KAsus Stroke Non Haemoragic
KAsus Stroke Non Haemoragic
IDENTITAS :
Nama / Umur
: Tn.E / 44 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: TNI
Agama
: Islam
Status Pernikahan
: Menikah
Suku Bangsa
: Jawa
Tanggal masuk
: 14 Mei 2010
Dirawat ke
: Pertama
Tgl pemeriksaan
: 17 Mei 2010
ANAMNESA :
Dengan autoanamnesa pada tanggal 17 Mei 2010
KELUHAN UTAMA
KELUHAN TAMBAHAN
: Bicara pelo
Page | 1
: Disangkal
Diabetes mellitus
: Disangkal
Sakit jantung
: Disangkal
Trauma kepala
: Disangkal
: Disangkal
Keadaan umum
Gizi
: Baik
Tanda vital
TD kanan
:140/90 mmHg
TD kiri
:140/90 mmHg
Nadi kanan
:80x/menit
Nadi kiri
:80x/menit
Pernafasan
:20x/menit
Suhu
:36,4C
Limfonodi
Jantung
Page | 2
Paru
Hepar
Lien
Ekstremitas
STATUS PSIKIATRI
Tingakah laku
:Wajar
Perasaan hati
:Baik
Orientasi
:Baik
Jalan pikiran
:Baik
Daya ingat
:Baik
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran
:Compos Mentis
E4M6V5
GCS = 15
Sikap tubuh
:Berbaring terlentang
Cara berjalan
:Tidak dilakukan
Kepala
Bentuk
:Normocephal
Simetris
:Simetris
Pulsasi
Nyeri tekan
:Tidak ada
Leher
Sikap
:Normal
Gerakan
Vertebra
Page | 3
Nyeri tekan
:Tidak ada
Page | 4
Kiri
Kaku kuduk
Laseque
(-)
(-)
Kerniq
(-)
(-)
Brudzinsky I
(-)
(-)
Brudzinsky II
(-)
(-)
(-)
NERVI CRANIALIS
N.I ( Olfaktorius)
Daya penghidu
Normosmia
Normosmia
N II (Opticus)
Ketajaman penglihatan
Baik
Baik
Pengenalan warna
Baik
Baik
Lapang pandang
Funduscopy
Tidak dilakukan
N III,IV,VI (Oculamotorius,Trochlearis,Abducens)
Ptosis
(-)
(-)
Strabismus
(-)
(-)
Nistagmus
(-)
(-)
Exophtalmus
(-)
(-)
Enophtalmus
(-)
(-)
(+)
(+)
Medial
(+)
(+)
Atas lateral
(+)
(+)
Atas medial
(+)
(+)
Bawah lateral :
(+)
(+)
Bawah medial :
(+)
(+)
Atas
(+)
(+)
Bawah
(+)
(+)
Ukuran pupil :
3 mm
3mm
Bentuk pupil :
bulat
bulat
Page | 5
Pupil
Isokor/anisokor:
Posisi
isokor
sentral
sentral
Rf cahaya langsung:
(+)
(+)
(+)
(+)
Rf akomodasi/konvergensi:
(+)
(+)
N V (Trigeminus)
Menggigit
(+)
Membuka mulut
Simetris
Sensibilitas Atas
(+)
(+)
Tengah
(+)
(+)
Bawah
(+)
(+)
Rf masester
(+)
(+)
Rf zigomatikus
(+)
(+)
Rf cornea
(+)
(+)
Rf bersin
Tidak dilakukan
N VII (Facialis)
Pasif
Kerutan kult dahi
Kedipan mata
Lipatan nasolabial
Sudut mulut
Aktif
Page | 6
Mengerutkan dahi
Mengerutkan alis
Menutup mata
Meringis
Menggembungkan pipi
Gerakan bersiul
: Tidak bisa
: tidak ada
Lidah kering
: tidak ada
N. VIII ( Acusticus )
Mendengarkan suara gesekan jari tangan
(+)
(+)
(+)
(+)
Tes Schawabach
: tidak dilakukan
Tes Rinne
: tidak dilakukan
Tes Weber
: tidak dilakukan
N. IX ( Glossopharyngeus )
Arcus pharynk
: simetris
Posisi uvula
: Di tengah
: tidak dilakukan
Refleks muntah
: (+)
N.X ( Vagus )
Denyut nadi
: teraba,reguler
Arcus faring
: simetris
Bersuara
: Baik
Menelan
N. XI ( Accesorius )
Memalingkan kepala
: normal
Sikap bahu
: simetris
Mengangkat bahu
: simetris
N.XII ( Hipoglossus )
Menjulurkan lidah
: deviasi ke kiri
Kekuatan lidah
Atrofi lidah
: tidak ada
Artikulasi
: disartria
Tremor lidah
: tidak ada
MOTORIK
Gerakan
Kekuatan
Tonus
bebas
terbatas
bebas
terbatas
5555
3333
5555
4444
Trofi
REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks Tendon :
Kanan
Kiri
Refleks Biseps
(+)
(+)
Refleks Triseps
(+)
(+)
Refleks Patella
(+)
(+)
Refleks Archilles
(+)
(+)
Refleks Periosteum
: tidak dilakukan
Page | 8
Refleks Permukaan :
Dinding perut
Cremaster
: tidak dilakukan
Spinchter Anii
: tidak dilakukan
Refleks Patologis :
normal
kanan
kiri
Hoffman Trommer
(-)
(-)
Babinski
(-)
(+)
Chaddock
(-)
(-)
Openheim
(-)
(-)
Gordon
(-)
(-)
Schaefer
(-)
(-)
Rosolimo
(-)
(-)
Mendel Bechterew
(-)
(-)
Klonus paha
(-)
(-)
Klonus kaki
(-)
(-)
Nyeri
(+)
(+)
Suhu
tidak dilakukan
Taktil
(+)
tidak dilakukan
SENSIBILITAS
Eksteroseptif :
Propioseptif :
Vibrasi
(+)
Posisi
(+)
(+)
Tekan dalam
(+)
(+)
Tes Tandem
Tes Fukuda
Disdiadokenesis
: Baik
: Baik
FUNGSI OTONOM
Miksi
Inkotinensia
Retensi
Anuria
Defekasi
Inkotinensi
Retensi
FUNGSI LUHUR
Fungsi bahasa
:Baik
Fungsi orientasi
:Baik
Fungsi memori
:Baik
Fungsi emosi
:Baik
Fungsi kognisi
:Baik
Page | 9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium tgl 14 Juni 2010 dan 15 Juni 2010-06-2010
Keterangan
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Kimia
Ureum
Kreatinin
Asam urat
Natrium
Kalium
Klorida
GDS
Glukosa Puasa
Glukosa 2 jam PP
Protein total
Albumin
Globulin
Cholesterol
Trigliserida
Bilirubin Total
SGPT
SGOT
Urinalisa
Urin lengkap
Protein
Glukosa
Bilirubin
Eritrosit
Leukosit
Torak
Kristal
Epitel
Lain-lain
14/06/2010
15/06/2010
Nilai Rujukan
Page | 10
15,4
45
5
11900
263000
90
31
34
28
1,2
13 18 g/dL
40 52 %
4,3 6,0 juta/L
4800 10800 /L
150000 400000/L
80 96 fl
27 32 pg
32 36 g/dL
38
1,0
4,7
102
108
6,3
3,9
2,4
212
67
1,4
28
26
20 50 mg/dL
0,5 1,5 mg/dL
3,5 7,4 mg/dL
135 145 mEq/L
3,5 5,3 mEq/L
97 107 mEq/L
< 140 mg/dL
70 100 mg/dL
< 140 mg/dL
6 8,5 g/dL
3,5 5,0 g/dL
2,5 3,5 g/dL
< 200 mg/dL
< 160 mg/dL
< 1,5 mg/dL
< 40 U/L
< 35 U/L
+ /Positif
-/Negatif
-/Negatif
>50
4-3-4
-/Negatif
-/Negatif
+/Positif
-/Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
< 2/ LPB
<5 / LPB
Negatif
Negatif
Positif
negatif
142
3,9
102
202
Tampak lesi hipodens di ganglia basalis paraventrikel lateralis kanan +/- 1,4 x 2,2 x
1,4 cm.
Ventrikel lateralis kanan kiri, ventrikel III dan ventrikel IV dalam batas normal.
Sulci cerebri, fisura sylvii, fisura interhemisfer dan dan sistem cisterna dalam batas
normal.
Bulbus oculi dan struktur retrobulber kanan kiri tidak tampak kelainan.
KESAN:
Infark di ganglia basalis paraventrikel lateralis kanan +/- 1,4 x 2,2 x 1,4 cm
RESUME
Anamnesa
Laki-laki, 44 tahun datang dengan keluhan lemah pada tangan dan kaki kiri sejak 1 hari
SMRS, yang terjadi secara mendadak. Keluhan disertai dengan bicara pelo dan mulut
mencong ke kanan. Pasien memiliki kebiasaan merokok dan dapat menghabiskan 1
bungkus setiap harinya. Riwayat DM dan hipertensi disangkal. Ayah pasien mempunyai
penyakit hipertensi, DM dan jantung.
Pemeriksaan:
Status internis
Keadaan umum
Gizi
:Baik
Kesadaran
:Compos mentis
TD kanan
:140/90 mmHg
TD kiri
:140/90mmHg
Nadi kanan
:80x/meit
Nadi kiri
:80x/menit
Pernapasan
:20x/menit
Suhu
:36,4C
Status psikiatri
:Baik
Page | 12
Status neurologis
Kesadaran
Nervus cranialis
N VII
: Pasif
Motorik
:Gerakan
Kekuatan :
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
3
4
3
4
3
4
Tonus
Trofi
inferior sinistra
Page | 13
Relek patologis
Sensibilitas
:Baik
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik
Diagnosis topik
Diagnosis etiologi
TERAPI
Penatalaksanaan umum (5B) :
Blood
Brain
Bladder
Bowel
Medikamentosa
Anti platelet
:Clopidogrel 1 x 75 mg
Proteksi neuronal
Page | 14
Non medikamentosa
Fisioterapi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah ( darah lengkap,gula darah,kolesterol,ureum,kreatinin)
Foto rontgen thorak + EKG
CT scan kepala
PROGNOSA
Ad vitam
:Dubia ad bonam
Ad Fungsionam :Dubia
Ad sanationam :Dubia
ANALISA KASUS
hemiparese sinistra tipe UMN,parese nervus VII sinistra tipe sentral dan parese nervus XII
sinistra. Diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesa,pemeriksaan fisik dan Page | 15
algoritma gajah mada,Siriraj Stroke Score (SSS), Djoenaidi Stroke Score serta hasil MRI
kepala.
Menurut WHO, stroke didefinisikan sebagai disfungsi neurologis akut oleh karena
gangguan pembuluh darah dan timbul secara mendadak atau cepat dengan gejala-gejala dan
tanda-tanda sesuai daerah otak yang terganggu.
Berdasarkan anamnesa, pasien mengeluh tangan dan kaki kiri lemas mendadak tidak dapat
digerakkan pada saat pasien mengambil air wudhu. Keluhan tersebut tidak disertai nyeri
kepala, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran. Selain itu terdapat keluhan berupa bicara
pelo,dan mulut mencong ke kanan.Hal ini merupakan manifestasi klinis dari serangan stroke.
Dari anamnesa dapat ditentukan apakah serangan yang terjadi merupakan stroke hemoragik
atau stroke non hemoragik (infark),berdasarkan gejala, Algoritma stroke Gajah Mada, Siriraj
Stroke score,Djoenaidi stroke score.
Gejala
Gejala
Onset
Saat onset
Peringatan
Nyeri kepala
Kejang
Muntah
Penurunan kesadaran
Stroke hemoragik
Mendadak
Sedang aktif
+++
+
+
+++
Kesadaran ( 0x2,5)
=0
Muntah
( 0x2 )
=0
=0
=9
Ateroma ( 0 x-3)
=0
Konstanta
= -12
Jumlah
= -3
Page | 16
: mendadak
= 6.5
Waktu serangan
: istirahat
=1
=0
Muntah
: tidak ada
=0
Kesadaran
=1
=0
Pupil
: isokor
=5
Fundus okuli
:tidak dilakukan
=-
Jumlah
= 14,5
neurologis
saraf kranialis ketujuh, dimana pada keadaan pasif terlihat lipatan nasolabialis dan sudut
mulut yang asimetris dan terlihat bagian kiri lebih jatuh dibandingkan yang kanan. Pada
keadaan aktif seperti meringis terlihat mulut pasien tertarik ke kanan dan waktu
menggembungkan
pipi
pasien
juga
terlihat
asimetris,
pipi
kanan
lebih
menggembung.Keadaan ini menunjukkan adanya kelemahan dari muskulus orbikularis oris Page | 17
sinistra yang dipersarafi oleh nervus facialis ( NVII ).
Tipe sentral dari parese nervus kranialis didapat karena kelemahan muskulus orbikularis
oris sinistra yang tidak diikuti dengan kelemahan dari muskulus orbikularis okuli. Karena
fasialis yang mempersarafi muskulus orbikularis okuli mendapat inervasi secara bilateral
Hemiparese sinistra tipe UMN dengan parese nervus VII sinistra tipe sentral ini terjadi
karena adanya lesi di ganglia basalis, karena setiap lesi di ganglia basalis akan menimbulkan
kelumpuhan UMN pada belahan tubuh kontralateralnya.
Pada waktu menjulurkan lidah,terlihat lidah deviasi ke kiri dan kekuatan lidah
asimetris,terlihat sisi kiri lebih lemah.Pada keadaan ini menunjukkan adanya kelemahan
pada otot-otot lidah yang dipersarafi oleh nervus hipoglosus ( N XII )
Hasil CT Scan:
Kesan : Infark di ganglia basalis paraventrikel lateralis kanan +/- 1,4 x 2,2 x 1,4 cm
Pasien mempunyai faktor resiko untuk terjadinya stroke
Riwayat keluarga, gen sangat berperan besar pada beberapa faktor resiko stroke
Breathing
Blood
Bladder
Bowel
:Perhatikan kebutuhan
obstipasi
Pemberian medikamentosa bertujuan untuk :
Anti platelet
:Clopidogrel 1 x 75 mg
Untuk melindungi sel-sel otak dan mencegah kerusakan sel neuron lebih lanjut.
Citicholine berfungsi untuk memperbaiki sel otak, meningkatkan aliran darah ke otak,
dengan memperbaiki membrane sel dengan cara menambah sintesa fosfatidilkolin,
menghambat terbentuknya radikal bebas dengan menaikkan sintesa asetilkolin suatu
transmitter untuk fungsi kognitif.
Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, kaptopril diberikan setelah hari ke 7-10
pada stroke akut.
Penatalaksanaan non medikamentosa bertujuan untuk:
Page | 19