PRAKTEK INDUSTRI
PROSES PRODUKSI SEDIAAN FLUKONAZOL KRIM
KELAS C
Disusunoleh :
1. Fepry Harvito Nugroho, S.Farm. (1520303247)
2. Feri Andriyanto, S.Farm.
(1520303248)
(1520303249)
(1520303250)
(1520303251)
I.
Test Parameter
Spectro
mETMethod/Function/characteriation
Simple UV assay (Assay UV sederhana)
Analisis Menggunakan instrumen HPLC
Solubility
Aqueous
pKa
Salts
Solvents
Vehicles, extraction
Extraction : Clorobutane
Partition coeff
Dissolution
Biopharmaceutical
Melting Point
Assay development
Microscopy
II.
Powder flow
Bulk density
Angle of repose
Viscosity
Compression properties
Solution/semisolid
Excipient choice
Excipient compatibility
Excipient choice
PENDEKATAN FORMULASI
1. Zat Aktif (Flukonazol) (Martindale: 532)
Nama Resmi
: Flukonazole
Nama Lain
: Flukonazolum, Flukonatsoli
Nama Kimia
: 2-(2,4- Diflorophenyl)-1,3-bis (1 H-1,2,4-triazol-l-y)propan-2-ol
Rumus Molekul
: C13H12F2N6O = 306,3
Struktur
:
Pemerian
agak
kristal
Kelarutan
putih,
higroskopis,
pH
Stabilitas
Titik Lebur
III.
serbuk
FORMULA UMUM
RANCANGAN FORMULA
NamaProduk
:
Komposisi
:
Flukosil Cream
Tiap 15 g mengandung
Flukonazol
Cetolstearyl alkohol
Cremophor ELP
4
0,5 %
7%
3%
Liquid Paraben
Metyl Paraben
Propyl Paraben
Propylene Glycol
Water
12 %
0,02 %
0,1 %
8%
ad 100 %
MASTER FORMULA
IV.
NAMA BAHAN
KEGUNAAN
PERTUBE
Flukonazol
Zat Aktif
0,075 g
Cetolstearyl Alkohol
Meningkatkan viskositas/
konsistensi
1,025 g
Cremophor ELP
Emulgator
0,45 g
Liquid Parafin
Basis
1,8 g
Propyl Paraben
0,015 g
Metyl paraben
0,003 g
Propylene Glycol
Humektan
1,2 g
Water
Pelarut
Ad 15 g
FORMULA PUSTAKA
1. Cetolstearyl Alkohol
Nama Resmi
: CetolstearylAlkohol
Nama Lain
: Alcohol cetylicus et stearylicus; cetearyl alcohol; cetylstearyl
alcohol; Crodacol CS90; Lanette O; Speziol C16-18 Pharma;
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Incompabilitas
Penyimpanan
Range
Kegunaan
2.
tersuspensi.
: Stabil pada kondisi penyimpanan dibawa normal.
: Incompabilitas dengan agen oksidasi kuat dan garam metal.
: Pada wadah tertutup baik, tempat dingin dan kering.
: < 2%
: penambah viskositas, emollient dan emulgator
Nipagin (C8H8O3)
Nama Resmi
: Propyl Hydrozybenzoate
5
Nama Lain
Rumus Struktur
: Aceptoform p, CoSept P
:
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Incompabilitas
propylparaben,
thereby
reducing
preservative
Range
Kegunaan
3. Nipasol (C10H12O3)
Nama Resmi
Nama Lain
Rumus Struktur
Pemerian
Kelarutan
Incompabilitas
Penyimpanan
strong acids.
: Aqueous solutions at pH 36 are stable (less than 10%
decomposition) for up to about 4 years at room temperature,
while aqueous solutions at pH 8 or above are subject to rapid
7
temperature)
: 0.02-0.3 (0,02)
: Pengawer fase Minyak
Nama lain
Pemerian
tasteless
in
aqueous
solution.
Polyoxyl
60
Kegunaan
Kelarutan
: Praktis tidak larut etanol 95%, gliserin dan air. Larut dalam
jenis minyak lemak hangat.
Stabilitas
Penyimpanan
: Propylene Glycol
Nama Lain
Rumus Struktur
Kelarutan
minyak lemak.
: Humectan
Kegunaan
V.
PERHITUNGAN BAHAN
Penimbangan bahan untuk setiap tube :
Flukonazol
0,5
100
x 15 = 0,075 g
Cetolstearyl alkohol
7
100
x 15 = 1,025 g
Cremophor A6
1,5
100
x 15 = 0,225 g
Cremophor A25
1,5
100
x 15 = 0,225 g
Liq. Paraffin
12
100
x 15 = 1,8 g
Propyl paraben
0,1
100
x 15 = 0,015 g
Methyl paraben
0,02
100
x 15 = 0,003 g
Propilen glikol
8
100
x 15 = 1,2 g
Water
= 15 (4,57)g = 10,43 g
NAMA BAHAN
Skala lab
(100 tube)
Skala pilot
(1000 tube)
Scale up
(10.000 tube)
Skala produksi
100.000 tube
dalam 10 batch
Flukonazol
7,5 g
75 g
750 g
7,5 kg
Cetolstearyl Alkohol
102,5 g
1025 g
10,25 kg
102,5 kg
Cremophor ELP
22,5 g
225 g
2,25 kg
22,5 kg
Liquid Parafin
180 g
1,8 kg
18 kg
180 kg
Propyl Paraben
1,5 g
15 g
150 g
1,5 kg
Metyl paraben
0,3 g
3g
30 g
300 g
Propylene Glycol
120 g
1,2 kg
12 kg
120 kg
Water
1043 g
10,43 kg
104,3 kg
1043 kg
VI.
