar instrumen hedging atau arus
kas yang diakibatkannya harus mengkompensasi perubahan nilai wajar atau arus kas
asset, kewajiban, atau transaksi yang dilindunginya. Untuk tujuan hedging, hanya
instrumen yang terkait dengan pihak eksternal saja yang boleh digunakan sebagai
instrumen hedging.

2.

Item Yang Dilindungi


Item yang dilindungi (hedged item) mencakup asset, kewajiban, komitmen
perusahaan, transaksi yang akan terjadi di masa depan, atau investasi netto dalam operasi
luar negeri. Untuk menjadi item yang dilindungi, suatu item harus berisiko bagi

perusahaan, nilai wajar atau arus kas yang diakibatkannya di masa depan mungkin
berubah dan mempengaruhi laba perusahaan.

IAS 39 mengidentifikasi tiga jenis hedging:


1. Fair Value Hedges, Atau Lindung Nilai Wajar
Menurut Epstein & Jermakowicz (2008), fair value hedges, atau perlindungan
nilai wajar, adalah penggunaan instrumen derivatif atau instrumen keuangan lainnya
untuk melindungi perusahaan dari risiko terkait perubahan nilai wajar (fair value)
asset atau kewajiban yang diperkirakan akan mempengaruhi laba yang dilaporkan
oleh perusahaan yang bersangkutan. Baik item-item asset/kewajiban yang dilindungi
maupun derivatif yang digunakan sebagai instrumen hedging atas asset/kewajiban itu
harus dinyatakan

kembali dengan nilai wajar yang

berlaku pada akhir

periode. Untung ( gains ) atau rugi ( losses ) atas item-item itu harus segera diakui
dalam laba/rugi periode, tidak ditangguhkan. Untuk memperjelas definisi dan
perlakuan akuntansi sebagaimana disebutkan di atas, kita akan memodifikasi ilustrasi
Jacobs dan Watson.
Pada tanggal 1 Januari 2006, Jacobs Company meminjam uang sebesar $200,000
dari State Bank. Pinjaman itu berjangka waktu tiga tahun dengan suku bunga
tetap 9%, yang harus dibayar tahunan.
Untuk mengantisipasi penurunan suku bunga di pasar kredit, pada tanggal 1
Januari 2006, Jacobs mengikatkan diri dalam kesepakatan pay-fixed, receive variable
interest rate swap dengan Watson untuk dua pembayaran bunga terakhir.
Dengan hedging ini, Jacobs ingin menukarkan suku bunga tetap-nya dengan suku
bunga variabel. Pada tanggal kesepakatan kontrak, 1 Januari 2006, suku
bunga (kurs) LIBOR yang berlaku adalah 7%.
Transaksinya

akan

diselesaikan

secara

netto Notional

amount,

dasar

penghitungan bunga dalam kontrak swap ini, disepakati sebesar $200,000,


sedangkan formula suku bunga variabel disepakati pada kurs LIBOR + 2%.
1 Januari 2006 :

Jacobs Company membuat ayat jurnal berikut untuk mencatat penerimaan kas dan
timbulnya kewajiban kepada State Bank.

31 Desember 2006 :
Jacobs Company membayar bunga pinjaman sebesar $18,000 ( 9% x $200,000 ) dan
membuat ayat jurnal berikut untuk mencatat transaksi tersebut.

Jumlah bunga yang sama akan dibayarkan oleh Jacobs kepada State Bank setiap
akhir tahun, karena suku bunga yang dibebankan oleh State Bank adalah suku bunga
tetap 9%.
Perlakuan akuntansi untuk fair value hedges mengharuskan pinjaman Jacobs
kepada

State

Bank

serta

kontrak

swap

yang

digunakan

sebagai

instrumen hedging dilaporkan (dinyatakan kembali) dengan nilai wajar (fair vaue)
pada tanggal neraca.
Suku bunga (kurs) LIBOR yang berlaku saat ini, 31 Desember 2006, adalah 6.5%.
Dengan adanya kontrak swap, ini berarti, pada tanggal 31 Desember 2007, satu tahun
yang akan datang, Jacobs Company akan menerima pembayaran dari Watson sebesar
$1,000 [(9%-8.5%) x $200,000].
Jumlah $1,000 tersebut serta suku bunga variabel 8.5% (kurs LIBOR 6,5% + 2%),
digunakan sebagai dasar penghitungan nilai wajar kontrak swap sebagai berikut:

Nilai sekarang (31 Desember 2006) dari $1,000 yang akan diterima pada tanggal
31 Desember 2007 = $1,000 / (1+8.5%) = $922

