Modul Prakt Fisdas II
Modul Prakt Fisdas II
BAB I
BAB II
: Materi percobaan
L1. Panas yang Ditimbulkan Oleh Arus Listrik
L2. Voltameter............. ..
L5. Hukum Ohm
L6. Hukum Kirchof
L7. Plat Kapasitor
L8. Induksi Elektromagnetik...
7
10
13
16
18
22
LAMPIRAN
26
BAB I
CARA PENGGUNAAN ALAT
Petunjuk cara penggunaan alat ini digunakan untuk menghindari :
1. Tidak tepatnya pengukuran.
2. Kemungkinan kerusakan alat.
A. GALVANOMETER
Galvanometer digunakan untuk mengatur ada tidaknya arus listrik pada suatu
rangkaian dan biasanya tidak dilengkapi skala.
Keterangan :
N & S = kutub jangkar magnet
A
= pegas
Rc
c
Rc = tahanan
ic
kumparan C
ic = arus yang mengalir
pada kumparan C
ic
B. VOLTAMETER
Alat ini digunakan untuk mengukur beda potensial dalam rangkaian listrik.
Pada dasarnya konstruksi dan cara kerjanya tidak berbeda dengan
galvanometer.
Skema Voltmeter
A
ic
Rs
VAB
Rs
= tahanan seri
= beda potensial antara
titik A & B
= kumparan (koil)
VAB
Voltmeter yang ada di laboratorium mempunyai R c = 55, Rs = 110 dan ic =
0,06 A, sehingga beda potensial antara A dan B adalah :
VAB = ic (Rc + Rs) = 0,06 x (55 + 110) = 10 volt.
Maka angka skala voltmeter dari 0 sampai +10 V.
Cara menggunakan voltmeter :
1. Perhatikan kutub positif dan negatifnya untuk pengukuran.
2. Perhatikan daya ukur maksimum untuk voltmeter berskala.
3. Simbol voltmeter adalah :
C. AMPERMETER
Alat ini digunakan untuk mengukur arus listrik pada suatu rangkaian. Prinsip
kerja dan konstruksi alat tidak berbeda dengan galvanometer.
Skema Ampermeter
ic
ic
C
ic
Rsh
= ic + i s
is
Rd
RC Rsh
maka Rd = 0,06
i
i
D. TAHANAN
Tahanan adalah suatu bahan yang dapat menghambat arus listrik. Menurut
hukum Ohm harga tahanan yang pada ujung ujungnya diberi beda potensial
dan dialiri arus listrik adalah :
R = VAB / i
Simbol tahanan adalah
VAB
A
Tahanan Variabel :
Tahanan Variabel adalah tahanan yang besarnya bias diubah-ubah. Di
laboratorium umumnya dipakai :
1. Tahanan Variabel :
10 x 1
Ohm
10 x 10 Ohm
10 x 100 Ohm
10 x 1000 Ohm
E. MULTITESTER
Multitester adalah alat untuk mengukur beda potensial, arus dan tahanan.
Dapat juga digunakan sebagai Voltmeter dan Amperemeter (AC / DC)
dengan bentuk sebagai berikut.
A
B
C
+
-
Keterangan :
A = Skala
B = Koreksi titik nol
C = Pengatur jarum
D = Saklar
E = Kutub positif negatif
F = Kontrol panel
Tegangan Rendah AC
Trafo
12, 9, 6 Volt
220 V
Tegangan
Arus DC
Diode
Arus DC
Rendah DC
HUKUM JOULE
PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK
(KODE PERCOBAAN L1)
I.
TUJUAN PERCOBAAN :
1. Menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik.
+
_+
-
V
-
+
Thermometer
+
antara
ujung
kawat
konduktor
diberi
beda
akan
bergerak.
(a)
terjadi
_
+
-
A
V
potensial.
dianggap
berkecepa-tan
+
Thermometer
(b)
beda
rata-rata
energi
gerak
elektron
diberikan
pada
bertambah
besar
dan
inilah
yang
menyebabkan panas.
Dalam percobaan ini kawat spiral yang dialiri listrik dimasukkan dalam air,
sehingga terjadi perpindahan panas dari spiral ke air.
Hingga derajat pertambahan panas (dH/dt) berbanding lurus dengan arus
listrik dan beda potensial :
dH/dt = V i (1)
Bila i dan V tetap maka persamaan (1) dapat diintegralkan :
H = V i t .. (2)
dimana : H = jumlah panas yang timbul (Joule)
t = lama waktu ketika dialiri listrik (detik)
Bila V, i, t dapat diukur maka H dapat dihitung.
