Nanda Wening(12313024)
Raafiane Asri (12313026)
Arzalia Wahida(12313032)
Bella Marcelina(12313040)
Kevin Hartono (12313048)
Rianty K. Dewi (12313074)
Seismik
GPR
Metode
Geofisik
a
Elektromagnet
ik
Magneti
k
Geolistri
k
Gravity
1.
Teori
Dasar
2.
Konfigurasi
Elektroda
5. Teknik
Pengambil
an Data
7.
SOP
3. Tokoh
&
Sejarah
GEOLISTR
IK
8.
Pengolahan
Data
10.
Dokumentasi
4.
Peralatan
Geolistrik
6.
Software
9.
Kesimpulan
11. Daftar
Pustaka
1.
TEORI
DASAR
1. TEORI DASAR
Metode
1. TEORI DASAR
Metode
geolistrik biasanya
digunakan untuk bahan
pertambangan, panas bumi serta
untuk mencari sumber air.
Sumber :
http://www.google.com/imgres?imgurl=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://rimrock.com
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASAR
Hukum Ohm :
V = I.
R
R ~ panjang
Resistansi (R)
bergantung kepada
sifat bahan
R ~ 1/luas
1. TEORI DASAR
=
A=
L=p
anjan
luas
Keterangan :
R=Resistansi ()
=Resistivitas(.m)
1. TEORI DASAR
Resistivitas
(m)
1.5 3.0
3 15
15 150
150 300
Tabel lanjutan
1. TEORI DASAR
Resistivitas
(m)
300
300 2400
2400
1. TEORI DASAR
Resistivitas
(m)
1 100
10 200
3 70
200.000.000
50 -500
100 500
Tabel lanjutan
1. TEORI DASAR
Resistivitas (m)
100 50.000
0.5 300
0.2
75 200
100 200
20 100
1. TEORI DASAR
Pengukuran
resistivitas batuan
dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti :
a. homogenitas batuan,
b. kandungan air,
c. porositas,
d. permeabilitas,
e. kandungan mineral.
1. TEORI DASAR
Metode
1. TEORI DASAR
Metode
1. TEORI DASAR
Metode
1. TEORI DASAR
Prinsip
a.
b.
1. TEORI DASAR
Injeksi
arus
Menghasilkan
beda
potensial
1. TEORI DASAR
equipotensial
Metode
1. TEORI DASAR
Arus
1. TEORI DASAR
Hasil
1. TEORI DASAR
Pengukuran
1. TEORI DASAR
Sounding
1. TEORI DASAR
Sounding
(Schlumberger)
1. TEORI DASAR
Sounding
(Dipole-dipole)
1. TEORI DASAR
Sounding
(Pole-dipole)
1. TEORI DASAR
Sounding
(Wenner)
1. TEORI DASAR
Mapping
1. TEORI DASAR
Mapping
(Pole-pole)
2.
Konfigur
asi
Elektroda
Schlumberg
er
Wenner
KONFIGURA
SI
ELEKTRODA
DipoleDipole
Pole-pole
Pole-Dipole
Kelebiha
n
Kekurang
an
Kelebiha
n
Kekurang
an
Kelebiha
n
Kekurang
an
Kelebiha
n
Kekurang
an
Kelebiha
n
Kekurang
an
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Schlumberger
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Schlumberger
Konfigurasi ini merupakan teknik
sounding.
Jarak antar arus dan antar elektroda
bervariasi, sehingga yang dipindahpindahkan hanya bentangan arus
saja.
Konfigurasi ini paling sering
digunakan untuk mencari sumber
air.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Schlumberger
Idealnya jarak MN(potensial) dibuat
sekecil-kecilnya, sehingga jarak MN
secara teoritis tidak berubah.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Schlumberger
Karena keterbatasan kepekaan alat
ukur, maka ketika jarak AB (arus)
sudah relatif besar maka jarak MN
hendaknya diubah. Perubahan jarak
MN hendaknya tidak lebih besar dari
1/5 jarak AB.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Kelemahan
a.
Schlumberger
:
Pembacaan tegangan pada
elektroda MN lebih kecil ketika
jarak AB yang relatif jauh,
sehingga diperlukan multimeter
yang mempunyai karakteristik
high impedance dengan akurasi
tinggi (mendisplay tegangan
minimal 4 digit atau 2 digit di
2. KONFIGURASI
Lanjutan
ELEKTRODA
Konfigurasi
Kelemahan
b.
Schlumberger
:
Memerlukan peralatan pengirim
arus yang mempunyai tegangan
listrik DC yang sangat tinggi untuk
mengatasi pembacaan tegangan
MN yang kecil.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Keunggulan
a.
b.
Schlumberger
:
Mampu mendeteksi adanya nonhomogenitas lapisan batuan pada
permukaan (membandingkan nilai
resistivitas semu ketika terjadi
perubahan jarak elektroda MN/2).
Mudah untuk digunakan untuk
pemula (pemindahan elektroda
relatif lebih praktis)
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Wenner
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Wenner
Konfigurasi ini digunakan untuk
mendapat profil dari permukaan
lapangan, biasa disebut teknik
mapping.
Jarak antar arus dan antar elektroda
sama. Sehingga ketika ingin
dipindahkan, semua dipindahkan.
Konfigurasi ini paling sering
digunakan untuk mencari bahan
tambang.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Wenner
Plot sensitivitas array Wenner
memiliki kontur hampir horizontal di
bawah pusat array. Karena hal ini,
array Wenner sensitif secara vertikal
terhadap perubahan resisitivitas
bawah permukaan di bawah pusat
array, namun kurang sensitif secara
horizontal terhadap perubahan
resistivitas.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Kekurangan
a.
Wenner
:
Cakupan horizontal relatif buruk
seiring meningkatnya jarak
elektroda. Akibatnya, pada
konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi
homogenitas batuan di dekat
permukaan yang bisa berpengaruh
terhadap hasil perhitungan.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Kekurangan
a.
Wenner
:
Cakupan horizontal relatif buruk
seiring meningkatnya jarak
elektroda. Akibatnya, pada
konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi
homogenitas batuan di dekat
permukaan yang bisa berpengaruh
terhadap hasil perhitungan.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Kekurangan
b.
c.
Wenner
:
Data yang didapat dari cara
konfigurasi Wenner sangat sulit
untuk menghilangkan faktor non
homogenitas batuan, sehingga hasil
perhitungan menjadi kurang akurat.
Memiliki kedalaman yang cukup
sedang.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Kekurangan
d.
Wenner
:
Kekuatan sinyal berbanding terbalik
dengan faktor geometris yang
digunakan untuk menghitung nilai
resistivitas
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Kelebihan
a.
Wenner
:
Di antara array pada umumnya,
array Wenner memiliki kekuatan
sinyal terkuat. Hal ini dapat menjadi
faktor penting jika survei dilakukan
di daerah dengan noise yang tinggi.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Kelebihan
b.
Wenner
:
Ketelitian pembacaan tegangan
pada elektroda MN(potensial) lebih
baik meski jarak relatif besar karena
elektroda MN relatif lebih dekat
dengan elektroda AB(arus).
Sehingga dapat menggunakan
multimeter dengan impedansi yang
relatif lebih kecil.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Dipole-dipole
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Dipole-dipole
Jarak antar arus dan antar elektroda
berada pada satu garis yang sama.
Akan tetapi jarak antar elektroda
berada di luar antar arus.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Dipole-dipole
Konfigurasi ini ditujukan untuk
mendapatkan gambaran bawah
permukaan pada obyek yang nilai
pentetrasinya lebih dalam dibanding
sounding lainnya.
Dapat mereduksi noise yang bersifat
induktif.
Hasilnya diplot dalam pseudosection.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Pole-pole
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Pole-pole
Pada konfigurasi ini jarak antar arus
dan antar elektroda berada dalam
satu garis dimana jarak antar
elektroda potensial dan elektroda
arus tidak terbatas.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Pole-pole
Jarak arus C1 dan elektroda P1 cukup
dekat (na).
Konfigurasi ini jarang digunakan
untuk metode sounding.
Biasa digunakan dalam bidang
arkeologi.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Pole-pole
Hanya digunakan satu elektroda
untuk arus dan satu elektroda untuk
potensial. Sedangkan elektroda
yang lain ditempatkan pada sekitar
lokasi penelitian dengan jarak
minimum 20 kali spasi terpanjang
(C1-P1) terhadap lintasan
pengukuran.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Pole-dipole
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Pole-dipole
Pada konfigurasi ini jarak antar arus
dan antar elektroda berada dalam
satu garis dimana jarak antar
elektroda arus tidak terbatas,
sedangkan jarak antar elektroda
potensial
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
Pole-dipole
Pada konfigurasi Pole-dipole
digunakan satu elektroda arus dan
dua elektroda potensial. Untuk
elektroda arus C2 ditempatkan pada
sekitar lokasi penelitian dengan jarak
minimum 5 kali spasi terpanjang C1P1.
Menghasilkan anomali asimetris yang
sulit di intrepretasi
3. TOKOH
&
SEJARAH
GEOLISTRI
K
1720
Gray dan Wheeler mengukur
konduktivitas batuan.
Tahun 1746
Watson menemukan bahwa tanah
merupakan konduktor karena
memiliki potensial beragam akibat
adanya perbedaan kondisi geologi
setempat.
1789 1877
Robert W. Fox (Bapak Metoda
Geolistrik). Beliau yang pertama kali
mempelajari hubungan sifat-sifat
listrik dengan keadaan geologi,
temperatur, terrestrial electric dan
geothermal. Fox mempelajari sifatsifat kelistrikan tersebut di tambangtambang Corn Wall, Inggris.
Sumber : http
://bloximages.newyork
1.vip.townnews.com/ne
wspressnow.com/conten
t/tncms/assets
/.jpg
1918
Conrad Schlumberger (geologist,
physicist, mining engineer)
menemukan konsep baru dalam
aspek keslitrikan. Beliau
menggunakan dynamic aspect
dari arus listrik yang diinjeksikan
kedalam bumi, serta mengamati
akibat terhadap sifat kelistrikan
batuan sekelilingnya.
1918
Conrad Schlumberger
Beliau sudah membayangkan akibat
dari suatu medan listrik terhadap
media yang homogen dan non
homogen. Kemudian Conrad
Schlumberger membuat peta
isopotensial yang dilakukan pada
endapan pirit di Sain Bel (phone)
pada tahun 1918.
Sumber: http
://sabix.revues
.org/docannexe/
image/422/img-2
.jpg
1968
Koefoed menurunkan metoda
pembuatan kurve baku dari fungsi
matematis dan efek cermin.
Gosh memanfaatkan sifat dari
Wenner Filter (minimum least square
filter). Gosh muncul dengan Direct
Interpretation Method atau
Transform Method.
perkembangan geolistrik
dapat menafsirkan keadaan bawah
permukaan dengan membuat
penampang 2 dimensi atau 3
dimensi (Griffiths D.H. dan Barker
R.D.,1993 ,Loke,M.H.,Dr.,2000).
4.
PERALAT
AN
GEOLISTR
IK
AGI Mini
Sting R1
IRES
T300F
NANIURA
NRD 300
HF
AGI
Super
Sting
R8
PERALAT
AN
GEOLISTR
IK
GSound
ABEM
Terrameter
SAS
1000/4000
OYO Mc
OHM
Mark 2
ARE
S
Gambar Alat
AGI Mini
Sting R1
Spesifikas
i
Cara
Mengoperasika
n Alat
Kekuranga
n
Kelebihan
4. Peralatan Geolistrik
AGI
R1
Mini Sting
>150 MOhm
Maks 500 V
Kapasitas
Memori
Siklus IP
1 s, 2 s, 4 s dan 8 s
Kontrol
user
Power
supply
(kantor)
Transmisi D
Berat
Dimensi
Power supply
(lapangan)
Konfigurasi
pendukung
Waktu
Operasi
Saat
Gambar Alat
Spesifikasi
AGI
Super
Sting R8
Harga
Kekuranga
n
Kelebihan
4. Peralatan Geolistrik
o AGI Super Sting R8
Rentang
perhitungan
+/- 10V
Resolusi
perhitungan
Resolusi layar
Keluaran
intensitas arus
Transmisi
arus IP
Siklus IP
0.5, 1, 2, 4, dan 8 s
Siklus
perhitung
an
Pengurangan
noise
Pengurangan
noise
jaringan
listrik
Data
Display
Transmisi
Data
-5 sampai +50C
Display
Power
12V or 2x12V DC external power (satu
supply
atau dua 12V batere), konektor pada
(lapangan) panel depan.
Hasil daya maksimum meningkat
menggunakan sumber2x12V
Harga
Jumlah
Elektroda
SuperSting SuperSting
R1/IP
R8/IP
Single
8-Channel
Channel
28 elektroda $ 22,484.00 $30,184.00
56 elektroda $30,328.00
$38,228.00
84 elektroda $38,292.00
$46,692.00
112
$49,296.00
$58,156.00
*Harga sudah termasuk : instrumen, kabel
elektrodaelektroda, software EarthImager dan
elektroda,
utility program.
Harga
Jumlah
Elektroda
SuperSting SuperSting
R1/IP
R8/IP
Single
8-Channel
Channel
Rp
Rp
28 elektroda
328.648.628 441.199.528
Rp
Rp
56 elektroda
443.304.376 558.778.676
Rp $1.00 = RpRp
84 elektroda
*Kurs
dollar terhadap Rupiah
14.617,00.
559.714.164 682.496.964
27
September 2015
112
Rp
Rp
4.1 SUPERSTING R8 IP
Kelebihan :
Memiliki
kemampuan mengukur 8
channel secara simultan sehingga
menghemat waktu di lapangan
secara drastis.
Dapat menggunakan 12V dan 24V.
Dapat mengukur pada medan yang
tidak datar.
4.1 SUPERSTING R8 IP
Kelebihan :
Dapat
4.1 SUPERSTING R8 IP
Kelebihan :
User
4.1 SUPERSTING R8 IP
Kelebihan :
Induced
4.1 SUPERSTING R8 IP
Kekurangan :
Jika
Gambar Alat
ABEM
Terramet
er
Overview
Instrrument
Spesifikas
i
Harga
Kekuranga
n
Kelebihan
4. Peralatan Geolistrik
o ABEM Terrameter SAS 1000/4000
Sumber:
http://www.abem.se/resistivity/sas1000.htm
4. Peralatan Geolistrik
o ABEM Terrameter SAS 1000/4000
Sumber :
http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guideterrameter-ls-2012-10-25
250 W
True Current
Transmitter
Better than 0.4%
2500mA
+/- 600V
1200V peak to peak
Safety
YES
0.4%
0.1%
Temperature, Power
dissipation,
Monitoring
Emergency
Interrupter easily
accessible
Input Voltage
Range
Input impedance
Precision
Accuracy
4,8 or 12 input (+ 2
for Tx monitoring
All channels are
galvanically
separated
+/- 600V
200M Ohm
0.1%
0.2%
0.005%
+/- 2.5V , 200 M Ohm
+/- 15V , 30 M Ohm
+/- 600V , 20 M Ohm
Flat Frequency
Response
Resolution
Better than 1% up to
300Hz
Theoritical 3 nV at 1
secintegration
Resistivity
SP
IP
Full wave form
YES
YES
YES
Sampled and average
to requested data.
Possible to activate
recording to file for
post analysis
Dynamic Averaging 24 bit A/D conversion
Data Sampling
30kHz
Rate
Cycle time
Pulse time
IP Windows
Internal 10x64,
divided into four
blocks for efective
use of all receiver
channels available
Roll-a-Long
Take-outs Internal
64 inline + 3 remote
electrodes
+/- 600V
+/- 2500 mA
Full waveform
monitored
Current Accuracy
Current Precision
0.2%
0.1%
39x21x32cm
12 kg
-20C to + 70C
operating
-30C to + 80C
storage
US$*Kurs
53,500.00
=
Rp
782.009.500
dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp
14.617,00.
27 September 2015
Harga diatas sudah termasuk :
1 - Abem Terrameter LS unit, 4 channel, 250
Watts Imaging System G70 - 2D software
s/n 209110020 ( built December 2009 )
including:
1-12 volt NiMH battery pack
1-CCC battery charger, 100-230 volt
75-Steel Electrode
4. Peralatan Geolistrik
Sumber :
http://www.abem.s
e/support/downloa
ds/usermanuals/userguide-terrameterls-2012-10-25
Instrumen (Connector
Panel)
Sumber : http://
www.abem.se/support/dow
nloads/user-manuals/use
r-guide-terrameter-ls-2
012-10-25
. Page 14
Instrumen (Connector
Panel)
USB :
Mengkoneksikan
alat dengan
memory stick,
keyboard, GPS
eksternal, dll.
Instrumen (Connector
Panel)
Elektroda 1-32:
Konektor untuk
kabel 32 pole
elektroda
(bukan edisi
VES)
Instrumen (Connector
Panel)
Elektroda 3364:
Konektor untuk
kabel 32 pole
elektroda
Instrumen (Connector
Panel)
Fungsi C1, C2 :
Koneksi kabel
banana untuk
elektroda arus.
Instrumen (Connector
Panel)
Fungsi P1, P2 :
Koneksi kabel
banana untuk
elektroda
potensial.
Instrumen (Connector
Panel)
Fungsi USB :
Mengkoneksika
n alat dengan
memory stick,
keyboard, GPS
eksternal, dll.
Instrumen (Connector
Panel)
Fungsi Eksternal
Equipment :
Menghubungkan
dengan
Terrameter SAS
LOG 300
Sumber : http://
www.abem.se/support/dow
nloads/user-manuals/use
r-guide-terrameter-ls-2
012-10-25
. Page 15
Fungsi
Emergency Stop
Button :
Untuk mengatur
aliran arus, jika
dipencet maka
arus tidak akan
keluar
Fungsi
Transmitter
Cooling Area:
Mengeluarkan
udara panas
dari dalam
alat
Fungsi
External
Power Supply
Connector:
Tempat
memasukkan
kabel Charger
Fungsi
Internal
Power Supply
Connector:
Tempat batre
internal
diletakkan
Receiver)
Sumber : http://
www.abem.se/support/dow
nloads/user-manuals/use
r-guide-terrameter-ls-2
012-10-25
. Page 16
Receiver)
Sumber : http://
www.abem.se/support/downloads/user-manuals/us
er-guide-terrameter-ls-2012-10-25
. Page 16
Sumber : http://
www.abem.se/suppor
t/downloads/user-m
anuals/user-guideterrameter-ls-2012
-10-25
. Page 19
GPS tanggal
Fungsi Active
project and
Task :
Menunjukkan
project dan task
yang baru saja
dibuka
Fungsi view :
Menunjukka
n informasi
yang sedang
user
jalankan
Fungsi Active
project and
Task :
Menunjukkan
project dan task
yang baru saja
dibuka
Fungsi built-in
keyboard :
Tempat menginput
komando dari user
Tombol
Fungsi
<menu> Menunjukkan menu navigasi
<play- Berpindah ke progres
stop>
pengukuran, start / stop
pengukuran
<power>
<browse
>
<up>
On atau of alat
Berpindah dari tabs ke Menu
Item
Kursor ke atas
Tombol
<clear>
<left>
<down>
<right>
<shift>
<option
>
<ok>
Fungsi
Menghapus
Kursor ke kiri
Kursor ke bawah
Kursor ke kanan
Merubah fungsi
Menunjukan menu option
Menunjukkan emulator keyboard
receiver GPS
Layar yang sudah terdisplay
berwarna sehingga layarnya bukan
monokrom (hitam putih)
Ada tanggal dan informasi waktu
pada status bar
Memiliki keyboard internal dan
eksternal
Batere
dan suhu
dapat dikontrol
secara langsung
Jika
Hasil
Alat
dapat memperlihatkan
penampang pseudosection
Alat
VES
Memiliki
mahal
Gambar
Spesifikasi
OYO
Mc
OHM
Mark 2
Cara
Mengoperasikan
Alat
Kekuranga
n
Kelebihan
4. Peralatan Geolistrik
OYO Mc OHM Mark 2
Potential Output :
Tempat
diterimanya
potensial
Power Input :
Tempat
memasukkan
daya
Battery Indicator :
Tempat melihat
persentase baterai
Stack :
Tombol
menstacking
Current :
Menginput
arus
Measure :
Tombol
untuk
mengambil
data
Cara
mengoperasikannya mudah,
cocok untuk pemula.
Bisa melakukan stacking berkalikali untuk keakuratan data.
Data yang didapatkan bagus dan
akurat.
Tidak
dapat menjalankan
perhitungan secara otomatis, jadi
perhitungan dilakukan secara
manual.
Tidak ada lampu pada layar
sehingga jika pengambilan data
diambil di malam hari akan tidak
terlihat.
Layar masih monokrom.
Gambar
Naniura
NRD 300
HF
Spesifika
si
Kekuranga
n
Kelebiha
n
4. Peralatan Geolistrik
NANIURA NRD 300 HF
V Autorange :
Tampilan tegangan
Tampilan
arus
Power supply DC in
12 Volt
Power Output
300 watt for >20A
Output Voltage
500 V maximum
Output Current
2000 mA maximum
Current accuracy
1 mA
Reading Type
Digital
Power for Digital
9 V, dry battery
Meter
Reading Facility
Current loop Indicator
Input impendency
Range
Accuracy
Compensator (Rough)
Compensator (Smooth)
Reading
Power for Digital Meter
Reading Facility
Weight
10 M-ohm
0,1 mV up to 500 V
0,1 mV
10 x turn
1 x turn
Digital
3 Volt
HOLD
6 kg
sudah
menggunakan komponen
pasif sehingga bisa dibilang lebih
robust dan sturdy
masih menggunakan analog
kompensator untuk menetralisir
efek SP (Self Potensial), sehingga
membutuhkan waktu dan ketelitian
surveyor saat menetralisir nilai SP
Gamba
r Alat
Spesifika
si
G Sound
Aplikas
i
Kekuranga
n
Kelebihan
4. Peralatan
Geolistrik
G-Sound
Sumber :
http://www.geocis.net/page.php?G-Sound
4.6 G-Sound
Spesifikasi G-Sound
Tegangan
Tegangan Max
Arus
Daya
Impedance
Resolution
Kedalaman
analisa
400 V (100mA)
500 V
100 mA (Rab < 4k ohm)
constant current
75 W by 2 x 12 V NiCad
Battery
10 MOhm (high
impedance
12 bit (high resolution)
> 150 m (moist soil)
4.6 G-Sound
Aplikasi G-Sound
Eksplorasi
air tanah
Mitigasi gerakan tanah (longsor)
Investigasi Geoteknik
Eksplorasi mineral
Studi lingkungan (pencemaran air
tanah)
Arkeologi
4.6 G-Sound
Kelebihan :
Pengukuran
dapat di upgrade
melalui komputerisasi.
Ringan dan Portable (berat hanya 1
kg, tidak termasuk betere).
100 mA current source.
Anti short circuit.
Long life battery (hemat arus).
4.6 G-Sound
Kelebihan :
Bisa
4.6 G-Sound
Kelebihan :
Murah
dan handal
Adjusting SP tidak rumit
Ringan dan portable
Sangat presisi dan akurat
Hemat arus
Mendukung semua keperluan baik di
lapangan maupun laboratorium
4.6 G-Sound
Kekurangan :
Pengukuran
Gamba
r Alat
Spesifika
si
IRES
T300F
Harga
Kekuranga
n
Kelebihan
4. Peralatan
Geolistrik
IRES T300F
CatuDaya/ DC in
(Power Supply)
Daya (Power
output)
TeganganKeluar
(OutputVoltage)
Arus keluar
(OutputCurrent)
12 Volt, minimal 6 AH
(Untuk power
maksimum
gunakanaccubasah)
300 Watt untuk catu
daya > 20 A
500 V maksimum
2000 mA maksimum
1 mA
Digital
9 Volt,BateraiKering
CurrentLoopIndicato
r
CurrentLoopIndicato
r
Penerima
(Receiver)
Ketelitian
0,1 mVolt
ImpendansiMasuk 10 M-ohm
(Accuracy)
KompensatorKasar 10 x
putar(PrecissionMulti
TurnPotensiometer)
Kompensator Halus 1 x putar
(WireWoundResistor)
Sistem pembacaan Digital (AutoRange)
Catu daya digital
3 Volt (2 buah baterai
meter
kering ukuran AA)
Fasilitas
Hold(Tersimpan
pembacaan data
diMemory)
BatasUkurPembac 0,1 mV hingga 500
aan
Volt
Uraian
Harga
Satuan
1.
Rp 41.500.000
Uraian
Harga
Satuan
2.
Perlengkapan 2 Dimensi
-Switching 48 Channel
-Tembaga 48 Batang
-Kabel 2D 480 meter
Rp 30.000.0000
Rp 4.800.000
Rp 24.000.000
Total Rp 100.300.000
PPN 10 % Rp 10.030.000
Grand Total Tp 110.330.000
Gambar
Alat
Spesifikasi
ARES
Harga
Kelebihan
4.7 Peralatan
Geolistrik
Ares :
4.7 ARES
4.7 ARES
4.7 ARES
4.7 ARES
4.7 ARES
Trasmitter :
Power
Current
Voltage
Up to 300 W
Up to 2.0 A
10-550 V (1100 Vpp)
Protection Full electronic
protection
Precision 0.1 %
4.7 ARES
Receiver :
Input impedance
Input voltage
range
Mains frequency
filtering
Precision
20 M
5 V
50 or 60 Hz
0.1 %
4.7 ARES
Supported Methods :
2D/3D
MultiElectrode
Resistivity
Tomograp
hy
4.7 ARES
Supported Methods :
VES
Vertical
Electrical
Sounding
RPResistivity
Profiling
Schlumberger,
Wenner, dipole-dipole,
pole-dipole, pole-pole,
user defined
configurations
Wenner //,
Wenner-Schlumberger,
Dipole-dipole, poledipole, pole-pole, MSG
4.7 ARES
Supported Methods :
4.7 ARES
Supported Methods :
Pulse
SP
Constant and linear, timecompensation invariant
Stacking
4.7 ARES
Supported Methods :
Stored
Values
Output
Format
4.7 ARES
Supported Methods :
Maximum
number of
electrodes
Maximum profile
length
Dimensions
Weight
Ambient
conditions
4.7 ARES
Kelebihan :
Merupakan
4.7 ARES
Kelebihan :
Dapat
4.7 ARES
Kelebihan :
Konfigurasi
4.7 ARES
Harga :
US$*Kurs
14.995.00
=
Rp
219.181.915
dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp
14.617,00.
27 September 2015
5. TEKNIK
PENGAMBIL
AN DATA
Metode, Waktu,
Lokasi
Teknik
Pengambil
an Data
Titik
Pengambilan
Data
Alat
dan
Bahan
Langkah-langkah
Pengerjaan
Video
(Memindahkan
Elektroda)
5. Teknik Pengambilan Da
Metode/konfigurasi pengambilan
data:
o Metode souding
o Konfigurasi Schlumberger
5.
Teknik Pengambilan
Da
Metode/konfigurasi
pengambilan
data:
Arus
I
Tegangan
Titik
acuan
5. Teknik Pengambilan Da
Waktu pengambilan data:
OYO Mc OHM Mark 2 :
Rabu, 16 September 2015
Pukul 15.00 -15.30
AGI Ministing :
Rabu, 23 September 2015
Pukul 09.00 11.00
5. Teknik Pengambilan Da
Lokasi pengambilan data:
Sebelah barat Gedung Prodi Teknik
Geofisika
PETA ITB
arus
MEKTAN
pusat
1m
0,25
m
KIMIA
1m
BSCB
arus
MEKTAN
pusat
1.5
m
0,25
m
KIMIA
1.5 m
BSCB
arus
MEKTAN
pusat
2m
0,25
m
KIMIA
2m
BSCB
arus
MEKTAN
pusat
3m
0,25
m
KIMIA
3m
BSCB
arus
MEKTAN
pusat
4m
0,25
m
KIMIA
4m
BSCB
arus
MEKTAN
pusat
5m
0,25
m
KIMIA
5m
BSCB
arus
MEKTAN
pusat
5m
0,5 m
KIMIA
5m
BSCB
arus
MEKTAN
pusat
6m
0,5 m
KIMIA
6m
BSCB
arus
MEKTAN
pusat
8m
0,5 m
KIMIA
8m
BSCB
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
Open Reel
Measuring Tape
(Meteran):
Sebagai alat ukur
jarak elektroda
Sumber :
http://www.harborfreight.com/1-2half-inch-x-330-ft-open-reelmeasuring-tape-36819.html
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
Accu 12 Volt:
Power supply
Sumber :
http://www.karaokejo.nl/contents/media/acc
u%2012volt%20en
%207,%205ah%20311263.jpg
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
Banana Plug :
Sebagai konduktor
yang
menghantarkan
tegangan
Sumber :
http://www.aliexpress.com/item
-img/150CM-CAR-30A-batteryclip-Clamp-Alligator-clip-TO4MM-BANANA-PLUGConnectors-freeshipping/640832100.html
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
Kabel Roll:
Sebagai konduktor yang
menghantarkan arus
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
Palu :
Alat bantu untuk
menancapkan
elektroda ke
tanah
Sumber :
http://www.rudydewanto.
com/2011/02/jenis-paluhammer.html
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
Elektroda :
Media injeksi arus
ke dalam tanah
Sumber :
http://www.google.co.id/imgres?
imgurl=http://mmc.bolha.com/2/i
mage/39144/40131/ElektrodaVolfram-TIG-rdeca-2-4mm-paket-
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
OYO Mc OHM
Mark 2
5. Teknik Pengambilan Da
Alat dan bahan :
AGI MiniSting
5. Teknik Pengambilan Da
o
5. Teknik Pengambilan Da
Langkah-langkah pengambilan data :
1.
2.
3.
5. Teknik Pengambilan Da
Langkah-langkah pengambilan data :
4. Mengkalibrasi Oyo McOhm dengan
cara memasang resistor yang sudah
diketahui nilainya. Jika nilai
resistivitas menunjukkan nilai yang
sesuai, maka Oyo McOhm berfungsi
dengan baik.
5. Menghubungkan tiap elektroda
dengan menggunakan kabel roll
(menghubungkan ke McOHM dan
elektroda).
5. Teknik Pengambilan Da
Langkah-langkah pengambilan data :
6. Menyalakan McOHM dengan cara
disambungkan dengan accu.
7. Mengatur spasi pengukuran dan
konfigurasi elektroda.
8. Menekan tombol measure pada
McOHM, laluakan diperoleh hasil
berupa hambatan ( R ).
9. Mencatat hasil pengukuran di
lembar data
5. Teknik Pengambilan Da
Langkah-langkah pengambilan data :
10.Mengatur lagi spasi elektroda dan
tekan measure.
11.Mengulangi step (7) , (8),(9) hingga
data jarak terakhir yang ada di
lembar data.
12.Menghitung Rho-app dengan cara
mengalikan R dengan K
13.Plot Rho-app yang telah dihitung
pada kertas grafik
6.
Softwar
e
AGI Supersting
Adminstrator
Software
IP2Win
Res2Di
nv
6.1 IP2Win
Tampilan
awal IP2Win
6.1 IP2Win
Plot data
6.1 IP2Win
Hasil analisa VES geolistrik
6.1 IP2Win
Hasil analisa 2D (Pseudo Section) geolistrik
Sumber :
http://download.springer.com/static/pdf/
6.1 IP2Win
Kelebihan :
1.
2.
3.
6.1 IP2Win
Kekurangan :
1.
6.2 Res2Dinv
Sumber : http://i.ytimg.com/vi/wiukzcedLws/maxresdefault.jpg
6.2 Res2Dinv
Sumber :
http://www.landviser.net/sites/default/files/res2dtopo_1.jpg
6.2 Res2Dinv
Kelebihan
1.
2.
6.2 Res2Dinv
Kekurangan :
1.
7. SOP
Alat dan
Pengukura
n
SOP Alat
SOP
SOP
Pengukuran
7. SOP Alat
Ketika menyetting instrumen
jangan hubungkan kabel Swift ke
instrumen sebelum benar-benar
dimulai proses pengukuran.
Jangan pernah operasikan alat ini
jika diketahui ada bagian yang
rusak.
Jangan operasikan alat ini pada
cuaca yg eksplosif
7.
SOP
Alat
7. SOP Alat
Untuk
7. SOP
Pengukuran
Pastikan
7. SOP
Pengukuran
Jagalah
7. SOP
Pengukuran
Lakukan
langkah-langkah setting
garis survey secara berurutan
dengan hati-hati. Pertama
tancapkan dahulu elektroda ke
tanah, kemudian julurkan kabel
Swift. Pastikan kabel elektroda tidak
terhubung pada instrumen sebelum
dimulai proses pengukuran.
8.
Pengolah
an Data
OYO Mc Ohm
Mark 2 (ITB)
Pengolahan
Data
OYO Mc Ohm
Mark 2 (Desa
Sitirejo)
AGI MiniSting
R1 (ITB)
Click icon to
add picture
8.
Pengolah
an Data
Alat : OYO Mc
Ohm Mark 2
Lokasi : ITB
8. Pengolahan Data
(Sounding)
a=A
R
N
b=MN/
Rho-app
B/2
K
(V/I
o
2 (m)
(Ohm.m)
Data
(m) yang diperoleh di )lapangan
1
1
5.890 10.95
64.538
(ITB)
: 0.25
6
1.5
0.25
13.744
3.733
5
51.313
0.25
24.740
1.897
5
46.944
0.25
56.156
0.749
43.525
0.25
100.13
8
0.420
5
42.108
0.25
156.68
7
0.274
4
42.994
8. Pengolahan Data
(Sounding)
N
o
1
2
3
4
5
6
a=A
b=MN/
B/2
2 (m)
(m)
1
0.25
K
5.890
64.538
3.733
5
51.313
1.897
5
46.944
0.749
43.525
42.108
0.420
5
156.68
7
0.274
4
42.994
0.25
jarak
antar13.744
elektroda yang
2
0.25
24.740
menginjeksi listrik
ke
3 tanah
0.25dengan
56.156
alat
4
0.25
100.13
0.25
Rho-app
(Ohm.m)
10.95
6
1.5
R
(V/I
)
8. Pengolahan Data
(Sounding)
0.25
5.890
10.95
6
1.5
0.25
13.744
0.25
24.740
1.897
elektroda
5
0.25
0.25
0.25
64.538
3.733
51.313
jarak 5antara
yang46.944
menangkap
sinyal
56.156 0.749
43.525
listrik hasil
100.13
0.420 injeksi
42.108
8dengan
5 alat
156.68
7
0.274
4
42.994
8. Pengolahan Data
(Sounding)
0.25
1.5
0.25
5.890
10.95
6
64.538
13.744
3.733
data
faktor 51.313
5
geometri
0.25
24.740
1.897
5
46.944
0.25
56.156
0.749
43.525
0.25
100.13
8
0.420
5
42.108
0.25
156.68
7
0.274
4
42.994
8. Pengolahan Data
(Sounding)
N
o
a=A
b=MN/
B/2
2 (m)
(m)
R
(V/I
)
0.25
5.890
1.5
0.25
13.744
0.25
0.25
0.25
0.25
Rho-app
(Ohm.m)
10.95
6
64.538
3.733
5
apparen
51.313
data
resistivity
24.740 1.897
46.944
(hasil
perhitungan
nilai
5
resistivitas
dengan
56.156
0.749
43.525
faktor
geometri
)
100.13
0.420
42.108
8
156.68
7
0.274
4
42.994
8. Pengolahan Data
(Sounding)
8. Pengolahan Data
(Sounding)
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk
Mengelola Data
4. Tekan OK
8. Pengolahan Data
(Sounding)
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk
Mengelola Data
5. Tekan OK
8. Pengolahan Data
(Sounding)
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk
Mengelola
6. InversiData
data : point inversion
8. Pengolahan Data
(Sounding)
8.
Pengolah
an Data
Alat :
MiniSting R1
Lokasi :ITB
8. Pengolahan Data
(Sounding)
MiniSting R1
8. Pengolahan Data
(Sounding)
MiniSting R1
8. Pengolahan Data
(Sounding)
MiniSting R1
8. Pengolahan Data
(Sounding)
MiniSting R1
Click icon to
add picture
8.
Pengolah
an Data
Alat : OYO Mc Ohm
Mark 2
Lokasi : Desa
Sitirejo
8. Pengolahan Data
(Sounding)
No
a=AB b=MN/
/2 (m) 2 (m)
R
(V/I)
Rho-app
(Ohm.m)
0.25
5.890
14.485
85.31
1.5
0.25
13.744
9.5476
131.22
0.25
24.740
7.2236
178.71
0.25
56.156
3.9396
221.23
0.25
100.13
8
2.6478
265.14
0.25
156.68
7
1.8681
292.70
0.25
49.48
5.0241
248.59
0.5
77.754
3.5243
274.02
0.5
112.31
2.6802
310.01
8. Pengolahan Data
(Sounding)
a=AB b=M
No
/2
N/2
(m)
(m)
R
(V/I
)
Rho-app
(Ohm.m)
10.
10
0.5
200.277 1.411
6
382.71
11.
12
0.5
313.374 0.810
3
253.92
12.
15
0.5
451.604 0.505
7
228.37
13.
20
0.5
706.073 0.260
4
183.86
14.
15
1255.85 0.109
2
9
138.01
15.
20
173.573 1.212
210.37
8. Pengolahan Data
(Sounding)
a=AB
N
b=MN/
/2
o
2 (m)
(m)
R
Rho-app
(V/I) (Ohm.m)
19.
50
1253.49 0.0435
5
54.52
20.
60
1960.35 0.0170
4
33.32
21.
60
2824.29 0.0010
2
31.06
22.
80
694.292 0.0619
42.97
23.
100
1244.07 0.0382
1
47.52
24.
125
1950.92 0.0265
9
51.09
8. Pengolahan Data
(Sounding)
8. Pengolahan Data
(Sounding)
4. Tekan OK
8. Pengolahan Data
(Sounding)
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk
Mengelola Data
4. Tekan OK
8. Pengolahan Data
(Sounding)
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk
Mengelola Data
5. Tekan OK
8. Pengolahan Data
(Sounding)
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk
Mengelola Data
8. Pengolahan Data
(Sounding)
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk
Mengelola Data
8. Pengolahan Data
(Sounding)
nilai resistivitas
(hambatan) tiap
lapisan
= 55.3 m
= 3723 m
= 176 m
= 8.59 m
=56.1 m
8. Pengolahan Data
(Sounding)
0.38 m
ketebalan tiap
lapisan dengan nilai
resistivitas yang
berbeda
0.686 m
= 55.3 m
= 3723 m
11.4 m
= 176 m
5.56 m
= 8.59 m
=56.1 m
8. Pengolahan Data
(Sounding)
0.38 m
1.07 m
kedalaman dari
permukaan tanah
12.5 m
18 m
= 55.3 m
= 3723 m
= 176 m
= 8.59 m
=56.1 m
8. Pengolahan Data
(Sounding)
Kolom Alt adalah altitude
atau kedalaman dari elevasi
(ketinggian) titik VES
8. Pengolahan Data
(Sounding)
0.38 m
0.686 m
= 55.3 m
= 3723 m
11.4 m
= 176 m
5.56 m
= 8.59 m
=56.1 m
= 55.3 m
= 3723 m
= 176 m
= 8.59 m
=56.1 m
9.
Kesimpula
n
9. Kesimpulan
Dalam
9. Kesimpulan
Metoda
9. Kesimpulan
Konfigurasi
9. Kesimpulan
Alat
9. Kesimpulan
Berdasarkan
9. Kesimpulan
Error
9. Kesimpulan
alat MiniSting pernah konslet hal ini
membuat data yang dihasilkan oleh
ministing menjadi tidak akurat meski
menunjukkan kedalaman yang lebih
dalam dibandingkan dengan OYO Mc
Ohm Mark 2.
10.
Dokumenta
si
10. Dokumentasi
10. Dokumentasi
10. Dokumentasi
10. Dokumentasi
Pemasangan Elektroda
10. Dokumentasi
Kabel dihubungkan
ke Elektroda
10. Dokumentasi
11.
Daftar
Pustaka
11. DAFTAR
PUSTAKA
sumurbor.revology.co.id/produk/jual-alat-geolistrik.html
www.geocis.net
aresearch.upi.edu/operator/upload/s_fis_033856_chapter
3.pdf
https://www.agiusa.com/ministing.shtml
http://
www.alatukurteknik.com/jual-harga-geolistrik-naniura/42
7-naniura-nrd-300-hf.html
https://www.agiusa.com/ministing.shtml
https://www.agiusa.com/supersting.shtml
11. DAFTAR
PUSTAKA
http://www.academia.edu/10975172/LA
PORAN_PRAKTIKUM_GEOLISTRIK
http://www.scribd.com/doc/122948009/B
AB-I-PENDAHULUAN-docx#scribd
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/590/jbptit
bpp-gdl-dikriyawan-29482-8-2008ts-7.pdf
http://www.gfinstruments.cz/index.php
?menu=gi&cont=ares_ov
http://www.geoelectric.ru/docs/ARES.pdf
11. DAFTAR
PUSTAKA
http://pe2bz.philpem.me.uk/Detect-Sense/
-%20-%20Resistivity/Info-101-Resistivity
-Theory/Automatic.Resistivity.system.200
.html