Nilai sekarang (31 Desember 2006) dari $1,000 yang akan diterima pada tanggal
31 Desember 2008 = $1,000/(1+8.5%)2 = $848

Sehingga estimasi total nilai sekarang swap pada saat ini (31 Desember 2006) adalah
= $922+$848 = $1,770
Ayat jurnal untuk mencatat nilai wajar kontrak swap dan kewajiban per 31
Desember 2006 adalah sebagai berikut:

Akun interest rate swap dikelompokkan sebagai asset karena mencerminkan


jumlah yang akan diterima di masa mendatang. Pinjaman kepada State Bank juga
dinyatakan kembali untuk menyesuaikan dengan nilai wajarnya pada saat ini, 31
Desember 2006.
31 Desember 2007
Dengan suku bunga tetap (flat) 9%, Jacobs membayar bunga tahunan $18,000
kepada State Bank.

Jacobs menerima pembayaran dari Watson karena suku bunga (kurs) LIBOR
tahun sebelumnya lebih rendah dari 9%.

Perhatikan, beban bunga yang diakui (dilaporkan dalam laporan laba rugi) untuk
tahun 2007 menjadi sebesar $17,000 [$18,000 - $1,000], meskipun Jacobs membayar
$18,000 kepada State Bank.
Kurs LIBOR yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2007 berada pada level
7.25%, sehingga LIBOR+2% = 9.25%, lebih tinggi dari bunga tetap yang disepakati
dalam kontrak swap 9%. Ini berarti, pada tanggal 31 Desember 2008, satu tahun dari

sekarang, Jacobs Company harus membayar $500 [(9.25% - 9%)*$200,000] kepada


Watson.umlah $500 tersebut serta suku bunga variabel 9.25% digunakan untuk
menghitung nilai sekarang swap per 31 Desember 2007, $500/(1+9.25%) = $458.
Karena jumlah $500 ini akan dibayarkan, maka nilai wajarnya (nilai sekarang swap)
saat ini dilaporkan sebagai kewajiban:

Akun swap yang dilaporkan pada tahun sebelumnya dihapus dan disesuaikan
untuk mencerminkan keadaan tanggal 31 Desember 2007. Perhatikan, nilai wajar
pinjaman berkurang, dilaporkan sebesar $199,542 di neraca dengan adanya kenaikan
suku bunga di pasar.
31 Desember 2008
Ayat jurnal berikut mencerminkan pembayaran bunga tetap kepada State Bank
serta pembayaran $500 terkait kontrak swap dengan Watson.

Dengan berakhirnya kontrak swap, akun swap dihapuskan dari pembukun Jacobs
Company. Pinjaman dinyatakan kembali dalam nilai wajar tanggal 31 Desember
2008. Karena pinjaman tersebut sudah jatuh tempo, nilai wajarnya sama dengan
jumlah uang yang harus dibayarkan untuk melunasinya saat ini.

2. Cash Flow Hedges, Atau Lindung Arus Kas


Menurut Epstein & Jermakowicz (2008), cash flow hedges adalah perlindungan,
dengan menggunakan instrumen derivatif atau instrumen keuangan lainnya, dari
risiko variabilitas arus kas terkait dengan diakuinya asset/kewajiban (misalnya,
pembayaran bunga atas pinjaman dengan suku bunga variabel) atau ramalan akan
terjadinya suatu transaksi (misalnya, penjualan atau pembelian yang akan dilakukan)
di masa mendatang, di mana variabilitas arus kas itu diperkirakan akan
mempengaruhi laba atau rugi yang dilaporkan. Perusahaan menggunakan cash flow
hedge untuk mengantisipasi risiko-risiko arus kas yangdihasilkan dari variabilitas
dalam arus kas. FASB memungkinkan akuntansi khusus untuk cash flowhedge.
Umumnya, perusahaan mengukur dan melaporkan derivatif pada fair value pada
neraca dan melaporkan gain dan loss dalam Laporan laba rugi. Akun untuk derivatif
yang digunakan dalam cash flow hedge disajikan fair value pada neraca, tetapi
mencatat gain atau loss dalam ekuitas, sebagai bagian dari other comprehensive
income.
Berikut ilustrasi, asumsikan bahwa pada bulan September 2012, Allied Can Co.
mengantisipasipembelian 1.000 metrik ton aluminium pada Januari 2013. Khawatir
bahwa harga aluminium akanmeningkat dalam beberapa bulan ke depan, Allied Can
Co. ingin melakukan hedging atas risiko membayar harga yang lebih tinggi untuk
persediaan pada bulan Januari 2013. Allied Can Co.melakukan kontrak berjangka
aluminium. Kontrak berjangka memberikan pemegang hak dan kewajiban untuk
membeli suatu aset dengan hargayang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam kasus ini, kontrak berjangka aluminium memberi Allied Can Co. hak dan
kewajiban untuk membeli 1.000 metrik ton aluminium sebesar $1.550 per ton. Ini
harga kontrak sampai kontrak berakhir pada bulan Januari 2013. Yang mendasari
derivatif ini adalah harga dari aluminium. Jika harga aluminium naik di atas $ 1.550,
nilai kontrak berjangka Allied Can Co. meningkat. Kenapa? Karena Allied Can Co.
dapat membeli aluminium dengan harga yang lebih rendah.
Jurnal

a. Ketika Allied membuat kontrak berjangka pada tanggal 1 September 2012.


Dengan asumsinilai persediaan yang dibeli pada Januari sama dengan nilai pada
kontrak. -Tidak ada jurnal ketika kontrak dibuat.
b. Pada tanggal 31 Desember 2012, harga untuk pengiriman aluminium bulan
Januari meningkat untuk $ 1.575 per metrik ton. Allied membuat entri berikut
untuk mencatat kenaikan nilaikontrak berjangka.
December 31, 2012
Futures Contract

25,000

Unrealized Holding Gain or Loss Equity

25,000

([$1,575 - $1,550] X 1,000 tons)


Gain ini muncul karena adanya anticipated transaction. Dalam anticipated
transaction, gain atau loss ekuitas pada kontrak berjangka akan terakumulasi. Dan
akan menjadi bagian dari other comprehensive income sampai pada periode
persediaan dijual, sehingga mempengaruhi pendapatan.
c. Pada bulan Januari 2013, Allied membeli 1.000 metrik ton aluminium sebesar $
1.575 dan membuat entri berikut.
January 2013
Aluminum Inventory

1,575,000

Cash ($1,575 31,000 tons)

1,575,000

Pada saat yang sama Allied mencatat:


January 2013
Cash

25,000
Futures Contract ($1,575,000 2$1,550,000)

Berikut gambaran atas hedge dalam cash flow

25,000

Sebagai contoh, asumsikan bahwa Allied memproses aluminium menjadi barang


jadi(kaleng). Total biaya dari kaleng (termasuk pembelian aluminium pada bulan
Januari 2013)adalah $ 1.700.000. Sekutu menjual kaleng pada bulan Juli 2013
untuk $ 2.000.000, danmencatat penjualan ini sebagai berikut.
July 2013
Cash

2,000,000
Sales Revenue

Cost of Goods Sold

2,000,000
1,700,000

Inventory (cans)

1,700,000

Karena dampak dari anticipated transaction telah mempengaruhi laba, Allied


membuat entri berikut yang berhubungan dengan transaksi hedging.
July 2013
Unrealized Holding Gain or Loss - Equity

25,000

Cost of Goods Sold

25,000

3. Net Asset Foreign Investment


NX = NFI dalam makroekonomi mengindikasikan kondisi ekonomi terbuka (open
economy) atauperluasan dari rumus Y = C+I+G akibat adanya transaksi perdagangan
internasional. Ekonomiterbuka biasanga diindikasikan dengan, (1) membeli dan
menjual barang dan jasa ke negaralain (2) membeli dan menjual obligasi dan aset
finansial lainnya ke negara lain.
Net Exports (NX) = ekspor impor
Net Foreign Investment (NFI) = domestic membeli aset asing purchase sedangkan
asing membeli aset domestic
Net Exports = Net Foreign Investment
NX = NFI karena setiap transaksi merupakan pertukaran pada asset terhadap barang
atau asset terhadap asset. Dalam hal ini nilai aset harus seimbang dengan nilai barang.
Sederhanya, perbedaan antara ekspor dan impor bersih sama dengan investasi
asing bersih.Adapun neraca perdagangan akan tetap seimbang/ adil meskipun impor
lebih besar daripadaekspor karena ternyata hal ini juga berpengaruh pada perubahan
investasi asing bersih.
Jika NX= NFI, hal yang melatar belakanginya adalah:

Negara dengan sedikit impor dan banyak ekspor akan mempengaruhi


signifikansiinvestasi asing bersih.

Negara dengan sedikit ekspor dan banyak impor akan mempengaruhi


signifikansiinvestasi asing bersih pula.

Negara dengan ekspor yang sama dengan impor akan mempengaruhi


investasisedikitnya investasi domestik di asing dan sedikitnya investasi asing di
domestic.
Adapun pengertian dari persamaan NX = NFI adalah bagaimana aliran modal dan

barang antarnegara membantu mengklarifikasi kinerja perdagangan internasional


-

Perlakuan Akuntansi
Hedge accounting mengaitkan perlakuan akuntansi untuk: (1) instrumen hedging dengan
(2) item yang dilindunginya sehingga kompensasi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus
kas dapat diakui dalam laporan keuangan pada periode yang sama. Secara umum, perlakuan
akuntansi untuk aktivitas hedging dapat dikelompokkan menjadi dua kategori perlakuan:
a.

Perubahan nilai wajar item yang dilindungi diakui pada periode sekarang sebagai
penyeimbang (offsetting) pengakuan perubahan nilai wajar instrumenhedging-nya
(perlakuan akuntansi lindung nilai wajar).

b.

Pengakuan nilai wajar instrumen hedging ditangguhkan (deferred) sebagai unsur terpisah
dalam ekuitas dan diperhitungkan dalam laba/rugi ketika item yang dilindunginya
mempengaruhi laba/rugi (perlakuan akuntansi lindung arus kas dan investasi netto dalam
operasi luar negeri).

Kriteria Hedge Accounting


Hedge accounting bersifat opsional; suatu entitas boleh saja menangguhkan atau
mempercepat pengakuan keuntungan atau kerugian berdasarkan ketentuan akuntansi mana
yang

digunakannya.

Untuk

menghindari

penyalahgunaan,

IAS

39

membatasi

penggunaan hedge accounting. Hedge accounting boleh diterapkan apabila kondisi-kondisi


khusus berikut ini terpenuhi:
a. Instrumen hedging dan item yang dilindunginya harus dinyatakan secara jelas dalam
dokumentasi formal, dilengkapi dengan tujuan dan strategi manajemen risiko yang
melandasi aktivitas hedging.
b. Hubungan antara instrumen hedging dengan item yang dilindunginya efektif.

c. Aktivitas hedging diharapkan akan sangat efektif dalam menyeimbangkan (offsetting)


perubahan nilai wajar atau arus kas terkait risiko yang dilindunginya (efektivitas
prospektif).
d. Efektivitas hedging dapat diukur secara andal (reliable).
e. Efektivitas hedging dievaluasi secara berkelanjutan untuk semua periode pelaporan yang
tercakup dalam rentang waktu ditetapkannya hedging.
f. Untuk lindung arus kas atas transaksi di masa depan, kemungkinan terjadinya transaksi
yang dilindungi harus sangat tinggi dan transaksi itu harus berisiko, rentan terhadap
variasi arus kas yang akan mempengaruhi laba/rugi perusahaan.
Dokumentasi hedging harus mengidentifikasi hal-hal berikut:

1.

Instrumen hedging yang digunakan

2.

Item yang dilindungi

3.

Risiko apa yang dilindungi

4.

Bagaimana entitas mengevaluasi efektivitas hedging

Dalam Situasi Apa Perusahaan Ingin Menerapkan Hedge Accounting?


Entitas akan menggunakan hedge acounting untuk menghindari kesalahan penandingan
(mismatching) dalam pengakuan keuntungan atau kerugian terkait transaksi. Apabila
perusahaan menggunakan derivatif (atau instrumen lainnya), yang diukur dengan nilai
wajar, untuk melindungi suatu asset atau kewajiban, yang diukur dengan basis cost atau
amortized cost atau tidak diakui sama sekali, perlakuan akuntansi dengan basis pengukuran
yang berbeda untuk instrumen hedging dan item yang dilindunginya semacam ini tidak akan
mencerminkan posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas sebagaimana mestinya.
Ketentuan akuntansi yang lain umumnya memasukkan perubahan nilai wajar derivatif
dalam laporan laba-rugi, tetapi tidak memasukkan perubahan nilai wajar item yang
dilindunginya.
Ketika suatu entitas menggunakan derivatif (atau instrumen lainnya), yang diukur dengan
nilai wajar, untuk melindungi transaksi di masa depan, entitas itu mungkin lebih memilih
untuk menangguhkan pengakuannya atas perubahan nilai wajar derivatif itu hingga transaksi
yang dilindunginya mempengaruhi laba/rugi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.warsidi.com/2009/12/fair-value-hedges-definisi-perlakuan.html, diakses pada


tanggal 6 November 2015

https://id.scribd.com/doc/118148933/Resume-Akuntansi-Derivatif-Kieso, diakses pada


tanggal 6 November 2015

https://id.scribd.com/doc/99512495/NFI-NX-Net-Foreign-Investment-Net-Export,
diakses pada tanggal 6 November 2015

http://www.warsidi.com/2009/12/cash-flow-hedge-accounting-ilustrasi.html,
pada tanggal 6 November 2015

http://dokumen.tips/documents/hedge-accounting-55a4d19e099fa.html,
tanggal 6 November 2015

diakses

diakses
pada

Anda mungkin juga menyukai