Anda di halaman 1dari 43

By

Kelompok 6
LENI DIRGAHAYU
JUMRATUN TRI NOVIANTI
NURWULANDARI
AISYAH GIRINDRA
UYUNUL JANNAH
RISMAWATI SAMAD

Fungsi Tiroid dan Paratiroid


Tiroid
Fungsi hormon T4 dan T3, secara
umum
a. Pengaturan pertumbuhan dan perkembangan baik fisik, mental dan
persarafan
b. Metabolisme karbohidrat
c. Metabolisme lemak
d. Metabolisme protein
e. Reproduksi
Hormon kalsitonin
a. Kalsitonin menstimulasi pergerakan kalsium dalam tulang, menurunkan
kadar kalsium dan phospor
b. Calcitonin dapat digunakan sebagi terapi untuk pengobatan hiperkalsemia
atau osteoporisis

Fungsi Tiroid dan Paratiroid


paraTiroid

Meningkatkan reabsorbsi kalsium


dari tulang
Meningkatkan reabsorbsi kalsium
di tubulus ginjal

Mengaktifkan vitamin D3 di usus

Hipotiroidism

Hipotiroidism
Etiologi
hipotiroid primer
a. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun yang paling sering terjadi hipotiroid adalah pada
autoimun limfositik tirioditis atau yang lebih dikenal dengan hasimoto
tiroiditis. Penyakit ini disebabkan karena malfungsi dari sistem
immun.
b. Cacat kongenital tiroid ( kreatinism)
Konginetal hipotiroid mempunyai insiden 1 diantara 4000 kelahiran.
Bayi premature yang terpapar antiseptik yodium dapat menimbulkan
hipotiroid.

Hipotiroidism
Etiologi
hipotiroid sekunder
Hipotiroid yang disebabkan karena berkurangnya atau tidak
adekuatnya stimulasi dari hormon tiroid stimulating hormon (TSH) yang
dihasilkan oleh hipofisis anterior sedangkan keadaan kelenjar tiroid
normal sehingga pada peunurnan kadar TSH.
hipotiroid sekunder
Hipotiroid ini juga disebut sentral hipotiroid, karena kerusakan atau
gangguan berasal dari hipotalamus yang tidak mampu memproduksi
thyroid releasing hormon (TRH) sehingga tidak mampu menstimulasi
hipofisis untuk memproduksi TSH.

Hipotiroidism
PATOFISIOLOGI

Produksi atau sekresi hormon ini dipengaruhi oleh adanya


stimulasi dari hormone TSH yang di hasilkan oleh hipofisis.
Pada keadaan dimana terjadi penurunan produksi hormon tiroid
akan mengakibatkan penurunan metabolisme rate, proses-proses tubuh
termasuk penurunan sekresi asam klorida yang dihasilkan di lambung
( achlorhydria), menurunnya pergerakan gastrointestinal, bradikardia,
terganggunya fungsi neurologi dan menurunnya produksi panas,
metabolisme lemak.

Hipotiroidism
MANIFESTASI
KLINIS
Sistem kardiovaskuler:
menurunnya heart rate, stroke volume, kardiak output, menurunnya
kebutuhan oksigen otot jantung, peningkatan resistensi vesikuler perifer,
kemungkinan hipertensi, hiperlipidemia, hiperkolesterolemia.
Sistem hematologi:
normositik, normokromik anemia, makrositikanemia (pernicious).
Sistem pernapasan:
penurunan jumlah pernapasan, hiperkapnia ventilasi, kelemhan otot
pernapasan, retensi CO2 pada hasil AGD, kesulitan bernapas.

Hipotiroidism
MANIFESTASI
KLINIS
Sistem perkemihan:
retensi cairan, menurunnya output urin, meningkatnya total body water,
dilusi hiponatremia, menurunnya produksi eritropotein.
Sistem gastrointestinal:
menurunnya peristaltic usus, anoreksia, peningkatan berat badan,
konstipasi, penurunan metabolisme protein, peningkatan serum lipid,
keterlambatan glukosa uptake, penurunan absorbsi glukosa.
Sistem muskuloskeletal:
transient pain, kram otot, menurunnya pergerakan, meningkatnya densitas
tulang, menurunnya formasi tulang dan reabsorbsi.

Hipotiroidism
MANIFESTASI
KLINIS
Sistem integumen:
kulit kering, bersisik, kasar, rambut rontok, kuku rapuh, edema periorbital
dan tidak tahan dingin.
Sistem endokrin:
normal atau pembesaran kelenjar tiroid.
Sistem saraf:
menurunnya reflex tendon dalam, kelemahan, somenolen, bicara lambat,
apatis, depresi, paranoid, gangguan memori.

Hipotiroidism
MANIFESTASI
KLINIS
Sistem reproduksi:
menoragia, anovulasi, mens tidak teratur,
menurunnya libido, impoten.
Myxedema:
yaitu keadaan dimana terjadi pembengkakan atau
edema pada muka karena penumpukan mucin pada
mucin dan jaringan lain.

Hipotiroidism
Pertimbangan
Gerontologik

Depresi, apati, atau penurunan mobilitas atau aktivitas mungkin


merupakan gejala awal utama. Pada semua pasien hipotiroidisme,
efek agens analgesik, sedatif, dan anastesia menjadi memanjang;
dibutuhkan kewaspadaan khusus dalam memberikan agens ini
kepada pada pasien lansia karena dapat terjadi perubahan pada
fungsi hati dan ginjal secara bersamaan. Penggantian hormon tiroid
harus dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara
bertahap untuk mencegah efek samping neurologis dan
kardiovaskuler yang serius, seperti angina.

Hipotiroidism
Tes diagnostik
Tes Darah
a. Tiroid stimulating hormon (TSH) test, merupakan test yang paling sensitive
terhadap indkasi hipotiroidisme.
b. Serum T4 dan T3, merupakan produk dari hormon tiroid yang memberikan
gambaran di bawah normal atau normal.
c. Free T4 indeks menurun.
d. T3 resin uptake menurun
e. Thyroid antibodi titer meningkat
f. Pemeriksaan lain, mungkin ditemukan:
. Anemia
. Meningkatnya kadar kolestrol
. Peningkatan enzim hati
. Peningkatan prolaktin
. Rendah sodium

Hipotiroidism
Tes diagnostik
Radioactive iodine uptake test
Pemeriksaan ini untuk mengukur afinitas dari kelenjar tiroid terhadap
radioaktif iodine.
Test radiologi
Thyroid scan test, thyroid ultrasouns, manetic resonance imaging, untuk
melihat dan mengidentifikasi kelenjar tiroid, ukuran, ketajaman, posisi
kelenjar.

Hipertiroidism

Hipertiroidism
Etiologi
adenoma hipofisis
Penyakit graves
tiroiditis
Konsumsi banyak yodium
Pengobatan hipotiroid

Hipertiroidism
PATOFISIOLOGI
Peningkatan
metabolisme rate

Sekresi hormon yang


lebih banyak

Peningkatan aktivitas
saraf simpatis

metabolisme
hypothalamus

Hipertiroidism
PATOFISIOLOGI
Peningkatan
metabolisme rate

Peningkatan
kebutuhan metabolik

Penurunan berat
badan

degradasi simpanan

karbohidrat,lemak
dan protein

Cadangan protein
otot berkurang

Hipertiroidism
PATOFISIOLOGI
Peningkatan aktivitas
saraf simpatis

system
kardiovaskuler

menstimulasi peningkatan
reseptor beta adrenergic

denyut nadi menjadi lebih cepat,peningkatan


kardiak output,stroke volume ,aliran darah perifer
serta respon adrenergic lainnya.

Hipertiroidism
PATOFISIOLOGI
metabolisme
hypothalamus

hipofisis dalam mensekresi


hormone gonad

belum pubertas

keterlambatan dalam fungsi seksual,sedangkan pada usia


dewasa mengakibatkan penurunan libido,infertile dan
menstruasi tidak teratur.

