JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA-GOWA 2015
MEKANISME TERJADINYA FRAKTUR (PATOGENESIS)
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma gangguan metabolik, patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. Baik fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut syaraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri. Selaian itu dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi neurovaskuler yang akan menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas fisik terganggu, disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi terkontaminasi dengan udara luar. Mekanisme
yang
mendasari
terjadinya
fraktur
adalah
karena
ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Perempuan
memiliki hormone estrogen sebagai pembentuk massa tulang. Hormon estrogen dapat menurunkan apoptosis sel osteoblasts ehingga memperpanjang umur sel-sel osteoblast, hal inilah yang merupakan mekanisme estrogen untuk mengendalikan proses pembentukan tulang Pada wanita berusia lanjut, terjadi penurunan jumlah hormone estrogen di dalam tubuhnya, sehingga terjadi penurunan reabsorpsi kalsium, defisiensi Vitamin D. Kalsium dan vitamin D berperan dalam pembentukan massa tulang.Pada kasus ini, terjadi pula penurunan sekresi GH dan IGF-1 dan aktivitas fisik, yang menyebabkan terganggunya fungsi osteoblast sehingga mengakibatkan terjadinya osteoporosis dan meningkatan resiko terjatuh, yang tahap akhirnya adalah fraktur. Merokok juga dapat meningkatkan resiko fraktur, di mana nikotin menyebabkan proses absorbs kalsium ke dalam tulang menjadi menurun. Olahraga dapat meningkatkan massa tulang, sehingga orang yang malas berolahraga dapat lebih rentan terkena osteoporosis sebab pembentukan massa tulangnya lebih lambat daripada orang yang berolahraga beban.