Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Lebih lanjut Ibnu Juraij mengatakan, kunci mati dilakukan terhadap hati dan
pandangan mereka.
Ibnu Juraij juga menceritakan, Abdullah bin Katsir memberitahukan
kepadaku bahwa ia pernah mendengar Mujahid mengatakan, arraan
(penghalangan) lebih ringan daripada ath-thob'u (penutupan dan pengecapan),
dan ath-thob'u lebih ringan daripada al-iqfaal (penguncian).
Hal yang sama juga diriwayatkan Ibnu jarir, dari Abu Kuraib, dari Waki', dari
Al-A'masy, dari Mujahid.
Al-Qurthubi mengatakan, umat ini telah sepakat bahwa Allah SWT telah
menyifati diri-Nya dengan menutup dan mengunci mati hati orang-orang kafir
sebagai balasan atas kekufuran mereka itu, sebagaimana yang difirmankan-
Nya, "Sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena
kekafirannya." (An-Nisaa': 155).
Ibnu Jarir mengatakan, yang sahih menurutku dalam hal ini adalah apa yang
bisa dijadikan perbandingan, yaitu hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah
saw. Dari Abu Hurairah r.a., ia menceritakan, Rasulullah saw. bersabda,
"Sesungguhnya seorang mukmin, jika ia mengerjakan suatu perbuatan dosa,
maka akan timbul noda hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, menarik diri
dari dosa itu, dan mencari redha Allah, maka hatinya menjadi jernih. Jika
dosanya bertambah, maka bertambah pula nodanya sehingga memenuhi
hatinya. Itulah yang disebut ar-ran (penutup), yang disebut oleh Allah Ta'ala
dalam firman-Nya, 'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang telah
mereka usahakan itu menutupi hati mereka'."
Hadis di atas diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Nasa'i dari Qutaibah, Al-Laits
bin Sa'ad. Serta Ibnu Ibnu Majah, dari Hisyam bin Ammar, dari Hatim bin
Ismail dan Al-Walid bin Muslim. Ketiganya dari Muhammad bin Ajlan. Imam
Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini bersetatus hasan sahih.
Perbandingan kunci mati terhadap apa yang masih dapat dijangkau oleh kasad
mata, tidak dapat dibuka dan diambil isinya kecuali dengan memecahkan dan
membongkar kunci mati itu dari barang itu. Demikian halnya dengan iman, ia
tidak akan sampai ke dalam hati orang (oleh Allah SWT) telah terkunci mati
hati dan pendengarannya, kecuali dengan membongkar dan melepas kunci mati
tersebut dari hatinya.
Setelah menyifati orang-orang mukmin pada empat ayat pertama surah Al-
Baqarah, lalu memberitahukan keadaan orang-orang kafir dengan kedua ayat
di atas, kemudian Allah SWT menjelaskan keadaan orang-orang munafik,
yaitu mereka yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran.
Ketika keberadaan mereka semakin samar di tengah-tengah umat manusia,
Allah SWT semakin gencar menyebutkan berbagai sifat kemunafikan mereka,
sebagaimana Allah telah menurunkan surah Bara'ah dan Munafiqun tentang
mereka serta menyebutkan mereka di dalam surah An-Nur dan surah-surah
lainnya guna menjelaskan keadan mereka agar orang-orang menghindarinya
dan juga menghindari dari terjerumus kepadnya. Selanjutnya Allah Ta'ala
berifman (lihat pada ayat berikutnya, red). (Rahman).
Sumber: Terjemahan Lubabut Tafsir Min Ibnu Katsir (Tafsir Ibnu Katsir),
Tim Pustaka Imam Asy-Syafi'i