Demokrasi
I.1 Sejarah Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya
rakyat, kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi, artinya pemerintahan
rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat
menentukan. Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani,
bentuk sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM di
Mesopotamia Ketika itu, bangsa Sumeria memiliki beberapa negara kota
yang independen. Di setiap negara kota tersebut para rakyat seringkali
berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun
diambil berdasarkan konsensus atau mufakat.
Barulah pada 508 SM, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem
pemerintahan yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern. Kala itu
terdiri dari 1,500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen. Negara
kota tersebut memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang
oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi. Diantaranya terdapat Athena,
negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru masa itu
yaitu demokrasi langsung. Penggagas dari demokrasi tersebut pertama kali
adalah Solon, seorang penyair dan negarawan. Paket pembaruan konstitusi
yang ditulisnya pada 594 SM menjadi dasar bagi demokrasi di Athena namun
Solon tidak berhasil membuat perubahan. Demokrasi baru dapat tercapai
seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes, seorang bangsawan Athena.
Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam pemerintahan
sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan
pendapat dan memilih kebijakan. Namun dari sekitar 150,000 penduduk
Athena, hanya seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan
pendapat mereka.
Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa Romawi pada 510 SM
hingga 27 SM. Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi perwakilan
dimana terdapat beberapa perwakilan dari bangsawan di Senat dan
perwakilan dari rakyat biasa di Majelis. Saat ini demokrasi dalam arti sistem
pemerintahan yang baru ini mempunyai arti yang luas sebagai berikut.
1. Mula-mula demokrasi berarti politik yang mencakup pengertian
tentang pengakuan hak-hak asasi manusia, seperti hak kemerdekaan
pers, hak berapat, serta hak memilih dan dipilih untuk bedan-badan
perwakilan.
2. Kemudian, digunakan istilah demokrasi dalam arti luas, yang selain
meliputi sistem politik, juga mencakup sistem ekonomi dan sistem
sosial.
Dengan
demikian,
demokrasi
dalam
arti
luas,
selain
mencakup
1.2.
dengan
"soko
guru
demokrasi".
Menurutnya,
prinsip-prinsip
demokrasi adalah:
1. Kedaulatan rakyat;
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
3. Kekuasaan mayoritas;
4. Hak-hak minoritas;
5. Jaminan hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum;
8. Proses hukum yang wajar;
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
10.
11.
pengakuan
hakikat
manusia,
yaitu
pada
dasarnya
manusia
politik,
baik
langsung
maupun
tidak
langsung
(perwakilan).
2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hakhak asasi rakyat (warga negara).
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala
bidang.
4. Adanya
lembaga
peradilan
dan
kekuasaan
kehakiman
yang
kehendak
rakyat,
demokrasi
dibedakan atas :
a. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana
setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu
keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam
memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung
terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan
pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat
suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul
untuk membahasnya. Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena
umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh
rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini
menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern
cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan
politik negara.
b. Demokrasi perwakilan
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan
melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil
keputusan bagi mereka.
dalam
system
demokrasi
ini
kebebasan
individu
sebagai
dasar
Negara.
Atas
dasar
kepentingan
ini
dalam
kenyataanya
globalisasi dewasa ini dengan semangat pasar bebas yang dijiwai oleh
filosofi demokrasi liberal, maka kaum kapitalislah yang berkuasa
b. Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)
Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan
Marxisme-Komunisme.Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang
tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada
pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau paksaan. Akan tetapi, untuk
mencapai masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa atau
kekerasan.
Demokrasi Rakyat (Proletar) disebut juga adalah demokrasi yang
berlandaskan
ajaran
komunisme
danmarxisme.
Demokrasi
ini
tidak
1.5.3 Menurut
dasar
wewenang
dan
hubungan
antara
alat
demokrasi
parlementer
merupakan
masa
kejayaan
dengan
prinsip
demokrasi.
Kelima,
masyarakat
pada
sekali,
sekalipun
memanfaatkannya
tidak
dengan
semua
maksimal.
warga
Negara
dapat
Keenam,
dakam
masa
kesepakatan
merumuskan
ideologi
nasional.
Ketiga,
dalam
rangka
untuk
meluruskan
kembali
penyelewengan
terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa demokrasi terpimpin. Namun dalam
perkembangannya peran presiden dan semakin dominan terhadap lembagalembaga Negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama
pancasila hanya digunakan sebagai legistimasi politis penguasa saat itu
sebanya kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai
pancasila.