Bab Iii
Bab Iii
DATA PENGAMATAN
A. Data Kalibrasi Thermometer dan termokopel
Tabel 3.1 Kalibrasi Termometer pada es mencair
No
Perlakuan
Es mencair (C)
Es mencair (F
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
0.10
-0.05
-0,01
-0.10
-0.10
31.82
31,91
31.98
31.82
31.82
0.07
31.87
Rata-rata
1
2
3
4
5
Rata-rata
Es Mencair (F)
Probe 2
Probe 3
Es Mencair (oC)
Probe 2 Probe 3
-9.6
1,16
-9.0
1.04
-8.7
1.03
-9.0
0.10
-8,9
1.00
-9,04
0.86
14.72
34.08
15.80
33.87
16.34
33.85
15.80
32.180
15.98
33.80
15.73
33.56
Percobaan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
96.0
95.0
93.0
91.0
90.0
204.8
203.0
199.0
195.8
194.0
93
199.4
Rata-rata
No. Percobaan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Rata-rata
Es Mencair (F)
Probe 2
Probe 3
Es Mencair (oC)
Probe 2 Probe 3
97.7
94.7
96.2
90.3
94.0
83.2
92.3
90.3
94.1
207.8
202.4
205.1
194.5
201.2
181.7
77.4
198.1
171.3
73.3
194.5
163.9
83.7
201.3
182.6
B. LINIERITAS
Tabel 3.5 Linieritas Termometer
No
Percobaan
Waktu [Menit]
Suhu [oC]
Suhu [oF]
10
34
93.2
20
44
111.2
30
53
127.4
40
61
141.8
50
71
159.8
60
77
170.6
70
83
181.4
80.
100
212.0
Percobaan
Waktu [Menit]
Suhu [oC]
Suhu [oF]
10
34.6
94.2
20
44.2
111.5
30
52.6
126.6
40
61,7
143.1
50
72.3
162.1
60
78.8
173.8
70
83.9
183.0
80.
102.1
215.7
C. RESBONSIBILITY
Tabel 3.7 Responsibility Termometer
No
Percobaan
Waktu [s]
Suhu [oC]
14.30
65
11,28
65
12,95
65
14.28
65
12.01
65
12.96
65
Rata-rata
No
Percobaan
Probe 2
65
Waktu [s]
Suhu [oC]
Waktu [s]
3.75
Probe 3
65
65
2.91
65
3.54
65
3.89
65
3.25
65
3.08
65
3.56
65
3.77
65
3.19
Rata-rata
D. Grafik Linieritas
65
3.48
65
3.79
2.84
Temperatur C
120
100
80
60
40
20
0
0
Chart Title
120
100
80
60
40
20
0
0
BAB IV
Kalibrasi termometer dan termokopel ini dihitung dengan selang waktu 1 menit. Berdasarkan
hasil pengamatan kami, kalibrasi termometer pada es mencair adalah pada suhu 0.07
(31.87 oF) sedangkan berdasarkan referensi es mencair tersebut pada 0 oC (32 oF). Hal ini
terjadi penyimpangan sampai 0.07 oC, Sedangkan kalibrasi termometer dengan air panas, data
yang kami peroleh sesuai dengan referensi yaitu pada 100 oC (212 oF). Hal ini mungkin
dikarenakan instrument tersebut yang sudah tidak akurasi lagi dalam pengukuran. Terkadang
Ia terbaca dengan sangat akurat dan terkadang pun Ia meleset dari yang sebenarnya.
Setelah itu, kami juga mengkalibrasi termokopel (dalam satuan oF) dengan es mencair
pada 2 probe, yaitu probe 2 dan 3 dan data yang kami peroleh dengan menggunakan probe 2
adalah 15,73 oF (-9.04 oC), ini terjadi penyimpangan dari data berdasarkan referensi (32 oF
atau 0 oC). Sedangkan data yang kami peroleh dengan kalibrasi termokopel dengan es
mencair pada probe 3 adalah 33.559 oF (0.866 oC) kali ini terjadi penyimpangan kembali.
Oleh maka itu, probe 3 tidak sesuai dengan probe 2. Sedangkan pengkalibrasian termokopel
dengan menggunakan air mendidih pada probe 2 adalah 201.38 oF (94.1 oC) data yang kami
peroleh ini sesuai dengan referensi. Akan tetapi berbeda dengan probe 3 nilainya adalah
182.6 oF (83.78 oC), probe 3 ini sama saja halnya dengan pengkalibrasian termokopel dengan
es mencair. Ia terjadi penyimpangan yang lebih dari 10%.
Tahap kedua yang kami lakukan pada percobaan ini adalah menentukan linieritas dari
masing masing instrumentasi pengukuran temperatur dan termokopel
dengan cara
memanaskan air dalam suatu wadah dengan laju panas konstan, pada percobaan ini kami
mecari linieritas dari 2 jenis instrument dengan selang waktu 10 menit.
Dari grafik 3.1 dan 3.2 terlihat jelas bahwa instrumentasi pengukuran temperatur
memiliki linieritas yang baik, artinya pada setiap selang waktu 10 menit suhu pemanasannya
naik konstan. Dari kedua jenis instrument ini, terlihat pada garis suhu termometer memiliki
linieritas lebih baik dibandingkan termokopel yang dibuktikan oleh nilai R.
Thermometer
y = 8.79x + 27.78
2
R =0.988
Termokopel
y = 9.107x + 24.89
R2=0.987
Tapi, kedua linieritas kedua instrument tersebut tidak jauh berbeda.
Dan yang terakhir kami lakukan pada percobaan ini adalah menentukan
Responsibility dari masing masing instrumentasi pengukuran temperatur dan termokopel
dengan cara memanaskan air dalam suatu wadah dengan laju panas konstan yaitu 65 oC. Hal
ini dilakukan dengan cara mengambil akurasi masing-masing alat ukur yang digunakan
dengan salah satu alat ukur sebagai standar.
Pada data pengamatan responsibility termometer yang kami dapatkan, responsibility
termometer sudah sangat baik. Dan daya tanggap instrumentasi termometer sangat cepat dan
tidak memliki rentang waktu yang lama. Sedangkan pada responsibility termokopel kami
menggunakan 2 probe yaitu, probe 2 dan 3. Pada probe 2 mempunyai nilai responsibility nya
berbeda dengan responsibility pada termometer dan berdurasi waktu yang cepat. Tetapi
sangat berbeda dengan probe 3, nilai responsibilitynya menurun pada titik yang pertama
sehingga lebih cepat responnya dari pada probe 2. Hal ini mungkin disebabkan oleh akurasi
responsibilitas termokopel yang cepat. Dan berdasarkan pengamatan kami dari pertama
sampai ke responsibility probe 2 banyak terjadi penyimpangan. Oleh maka itu, Probe 3 lebih
baik dan akurat dibandingka dengan probe 2.
BAB V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang kami lakukan maka dapat kami simpulkan bahwa:
Kalibrasi alat ukur instrument temperatur yang akurasinya lebih tepat kali ini
adalah Termometer.
karena nilai rata rata termometer :
pada es mencair 0.07 C ( 0 C )
pada air mendidih 93 C ( 100 C ).
Sedangkan nilai rata rata termokopel ( titik beku 32 F dan titik didih 212 F) :
pada es mencair
Probe 2 = 15.73 F
Probe 3 = 33.559 F
Unggul probe 3.
Termometer = 12.96 s
Termokopel
o Probe 2 = 3.48 s
o Probe 3 = 2.84 s