Abortus LP
Abortus LP
Oleh :
JULIA WIDIANATA
(1202100011)
LEMBAR PENGESAHAN
MAHASISWA
JULIA WIDIANATA
NIM : 1202100011
DOSEN PEMBIMBING
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan atau penghentian kehamilan dan
pengeluaran hasil konsepsi sebelum 22 minggu serta buah kehamilan belum mampu hidup di
luar kandungan.
(Abdul Bari Saifuddin, hal: 145)
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin hidup di luar kandungan.
(Rustam Mochtar, hal : 209)
Abortus adalah pengakhiran kehamilan sebelum mencapai berat 500 gram atau
kurang dari 20 minggu.
(UNPAD, hal: 4)
2. Penyebab
Faktor-faktor yang menyebabkan abortus:
1. Kelainan ovum
Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan ovum berkurang
kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan. Semakin muda kehamilan,
maka semakin besar kemungkinan terjadinya abortus yang disebabkan oleh kelainan
ovum.
2. Kelainan genetalia pada ibu
Contoh:
- Inkompetensi serviks
- Dilatasi serviks berlebihan
- Mioma uteri
- Bekas operasi dalam uterus
- Kurangnya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang sudah dibuahi
(kurangnya hormone estrogen dan progesterone)
- Dan sebagainya.
3. Kelainan pada plasenta
Kelainan plasenta sering dijumpai pada ibu yang menderita penyakit hipertensi
dan toksemia gravidarum, sehingga terjadi endarteritis vili korialis yang mengakibatkan
terganggunya sirkulasi oksigen pada plasenta.
4. Penyakit ibu (faktor maternal)
- Keracunan Pb, nikotin, gas beracun, dan alkohol
- Penyakit paru-paru dan anemia berat
- Gangguan metabolisme
- Infeksi yang menyebabkan demam tinggi, seperti: demam dan pneumonia
5. Antagonis rhesus
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus,
sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
6. Faktor bapak
- Umur lanjut
- Penyakit kronis
Contoh: TBC
- Anemia
- Keracunan (alcohol, nikotin)
7. Kelainan dari lingkungan
- Zat kimia
- Obat-obatan (karsinogenik)
8. Trauma
- Laparotomi
- Kecelakaan
3. Patofisiologi
Hasil konsepsi < 20 minggu
Terlepas sebagian / seluruh jaringan plasenta
Pendarahan
Janin kekurangan nutrisi dan O2
Bagian terlepas dianggap benda asing
Rahim kontraksi
Pengeluaran janin
Spontan seluruhnya
sedikit dan
yang tidak
dikeluarkan
berlangsung lama
-
sebagian / seluruhnya
sekaligus jumlahnya
banyak bergumpal
Gangguan
Tidak
- Mola karnosa
- Mola tuberosa
pengeluaran hasil
- Fetus kompresus
konsepsi, plasenta
- Fetus papirasus
- Blighted ovum
ada
Persalinan immaturus
- Missed abortion
gangguan
Tidak dikeluarkan > 6
Syok
minggu
Nadi meningat
TD menurun
Gangguan pembekuan
Tampak anemis
darah
f.
Missed abortion
Adalah kegagalan yang tertunda dimana janin telah mati sebelum berumur 20 minggu/ berat
badan 500 gr tetapi tertahan di dalam Rahim selama lebih dari dua bulan setelah janin mati.
(Abdul Bari Saifuddin, hal: 148)
PANAS
NYERI/
PERDARAHA
JARINGA
JARINGA
KRAM
N PADA
OSTIU
BESAR
EKSPULSI
VAGINA
UTERUS
UTERI
Tertutup
Terbuka
Sesuai UK
Sesuai UK
ABDOME
Imminen
Insipien
Tidak ada
Tidak ada
N
Ringan
Sedang
Ringan
Sedang
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
PEMERIKSAAN
Ketuban
Inkomplet
Tidak ada
Sangat
Sangat
Teraba
Mungkin
menonjol
Terbuka
Sudah
Komplet
Tidak ada
Tidak ada
Ringan
jaringan
Sudah
masih ada
Mungkin
Terbuka
mengecil
Sudah
Missed
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada/
lengkap
Tidak ada
ada
Tidak ada
Tertutup
mengecil
Sedikit
Sepsis
Ada
Ada
DIC
Ringan-DIC
Masih
Jaringan
Tertutup,
mengecil
Kecil
lekorea bau
terbuka
disbanding
bau
UK
- Anamnesis
1.Ibu mengeluh merasa mulas, kenceng-kenceng yang sering dan kuat
2.Perdarahan pervaginam semakin bertambah banyak
- Pemeriksaan Fisik:
1.Pada pemeriksaan dalam
a. Ostium uteri terbuka
b. Teraba penipisan serviks
2.Pemeriksaan USG:
a. Ukuran terus sesuai umur kehamilan
b. Gerak janin dan gerak jantung janin masih jelas walau mungkin sudah mulai tidak normal
3.Pemeriksaan Urin:
Tes kehamilan positif
c. Abortus kompletus
- Anamnesis
1.Ibu mengeluh sedang mengalami sedikit perdarahan, mengeluarkan jaringan, dan perutnya
mengecil
- Pemeriksaan Fisik:
1.Pada pemeriksaan dalam
a. Ostium uteri sudah menutup
2.Pemeriksaan USG:
Tidak perlu dilakukan
3.Pemeriksaan Urin:
Tes kehamilan positif sampai 7-10 hari setelah abortus
d. Abortus inkompletus
- Anamnesis
Ibu mengeluh sedang mengalami perdarahan, bisa banyak, bisa sedikit, mengeluarkan jaringan
- Pemeriksaan Fisik:
1.Pada pemeriksaan dalam
a. Ostium uteri terbuka
b. Teraba jaringan dalam kavum uteri
2.Pemeriksaan USG (hanya dilakukan apabila ada keraguan dengan diagnosis secara klinis)
a. Besar uterus lebih kecil dari umur kehamilan
b. Kantong gestasi sudah sulit dikenali
c. Di kavum uteri tampak massa perekoik yang bentuknya tidak beraturan
e. Abortus infeksi
- Anamnesis
1. Ibu mengeluh mengalami demam dan lemah
2. Mengalami perdarahan yang berbau busuk
3. Perutnya tegang dan terasa nyeri
- Pemeriksaan Fisik:
3.Pada pemeriksaan dalam
c. Ostium uteri terbuka
d. Teraba jaringan dalam kavum uteri
4.Pemeriksaan USG (hanya dilakukan apabila ada keraguan dengan diagnosis secara klinis)
d. Besar uterus lebih kecil dari umur kehamilan
e. Kantong gestasi sudah sulit dikenali
f. Di kavum uteri tampak massa perekoik yang bentuknya tidak beraturan
-
Missed abortion
- Anamnesis:
1. Ibu menyatakan bahwa tanda hamil muda menghilang. Morning sickness, Emesishiperemesis gravidarum, dan perkembangan payudara mulai berkurang dan menghilang
sama sekali.
2. Perut dirasakan makin kecil dan terasa dingin.
- Pemeriksaan Fisik:
1. Pada pemeriksaan dalam
a.Uterus teraba lunak, lebih kecil dari umur kehamilan
b. Tanda Hegar, Piskacek, dan Chadwick menghilang
2. Pemeriksaan USG:
a. Uterus lebih kecil dari umur hamil
b.Air ketuban berkurang
c. Janin intrauteri makin kecil dan terkesan tumpang tindih, sehingga bentuknya tidak
tampak dengan jelas
d.Tampak tanda spalding pada tulang kepala
3. Pemeriksaan Urin:
Tes kehamilan negative.
(Manuaba, hal: 694)
2.8. Penatalaksanaan
Abortus spontan
Faktor maternal:
Faktor kromosom
Infeksi-intoksikasi
Immunologis
Kelainan anatomis
Faktor paternal:
Paternal antibody
Hiperspermia/
oligospermia/ DNA kurang
Gangguan kromososm
Trias manifestasi klinik:
Nyeri-kram
Perdarahan
Ekspulsi jaringan
Abortus imminen:
Nyeri ringan
Perdarahan sedikit
tertutup
Terapinya:
Bed rest
Tokolitik
Plasentogenik
hormonal
Abortus insipien:
Nyeri hebat
Perdarahan
banyak
terbukaketuban
menonjol
Abortus inkompletus:
Nyeri hebat
Perdarahan
banyak
terbuka lebar
sisa jaringan
Abortus kompletus:
Nyeri disertai
ekspulsi jaringan
hasil konsepsi
Perdarahan sedikit
terbuka kecil sisa
jaringan tak terbasangat sedikit
Terapinya:
Pasang infus-cairan pengganti
Transfusi darah
Persiapan untuk kuretase:
- Mempercepat pengambilan jaringan hasil konsepsi
- Mempercepat berhentinya perdarahan
Tambahan terapi:
- Antibiotika
- Uterotonika
- Terapi suportif
DAFTAR RUJUKAN
Manuaba, Sp.OG, Prof. dr. I.B.G.2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Manuaba, Sp.OG, Prof. dr. I.B.G.2008. Gawat Darurat Obstetri-Ginekologi & ObstetriGinekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Obstetri Patologi Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
Badung. 1984. Bandung:Ellstar.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: YBPSP
Saifuddin, Abdul Bari, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Taber Benzion, 1994. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC