Anda di halaman 1dari 3

Vanny Mayang Sari

1210853008
What Was the Cold War About? Evidence from Its Ending [REVIEW]
-JOHN MUELLER-

Dalam tulisan ini John Mueller menerangkan bahwa perang dingin


berakhir pada awal musim semi tahun 1989 ketika ancaman Ekspansi Soviet
mulai hilang seiring dengan kebijakan baru dari Mikhail Gorbachev yang
menegaskan bahwa Perang Dingin adalah tentang peperangan ide-ide, bukan
mengenai kekuasaan, atau militer, ekonomi atau keseimbangan nuklir antara
Timur dan Barat, Perang Dingin juga bukanlah tentang komunisme vs
kapitalisme atau dominasi Uni Soviet di Eropa Timur.
Mueller juga menyatakan bahwa Perang Dingin muncul dari keinginan
ideologis komunisme untuk menggulingkan sistem kapitalisme dunia; kebijakan
ekspansionis mendasari tindakan Uni Soviet. Tokoh tokoh komunis seperti
Lenin, Stalin hingga Khrushchev seakan sependapat menyatakan bahwa
kapitalisme yang memperdaya proletal dan komunisme yang memperjuangkan
kaum proletal tidak dapat hidup berdampingan, hal tersebutlah yang menjadikan
perang antara keduanya tidak bisa dihindari.
Menurut Mueller, dengan kondisi politik Rusia saat ini yang tidak dapat
diduga dan bersifat tertutup, sehingga sangat mungkin dapat menimbulkan
Perang Dingin baru di dunia. Selanjutnya dalam tulisan Mueller tersebut
dinyatakan bahwa, Thatcher dan Reagan menggaris bawahi bahwa berakhirnya
Perang Dingin pada November atau Desember 1988, disebabkan oleh "Uni
Soviet yang tidak lagi mengikuti kebijakan ekspansif yang ditentukan dalam
Revolusi Komunis" (Reagan). Pada tahun 1988, Mikhail Gorbachev memberikan
pidato di markas PBB yang berisikan pernyataan bahwa ia akan menarik pasukan
Soviet dari Afghanistan pada tahun 1989. Gorbachev juga berjanji bahwa USSR
tidak akan menggunakan kekuatan untuk mengendalikan Eropa Timur.

Dalam masa perang dingin terdapat beberapa pasang surut opini publik
dalam memandang Uni Soviet terjadi dikurun waktu tahun 1950 hingga 1960-an
menjadikan dunia memandang Uni Soviet sebagai negara yang mencoba untuk
mengambil alih dunia, diakhir 1980-an opini publik bergeser dan mulai berpikir
bahwa Uni Soviet hanya berusaha untuk melindungi keamanan; pada tahun 1986,
70% dari opini publik berpikir bahwa Uni Soviet adalah ancaman serius atau
sangat berbahaya bagi dunia dan 30% berpikir Uni Soviet hanyalah ancaman
kecil atau malah justru bukan ancaman sama sekali; dan terakhit pada tahun 1990
opini publik menjadi terbalik menjadi: masing-masing 30% dan 70%.
Mueller juga menyatakan dalam tulisan tersebut bahwa G.Bush Sr pada
tahun 1989: bahwa misi yang dibawa Amerika Serikat dalam perang dingin
adalah membawa Soviet kedalam komunitas bangsa bangsa. Tahun 1989
berbeda dari tahun tahun sebelumnya, karena dalam tahun ini es Perang
Dingin mulai meleleh diantaranya: Spirit of Geneva, 1955; Pasca Krisis Misil
Kuba "detente", 1963; Perjanjian Helsinki, 1975. Uni Soviet hadir dengan mode
baru dibawah kepemimpinan Khrushchev, tidak seperti Gorbachev, Khrushchev
mempertahankan komitmen ideologis dan dia percaya pada kemenangan
komunisme. Khrushchev tidak mengurangi senjata dan keterlibatan militer
USSR, bukan hanya itu Khrushchev juga dianggap mengkhianati prinsip-prinsip
utama partai komunis.
Pada masa perang dingin senjata nuklir dan military balance serta
bipolaritas bukanlah alasan untuk perang dingin, karena saat inpun baik, Rusia
maupun Amerika Serikat keduanya mengembangkan ribuan hulu ledak nuklir
dan memiliki tentara military power yang besar, meski tidak berada dalam
kondisi Perang Dingin. Komunisme juga bukanlah alasan untuk perang dingin.
Gorbachev mengatakan bahwa ia masih percaya pada komunisme dan berpikir
bahwa komunisme hanya harus direformasi, bukannya ditinggalkan.
Bagi Amerika Serikat masalah Uni Soviet bukanlah komunisme dalam
negerinya, tetapi keinginan Uni Soviet untuk menyebarkannya ke seluruh
penjuru dunia. Akan tetapi Gorbachev dinyatakan pernah menegaskan dalam

pidatonya bahwa ia tidak bersikeras menyebarkan cita-cita komunis seperti apa


yang dituduhkan oleh John F Kennedy.
Muller dalam tulisan tersebut juga menyatakan bahwa Perang Dingin
bukanlah tentang keinginan Amerika Serikat untuk mempromosikan demokrasi
atau paham kapitalisme, Prang Dingin terjadi karena Amerika berhadapan
dengan Fasis Spanyol, Komunis Cina, Militeris Amerika Latin dan Ortodoks
Arab Saudi, sehingga Amerika Serikat berupaya melakukan upaya melawan
ideologi dari pihak yang bertentangan dengannya. Dominasi atas Eropa Timur
juga bukan alasan untuk Perang Dingin: banyak negara Eropa timur yang
pemerintahannya anti dengan inisiatif Gorbachev. Namun, Condoleezza Rice
menyatakan bahwa sampai Eropa dalam keadaan utuh dan bebas, Perang Dingin
tidak bisa sepenuhnya berakhir.
Tidak ada yang berpikir bahwa reunifikasi Jerman dan revolusi beludru di
Eropa Timur dapat terjadi secara tenang dan damai. Pada tahun 1992, mulai
terjadi kekacauan dalam pemerintahan Uni Soviet. Perang Dingin berakhir
perlahan pada awal 1989. Akhir Perang Dingin dimulai dari Yugoslavia pada
tahun 1948, dimana Tito-Stalin terpecah dan Yugoslavia diusir oleh Moskow,
selanjutnya tahun 1970 di China terjadi perubahan kebijakan dan 1980-an
hubungan Amerika-Cina mulai menunjukkan peningkatan.

Anda mungkin juga menyukai