Sebagai orang Kristen, kita berjuang agar tetap bebas dari dosa dan
perbuatan dursila. Adakalanya, khususnya sebagai petobat baru, hal
ini berarti menjauhi kawan-kawan yang mempengaruhi kita untuk
berbuat dosa. Namun, kita tidak akan bisa mempengaruhi dunia jikalaukita tidak berteman dengan
orang yang belum percaya
walaupun mereka hidup dursila.
Dalam hal ini Anda dapat memusatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang
menjauhi pertentangan nilai-nilai, seperti makan siang bersama,
bermain golf, atau berbelanja bersama. Carilah kegiatan-kegiatan
yang dapat dinikmati bersama-sama yang tidak melibatkan kompromi.
Galanglah persahabatan Anda atas pengalaman yang positif. Selama
saat-saat seperti itu, mungkin saja Anda mendapatkan kesempatan
untuk membicarakan kepercayaan Anda. Jika satu persoalan timbul,
jangan lupa mengutarakan pendapat Anda tanpa menghakimi sahabat
Anda. Katakan saja apa yang Anda anggap benar sesuai dengan Alkitab.
Jadikan Alkitab sebagai otoritasnya, bukan Anda.
Terlebih pula, berdoalah agar ada kesempatan untuk menyampaikan iman
Anda di dalam Kristus. Ingatlah, memberitakan Kristus itu lebih
menguntungkan bagi sahabat Anda daripada jika Anda mengutarakan
nilai-nilai hidup. Bersama Kristus akan datang nilai-nilai hidup.
Tanya saja diri sendiri, apakah Anda mempunyai sahabat non-Kristen
yang dengannya Anda dapat menggalang persahabatan? Apakah Anda
terbuka bagi kesempatan untuk menyatakan iman Anda? Apakah Anda
mengutarakan nilai-nilai hidup Anda bila ditanya?
Oleh sebab itu, bila seorang lelaki di dalam gereja hidup bersama
dengan pacarnya, maka kita bertanggung jawab untuk mengingatkan dia
bahwa perbuatan itu melanggar norma susila. Bila seorang perempuan
menipu suaminya, maka wajiblah kita mengingatkan dia. Besar
harapannya bahwa nasihat yang penuh kasih itu akan membawanya kepada
pertobatan.
Seringkali kita harus bersabar saja dan mengizinkan Roh Kudus untuk
mengubah hidup seseorang. Walaupun demikian, kadang-kadang orang
perlu menerima tuntunan dari orang Kristen lainnya. Satu kesempatan
yang baik sekali timbul jikalau mereka memutuskan untuk bergabung
dengan gereja setempat. Banyak gereja memberikan sedikit pelajaran
dan penyuluhan sebelum menerima anggota baru. Waktu seperti itu
memberi keleluasaan kepada pendeta untuk bertanya mengenai beberapa
bagian kehidupan mereka yang mungkin perlu diperbaiki.
Sebagai orang Kristen, kita berjuang agar tetap bebas dari dosa dan
perbuatan dursila. Adakalanya, khususnya sebagai petobat baru, hal
ini berarti menjauhi kawan-kawan yang mempengaruhi kita untuk
berbuat dosa. Namun, kita tidak akan bisa mempengaruhi dunia
jikalaukita tidak berteman dengan orang yang belum percaya
walaupun mereka hidup dursila.
Di sini Paulus d
engan jelas membedakan antara perilaku kita terhadap
orang dursila di luar gereja dan di dalam gereja. Kita harus bergaul
dengan mereka yang di luar gereja. Kristus memanggil kita untuk
mengasihi orang berdosa, bukan untuk menghakimi mereka.
Dalam hal ini Anda dapat memusatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang
menjauhi pertentangan nilai-nilai, seperti makan siang bersama,
bermain golf, atau berbelanja bersama. Carilah kegiatan-kegiatan
yang dapat dinikmati bersama-sama yang tidak melibatkan kompromi.
Galanglah persahaba
tan Anda atas pengalaman yang positif. Selama
saat-saat seperti itu, mungkin saja Anda mendapatkan kesempatan
untuk membicarakan kepercayaan Anda. Jika satu persoalan timbul,
jangan lupa mengutarakan pendapat Anda tanpa menghakimi sahabat
Anda. Katakan saja apa yang Anda anggap benar sesuai dengan Alkitab.
Jadikan Alkitab sebagai otoritasnya, bukan Anda.
Orang-orang Kr
isten harus menunjukkan kejujuran. Kita harus
bertingkah laku sesuai dengan pernyataan kepercayaan kita. Sebagai
anggota gereja, kita harus dapat dimintai tanggung jawab satu sama
lain. Jika satu anggota hidup dalam dosa, gereja harus
memperingatkan orang itu. Yesus mengajarkan hal ini dalam Lukas
17:3, "Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia
menyesal, ampunilah dia." Kita terpanggil untuk menegur dan
mengampuni.
Oleh sebab itu, bila seorang lelaki di dalam gereja hidup bersama
dengan pacarnya, maka kita bertanggung jawab untuk mengingatkan
dia
bahwa perbuatan itu melanggar norma susila. Bila seorang perempuan
menipu suaminya, maka wajiblah kita mengingatkan dia. Besar
harapannya bahwa nasihat yang penuh kasih itu akan membawanya
kepada
pertobatan.
Seringkali kita harus bersabar saja dan mengizinkan Roh Kudus untuk
mengubah hidup seseorang. Walaupun demikian, kadang-kadang orang
perlu menerima tuntunan dari orang Kristen lainnya. Satu kesempatan
yang baik sekali timbul jikalau mereka memutuskan untuk bergabung
dengan gereja setempat. Banyak gereja memberikan sedikit pelajaran
dan penyuluha
n sebelum menerima anggota baru. Waktu seperti itu
memberi keleluasaan kepada pendeta untuk bertanya mengenai
beberapa
bagian kehidupan mereka yang mungkin perlu diperbaiki.
Beberapa nilai
hidup bersifat pribadi dan tidak disebutkan dengan
jelas di dalam Alkitab. Masalah-masalah ini mungkin dapat
dibicarakan secara terbuka, namun jangan sampai menyebabkan
perselisihan satu dengan yang lain, baik di dalam maupun di luar
gereja.