Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MANDIRI

FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI III


OSTEOPOROSIS

DISUSUN
OLEH :

A. ISMA NURSYAMSU
FARMASI B
70100113067

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2015

MEKANISME TERJADINYA FRAKTUR (PATOGENESIS)


Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma gangguan
metabolik, patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. Baik fraktur terbuka atau
tertutup akan mengenai serabut syaraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa
nyaman nyeri. Selaian itu dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi neurovaskuler
yang akan menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas fisik terganggu, disamping
itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi
infeksi terkontaminasi dengan udara luar.
Mekanisme

yang

mendasari

terjadinya

fraktur

adalah

karena

ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Perempuan


memiliki hormone estrogen sebagai pembentuk massa tulang. Hormon estrogen dapat
menurunkan apoptosis sel osteoblasts ehingga memperpanjang umur sel-sel
osteoblast, hal inilah yang merupakan mekanisme estrogen untuk mengendalikan
proses pembentukan tulang Pada wanita berusia lanjut, terjadi penurunan jumlah
hormone estrogen di dalam tubuhnya, sehingga terjadi penurunan reabsorpsi kalsium,
defisiensi Vitamin D. Kalsium dan vitamin D berperan dalam pembentukan massa
tulang.Pada kasus ini, terjadi pula penurunan sekresi GH dan IGF-1 dan aktivitas
fisik, yang menyebabkan terganggunya fungsi osteoblast sehingga mengakibatkan
terjadinya osteoporosis dan meningkatan resiko terjatuh, yang tahap akhirnya adalah
fraktur.
Merokok juga dapat meningkatkan resiko fraktur, di mana nikotin
menyebabkan proses absorbs kalsium ke dalam tulang menjadi menurun. Olahraga
dapat meningkatkan massa tulang, sehingga orang yang malas berolahraga dapat
lebih rentan terkena osteoporosis sebab pembentukan massa tulangnya lebih lambat
daripada orang yang berolahraga beban.

Anda mungkin juga menyukai