restriksi ringan
Parameter
bila KVP > 60% < 80% nilai prediksi;
volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1)
restriksi sedang
Obstruksi VEP1 < 80% nilai prediksi
bila KVP > 30% < 60% nilai prediksi;
VEP / KVP < 75%
restriksi berat
Volume dan kapasiti paru
bila KVP < 30% nilai prediksi
3. Obstruksi bila nilai VEP1 < 75% nilai prediksi
Volume Statik
Volume udara di dalam paru pada keadaan statis yang terdiri dari (terdapat 4 volume paru dan 4 kapasiti paru) :
1. Volume alun napas (VAN) (Tidal volume) yaitu jumlah udara
yang akan dihisap (inspirasi) tiap kali pada pernapasan tenang
2. Volume cadangan ekspirasi (VCE) yaitu jumlah udara yang
dapat dikeluarkan secara maksimal setelah ekspirasi biasa
3. Volume cadangan inspirasi (VCI) yaitu jumlah udara yang bisa
dihisap secara maksimal setelah inspirasi biasa
4. Volume residu (VR) yaitu jumlah udara yang tinggal di dalam
paru pada akhir respirasi maksimal
5.
Pemeriksaan Spirometri
Sangat dipengaruhi oleh
Usia
TB
Jenis kelamin
Suku
Berat badan
Bentuk tubuh
Fungsi paru
Fungsi utama paru respirasi
Proses respirasi (pertukaran gas):
o
ventilasi
o
difusi
o
perfusi
Tujuan pemeriksaan
1. Menilai status faal paru yaitu menentukan apakah seseorang
mempunyai faal paru normal, hiperinflasi, obstruksi, restriksi
atau bentuk campuran
2.
Menilai manfaat pengobatan yaitu menentukan apakah suatu 2. Batuk selama detik pertama manuver sehingga mempengaruhi
pengobatan memberikan perubahan terhadap nilai faal paru
nilai VEP1
3. Evaluasi penyakit yaitu menilai laju perkembangan penyakit 3. Manuver valsava (penutupan glotis)
terdapat perbaikan atau perubahan nilai faal paru
4. Akhir ekspirasi yang cepat. Pada orang normal biasanya ekspirasi
4. Menentukan prognosis yang meramalkan kondisi penderita
ini berlangsung 6 detik
selanjutnya dengan melihat nilai faal paru yang ada
5. Terdapat kebocoran
5. Menentukan toleransi tindakan bedah:
6. Mouth piece tersumbat oleh lidah atau gigi palsu dan lain-lain
a. menentukan apakah seseorang mempunyai risiko ringan, Interpretasi hasil dan penilaian klinis
sedang atau berat pada tindakan bedah
Interpretasi hasil didapat dengan cara membandingkan nilai yang
b. menentukan apakah dapat dilakukan tindakan reseksi paru
terukur dengan nilai acuan berdasarkan studi populasi subjek
Persiapan alat
sehat dan bukan porokok
Alat harus dikalibrasi untuk volume dan arus, minimal 1 kali Pemeriksaan spirometri dengan perasat KVP dapat menghasilkan 2
seminggu.
jenis kurva yaitu flow-volume curve dan volume-time curve
Penyimpangan tidak boleh melebihi 1,5 % dari kalibrator
Persiapan Penderita
Penderita harus mengerti tujuan dan cara pemeriksaan, yaitu
dengan memberikanpetunjuk yang tepat dan benar serta
contohcara melakukan pemeriksaan
Bebas dari rokok minimal 2 jam sebelumpemeriksaan
Tidak boleh makan terlalu kenyang sebelumpemeriksaan
Berpakaian tidak ketat
Indikasi Pemeriksaan
Setiap penderita dengan keluhan sesak napas tanpa memandang
penyebabnya
Penderita asma dalam keadaan stabil untukmendapatkan nilai
dasar
Penderita PPOK dalam keadaan stabil untuk mendapatkan nilai
dasar PPOK dan penyakit obstruksi lainnya
Penderita asma dan perjalanan penyakitnya minimal 1 x dalam 6
bulan untuk melihat progresiviti penyakit, untuk penderita PPOK
tiap 3 bulan
Penderita asma dan PPOK setelah pemberian bronkodilator untuk
melihat efek pengobatan
Penderita yang akan mengalami tindakan bedah dengan anestesi
umum
Penderita yang akan mengalami tindakan
bedah torakotomi
(menilai risiko operasi)
Pemeriksaan berkala pada orang-orang yang merokok minimal
satu kali setahun
Survey epidemiologi
Evaluasi tenaga kerja / utk tujuan asuransi
Cara Pemeriksaan
Penderita sebaiknya melakukan percobaan dalam keadaan berdiri
tegak, dalam kondisi yang tidak memungkinkan penderita boleh
melakukan tindakan dalam posisi duduk
Penderita menghisap udara semaksimal
mungkin kemudian
meniup melalui mouth piece sekuat-kuatnya dan sampai semua
udara dapat dikeluarkan sebanyak-banyaknya
Pemeriksaan dilakukan paling sedikit didapatkan
3 nilai yang
reproducible untuk melihat dan
memastikan apakah menuver
telah dilakukan secara maksimal
Nilai yang dapat diterima (acceptable)
Pemeriksaan yang dapat diterima adalah yang
memenuhi ke 3 ketentuan berikut,
yaitu:
uji dilakukan sampai selesai
waktu ekspirasi minimal 6 detik
permulaan uji harus cukup baik
Prosedur pengukuran
Acceptable
min 3 hasil, inspirasi maks, usaha maks dan tidak ragu pd awal
ekspirasi, tdk batuk, glotis tdk menutup, tdk bocor, tdk ada
obstruksi, lama pemeriksaan min 6 detik
Reproducible
nilai KVP dan VEP1 dua nilai terbesar dgn perbedaan 5% atau
0,1 liter
Seleksi nilai untuk interpretasi :
Pilih hasil yg acceptable dan reproducible
Pilih nilai KVP dan VEP1 yg terbesar
Untuk nilai lainnya menggunakan hasil pemeriksaan dgn nilai
terbesar kombinasi KVP dan VEP1
Hal yang menunjukkan suatu uji yang tidak baik ialah bila
didapatkan
1. Permulaan ekspirasi yang tidak baik ditandai
dengan keraguanraguan, dan permulaan yang lambat dengan nilai ekstrapolasi
volume lebih besar dari 5% KVP
Uji bronkodilator
(1/3)
Tujuan
evaluasi respons fungsi paru
Digunakan gol 2-agonis dgn MDI dgn spacer atau nebuliser.
Teknik uji bronkodilator :
keluarkan udara smp VR
masukkan tube ke dalam mulut dan rapatkan kedua bibir
tekan MDI dan mulai bernapas perlahan dan dalam smp KPT
tahan napas slm 6-10 detik kmdn keluarkan scr perlahan
bernapas biasa dan ulangi lagi
Dilakukan bila ada kelainan obstruksi
Berikan inhalasi gol 2-agonis (MDI) dgn spacer atau nebuliser.
Catatan
Obat bronkodilator hrs dihentikan selama uji BD adlh: inhalasi 2agonis 6-8 jam, teofilin short-acting 12 jam dan teofilin longacting 24 jam.
reversibiliti