JUDUL ESSAY:
Peran Mahasiswa sebagai Pemberdaya Masyarakat dalam Meningkatkan
Sumber Daya Manusia Berkualitas guna Mensukseskan Indonesia Menuju
Asean Economic Community 2015
OLEH:
Windo Julioardi (12030077)
Teknik Kimia / 2013
MASIH SEKOLAH
68,75
97,58
71,72
18,66
4,48
1,63
0,55
0,46
0,18
26,66
Namun setelah meninjau dari data hasil survei Badan Pusat Statistik
mengenai Persentase Penduduk Partisipasi Sekolah rupanya program wajib belajar
9 tahun belum efektif dalam meningkatkan pendidikan, data tersebut menyatakan
bahwa pada tahun 2013 jumlah penduduk yang masih sekolah sebesar 26,39%
sedangkan yang tidak sekolah lagi tercatat sebesar 65,80% dan sisanya adalah
penduduk yang belum pernah sekolah. Berdasarkan laporan Education for All
Global Monitoring Report yang dikeluarkan oleh UNESCO 2011, tingginya
angka putus sekolah menyebabkan peringkat indeks pembangunan rendah.
Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara dalam Education Development
Index. Data-data tersebut membuktikan bahwa masih tingginya jumlah penduduk
Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan secara maksimal, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor internal maupun eksternal. Dari beberapa faktor
tersebut biaya pendidikan yang sulit dijangkau masyarakat masih menjadi
penyebab utama putus sekolah di Indonesia, banyak warga miskin yang tidak
mampu dalam finansial memilih berhenti sekolah dan memutuskan untuk bekerja
padahal mereka belum memiliki skill atau keahlian.
Sesuai dalam KTT ASEAN ke-21 di Phnom Penh tahun 2012, Indonesia
ditunjuk sebagai motor penggerak dalam mengintegrasikan kekuatan Asia
Tenggara di dunia global. Bersama-sama dengan Singapura dan Thailand,
Indonesia berada di baris terdepan dalam mengimplementasikan konsep-konsep
AEC (ASEAN Economic Community) yang telah disepakati. Menurut persetujuan
MAE (Ministers Asean Econimic) dalam The 44th ASEAN Economic Ministers
and the 8th ASEAN Economic Community Council (AECC) meetings bahwa AEC
akan dimulai pada tanggal 31 Desember 2015. AEC bertujuan untuk menciptakan
pasar tunggal dan basis produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang,
jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan perpindahan barang modal secara lebih
dan mendunia. Di era Indonesia menuju AEC 2015 ini tentunya banyak sekali
tantangan yang akan dihadapi yakni salah satunya adalah Laju peningkatan Impor
dan Ekspor, hampir seluruh perusahaan makro maupun mikro berlomba-lomba
menciptakan jasa serta produk yang mampu bertahan di pasaran. Secara tidak
langsung untuk mensukseskan misi perusahaan tersebut, mereka melakukan
seleksi yang cukup ketat dalam tahap rekrutmen pekerjanya guna mendapatkan
2
Tahun
2009
2010
Maret 2011
Sep-11
maret 2012
Sep-12
Mar-13
Sep-13
Kota
11,91
11,1
11,05
10,95
10,65
10,51
10,33
10,63
Desa
20,62
19,93
18,97
18,94
18,49
18,09
17,74
17,92
Kota+Desa
32,53
31,02
30,02
29,89
29,13
28,59
28,07
28,55
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau
dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi
informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Kegiatan inilah yang biasa digunakan sebagai jembatan
pendidikan antara Mahasiwa dengan masyarakat dalam meneruskan ilmu
pengetahuan yang didapatkan dari perkuliahan ataupun dari hasil penelitian
yang telah dilakukan.
meningkatkan
produktivitas
masyarakatnya
sehingga
dapat
LAMPIRAN
Lampiran 2:
Formulir Pendaftaran Lomba Esai
HIMA Pendidikan Luar Sekolah
Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Unggul melalui Pendidikan
Masyarakat Berkelanjutan
1. Nama Lengkap
: Windo Julioardi
3. NIM/ Jurusan
4. Perguruan Tinggi
5. Alamat asal
6. Alamat Sekarang
7. No. HP
: +6287829151726
8. E-mail
: Windojulioardi@gmail.com
9. Facebook
: Windo Julioardi
Indramayu,
Windo Julioardi
_______________
Lampiran 3: