KEJANG DEMAM
KOMPLEKS
DISUSUN OLEH:
KRISTA STEFFYANI. T.S
RIWAYAT PENYAKIT
1 hari smrs (Sabtu 6-6-2015)
- Demam tinggi dari sabtu pagi
- Kejang 5 menit
- Sadar saat kejang/ menangis
- Batuk
Riwayat penyakit
dahulu : Tidak pernah
kejang demam
Riwayat penyakit
keluarga: Tidak ada
yang kejang demam
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. A
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur
: 9 bulan
BB : 8 kg
Alamat: Senyawan
Agama: Islam
Tgl MRS ; 7 juni 2015
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda vital
Suhu : 38,1 C
Kepala
Leher
Thoraks
Abdomen
Ekstermitas
Status
Tanda rangsang meningeal :
Neurologis -Kaku kuduk: -BruzinskyI:- Bruzinsky II : -Laseque:-Kerniq:-
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Gula Darah Sewaktu :
148 mg/dl
Pemeriksaa
n Kimia
Darah
(7/6/2015)
Darah
tepi
(7/6/201
5)
Hb
: 9,8 g%
Eritrosit : 4,2 juta mm/drh
Leukosit : 11.900 mm/drh *
Trombosit : 351.000 mm/drh
Hematokrit
: 27 %
DIAGNOSIS
Kejang demam
kompleks
DIAGNOSIS BANDING
- Epilepsi
- Meningitis
- Ensefalitis
PENATALAKSANAAN
Rawat inap
IVFD D5
NS 20 tpm
mikro
- Inj. Ceftriaxone
2 x 400mg iv
- Inj.Diazepam 3
mg iv (kalau
kejang) maks. 3
kali pemberian.
- Sanmol syr.
4 x cth 1
(kalau
demam)
- Elkana syr 1
x cth 1
- Diazepam
puyer 3 x 3
mg selama
demam
FOLLOW UP
Tanggal
8 Juni
2015
S
Pasien masih demam,
Kejang -, BAB cair 4
kali sejak subuh,
ampas +, air +, lendir
+, darah -, BAK
normal
O
KU:tampak sakit sedang, lemah
Kes :CM
Temp: 38,2 C
Kejang
demam
kompleks
- IVFD D5 NS 20 tpm
mikro
- Inj. Ceftriaxone 2 x
400mg iv
- Inj.Diazepam 3 mg iv
(kalau kejang) maks. 3
kali pemberian.
- Sanmol syr. 4 x cth 1
(kalau demam)
- Elkana syr 1 x cth 1
(stop)
- Diazepam puyer 3 x 3 mg
selama demam
Kejang
Demam
kompleks
BOLEH PULANG
9 Juni
2015
Demam
Terapi
Furoseide tab 2 x 40 mg
Xanvit 1x1
Eritromisin 3 x 500mg
PROGNOSIS
Ad vitam: bonam
Ad functionum
bonam
Ad sanationum : bonam
KEJANG DEMAM
ETIOLOGI
Penyebab kejang demam hingga kini masih belum diketahui dengan pasti.
Ada beberapa faktor yang mungkin berperan dalam menyebabkan kejang
demam,yaitu:
Demamnya sendiri
EPIDEMIOLOGI
Terjadi pada 2-4% populasi anak usia 6 bln- 5 thn
Usia tersering 17- 23 bln
80% kejang demam sederhana
20% kejang demam kompleks
8% : kejang > 15 menit
16% : kejang berulang dalam waktu 24 jam
2-4% kasus KD menjadi epilepsi
Laki-laki > perempuan
Peranan interaksi multigen (FEB1,2,3 & SCN1A,B)
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan penunjang
Kenaikan suhu yang cepat dan biasanya Laboratorium : tidak rutin evaluasi
berkembang bila suhu tubuh mencapai sumber infeksi atau keadaan lain yang
39C atau lebih (rectal).
dapat
menimbulkan kejang :
Kejang berlangsung singkat, berupa
Pemeriksaan darah rutin dan darah
serangan tonik klonik. Bentuk kejang
perifer
yang lain dapat juga terjadi seperti mata Kadar elektrolit
terbalik keatas dengan disertai
Kadar gula darah
kekakuan atau kelemahan,
Punksi Lumbal : menyingkirkan
Gerakan sentakan berulang tanpa
kemungkinan meningitis.
didahului kekakuan, atau hanya
Elektroensefalografi (EEG)
sentakan atau kekakuan fokal.
Sebagian besar kejang berlangsung
kurang dari 6 menit dan kurang dari 8%
yang berlangsung lebih dari 15 menit
PENATALAKSANAAN
3. Pengobatan profilaksis
Profilaksis intermitten : Untuk mencegah terulangnya kejang
kembali dikemudian hari, Diazepam oral dosis 0,3-0,5
mg/kgBB/hari 3 dd 1, saat pasien demam. Diazepam dapat juga
diberikan secara intrarectal tiap 8 jam sebanyak 5 mg (BB<10 kg)
dan 10 mg (BB>10kg) setiap pasien menunjukan suhu lebih dari
38,5C.
Profilaksis terus menerus : Untuk mencegah berulangnya kejang
diberikan Penobarbital 4-5 mg/kgBB/hari atau Asam valproat 1540 mg/kgbb/hari.
Prognosis
Komplikasi
THANK YOU