sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme
Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) PERTAMINA. Sementara di
sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai operator karena juga menggarap
sendiri sebagian wilayah kerjanya.
Era 2000: Perubahan Regulasi
Sejalan dengan dinamika industri migas di dalam negeri, Pemerintah
menerbitkan Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22 tahun 2001.
Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina beralih bentuk
menjadi PT Pertamina (Persero) dan melepaskan peran gandanya. Peran
regulator diserahkan ke lembaga pemerintah sedangkan Pertamina hanya
memegang satu peran sebagai operator murni.
Peran regulator di sektor hulu selanjutnya dijalankan oleh BPMIGAS yang
dibentuk pada tahun 2002. Sedangkan peran regulator di sektor hilir
dijalankan oleh BPH MIGAS yang dibentuk dua tahun setelahnya pada 2004.
Di sektor hulu, Pertamina membentuk sejumlah anak perusahaan sebagai
entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam pengelolaan
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas, dan panas bumi,
pengelolaan transportasi pipa migas, jasa pemboran, dan pengelolaan
portofolio di sektor hulu. Ini merupakan wujud implementasi amanat UU
No.22 tahun 2001 yang mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk
mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha hulunya sebagai
konsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir.
2005: Entitas Bisnis Murni
Atas dasar itulah PT Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan
dengan pembentukan PT Pertamina EP maka pada tanggal 17 September
2005, PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan penandatanganan Kontrak
Kerja Sama (KKS) dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang berlaku
surut sejak 17 September 2003 atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan
Migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Sebagian besar
wilayah PT Pertamina (Persero) tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja
(WK) PT Pertamina EP. Pada saat bersamaan, PT Pertamina EP juga
melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS (sekarang
SKKMIGAS) yang berlaku sejak 17 September 2005.
Dengan demikian WK PT Pertamina EP adalah WK yang dahulu dikelola oleh
PT Pertamina (Persero) sendiri dan WK yang dikelola PT Pertamina (Persero)
melalui TAC (Technical Assistance Contract) dan JOB EOR (Joint Operating
Body Enhanced Oil Recovery).
Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen per tahun, PT
Pertamina EP memiliki modal optimisme kuat untuk tetap menjadi
penyumbang laba terbesar PT Pertamina (Persero). Keyakinan itu juga
sekaligus untuk menjawab tantangan pemeritah dan masyarakat yang
menginginkan peningkatan produksi migas nasional.
Prolog Masa 1871 - 1885 (Masa Awal Pencarian dan Penemuan Minyak di Indonesia)
Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19:
12 tahun setelah pemboran minyak pertama di Titusville, Pensylvania, AS
1859
Reering 1871 - Zilker 1885 masa pencarian dan penemuan minyak (mulai
pemboran 1883 di Telaga Tiga)
Prolog Masa 1885 - 1945 (Masa Eksploitasi Minyak oleh Penjajah)
Pasca 1885 Berdiri Royal Dutch Company di Pangkalan Berandan (Sumatera
Utara)
1887 - Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya)
1888 - Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di Sanga-Sang
1890 - Pendirian kilang Wonokromo & Cepu
1892 - Pembangunan kilang minyak di Pangkalan Berandan
1894 - Pendirian kilang Balikpapan oleh Shell Transport and Trading
1899 - UU Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet) yang
mengatur kegiatan pencarian minyak bumi di Indonesia
AS dan Belanda
AS berusaha masuk ke Indonesia tapi dicegah pemerintah Belanda. Namun
karena tekanan AS kepada Den Haag, akhirnya muncul perusahaan patungan
AS dan Belanda yakni SHELL dan NIAM (Jambi, Bunyu, dan Sumatera Utara)
Standard Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey
(membentuk Anak Perusahaan American petroleum Co) dan Nederlandsche
Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM).
seluruh Anak Perusahaan, termasuk Aktiva Tetap yang telah direvaluasi oleh
Perusahaan Penilai Independen, dikurangi dengan semua Kewajiban (Hutang)
Pertamina".
http://fajar.site88.net/sejarah.php
2. STRATEGI
Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pembinaan usaha kecil dan koperasi dengan
departemen keuangan, kantor menteri negara BUMN, kantor menteri negara
koperasi dan usaha kecil / menengah, departemen perindustrian dan perdagangan
departemen perindustrian dan perdagangan, departemen luar negeri, pemerintah
daerah dan BUMN lain.
Melakukan kerjasama denga perguruan tinggi terkemuka, LSM terpilih /
reputable dan lembaga profesional di setiap propinsi dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembinaan usaha kecil dan koperasi mitra binaan / calon mitra binaan
pertamina.
Menjembatani terciptanya aliansi strategis dengan prinsip saling menguntungkan
dan berkelanjutan antara usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina
terseleksi dengan pabrikan, distributor, ekspotir dan asosiasi retailer dalam dan luar
negeri.
Menjembatani tersiptanya aliansi strategis dengan perusahaan jasa distribusi /
transportasi. Menjembatani terciptanya kerjasama teknis.
Produksi dengan para pabrikan pengguna. Produksi dalam dan luar negeri.
Mengikutsertakan usaha kecil dan koperasi. Mitra binaan pertamina terseleksi
dalam berbagai pameran dagang dan industri di dalam dan luar negeri secara
bertahap dan berkelanjutan. Fokus pada pembinaan usaha kecil dan koperasi di
sekitar wilyah operasi pertamina dan mitra bisnis.
3. VISI DAN MISI
Visi
Menjadi lembaga pembinaan usaha kecil dan koperasi terkemuka yang dapat
mengangkat citra pertamina di mata masyarakat indonesia.
Misi
Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina sebagai unit usaha
yang produktif, efisien, profitable dan dapat mendukung usaha dan mengangkat
citra pertamina. Menjadikan usaha kecil dan kopersai mitra binaan pertamina
sebagai unit usaha penghasil produk berkualitas dan inovatif yang mampu bersaing
di pasar lokal, regional dan global. Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra
binaan pertamina sebagai unit usaha yang mampu memenuhi permintaan dan
kepuasan pelanggan secara dinamis dan berkelanjutan. Menjadikan usaha kecil dan
koperasi sebagai soko guru perkonomian nasional.
4. STRUKTUR DARI PT.PERTAMINA PERSERO
Adapun struktur dari PT.PERTAMINA adalah
Direksi
Keanggotaan dan Komposisi
Keanggotaan dan komposisi Direksi adalah sebagai berikut:
Jumlah Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang dan disesuaikan dengan kebutuhan,
tingkat kompleksitas, dan rencana strategis Perusahaan, seorang di antaranya
diangkat menjadi Direktur Utama;
Komposisi Direksi merupakan perpaduan profesional-profesional yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan Perusahaan sehingga
Kualifikasi Personil
Direksi yang diangkat adalah orang-orang yang memiliki kriteria sebagai berikut:
memiliki
keahlian,
integritas,
kepemimpinan,
pengalaman,
jujur,
Perilaku yang baik serta dedikasi tinggi untuk memajukan dan mengembangkan
Perusahaan mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan
pailit serta tidak pernahmenjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit tidak pernah dihukum
karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5
(lima) tahun sebelum pengangkatannya;
tidak diperkenankan memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga
baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda
(menantu/ipar) antara anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota
Komisaris tidak mewakili kepentingan partai politik tertentu. Tugas, Tanggung Jawab
dan Kewajiban Direksi
Direksi bertugas:
Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan
Perusahaan Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan.
Direksi bertanggung jawab:
Memenuhi UKT yang jelas, lengkap, dan berimbang, baik dari aspek keuangan
maupun non keuangan untuk menentukan pencapaian misi dan tujuan Perusahaan
sesuai dengan SCI;
Mewujudkan pelaksanaan RJPP dan RKAP, termasuk pencapaian target keuangan
dan non keuangan;
KOMITE AUDIT
Komposisi dan Keanggotaan
Komite Audit terdiri atas seorang Ketua dan sekurang-kurangnya dua orang anggota
dengankomposisi sebagai berikut :
Ketua Komite Audit adalah salah satu anggota Komisaris Independen
Anggota Komite Audit berasal dari luar Perusahaan
Ketua dan anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Komisaris
Utama
Anggota Komite harus memiliki komitmen yang teguh dan integritas yang tinggi,
kemampuan berkomunikasi secara efektif serta memiliki pengetahuan,
pengalaman dan kemampuan teknis dalam bidang tugasnya.
Anggota Komite tidak memiliki benturan kepentingan dengan kepentingan
Pertamina dalammelaksanakan tugasnya.
Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Komisaris dengan masa kerja 1
(satu) tahun yang dapat diperpanjang masa keanggotaannya dengan tidak
mengurangi hak Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
Tugas dan TanggungJawab
Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Mereview rencana audit SPI dan Auditor Eksternal
Mereview secara berkala Piagam SPI
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh SPI maupun
Auditor Eksternal
Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian
manajemen
Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris
Mengevaluasi/mereviu proses pelaporan keuangan
Mengevaluasi pengelolaan resiko
Mengevaluasi pembangunan dan pemanfaatan teknologi informasi
Mengevaluasi ketaatan perusahaan pada peraturan internal dan perundangundangan.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Komisaris baik secara berkala
maupunsewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
Komite Lainnya
Komisaris dapat membentuk komite lainnya sesuai dengan kebutuhan yang
bertugas membantu pelaksanaan tugas Komisaris dengan persetujuan Menteri.
Komposisi dan keanggotaan, persayaratan keanggotaan atau kualifikiasi
personalia, masa kerja, pemberhentian dan perpanjangan masa keanggotaan, serta
tugas dan tanggung jawab dari Komite lainnya ditetapkan oleh Komisaris dalam
suatu Piagam Komite.
Stuktur Organisasi Pertamina
Kebijakan Umum
Perusahaan harus menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
terpadu di semuafungsi dan tingkatan dengan memperhatikan efektivitas proses
pelatihan, on the Job training (OJT) dan benchmarking untuk memenuhi kompetensi
sesuai dengan jabatannya.
Komisaris, Direksi dan seluruh Pekerja berkomitmen dan terlibat penuh untuk
menerapkan system manajemen mutu.
Infrastruktur Manajemen Mutu
Pelaksanaan manajemen mutu didukung dengan infrastruktur yang dapat menjamin
kelangsungan dan kualitas sistem manajemen mutu.
Untuk mencapai hasil yang optimal, Perusahaan membentuk fungsi manajemen
mutu yangmelakukan tugasnya secara efektif dan didukung oleh assessor mutu.
Implementasi Manajemen Mutu
Implementasi manajemen mutu dimulai dengan tahap pemetaan untuk
memperoleh gambaranmengenai praktik manajemen mutu yang terjadi.
Pelaksanaan sistem manajemen mutu ini dilaksanakan oleh semua pekerja di
semua tingkat yang meliputi:
penerapan prinsip-prinsip yang mengutamakan kepentingan Perusahaan,
fokus kepadakepuasan pelanggan dan stakeholders, keterlibatan yang total dari
seluruh jajaran dan memperhatikan lingkungan
penerapan metode dan alat-alat ukur mutu yang relevan
pelaksanaan perbaikan atau peningkatan mutu yang berkesinambungan
Perusahaan dapat menyelenggaraan ajang kompetisi mutu di Perusahaan
sebagai upaya pemberian penghargaan dan pengakuan (reward and recognition)
kepada unit bisnis/operasi dalam rangka implementasi teknik dan manajemen
mutu.
Implementasi manajemen mutu yang baik tercermin dengan terciptanya
proses-proses bisnis yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan kinerja
Proses, kinerja Unit, dan kinerja Korporat dan dapat berkompetisi dalam ajang
Indonesian Quality Award atau ajang kompetisi lainnya.
Kebijakan Pertamina
Dalam menerapkan manajeman resiko sekurang-kurangnya:
memperhatikan keselarasan antara strategi, proses bisnis, SDM, keuangan,
teknologi, dan lingkungan, dengan tujuan Perusahaan.
Kebijakan Pertamina
Kebijakan distribusi PT Pertamina dapat dilihat dari Program Transformasi yang telah
dimulai pada tahun 2006, yaitu suatu program dalam upaya melakukan perubahan
untuk memposisikan diri menjadi lebih baik dalam menyikapi tantangan bisnis dan
lingkungan usaha yang terus berkembang. Program Transformasi Pertamina
dilakukan secara terencana dan bertahap dalam kurun waktu per tiga tahun yang
disebut sebagai Repetita (Rencana Pembangunan Tiga Tahun). Sesuai visi
perusahaan maka target Program Transformasi Pertamina pada tahun 2014 yaitu
menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia, dengan konsep Tata Nilai 6C yaitu
Clean, Competitive, Confident, Costumer Focused, Commercial dan Capable. Salah
satu bentuk dari Program Transformasi di bidang Costumer focused adalah
berorientasi pada kepentingan pelanggan, komitmen untuk pelayanan yang terbaik
dan meningkatkan citra perusahaan di masyarakat. Upaya ini bukanlah kerja yang
ringan, namun membutuhkan kerja keras dari internal Pertamina sebagai
perusahaan penyedia energi dan memerlukan dukungan masyarakat tentunya.
Pertamina dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan, salah satu upaya yang
telah dan sedang dilakukan yaitu pada SPBU Pertamina melalui program Pertamina
Pasti Pas.
5. RENCANA PROGRAM KERJA PERTAMINA
Dirut PT Pertamina, Karen Agustiawan didampingi para direksi Pertamina, dengan
tekun mendengarkan pertanyaan anggota dewan mengenai kinerja dan renca na
program kerja Pertamina di tahun 2012, khususnya yang berkaintan dengan
distribusi BBM pada saat berlangsung rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa,
14/02/2012 di gedung Parlemen RI, Jl. Jend. gatot Subroto, Senayan Jakarta Pusat.
Fyi/Mulkan Salmun.
Patra niaga
Latar Belakang Perusahaan
PERTAMINA EP
Sebuah Catatan
Sebelumnya saya mau bercerita dulu, ada yang tau apa beda antara
Pertamina EP dengan Pertamina Hulu Energi? Kenapa ada dua perusahaan
yang bergerak di bidang yang sama. Terus bedanya apa?
Sebenarnya walau sama-sama anak perusahaan Pertamina diantara
Pertamina EP (PEP) dan Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki bentuk bisnis
yang sama, yaitu eksplorasi dan eksploitasi (produksi) di usaha hulu minyak
bumi. Mereka sama-sama bertanggung jawab kepada direksi Pertamina
(persero) selaku holding dan RUPS mereka.
Akan tetapi, PHE merupakan anak perusahaan yang baru lahir beberapa
tahun yang lalu dan memiliki lapangan-lapangan baru dari akuisisi, merger
atau participating interest Pertamina di suatu blok migas. Sedangkan PEP
EXXON Mobil
Sejarah
Afiliasi ExxonMobil dan perusahan pendahulunya telah beroperasi di
Indonesia selama lebih dari 100 tahun.
1898
1912
1921
1968
1971
1973
1977
1978
1980
1981
1982
1983
1986
1988
1992
1993
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2004
2004
2005
2006
2006
2006
2007
2008
2008
2009
2009
2010
2011
2013
2013
VICO INDONESIA
Saham
1.200.000.00
08-Jul-2013
0
6.150.000.00
08-Jul-2013
0
Chevron Indonesia
Profil Chevron Indonesia
Tanggal
Pencatatan
Chevron adalah mitra dalam perekonomian Indonesia dan telah menjadi bagian dari anggota
masyarakat selama lebih dari 80 tahun. Kami adalah produsen minyak mentah terbesar di
Indonesia, yang menyumbangkan sekitar 40 persen produksi nasional.
Saat ini, kami didukung oleh lebih dari 6.400 karyawan handal dan lebih dari 30.000 karyawan
mitra. Lebih dari 97 persen karyawan kami adalah warga negara Indonesia.
Langkah besar pertama Chevron di bidang eksplorasi dan produksi energi Indonesia dimulai
pada tahun 1924, ketika Standard Oil Company of California (Socal), kini Chevron,
mengirimkan ekspedisi geologi ke Pulau Sumatera.
Sejak itu, selama lebih dari setengah abad, Chevron telah menjadi produsen minyak mentah dan
panas bumi terbesar di Indonesia.
Chevron juga memasarkan produk pelumas di Indonesia melalui anak perusahaan PT Chevron
Oil Products Indonesia. PT Chevron Oil Products Indonesia memasarkan pelumas Caltex ke
seluruh Indonesia melalui jaringan distribusi. Produk-produk ini melayani pasar komersial,
industri, konsumen umum dan kelautan.
Melalui unit bisnis perdagangan kami di Singapura, Chevron juga memasarkan minyak mentah,
bahan bakar mentah lain dan minyak bumi olahan kepada Pertamina, perusahaan minyak dan gas
bumi milik Pemerintah Indonesia. Kami juga memasarkan produk-produk kepada pengimpor dan
distributor terdaftar. Chevron memasarkan aspal melalui merek dagang Caltex Asphalt.
Chevron bangga dengan apa yang telah kami lakukan dan menjunjung tinggi kemitraan yang
kuat dan berkelanjutan dengan Pemerintah Indonesia, lembaga non pemerintah dan masyarakat
sekitar, yang menjadi landasan dari kemajuan bersama demi memenuhi kebutuhan energi
Indonesia.
Conocophilips
Produksi dan distribusi bahan kimia dan plastik melalui 50% saham di
Chevron Phillips Chemical Company LLC.
Pertamnia PHE
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina
(Persero). Perusahaan ini menyelenggarakan usaha hulu di bidang minyak,
gas bumi dan energi lainnya. Melalui pengelolaan operasi dan portofolio
usaha sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi lainnya secara fleksibel,
lincah dan berdaya laba tinggi, PHE mengarahkan tujuannya menjadi
perusahaan multi nasional yang terpandang di bidang energi, dan mampu
memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
Pendirian PHE, yang resmi beroperasi sejak 1 Januari 2008, merupakan
konsekuensi dari penerapan UU Migas 2001 yang membatasi satu badan
usaha hanya boleh mengelola satu wilayah kerja. PHE mengelola portofolio
bisnis migas melalui berbagai skema kemitraan baik di dalam maupun di luar
negeri. Berbagai skema tersebut adalah JOB-PSC (Joint Operating BodyProduction
Sharing
Conract)
di
mana
PHE
bertindak
sebagai
operator, termasuk mengelola BLOK ONWJ dan Blok West Madura Offshore,
Pertamina Participating Interest (PI) dan juga kemitraan lainnya untuk
mengoperasikan blok di luar negeri. Dengan demikian, PHE merupakan
induk perusahaan bagi setiap anak perusahaan yang memiliki Participating
Interest (PI).
Berdasarkan persetujuan
2007
dan
Komisaris
Direktur Utama
Pertamina
pada
Pertamina pada
18
September
Interest dari
6 November
2007,
PT
telah
Pertamina
Body-Production
pemegang Participacing
Sharing
Contract)16
Interests
anak
perusahaan