Anda di halaman 1dari 2

Jika Allah telah mewajibkan kepada pegawai untuk bekerja dengan cara yang itqon

(professional) dan cakap di dalamnya; maka baginya memiliki hak, sehingga menjadikan
dirinya memiliki kehidupan yang mulia, kokoh dan kuat. Dan diantara hak-haknya adalah:
1. Menghormati dan menghargai pegawai atau pekerja dengan cara yang baik;
sesuai dengan arahan Al-Quran dalam memberikan perintah untuk berbuat baik
pada seluruh manusia Allah swt berfirman. Allah SWT berfirman:

Dan sampaikanlah dengan ucapan baik
2. Memberikan kepada pegawai upah secara penuh dan tanpa dikurangi..
sesuai dengan kesepakatan sebelumnya; dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw
bersabda:
:
Tiga hal yang pada hari kiamat nanti saya akan menjadi penantangnya: seseorang yang
mempekerjakan orang lain lalu dia menunaikan pekerjaannya dengan baik namun dia
tidak memberikan upah secara penuh.
3. Bersegera memberikan upah kepada pekerja dan tidak menundanya
sekalipun ada berbagai alasan dan sebab; dari Abdullah bin Umar ra berkata:
Nabi saw bersabda:

Berikanlah upah kepada pegawai sebelum keringat mengering.
4. Memberikan upah secara adil sehingga dengannya dapat meningkatkan
kemuliaan hidup, dan memenuhi kebutuhan makan dan minum, pakaian dan
tempat tinggal yang layak, nabi saw bersabda:

Saudara kalian adalah jaminan kalian, Allah menjadikannya berada ditangan kalian;
maka barangsiapa yang saudaranya berada ditangannya maka hendaknya memberi
makan dari apa yang dia makan dan memberi pakaian dari apa yang dia pakai.
5. Tidak membebani pegawai dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan..
dan tidak memposisikannya pada pekerjaan yang berat yang tidak mampu
dilaksanakan; dan jika kita ingin memberikan pekerjaan yang berat maka
hendaknya kita membantunya dengan diri kita atau mencarikan orang lain
untuk dapat membantunya; Rasulullah saw bersabda:

Dan janganlah kalian membebani mereka dengan apa yang mereka tidak sanggup,
namun jika kalian terpaksa membebaninya maka bantulah mereka.
6. Memberikan jaminan social diantara hak bagi seorang pekerja atau
pegawai adalah mendapatkan jaminan kesehatan dan hidup, apapun
bentuknya, selama dirinya mampu melaksanakan kewajibannya, atau tidak
sanggup menunaikan tugasnya oleh karena terpaksa atau sudah tua renta dan
tidak mampu mengalahkannya, suatu kali Umar melintas pada seorang Yahudi
yang meminta-minta, maka beliaupun mencelanya dan meminta diberikan
penjelasan sebab dirinya melakukan hal tersebut, maka ketika ternyata
kondisinya memang lemah, dirinya diberikan bantuan yang sesuai, dan

kemudian dia berkata kepadanya: Kami tidak boleh membiarkan kondisimu


seperti ini, karena kami telah mengambil dari engkau jizyah pada saat kuat dan
kemudian kami biarkan pada saat lemah, berikan kepadanya harta dari baitul
maal sesuai dengan kecukupan dirinya, tentunya hal tersebut diiringi dengan
rasa cinta dan kasih sayang sesama manusia seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai