Anda di halaman 1dari 19

STATUS PASIEN NEUROLOGI

IDENTITAS :
Nama / Umur

: Tn.E / 44 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: TNI

Agama

: Islam

Status Pernikahan

: Menikah

Suku Bangsa

: Jawa

Tanggal masuk

: 14 Mei 2010

Dirawat ke

: Pertama

Tgl pemeriksaan

: 17 Mei 2010

ANAMNESA :
Dengan autoanamnesa pada tanggal 17 Mei 2010
KELUHAN UTAMA

:Tangan dan kaki kiri terasa lemah dan sulit digerakkan

KELUHAN TAMBAHAN

: Bicara pelo

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:


Pasien datang ke RSPAD Gatot Soebroto rujukan dari RS Kesdam Daan Mogot dengan
diagnosa hemiparese sinistra dengan hipertensi.
1 Hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh lemah pada tangan dan kaki kiri.
Keluhan ini muncul mendadak dan terjadi saat pasien sedang mengambil air wudhu. Saat
terjadi kelemahan tersebut pasien dalam keadaan sadar. Pasien langsung dibawa ke rumah
sakit terdekat. Karena keterbatasan alat, pasien di rujuk ke RSPAD.
Pasien menyangkal adanya sakit kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan, gangguan
pendengaran, tersedak saat minum, gangguan menelan, demam, maupun riwayat trauma.
Pasien juga mengaku BAB dan BAK normal. Pasien mengatakan kejadian ini baru pertama
kali terjadi pada dirinya.

Page | 1

Pasien mengaku mempunyai kebiasaan merokok, dan dapat menghabiskan 1 bingkus


rokok perhari. Pasien menyangkal mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:
Hipertensi

: Disangkal

Diabetes mellitus

: Disangkal

Sakit jantung

: Disangkal

Trauma kepala

: Disangkal

Sakit Kepala Sebelumnya : Disangkal


Kegemukan

: Disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ayah menderita Hipertensi, Diabetes Mellitus, dan jantung
RIWAYAT KELAHIRAN/PERTUMBUHAN/PERKEMBANGAN:
Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS

Keadaan umum

:Tampak sakit sedang

Gizi

: Baik

Tanda vital
TD kanan

:140/90 mmHg

TD kiri

:140/90 mmHg

Nadi kanan

:80x/menit

Nadi kiri

:80x/menit

Pernafasan

:20x/menit

Suhu

:36,4C

Limfonodi

:Tidak ada pembesaran limfonodi

Jantung

:BJ I-II reguler,gallop(-),murmur (-)

Page | 2

Paru

:Suara dasar vesikuler, rhonki-/-, whezzing -/-

Hepar

:Tidak teraba membesar

Lien

:Tidak teraba membesar

Ekstremitas

:Akral hangat, edema(-)

STATUS PSIKIATRI

Tingakah laku

:Wajar

Perasaan hati

:Baik

Orientasi

:Baik

Jalan pikiran

:Baik

Daya ingat

:Baik

STATUS NEUROLOGIS

Kesadaran

:Compos Mentis
E4M6V5

GCS = 15

Sikap tubuh

:Berbaring terlentang

Cara berjalan

:Tidak dilakukan

Gerakan abnormal:Tidak ada

Kepala

Bentuk

:Normocephal

Simetris

:Simetris

Pulsasi

:Teraba pulsasi A.Temporalis dextra dan sinistra

Nyeri tekan

:Tidak ada

Leher

Sikap

:Normal

Gerakan

:Bebas ke segala arah

Vertebra

:Dalam batas normal

Page | 3

Nyeri tekan

Pulsasi a. Carotis : Teraba

:Tidak ada

Page | 4

GEJALA RANGSANGAN MENINGEAL


Kanan

Kiri

Kaku kuduk

Laseque

(-)

(-)

Kerniq

(-)

(-)

Brudzinsky I

(-)

(-)

Brudzinsky II

(-)

(-)

(-)

NERVI CRANIALIS
N.I ( Olfaktorius)

Daya penghidu

Normosmia

Normosmia

N II (Opticus)

Ketajaman penglihatan

Baik

Baik

Pengenalan warna

Baik

Baik

Lapang pandang

Sama dengan pemeriksa

Funduscopy

Tidak dilakukan

N III,IV,VI (Oculamotorius,Trochlearis,Abducens)

Ptosis

(-)

(-)

Strabismus

(-)

(-)

Nistagmus

(-)

(-)

Exophtalmus

(-)

(-)

Enophtalmus

(-)

(-)

Gerakan bola mata


Lateral

(+)

(+)

Medial

(+)

(+)

Atas lateral

(+)

(+)

Atas medial

(+)

(+)

Bawah lateral :

(+)

(+)

Bawah medial :

(+)

(+)

Atas

(+)

(+)

Bawah

(+)

(+)

Ukuran pupil :

3 mm

3mm

Bentuk pupil :

bulat

bulat

Page | 5

Pupil

Isokor/anisokor:
Posisi

isokor
sentral

sentral

Rf cahaya langsung:

(+)

(+)

Rf cahaya tdk langsung:

(+)

(+)

Rf akomodasi/konvergensi:

(+)

(+)

N V (Trigeminus)

Menggigit

(+)

Membuka mulut

Simetris

Sensibilitas Atas

(+)

(+)

Tengah

(+)

(+)

Bawah

(+)

(+)

Rf masester

(+)

(+)

Rf zigomatikus

(+)

(+)

Rf cornea

(+)

(+)

Rf bersin

Tidak dilakukan

N VII (Facialis)
Pasif
Kerutan kult dahi

: simetris kanan dan kiri

Kedipan mata

: simetris kanan dan kiri

Lipatan nasolabial

: asimetris, kiri lebih datar

Sudut mulut

: asimetris, kiri lebih rendah

Aktif
Page | 6

Mengerutkan dahi

: simetris kanan dan kiri

Mengerutkan alis

: simetris kanan dan kiri

Menutup mata

: simetris kanan dan kiri

Meringis

: Asimetris, tertarik ke arah kanan

Menggembungkan pipi

: Asimetris,kanan lebih menggembung

Gerakan bersiul

: Tidak bisa

Daya pengecapan lidah 2/3 depan : tidak dilakukan


Hiperlakrimasi

: tidak ada

Lidah kering

: tidak ada

N. VIII ( Acusticus )
Mendengarkan suara gesekan jari tangan

(+)

(+)

Mendengar detik arloji

(+)

(+)

Tes Schawabach

: tidak dilakukan

Tes Rinne

: tidak dilakukan

Tes Weber

: tidak dilakukan

N. IX ( Glossopharyngeus )
Arcus pharynk

: simetris

Posisi uvula

: Di tengah

Daya pengecapan lidah 1/3 belakang

: tidak dilakukan

Refleks muntah

: (+)

N.X ( Vagus )
Denyut nadi

: teraba,reguler

Arcus faring

: simetris

Bersuara

: Baik

Menelan

: tidak ada gangguan


Page | 7

N. XI ( Accesorius )
Memalingkan kepala

: normal

Sikap bahu

: simetris

Mengangkat bahu

: simetris

N.XII ( Hipoglossus )
Menjulurkan lidah

: deviasi ke kiri

Kekuatan lidah

: lemah pada lidah sebelah kiri

Atrofi lidah

: tidak ada

Artikulasi

: disartria

Tremor lidah

: tidak ada

MOTORIK
Gerakan

Kekuatan
Tonus

bebas

terbatas

bebas

terbatas

5555

3333

5555

4444

: normotonus pada keempat ekstremitas

Trofi

: Eutrofi pada keempat ekstremitas

REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks Tendon :

Kanan

Kiri

Refleks Biseps

(+)

(+)

Refleks Triseps

(+)

(+)

Refleks Patella

(+)

(+)

Refleks Archilles

(+)

(+)

Refleks Periosteum

: tidak dilakukan

Page | 8

Refleks Permukaan :
Dinding perut

Cremaster

: tidak dilakukan

Spinchter Anii

: tidak dilakukan

Refleks Patologis :

normal

kanan

kiri

Hoffman Trommer

(-)

(-)

Babinski

(-)

(+)

Chaddock

(-)

(-)

Openheim

(-)

(-)

Gordon

(-)

(-)

Schaefer

(-)

(-)

Rosolimo

(-)

(-)

Mendel Bechterew

(-)

(-)

Klonus paha

(-)

(-)

Klonus kaki

(-)

(-)

Nyeri

(+)

(+)

Suhu

tidak dilakukan

Taktil

(+)

tidak dilakukan

SENSIBILITAS
Eksteroseptif :

Propioseptif :
Vibrasi

(+)

Posisi

(+)

(+)

Tekan dalam

(+)

(+)

KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN


Tes romberg

:Tidak dapat diperiksa

Tes Tandem

:Tidak dapat diperiksa

Tes Fukuda

:Tidak dapat diperiksa

Disdiadokenesis

:Tidak dapat diperiksa

Tes telunjuk hidung

: Baik

Tes telunjuk telunjuk: Baik


Tes tumit lutut

: Baik

FUNGSI OTONOM
Miksi
Inkotinensia

:Tidak ada kelainan

Retensi

:Tidak ada kelainan

Anuria

:Tidak ada kelainan

Defekasi
Inkotinensi

:Tidak ada kelainan

Retensi

:Tidak ada kelainan

FUNGSI LUHUR
Fungsi bahasa

:Baik

Fungsi orientasi

:Baik

Fungsi memori

:Baik

Fungsi emosi

:Baik

Fungsi kognisi

:Baik

Page | 9

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium tgl 14 Juni 2010 dan 15 Juni 2010-06-2010
Keterangan
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Kimia
Ureum
Kreatinin
Asam urat
Natrium
Kalium
Klorida
GDS
Glukosa Puasa
Glukosa 2 jam PP
Protein total
Albumin
Globulin
Cholesterol
Trigliserida
Bilirubin Total
SGPT
SGOT
Urinalisa
Urin lengkap
Protein
Glukosa
Bilirubin
Eritrosit
Leukosit
Torak
Kristal
Epitel
Lain-lain

14/06/2010

15/06/2010

Nilai Rujukan
Page | 10

15,4
45
5
11900
263000
90
31
34
28
1,2

13 18 g/dL
40 52 %
4,3 6,0 juta/L
4800 10800 /L
150000 400000/L
80 96 fl
27 32 pg
32 36 g/dL
38
1,0
4,7

102
108
6,3
3,9
2,4
212
67
1,4
28
26

20 50 mg/dL
0,5 1,5 mg/dL
3,5 7,4 mg/dL
135 145 mEq/L
3,5 5,3 mEq/L
97 107 mEq/L
< 140 mg/dL
70 100 mg/dL
< 140 mg/dL
6 8,5 g/dL
3,5 5,0 g/dL
2,5 3,5 g/dL
< 200 mg/dL
< 160 mg/dL
< 1,5 mg/dL
< 40 U/L
< 35 U/L

+ /Positif
-/Negatif
-/Negatif
>50
4-3-4
-/Negatif
-/Negatif
+/Positif
-/Negatif

Negatif
Negatif
Negatif
< 2/ LPB
<5 / LPB
Negatif
Negatif
Positif
negatif

142
3,9
102
202

Foto Thorax tgl 14 Juni 2010


Tidak terdapat hipertrofi ventrikel kiri dan elongasio aorta
Page | 11
Hasil EKG 14 Juni 2010
Dalam batas normal
Hasil CT scan kepala 14 Juni 2010
Telah dilakukan pemeriksaan MSCT kepala,tanpa pemberian kontras, potongan axial, dengan
hasil sebagai berikut :
-

Tampak lesi hipodens di ganglia basalis paraventrikel lateralis kanan +/- 1,4 x 2,2 x
1,4 cm.

Pons, mesencephalon dan cerebellum kanan kiri tidak tampak kelainan.

Ventrikel lateralis kanan kiri, ventrikel III dan ventrikel IV dalam batas normal.

Tak tampak distorsi midline

Sulci cerebri, fisura sylvii, fisura interhemisfer dan dan sistem cisterna dalam batas
normal.

Septum nasi ditengah

Sinus-sinus paranasalis dan air cells mastoid kanan kiri cerah.

Bulbus oculi dan struktur retrobulber kanan kiri tidak tampak kelainan.

KESAN:
Infark di ganglia basalis paraventrikel lateralis kanan +/- 1,4 x 2,2 x 1,4 cm

RESUME

Anamnesa
Laki-laki, 44 tahun datang dengan keluhan lemah pada tangan dan kaki kiri sejak 1 hari
SMRS, yang terjadi secara mendadak. Keluhan disertai dengan bicara pelo dan mulut
mencong ke kanan. Pasien memiliki kebiasaan merokok dan dapat menghabiskan 1

bungkus setiap harinya. Riwayat DM dan hipertensi disangkal. Ayah pasien mempunyai
penyakit hipertensi, DM dan jantung.
Pemeriksaan:
Status internis

:Dalam batas normal

Keadaan umum

:Tampak sakit sedang

Gizi

:Baik

Kesadaran

:Compos mentis

TD kanan

:140/90 mmHg

TD kiri

:140/90mmHg

Nadi kanan

:80x/meit

Nadi kiri

:80x/menit

Pernapasan

:20x/menit

Suhu

:36,4C

Status psikiatri

:Baik

Page | 12

Status neurologis

Kesadaran

:Compos mentis , GCS =15 (E4M6V5 )

Nervus cranialis

N VII

: Pasif

: lipatan nasolabial kiri lebih datar sudut mulut kiri


lebih rendah
Aktif :menggembungkan pipi :kanan lebih menggembung
meringis

:tertarik ke arah kanan

N XII : Lidah deviasi ke kiri

Motorik

:Gerakan

: Gerakan terbatas pada ekstremitas kiri

Kekuatan :
5
5

5
5

5
5

5
5

3
4

3
4

3
4

3
4

Tonus

: Normotonus pada keempat ekstermitas

Trofi

:Eutrofi pada keempat ekstremitas


Reflek fisiologi

:Meningkat pada ekstremitas superior dan

inferior sinistra

Page | 13

Relek patologis

:Babinski (+) pada kaki kiri

Sensibilitas

:Baik

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik

:Hemiparese sinistra tipe UMN


Parese N VII sinistra tipe sentral
Parese N XII sinistra

Diagnosis topik

:Ganglia basalis paraventrikel lateralis kanan

Diagnosis etiologi

:Stroke non hemoragik

TERAPI
Penatalaksanaan umum (5B) :

Breathing : Perhatikan kelancaran jalan nafas

Blood

: Pemantauan tekanan darah,pada tahap awal tidak boleh segera


diturunkan karena dapat memperburuk keadaan,kecuali pada kondisi
hipertensi emergency(sistolik > 220 mmHg dan atau diastolik >120
mmHg).

Brain

:Hindari peningkatan TIK dan suhu tubuh meningkat

Bladder

:Hindari infeksi saluran kemih dan perhatikan keseimbangan cairan


input dan output.

Bowel

:Perhatikan kebutuhan cairan, kalori,dan hindari obstipasi

Medikamentosa

Anti platelet

:Clopidogrel 1 x 75 mg

Proteksi neuronal

Anti hipertensi gol ACE inhibitor: Captopril 2 x 25 mg

:Takelin (Citikolin) 2 x 500 mg

Page | 14

Non medikamentosa

Fisioterapi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah ( darah lengkap,gula darah,kolesterol,ureum,kreatinin)
Foto rontgen thorak + EKG
CT scan kepala
PROGNOSA

Ad vitam

:Dubia ad bonam

Ad Fungsionam :Dubia

Ad sanationam :Dubia

Ad cosmeticum :Dubia ad bonam

ANALISA KASUS

Pasien Tn.E, usia 44 thn

dengan diagnosa Stroke Non Hemoragik dan terdapat

hemiparese sinistra tipe UMN,parese nervus VII sinistra tipe sentral dan parese nervus XII
sinistra. Diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesa,pemeriksaan fisik dan Page | 15
algoritma gajah mada,Siriraj Stroke Score (SSS), Djoenaidi Stroke Score serta hasil MRI
kepala.
Menurut WHO, stroke didefinisikan sebagai disfungsi neurologis akut oleh karena
gangguan pembuluh darah dan timbul secara mendadak atau cepat dengan gejala-gejala dan
tanda-tanda sesuai daerah otak yang terganggu.
Berdasarkan anamnesa, pasien mengeluh tangan dan kaki kiri lemas mendadak tidak dapat
digerakkan pada saat pasien mengambil air wudhu. Keluhan tersebut tidak disertai nyeri
kepala, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran. Selain itu terdapat keluhan berupa bicara
pelo,dan mulut mencong ke kanan.Hal ini merupakan manifestasi klinis dari serangan stroke.
Dari anamnesa dapat ditentukan apakah serangan yang terjadi merupakan stroke hemoragik
atau stroke non hemoragik (infark),berdasarkan gejala, Algoritma stroke Gajah Mada, Siriraj
Stroke score,Djoenaidi stroke score.
Gejala
Gejala
Onset
Saat onset
Peringatan
Nyeri kepala
Kejang
Muntah
Penurunan kesadaran

Stroke hemoragik
Mendadak
Sedang aktif
+++
+
+
+++

Algoritma Stroke Gajah Mada


Penurunan Kesadaran (-)
Nyeri Kepala (-)
Refleks Babinsky (+)
Kesan : Stroke non hemoragik
Siriraj Stroke Score

Stroke non hemoragik


Mendadak
Istirahat
+

Kesadaran ( 0x2,5)

=0

Muntah

( 0x2 )

=0

Nyeri kepala (0x2)

=0

Tekana Darah ( 90 x10%)

=9

Ateroma ( 0 x-3)

=0

Konstanta

= -12

Jumlah

= -3

Page | 16

Kesan : stroke non hemoragik


Djoenaidi Stroke score
Permulaan serangan

: mendadak

= 6.5

Waktu serangan

: istirahat

=1

Sakit kepala waktu serangan : tidak ada

=0

Muntah

: tidak ada

=0

Kesadaran

: tidak ada gangguan

=1

Tekanan darah sistolik :Waktu MRS tinggi ( >140/100 mmHg) = 1


Tanda rangsangan meningeal : tidak ada kaku kuduk

=0

Pupil

: isokor

=5

Fundus okuli

:tidak dilakukan

=-

Jumlah

= 14,5

Kesan :stroke non hemoragik


Pada pemeriksaan neurologis didapatkan :
Tangan dan kaki kiri lemah mendadak. Pada pemeriksaan kekuatan motorik didapat nilai
nya 3 pada tangan,dimana tangan dapat melawan gravitasi,tapi belum mampu melawan
tahanan ringan.dan pada kaki didapatkan nilai 4, dimana kaki dapat melawan gravitasi dan
juga tahanan ringan. Pada keadaan ini didapatkan adanya hemiparese sinistra.
Tipe lesi UMN didapat dari pemeriksaan adanya reflek fisiologis pada tangan dan kaki
kiri yang meningkat,reflek patologis ( babinsky) yang positif,dan tidak ada atrofi otot.
Mulut pasien mencong ke arah kanan, hal ini didukung oleh pemeriksaan

neurologis

saraf kranialis ketujuh, dimana pada keadaan pasif terlihat lipatan nasolabialis dan sudut

mulut yang asimetris dan terlihat bagian kiri lebih jatuh dibandingkan yang kanan. Pada
keadaan aktif seperti meringis terlihat mulut pasien tertarik ke kanan dan waktu
menggembungkan

pipi

pasien

juga

terlihat

asimetris,

pipi

kanan

lebih

menggembung.Keadaan ini menunjukkan adanya kelemahan dari muskulus orbikularis oris Page | 17
sinistra yang dipersarafi oleh nervus facialis ( NVII ).
Tipe sentral dari parese nervus kranialis didapat karena kelemahan muskulus orbikularis
oris sinistra yang tidak diikuti dengan kelemahan dari muskulus orbikularis okuli. Karena
fasialis yang mempersarafi muskulus orbikularis okuli mendapat inervasi secara bilateral
Hemiparese sinistra tipe UMN dengan parese nervus VII sinistra tipe sentral ini terjadi
karena adanya lesi di ganglia basalis, karena setiap lesi di ganglia basalis akan menimbulkan
kelumpuhan UMN pada belahan tubuh kontralateralnya.
Pada waktu menjulurkan lidah,terlihat lidah deviasi ke kiri dan kekuatan lidah
asimetris,terlihat sisi kiri lebih lemah.Pada keadaan ini menunjukkan adanya kelemahan
pada otot-otot lidah yang dipersarafi oleh nervus hipoglosus ( N XII )
Hasil CT Scan:
Kesan : Infark di ganglia basalis paraventrikel lateralis kanan +/- 1,4 x 2,2 x 1,4 cm
Pasien mempunyai faktor resiko untuk terjadinya stroke

Hipertensi, mempercepat arteriosklerosis sehingga mudah terjadi oklusi atau


emboli pada pembuluh darah besar.

DM ,mempercepat terjadinya proses arteriosclerosis sehingga merupakan factor


resikountuk terjadinya stroke.

Riwayat keluarga, gen sangat berperan besar pada beberapa faktor resiko stroke

Merokok, kebiasaan merokok mendorong terjadinya atherosclerosis yang


selanjutnya memprovokasi terjadinya trombosis arteri.

Penatalaksanaan stroke harus diawali dengan mempertahankan fungsi vital dengan 5 B

Breathing

: Kelancaran jalan nafas

Blood

: Pemantauan tekanan darah,pada tahap awal tidak boleh segera


diturunkan karena dapat memperburuk keadaan,kecuali pada
kondisi hipertensi emergency(sistolik > 220 mmHg dan atau

daistolik >120 mmHg).


Brain

Bladder

:Hindari peningkatan TIK dan suhu tubuh meningkat

:Hindari infeksi saluran kemih dan perhatikan keseimbangan cairan


Page | 18

input dan output.

Bowel

:Perhatikan kebutuhan

cairan, kalori,dan hindari

obstipasi
Pemberian medikamentosa bertujuan untuk :

Anti platelet

:Clopidogrel 1 x 75 mg

Untuk menghidari terjadinya trombus lebih lanjut. Clopidogrel merupakan anti


platelet agent golongan thienopyridines yang mampu mengurangi agregasi dengan
menghambat reseptor adenosine difosfat (ADP) pada platelet secara ireversibel. Efek
samping yang ditimbulkan dapat berupa perdarahan gastrointestinal, purpura,
bruising, hematoma, epitaxis, hematuri, ocular haemorrhage, perdarahan intrakranial,
nyeri abdomen.

Proteksi neuronal:Takelin (Citikolin) 2 x 500 mg

Untuk melindungi sel-sel otak dan mencegah kerusakan sel neuron lebih lanjut.
Citicholine berfungsi untuk memperbaiki sel otak, meningkatkan aliran darah ke otak,
dengan memperbaiki membrane sel dengan cara menambah sintesa fosfatidilkolin,
menghambat terbentuknya radikal bebas dengan menaikkan sintesa asetilkolin suatu
transmitter untuk fungsi kognitif.

Anti hipertensi gol ACE inhibitor: Captopril 2 x 25 mg

Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, kaptopril diberikan setelah hari ke 7-10
pada stroke akut.
Penatalaksanaan non medikamentosa bertujuan untuk:

fisioterapi berguna untuk memperbaiki fungsi motorik dan mencegah


kontraktur sendi, dan agar penderita dapat mandiri

Konsul penyakit dalam untuk mengatasi hipertensi dan DM

Prognosis ad vitam : dubia ad bonam


Karena pemeriksaan tanda vital,keadaan umum dan kesadaran pasien dalam keadaan
stabil
Prognosis ad fungsionam : dubia
Karena terjadi hemiparese sinistra pada pasien, dan dapat menimbulkan sequele,
sehingga fungsinya dalam menjalankan aktifitasnya (TNI) terganggu.
Prognosis ad sanatiom : dubia
Melihat usia pasien dan faktor resiko yang dimilikinya, jika tidak diatasi maka dapat
terjadi stroke berulang.
Prognosis cosmeticum : dubia ad bonam
Karena

tidak terjadi atrofi otot, dan pasien melakukan fisioterapi maka

perkembangannya akan baik.

Page | 19

Anda mungkin juga menyukai