Panas yang diterima air :
Q1 = w (Ta Tm) (kalori) ...(3)
Panas yang diterima kalorimeter dan pengaduknya
Q2 = 0,26 w (Ta Tm) (kalori)(4)
Dimana : w
Ta
Tm
VOLTMETER
(KODE PERCOBAAN L2)
I.
TUJUAN :
Menentukan Keseksamaan dari penunjukkan jarum amperemeter dengan
menggunakan voltameter tembaga.
II. PERALATAN :
1. Voltameter tembaga dengan perlengkapannya 1 set.
2. Amperemeter 1 buah.
3. Timbangan analis 1 set.
4. Tahanan geser 1 buah.
5. Adaptor 1 buah.
6. Stopwatch 1 buah.
7. Tahanan variable 10 x 10 satu buah (Rv).
III. TEORI :
Sifat hantaran listrik zat cair dapat digolongkan :
Isolator : air murni, minyak, dll
Larutan ion : larutan asam basa, larutan garam. Ion yang ada sebagai
konduktor dengan disertai perubahan kimiawi.
Air raksa, logam cair dapat dialiri arus tanpa perubahan kimiawi.
Menurut Hukum Faraday : apabila arus i mengalir dalam t detik maka
pada kutub negatif (katoda) terdapat endapan seberat G.
G=ait
(gram) ..(1)
Cu ++ + SO4- -
2H+ + O2
Pada Katoda : Cu ++
Cu + 2 e
10
dalam detik
+
+
+
Rv
Rg
+
+
Gambar IV. 23
11
HUKUM OHM
(KODE PERCOBAAN L5)
I. TUJUAN
1.
Menentukan besarnya hambatan
12
2.
konstanta
1
Resistansi resistor dapat diukur dengan ohmmeter. Namun
dapat pula diketahui melalui kode warna yang berupa cincin
warna yang tertulis pada badan resistor. Arti kode warna
tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kode Warna Resistor
13
V
Gambar 1.2 : Rangkain Percobaan
1. Susun rangkain seperti gambar 1.2 dengan memberi
Hukum Ohm
nilai R = R1
2. Ukurlah tegangan baterai sebelum digunakan
14
(volt)
I (mA)
V (volt)
V/I
2
4
6
8
10
12
15
(volt)
I(mA)
V (volt)
V/I
2
4
6
8
10
12
= . volt, V= ..volt, I=.mA, R = R3=., r =
(volt)
I (mA)
V (volt)
V/I
2
4
6
8
10
12
= . volt, V= ..volt, I=.mA, R = R4=., r =
(volt)
I (mA)
V (volt)
V/I
2
4
6
8
10
12
16
HUKUM KIRCHOFF
(KODE PERCOBAAN L6)
I.
TUJUAN
1. Menentukan kuat arus pada setiap cabang dalam suatu
rangkaian listrik
2. Menentukan besarnya beda potensial antara dua titik
dalam suatu rangkaian listrik.
17
1
Hukum II Kirchhof digunakan untuk menghitung besaran-besaran
yang terdapat pada rangkaian listrik. Besaran itu diantaranya
kuat arus pada suatu cabang, ataupun beda tegangan antara
dua titik. Hukum II Kirchof menyatakan bahwa:
" Pada rangkaian tertutup jumlah GGL (gaya gerak listrik) sumber
arus dengan penurunan tegangan adalah nol."
Hukum II Kirchof dirumuskan sebagai :
+IR = 0 .. 2
Keterangan :
IR
= hambatan (W)
18
sebaliknya
Gambar
+IR =
0 Rangkaian 1 loop
2.2
= power
19
= power
V.
= Baterai (tanya
asisten)
TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI
1. Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil
perhitungan.
2. Tunjukkan apakah hasil percobaan sesuai hukum
kirchof I dan II
3. Buat kesimpulan dari hasil percobaan
20
VI.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Tuliskan bunyi hukum kirchof I
dan II
2. Perhatikan rangkaian listrik
berikut
Tentukan besar arus yang
a.
mengalir pada masing-masing
VII.
Pengukuran Tegangan
Listrik
Pengukuran
Perhitungan
R1=
Vbc = ..
Vbc = ..
R2=
R3=
Vcd = ..
Vcd = ..
1=
2=
Vef = .
Vef = .
Vba =
Vba = ..
Komponen
Pengukuran
Perhitungan
I=
I=
Pengukuran Tegangan
Listrik
Pengukuran
Perhitungan
Pengukuran
R1=
Vab = ..
Vab = ..
I1 =
R2=
mA
R3=
Vbc = .
Vbc = .
I2 =
mA
Perhitungan
1=
21
2=
Vbd =
Vbd =
I3 =
mA
Komponen
Pengukuran Tegangan
Listrik
Pengukuran
Perhitungan
Pengukuran
R1=
Vab = ..
Vab = ..
I1 =
R2=
mA
R3=
Vbc = .
Vbc = .
I2 =
mA
Vbd =
Vbd =
I3 =
mA
Perhitungan
1=
2=
22
PLAT KAPASITOR
(KODE PERCOBAAN : L7)
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk Menentukan kapasitan pada 2 (dua) buah plat sejajar.
2. Untuk Mengetahui Pengaruh Diameter Plat dan Tegangan terhadap
kapasitan.
3. Untuk Membandingkan besaran C hasil perhitungan dengan hasil
pengamatan.
q
.(1)
V
A
.. (2)
d
23
Power Supply
Resistor 1 M
Voltmeter
Metramax
Multimeter
Plat kapasitor
Gambar 1 : Rangkaian Plat kapasitor
24
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
(KODE PERCOBAAN : L.8)
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk membuktikan Hukum Induksi Faraday melalui pengukuran
ketergantungan tegangan induksi dari :
1. Kepadatan Arus.
2. Luas Induksi.
3. Kecepatan Induksi.
d
dt
Pada percobaan ini suatu konduktor yang bersudut lebar b dan dengan
kecepatan konstan v =
ds
akan ditarik keluar dari dalam medan magnet
dt
25
220 Volt
8 8 8 8
Jadi
U = B.b.v
Proporsionalitas antara U dan B akan kita buktikan, setelah medan
magnet kita rubah. Proporsionalitas antara U dan v, setelah konduktor kita
tarik dengan kecepatan yang berlainan keluar dari medan magnet.
Kemudian kita ukur tegangan induksi pada B dan v yang konstan untuk
lebar konduktor b yang berlainan.
V
B
S
U
26
27
d
dt
TUJUAN PERCOBAAN
28
Bahan Semikonduktor
Bahan Metal
l
A
29
cm
cm 2
1
cm
30
Penyusunan Alat
Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar 2 dan gunakan multitester
sebagai indikator nol. Ubah nilai Variabel Resistor apabila multitester
belum menunjukkan harga nol agar rangkaian jembatan seimbang.
Oven
RVariabel
Multimeter
Thermometer
Safety
Connecting
Box
Wheatstone Bridge
Morsekey
1,5 V
ABC
morsekey
hingga
jembatan
wheatstone
mendapatkan
tegangan.
4. Atur nilai tahanan variable Rv sehingga multitester kembali ke posisi
seimbang.
5. Catat semua nilai resistor (kecuali semikonduktor resistor) pada suhu
kamar.
6. Hubungkan safety connecting box untuk menyalakan oven ke jala
listrik.
31
NRP
Fak / Jur :
.
LEMBAR DATA
PRAKTIKUM : L1
32
m (gram)
V (Volt)
T (oC)
t (menit)
T (oC)
t (menit)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
m (gram)
V (Volt)
2
3
4
33
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Menyetujui,
Asisten
()
Nama :
NRP
Fak / Jur :
.
LEMBAR DATA
PRAKTIKUM : L2
No.
i (amp)
m (gr)
t (det)
34
1
2
3
4
5
No.
1
i (amp)
m (gr)
t (det)
i (amp)
m (gr)
t (det)
2
3
4
5
No.
1
2
3
4
5
Menyetujui,
Asisten
Nama :
:
.
()
.
Fak / Jur :
NRP
LEMBAR DATA
PRAKTIKUM : L7
No.
1
Tegangan (V)
Jarak (mm)
Q (10-9 C)
35
3
4
5
No.
1
Tegangan (V)
Jarak (mm)
Q (10-9 C)
Tegangan (V)
Jarak (mm)
Q (10-9 C)
2
3
4
5
No.
1
2
3
4
5
Menyetujui,
Asisten
Nama :
()
.
NRP
Fak / Jur :
.
LEMBAR DATA
PRAKTIKUM : L8
V =
No.
b (cm)
1
B (pasang)
Tegangan (mV)
2
3
36
4
5
V =
No.
b (cm)
1
B (pasang)
Tegangan (mV)
B (pasang)
Tegangan (mV)
2
3
4
5
V =
No.
b (cm)
1
2
3
4
5
Menyetujui,
Asisten
LAPORAN
SEMENTARA
Nama
N R P
:.........................
:()
.........................
Tgl. Prak.
:.........................
Kode Percobaan : .
Nama Asst.
:.........................
37
TUGAS
PENDAHULUAN
Nama
:.........................
N R P
:.........................
Tgl. Prak.
:.........................
Kode Percobaan : .
Nama Asst.
:.........................
38
Nama
NR P
Tgl. Prak.
Nama Asst.
:
:
:
:
39