Anda di halaman 1dari 4

SPIROMETRI

Kapasiti vital (KV) yaitu jumlah udara yang bisa dikeluarkan


maksimal setelah inspirasi maksimal, yakni gabungan VCI +
Spirometri
VAN + VCE
merupakan salah satu pemeriksaan uji fungsi paru (volume statis 6. Kapasiti vital paksa (KVP) sama dengan KV tapi dilakukan
secara cepat dan paksa
dan dinamis)
metode pengukuran volume udara yang dihirup dan dihembuskan 7. Kapasiti inspirasi (KI) jumlah udara yang bisa dihisap maksimal,
yakni gabungan VAN + VCI
oleh seseorang sebagai fungsi terhadap waktu
8. Kapasiti residu fungsional (KRF) yaitu udara yang ada di dalam
Sederhana namun sangat kompleks
paru pada akhir ekspirasi biasa, yakni gabungan VCE + RV
9. Kapasiti paru total (KPT) yaitu jumlah udara yang ada di dalam
Respirasi
paru pada akhir inspirasi maksimal, yakni gabungan VCI +
Ventilasi
VAN + VCE + VR
Difusi
Volume dinamik
Perfusi
Volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) jumlah udara yang
dapat dikeluarkan sebanyak-banyaknya dalam 1 detik pertama
Ventilasi
pada waktu ekspirasi maksimal setelah inspirasi maksimal
Peristiwa masuk dan keluar udara ke dalam paru
Maksimal voluntary ventilation (MVV) yaitu jumlah udara yang
Inspirasi
bisa dikeluarkan sebanyak-banyaknya dalam 2 menit dengan
Ekspirasi
bernapas cepat dan dalam secara maksimal
Ventilasi
Pertukaran gas normal
KV parameter utk menentukan restriksi
VEP1
= parameter untuk melihat obstruksi
VEP1
volume ekspirasi paksa detik pertama = jumlah udara yang bisa
dikeluarkan maksimal dalam satu detik pertama setelah inspirasi
maksimal
Normal : VEP1 > 75% KV
VEP1
= VEP1 % > 75%
KV
Obstruksi : VEP1 % < 75%
Pemeriksaan Spirometri
Gangguan ventilasi
Klasifikasi Penilaian:
Restriksi
1. Nilai normal apabila :
gangguan pengembangan paru
KVP > 80% nilai produksi untuk semua umur
Parameter
VEP1 > 80% nilai prediksi (umur < 40 th)
kapasiti vital (KV)
VEP1 > 75% nilai prediksi (umur < 40-60 th)
kapasiti vital paksa (KVP)
VEP1 > 70% nilai prediksi (umur < 60 th)
Restriksi KV < 80% nilai prediksi
KV normal : 100 + 20% (80-120%) nilai dugaan
Obstruksi
2. Restriksi bila KVP < 80% nilai prediksi;
perlambatan aliran udara ekspirasi

restriksi ringan
Parameter
bila KVP > 60% < 80% nilai prediksi;
volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1)

restriksi sedang
Obstruksi VEP1 < 80% nilai prediksi
bila KVP > 30% < 60% nilai prediksi;
VEP / KVP < 75%

restriksi berat
Volume dan kapasiti paru
bila KVP < 30% nilai prediksi
3. Obstruksi bila nilai VEP1 < 75% nilai prediksi

ringan : bila VEP1 > 60% < nilai normal

sedang : bila VEP1 > 30% < 60% nilai prediksi

berat : bila VEP1 < 30% nilai prediksi

Volume Statik
Volume udara di dalam paru pada keadaan statis yang terdiri dari (terdapat 4 volume paru dan 4 kapasiti paru) :
1. Volume alun napas (VAN) (Tidal volume) yaitu jumlah udara
yang akan dihisap (inspirasi) tiap kali pada pernapasan tenang
2. Volume cadangan ekspirasi (VCE) yaitu jumlah udara yang
dapat dikeluarkan secara maksimal setelah ekspirasi biasa
3. Volume cadangan inspirasi (VCI) yaitu jumlah udara yang bisa
dihisap secara maksimal setelah inspirasi biasa
4. Volume residu (VR) yaitu jumlah udara yang tinggal di dalam
paru pada akhir respirasi maksimal

5.

Pemeriksaan Spirometri
Sangat dipengaruhi oleh
Usia
TB
Jenis kelamin
Suku
Berat badan
Bentuk tubuh
Fungsi paru
Fungsi utama paru respirasi
Proses respirasi (pertukaran gas):
o
ventilasi
o
difusi
o
perfusi
Tujuan pemeriksaan
1. Menilai status faal paru yaitu menentukan apakah seseorang
mempunyai faal paru normal, hiperinflasi, obstruksi, restriksi
atau bentuk campuran

2.

Menilai manfaat pengobatan yaitu menentukan apakah suatu 2. Batuk selama detik pertama manuver sehingga mempengaruhi
pengobatan memberikan perubahan terhadap nilai faal paru
nilai VEP1
3. Evaluasi penyakit yaitu menilai laju perkembangan penyakit 3. Manuver valsava (penutupan glotis)
terdapat perbaikan atau perubahan nilai faal paru
4. Akhir ekspirasi yang cepat. Pada orang normal biasanya ekspirasi
4. Menentukan prognosis yang meramalkan kondisi penderita
ini berlangsung 6 detik
selanjutnya dengan melihat nilai faal paru yang ada
5. Terdapat kebocoran
5. Menentukan toleransi tindakan bedah:
6. Mouth piece tersumbat oleh lidah atau gigi palsu dan lain-lain
a. menentukan apakah seseorang mempunyai risiko ringan, Interpretasi hasil dan penilaian klinis
sedang atau berat pada tindakan bedah
Interpretasi hasil didapat dengan cara membandingkan nilai yang
b. menentukan apakah dapat dilakukan tindakan reseksi paru
terukur dengan nilai acuan berdasarkan studi populasi subjek
Persiapan alat
sehat dan bukan porokok
Alat harus dikalibrasi untuk volume dan arus, minimal 1 kali Pemeriksaan spirometri dengan perasat KVP dapat menghasilkan 2
seminggu.
jenis kurva yaitu flow-volume curve dan volume-time curve
Penyimpangan tidak boleh melebihi 1,5 % dari kalibrator
Persiapan Penderita
Penderita harus mengerti tujuan dan cara pemeriksaan, yaitu
dengan memberikanpetunjuk yang tepat dan benar serta
contohcara melakukan pemeriksaan
Bebas dari rokok minimal 2 jam sebelumpemeriksaan
Tidak boleh makan terlalu kenyang sebelumpemeriksaan
Berpakaian tidak ketat
Indikasi Pemeriksaan
Setiap penderita dengan keluhan sesak napas tanpa memandang
penyebabnya
Penderita asma dalam keadaan stabil untukmendapatkan nilai
dasar
Penderita PPOK dalam keadaan stabil untuk mendapatkan nilai
dasar PPOK dan penyakit obstruksi lainnya
Penderita asma dan perjalanan penyakitnya minimal 1 x dalam 6
bulan untuk melihat progresiviti penyakit, untuk penderita PPOK
tiap 3 bulan
Penderita asma dan PPOK setelah pemberian bronkodilator untuk
melihat efek pengobatan
Penderita yang akan mengalami tindakan bedah dengan anestesi
umum
Penderita yang akan mengalami tindakan
bedah torakotomi
(menilai risiko operasi)
Pemeriksaan berkala pada orang-orang yang merokok minimal
satu kali setahun
Survey epidemiologi
Evaluasi tenaga kerja / utk tujuan asuransi
Cara Pemeriksaan
Penderita sebaiknya melakukan percobaan dalam keadaan berdiri
tegak, dalam kondisi yang tidak memungkinkan penderita boleh
melakukan tindakan dalam posisi duduk
Penderita menghisap udara semaksimal
mungkin kemudian
meniup melalui mouth piece sekuat-kuatnya dan sampai semua
udara dapat dikeluarkan sebanyak-banyaknya
Pemeriksaan dilakukan paling sedikit didapatkan
3 nilai yang
reproducible untuk melihat dan
memastikan apakah menuver
telah dilakukan secara maksimal
Nilai yang dapat diterima (acceptable)
Pemeriksaan yang dapat diterima adalah yang
memenuhi ke 3 ketentuan berikut,
yaitu:
uji dilakukan sampai selesai
waktu ekspirasi minimal 6 detik
permulaan uji harus cukup baik
Prosedur pengukuran
Acceptable
min 3 hasil, inspirasi maks, usaha maks dan tidak ragu pd awal
ekspirasi, tdk batuk, glotis tdk menutup, tdk bocor, tdk ada
obstruksi, lama pemeriksaan min 6 detik
Reproducible
nilai KVP dan VEP1 dua nilai terbesar dgn perbedaan 5% atau
0,1 liter
Seleksi nilai untuk interpretasi :
Pilih hasil yg acceptable dan reproducible
Pilih nilai KVP dan VEP1 yg terbesar
Untuk nilai lainnya menggunakan hasil pemeriksaan dgn nilai
terbesar kombinasi KVP dan VEP1
Hal yang menunjukkan suatu uji yang tidak baik ialah bila
didapatkan
1. Permulaan ekspirasi yang tidak baik ditandai
dengan keraguanraguan, dan permulaan yang lambat dengan nilai ekstrapolasi
volume lebih besar dari 5% KVP

Gangguan faal paru

Uji bronkodilator
(1/3)
Tujuan
evaluasi respons fungsi paru
Digunakan gol 2-agonis dgn MDI dgn spacer atau nebuliser.
Teknik uji bronkodilator :
keluarkan udara smp VR
masukkan tube ke dalam mulut dan rapatkan kedua bibir
tekan MDI dan mulai bernapas perlahan dan dalam smp KPT
tahan napas slm 6-10 detik kmdn keluarkan scr perlahan
bernapas biasa dan ulangi lagi
Dilakukan bila ada kelainan obstruksi
Berikan inhalasi gol 2-agonis (MDI) dgn spacer atau nebuliser.
Catatan
Obat bronkodilator hrs dihentikan selama uji BD adlh: inhalasi 2agonis 6-8 jam, teofilin short-acting 12 jam dan teofilin longacting 24 jam.

Penilaian respons positif


penurunan volume air trapping, KRF dan VR
membandingkan flow-volume curve sebelum
inhalasi
Reversibiliti = VEP1 post BD - VEp1 pre BD x 100%
VEP1 pre BD
Kenaikan > 20%
Kesimpulan

reversibiliti

Spirometri merupakan metode pengukuran volume paru


Penilaian hasil sgt tgt pd peralatan yg akurat, validasi, perasat
dan sesudah
pemeriksaan, prosedur pengukuran, interpretasi hasil dan
penilaian klinis.
Kelainan dasar fungsi paru adalah kelainan obstruksi, restriksi dan
kombinasi.

Anda mungkin juga menyukai