METODE PEMBUATAN
Fase minyak:
Setil alkohol + asam stearat +
nipasol.
Dilebur di atas tangas air.
Fase air:
Aquademineralisasi + propilen
glikol+ nipagin.
Dilebur di atas tangas air.
Campuran diaduk dengan kecepatan sedang sampai homogen dan terbentuk salep
VII.
PROSES PRODUKSI
Penimbangan
Pembuatan basis
Penggilingan massa
Pencampuran massa
QC
Pengemasan primer
IPC + QC
10
Pengemasan sekunder
IPC + QC
Gudang obat jadi
Alur proses Produksi
Penimbangan
Bahan yang telah dikirim dari bagian penyimpanan ditimbang di ruang
penimbangan. Bahan yang telah ditimbang dilabel penimbangan. Suhu dan
kelembaban ruang timbang diatur dan dijaga (suhu 20 - 280C, RH 45 - 70%).
Pembuatan basis
Basis untuk salep berupa campuran lemak atau minyak yang dibuat dengan
cara peleburan dalam melting vessel (mixer double jacket dan sistem homogenizer)
pada suhu 70 0C selama 30 menit, setelah melebur (cairan) disaring dengan saringan
nylon 200 mesh.
Penggilingan
Bahan aktif yang sudah jadi digiling dengan roll mild selama 15 menit.
Pencampuran
Massa yang telah halus dimasukkan ke dalam container stainless steel,
kemudian diaduk dengan mixer selama 1 jam pada suhu 40-50 0C. Pada tahap ini
dilakukan IPC berupa pemerian (massa salep, warna salep), homogenitas, kadar zat
aktif, dan viskositas serta diberi label dalam proses dan dibuat memo pemeriksaan
ke Bagian Pengelolaan Mutu (BPM)
Pengisian
Proses pengisian dilakukan setelah ada persetujuan dari bagian QC, dengan
mesin pengisi ke dalam pengemas primer (tube). Pada proses ini dilakukan IPC
berupa pemeriksaan bobot, tes kebocoran, kebenaran no batch, dan kerapian kelipatan.
Pengemasan sekunder
11
Produk ruahan yang telah lulus uji (memenuhi persyaratan) dikemas dengan
pengemas sekunder (box karton). IPC yang dilakukan meliputi pemeriksaan
kebenaran jumlah, nomor batch, dan tanggal kadaluarsa.
Gudang obat jadi
Produk yang telah melalui semua proses produksi dari awal sampai
pengemasan selanjutnya dibawa dan disimpan di gudang obat jadi untuk kemudian
dikirim.
12
VIII.
KEMASAN
13
14
IX.
ANALISIS SEDIAAN
Kondisi Analisis
Menggunakan HPLC dengan sistem Knauer (Berlin, Germany) pompa MiniStar K-500, UV detektor K-2500, pada panjang gelombang 260 nm. Fase diam
menggunakan kolom Nucleosil 100 RP-18. Fase gerak menggunakan Metanol : air
(55:45 v/v) dengan kecepatan alir 1 ml/menit. Volume larutan standar dan sampel di
injeksikan dalam kolom sebanyak 20L. Peak dapat diidentifikasi dari waktu retensi
dan konsentrasi larutan sampel dan standar.
Prosedur ekstraksi
Larutan standar
25 mg serbuk fluconazole dilarutkan dalam aquadest kemudian dimasukkan
dalam labu ukur 50 mL untuk mendapatkan konsentrasi larutan stok sebesar 500
g/ml. Seri pengenceran dibuat dalam konsentrasi 1, 2, 4, 8, 20, 40 dan 100 g/ml.
Semua larutan disaring ke dalam penyaring membran 0.45 m.
Larutan sampel
Sebanyak 5g cream fluconazol dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL
dilarutkan dengan menggunakan aquadest sampai tanda batas, kemudian di sonifikasi
selama 10 menit untuk mendispersikan dan melarutkan komponennya, diperoleh
konsentrasi sebesar 100 g/ml kemudian disaring ke dalam penyaring membran
0.45m.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Rowe, R. C., P. J. Sheskey, and M. E. Quinn. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipients.
Six Edition. London: Pharmaceutical Press.
2. Sweetman S. C. Martindale The Complete Drug Reference. Thirty-sixth Edition.London:
Pharmaceutical Press.
16