Soal
1. Sebuah tangki berpengaduk berisi fluida air murni dengan karakteristik: density ();
viscosity (); temperature coefficient of viscosity (0, satuan 1/oC); heat capacity (Cp).
Proses pengadukan dapat menaikkan suhu fluida air. Koefisien perpindahan panas
dinding dalam tangki terhadap fluida air adalah h, sedangkan diameter tangki adalah D
dan diameter stirrer pengaduk adalah d, serta kecepatan putar pengaduk adalah n. Beda
suhu antara dinding tangki dan fluida air murni adalah T. Tangki terbuat dari stainless
steel (carbonsteel) dengan konduktifitas panas k. Pada kasus ini Anda diminta
memprediksi kenaikan suhu fluida akibat dari perubahan kecepatan putar pengaduk
karena proses scale-up tertentu.
Variabel-variabel yang berpengaruh antara lain:
Target kuantitas: koefisien perpindahan panas antara dinding tangki dan fluida (h)
Parameter geometri: diamater tangki (D), dan diameter stirrer pengaduk (d).
Parameter material/fluida: density (); viscosity (); temperature coefficient of viscosity
(0); heat capacity (Cp)
Parameter proses: kecepatan putar pengaduk (n)
Variabel total: {h; D, d; , , 0, Cp, k; n, T}
Persoalan:
1. Buatlah analisa dimensi dan nyatakan model di atas dalam bentuk kelompok bilangan tak
berdimensi yang menyatakan koefisien perpindahan panas antara dinding tangki dan
fluida dengan metoda Buckingham atau metoda matriks.
2. Jika fluida tersebut adalah air murni dengan suhu mula-mula 30 oC, diameter dalam
tangki mula-mula 200 cm ID, dan kecepatan putaran mula-mula 100 rpm. Suhu fluida
akan naik dengan kenaikan kecepatan putaran. Jika tangki similar secara geometris,
similaritas dinamik (viscosity-controlled) dan similaritas termal, berapakah kenaikan
suhu fluida air murni jika kecepatan putar pengaduk naik 50 kalinya.
3. Berapakah diameter tangki dan diamater pengaduknya setelah dinaikkan kecepatan putar
pengaduknya?.
4. Data-data fluida dan material stainless steel harus dicari sendiri nilainya. Perhatikan
konsistensi satuannya.
Jawab
H
F/LtT
D
L
D
L
M/L-3
M/Lt
0
1/T
T
0
0
0
0
0
h
1
0
-1
-1
1
Cp
FL/M
T
k
F/Tt
n
1/t
T
T
Cp
1
-1
1
0
-1
0
1
-1
-1
-1
D
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
-1
1. Analisa Dimensi
F
M
L
T
T
K
1
0
0
-1
-1
0
1
-3
0
0
d
0
0
1
0
0
n
0
0
0
-1
0
Core Matrix
Residual Matrix
Z1
Z2
Z3
Z4
Z5
F
M
L+3
M
-t-F
T+F
k
1
0
0
0
1
0
d
0
0
1
n
0
0
0
T
0
0
0
h
1
0
-1
Cp
1
-1
-2
0
1
2
D
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
-1
0
1
0
0
0
0
-1
a.
1=
h.d
k
(bilangan nuselt)
Cp . . d 2 . n
2=
k
b.
c.
d.
e.
3=
. d2. n
4=
5= 0 . T
D
d
f.
2. 3=
Cp. . d 2 . n
. Cp
.
=
2
k
k
.d .n
(Bilangan prandtl)
2
1
h.d
k
.d .n h.d
=
.
.
=
2. 3
k Cp . . d 2 . n
Cp.
g.
d . .n
( Bilangan Reynold )
SCALE UP
1. D2 ; d2 = ?
- Similaritas dinamik = Bilangan RE sistem 1 = sistem 2
- Similaritas Termal = Bilangan Prandtl sistem 1 = sistem 2
-
Viskositas sangat berpengaruh, sedangkan sifat fluida sistem 1 dan sistem 2 sama ( , , Cp
n D 2
Cp
n D 2
=
k 1
)( ) (
1
) ( Cpk )
2
( n D2 )1=( n D 2 )2
n1 ( 200 cm )2 =50 n1 D 22
D 2=28,28 cm
-
2.
= ?
( hDk ) = K (T )
( hDk ) K (T )
1
0 1
0 2
(h , k , 0)1=(h , k , 0)2
Dengan nilai D2 = 28,28 cm
200 T 1
=
28,28 T 2
T 2=0,1414 T 1