Hipertiroidism
MANIFESTASI
KLINIS
System kardiovaskuler
meningkatkan heart rate ,stroke volume,kardiak output,peningkatan
kebutuhan oksigen otot jantung,peningkatan vaskuler perifer
resisten,tekanan darah systole dan diastole meningkat 10-15 mmHg
,palpitasi,disritmia,kemungkinan gagal jantung,edema.
System pernapasan
pernapaan cepat dan dalam,bernapas pendek ,penurunan kapasitas
paru.
System perkemihan
retensi cairan ,menurunnya output urin

Hipertiroidism
MANIFESTASI
KLINIS
System gastrointestinal
meningkatnya peristaltic usus,peningkatan nafsu makan,penurunan
berat badan,diare,peningkatkan penggunaan cadangan adipose dan
protein,penurunan serum lipid, peningkatan sekresi, gastrointerstinal,
hiponatremia ,muntah dan kram abdomen.
Sistem endokrin:
biasanya terjadi pembesaran kelenjar tiroid.
System musculoskeletal
keseimbangan protein negatif kelemahan otot,kelelahan,tremor.

Hipertiroidism
MANIFESTASI
KLINIS
System integumen
berkeringat yang berlebihan,kulit lembab,merah,hangat , tidak toleran
panas ,keadaan rambut lurus , lembut ,halus dan mungkin terjadi
kerontokan rambut.
System saraf
meningkatnya refleks tendon dalam,tremor halus, gugup, gelisah , emosi
tidak stabil seperti kecemasan , curiga, tegang , dan emosional .
System reproduksi
amenorahea, enovulasi , mens tidak teratur, menurunnya libido,impoten.

Hipertiroidism
MANIFESTASI
KLINIS
Eksoftalmus
yaitu keadaan dimana bola mata menonjol kedepan seperti keluar.

Hipertiroidism
Komplikasi
Eksoftalmus

Penyakit jantung

Stoma tiroid
(tirotoksikosis)

Hipertiroidism
TEST DIAGNOSIS
Pemeriksaan laboratorium
a. Serum T3 ,terjadi peningkatan (N : 70-250 ng/ dl atau 1.2-3.4 SI
unit)
b. Serum T4,terjadi peningkatan (N : 4-12 mcg /dl atau 51-154 SI unit)
c. In deks T4 bebas,meningkat (N : 0,8 -2,4 ng/dl atau 10-31 SI unit)
d. T3RU,meningkat (N :24-34 % )
e. TRH stimulation test , menurun atau tidak ada respon TSH
f. Tiroid antibody antiglobulan antibody,titer antiglobulan antibody
tinggi (N : titer < 1 :100 ).
g. Tirotropin reseptor antibody (TSH-RAb), terjadi peningkataan pada
penyakit graves

Hipertiroidism
TEST DIAGNOSIS
Tes penunjang lainnya
a. CT Scan tiroid
b. USG
c. EKG

Hipoparatiroid

Hipoparatiroid
Etiologi dan faktor
resiko

Hipoparatiroid disebabkan karena dua faktor yaitu faktor iatrogenik (didapat)


dan idiopatik (bawaan). Faktor iatrogenik diantaranya karena pemindahan
kelenjar paratiroid akibat tidak adekuatnya suplai darah ke kelenjar selama
pembedahan, dan adannya perlengketan kelenjar satu dengan lainnya
paska operasi.Faktor idiopati misalnya Pada penyakit graves, Hashimoto
atau mungkin terkait dengan penyakit autoimun

Hipoparatiroid
Manifestasi klinik
a. Adanya Chvosteks sign yaitu adanya spasme pada otot muka, kram
pada satu sisi karena hiperiritabilitas pada saraf facial.
b. Adanya Trousseus sign, yaitu adanya spasme karpal pada jari-jari
tangan setelah dilakukan pembendungan tekanan darah pada lengan
selama tiga menit.
c. Kesemutan pada bibir dan tangan (karena kejang otot dan saraf yang
terlalu aktif)
d. Otot kejang, dan nyeri di wajah, kaki.
e. Rambut kering, kuku rapuh, kulit kering dan enamel gigi melemah.
f. Abdomen ntyerii, nteri otot, sakit kepala terum-menerus.
g. Katarak, arikmia jantung, gagal jantung, gelombang memuncak pada QT
(ditampilakan di EKG)

Hipoparatiroid
Manifestasi klinik

h. Tetany (kejang otot) trakea/ pangkal tenggorokan, menyebabkan kesulitan


dalam bernapas.
i. Batu ginjal dan gagal ginjal karena fosfor tinggi.
j. Cepat marah, kebingungan, demensia, halusinasi.
k. Kejang.
l. Gangguan tidur dan insomnia.
m. Kesadaran menurun.
n. Gangguan belajar dan perilaku.
o. Hipokalsemia dan hiperphospatemia.

Hipoparatiroid
Komplikasi
Hipokalsemia

Insufiensi ginjal kronik

Hipoparatiroid
Test diagnosis
Pemeriksaan darah
a. Serum kalsium diperoleh nilai yang rendah dari normal (Normal: 8,510,7 mg/dl), tetanus dapat terjadi jika kadar kalsium kurang dari 5 mg/dl.
b. Kalsium terionisi rendah (Normal: 4,5-5,6 mg/dL).
c. Serum fosfat terjadi prningkatan (Normal: 2,5-4,5 mg/dl ).
d. Kadar hormon paratiroid rendah (Normal: 10-55 pg/ml).

Hipoparatiroid
Test diagnosis
Pemeriksaan urine
Rendah atau tidak ada kalsium
Pemeriksaan X-Ray
a. Adanya kalsifikasi pada basal ganglia di otak.
b. Kadang-kadang kerjadi klasifikasi pada seremblum dan fleksus koroid.
c. Densitas dari tulang dapat bertambah.

Hiperparatiroidisme

Hiperparatiroidisme
Etiologi dan faktor
resiko
Menurut Laurence,(2005) mengenai etiologi hiperparatiroidisme,yaitu:
a. 85 % kasus hiperparatiroidisme primer disebabkan oleh adenoma
tunggal.
b. Untuk 15% lainnya melibatkan berbagai kelenjar(contoh berbagai
adenoma atau hyperplasia).Biasanya herediter dan frekuensinya
berhubungan dengan kelainan endokrin.
c. Sedikit kasus hiperparatiroidisme utama disebabkan oleh paratiroid
karsinoma.etiologi dari adenoma dan hyperplasia pada kebanyakan
kasus tidak diketahui.
d. Beberapa ahli bedah dan ahli patologis melaporkan bahwa pemebesaran
yang terjadi pada kelenjar multiple umumnya jenis adenoma yang
ganda.Dan sekitar 15 % pasien dengan semua kelenjar hiperfungsi,chief
cell parathyroid mengalami hyperplasia.

Hiperparatiroidisme
Kategori
Hiperparatirodisme
primer(HPTP)
Hiperparatiroidisme berkembang ketika terganggunya hubungan regulasi antara
kadar kalsium dengan hormone paratiroid.Gangguan yang terjadi ini
mengakibatkan adenoma atau hyperplasia pada kelenjar paratiroid.
Hiperparatiroidisme
Sekunder
Hal ini terjadi ketika kelenjar paratiroid mengalam hiperplastik karena malfungsi
dari organ lain. Peningkatan Parathormon terjadi sebagai respon terhadap
hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) karena defisiensi Vitamin D,
gagal ginjal, kanker seperti multiple myoma atau karsinoma dengan metastasis
pada tulang. Penyebab lain adalah penggunaan berlebihan laksative serta
konsumsi suplemen kalsium.

Hiperparatiroidisme
Kategori
Paratiroidisme Tersier
Hal ini terjadi apabila pasien mengalami gagal ginjal kronik menyebabkan
Kelenjar Paratiroid tidak merespon penekanan terhadap kadar normal kalsium
yang terionisasi.Pasien dengan penyakit ini memiliki kondisi dimana tinggi
plasma Paratiroid Hormone dan tingkat kalsium dan fosfor plasma anorganik
rendah atau normal.

Hiperparatiroidisme
Patofisiologi

Hiperkalsemia

Paratiroidhormone
berlebihan

Kerusakan tulang

Kerusakan ginjal

Hiperparatiroidisme
Komplikasi
Gangguan jantung
Kerusakan tulang
Kerusakan ginjal
Gangguan impuls saraf

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai