Anda di halaman 1dari 4

Pengaturan posisi klien dan pencahayaan ruang pemeriksaan penting untuk

melakukan pemeriksaan ini agar mendapatkan hasil yang memuaskan.


1. Klien harus berbaring dengan posisi kepala bersudut 30 o terhadap bidang
horizontal ( diganjal dengan bantal ) dan dalam keadaan ruangan yang cukup
terang.
2. Vena jugularis interna terletak medial dari otot sternomastoid, sedangkan
vena jugularis eksterna terletak di sisi lateralnya. Walaupun vena jugularis
eksterna lebih mudah terlihat, tetapi mudah terkena kompresi pada waktu
meninggalkan rongga dada karena perjalanannya yang berkelok-kelok. Oleh
karena itu, jangan percaya pada hasil pemeriksaan vena jugularis eksterna
untuk menilai posisi atau bentuk gelombang dari JVP. Vena jugularis interna
lebih dapat dipercaya.
3. Pulsasi yang terjadi menunjukkan gerakan-gerakan puncak dari kolom darah
yang meluas sampai atrium kanan. Kolom darah tersebut dapat digunakan
sebagai manometer dan memungkinkan kita mengamati perubahanperubahan tekanan di dalam atrium kanan.
4. Angulus sternal dianggap sebagai titik nol. Pulsasi-pulsasi pada vena jugularis
interna dapat terlihat di atas bidang ini bila posisi klien 30 o dan dapat di ukur
dalam ukuran centimeter.
5. Pada kebanyakan orang, pusat atrium kanan terletak 5 cm di bawah titik nol
ini.
6. Bila klien berbaring dengan sudut 30o, maka angulus sterna juga kira-kira
segaris dengan dasar leher. Ini menjadi titik nol untuk mulai mengukur
ketinggian kolom darah dalam vena jugularis.
7. Pulpasi vena jugularis dibedakan dari denyut karotis dengan cara berikut ini.
Tidak adanya pulpasi yang tidak dapat teraba.
Bentuk gelombang yang kompleks, biasanya terlihat sebanyak dua kali
kedepan pada setiap siklus jantung ( jika klien dalam irama sinus ).
Gerakan sesuai pernafasan, dalam keadaan normal JVP menurun pada
inspirasi
Obliterasi dan pengisian berasal dari atas setelah tekanan ringan pada
dasar leher.
Perkiraan fungsi jantung kanan dapat dibuat dengan mengamati denyutan
vena jugalaris di leher. Ini merupakan cara untuk memperkirakan tekanan
vena sentral yang mencerminkan tekanan akhir diastolic atrium kanan atau
vantrikel kanan ( tekanan sesaat sebelum kontraksi ventrikel kanan).
Distensi vena jujgalah disebabkan oleh peningkatan volume dan tekanan
pengisian pada sisi kanan jantung.
Jika vena jugalah interna sulit dicari, dapat dicatat denyut vena jugularis
eksterna. Vena ini lebih super fisial dan terlihat tepat di atas klavikula sebelah
otot sternokleidomastoideus dan biasanya mengalami distensil jika klien
berbaring dengan posisi supine pada tempat tidur atau meja pemeriksaan.

Ketika kepala klien dinaikkan, distensi vena ini akan menghilang. Vena ini
normalnya tidak akan kelihatan bila kepala dinaikkan lebih dari 30.
Distensi yang jelas saat kepala dinaikkan sebesar 45-90 menunjukkan
peningkatan abnormal volume system vena. Hal tersebut ada hubungannya
dengan gagal jantung kanan atau obstruksi aliran darah vena kava superior
serta embolisme paru masif akut meskipun hal ini jarang terjadi.
Sifat penilaian JVP sulit dilaukukan mekipun oleh klinisus yang
berpengalaman.
1. Setiap kondisi yang pengisian pentrikel kanannya terbatas, misalnya pada
prikarditis konstriktif, tamponade jantung, atau infrak ventrikel kanan
dapat menyebabkan peningkatan tekanan vena yang lebih jelas pada
inspirasi bila aliran balik vena ke jantung meningkat.
2. Kenaikan JVP pada inspirasi ini disebut Fonda Kussmaul, merupakan
kebalikan dari keadaan normal.
3. Tanda ini paling baik diperiksa pada klien yang duduk tegak 90 dam
bernapas dengan tenang melalui mulut.
4. Tekanan yang mendesak hepar juga akan meningkat aliran trilik vena ke
dalam atrium kanan. JVP dapat meningkat setelah menuver ini dilakukan.
Refleks hepatojugular ini terjadi jika terdapat gagal ventrikel kanan.

Perkusi
Pemeriksaan perkusi pada jantung biasanya menurun peranannya sesudah ada foto
rontgen toraks. Akan tetapi, tetap bermanfaat untuk menentukan adanya
kardiomegali, efusi pericardium, dan aneurisma aorta yang menunjukkan daerah
redup jantung melebar. Daerah redup jantung mengecil pada emfisema.

Denyut Pena Jugularis


Penyebab-penyebab tekanan vena sentralis yang meningkat
Gagal ventrikel kanan
Stenosis atau inkompetensi katup triku spid
Efusi prikardium atau prikarditis konstriktif
Obstruksi vena kava superior
Overload cairan
Sirkulasi hiperdinamik
Jenis Gelombang
Penyebab gelombang a yang dominan
Stenosis katup trikuspi (juga menyebabkan lekukan y yang lambat)
Stenosis pulmonal
Hipertensi pulmonal
Penyebab gelombang v yang dominan
Inkompetensi katup tricuspid
Penyebab gelombang a Cannon
Blok jantung total
Takikardia nodus paroksismal dengan konduksi atrium retrograd
Takikardia ventrikel dengan konduksi atrium retrograde atau disosiasi AV
Lekukan X
Tidak ada : fibrilasi atrium
Meningkat : temponade jantung akut pericarditis konstriktif
Lekukan Y
Tajam : inkompetensi katup tricuspid berat, pericarditis kon striktif
Lambat : stenosi strikupsid
miksoma atrium kanan

Auskultasi
pada saat kedua atrium kontraksi, darah dialirkan ke kedua ventrikel di
sebelah kanan melewati katup tricuspid, sedangkan di sebelah kiri melewati
katup mitral. Selanjutnya kedua ventrikel berkontraksi dan darah
dipindahkan dari ventrikel ke arteri pulmonalis, sedangkan dari ventrikel kiri
menuju aorta. Permulaan kontraksi ventrikel ( sistolik ) terjadi saat katup
mitral dan tricuspid menutup, kedua katup ini terbuka selama atrium
berkontraksi.
Permulaan relaksasi ventrikel ( diastole ) terjadi saat katup aorta dan
pulmonal menutup, sedangkan selama ventrikel berkontraksi tetap terbuka.
Arteri karotis berdenyut segera setelah sistolik ventrikel, kemudian
disusul oleh denyutan arteri radialis. Oleh karena itu, denyutan arteri karotis
dijadikan sebagai pegangan untuk menentukan sistolik ventrikel.
1. Katup Semilunar Pulmonar. Terdengar lebih jelas pada persambungan
iga ke-3 kiri dengan sternum.
2. Katup Semilunar Aorta. Terdengar lebih jelas pada sternum, lebih
rendah dan lebih medial dari pada aktup pulmonal.
3. Katup Mitral. Terdengar lebih jelas pada sternum, dekat batas atas di
antara iga 4 dengan sternum.
4. Katup Trikuspid. Terdengar lebih jelas pada sternum arah menyilang
sternum, sesuai garis penghubung proyeksi katup mitral dengan sendi
antara sternum dengan iga kanan ke-5. Bila ada kelainan jantung,
maka proyaksi katup berpindah. Misalnya pada stenosis mitral, maka
katup mitral bergerak ke kiri bawah.

Anda mungkin juga menyukai