Bab I Fix

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Salah satu kegiatan proses penambangan adalah pengupasan lapisan tanah penutup
(overburden dan interburden). Overburden dan Interburden merupakan material yang tidak
berharga yang harus digali dari pit agar batubara dapat ditambang dan kemudian didumping
dengan aman dan seekonomis mungkin. Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah
pemindahan lapisan tanah penutup dengan alat-alat mekanis agar dapat dilakukan proses
penambangan batubara. Tanah penutup yang telah dikupas kemudian dipindahkan ke
tempat penimbunan yang biasa disebut disposal. Disposal merupakan daerah pada suatu
operasi tambang terbuka yang digunakan sebagai tempat membuang material yang tidak
berharga.
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. khususnya pada area penambangan Tambang Air
Laya (TAL), menerapkan sistem in pit dumping atau Back Filling untuk penimbunan
material galian kupasan tanah penutup. Yaitu dengan lokasi disposal merupakan lereng
yang telah ditambang yang pada waktu tertentu saat kondisi penimbunan sudah final akan
dilakukan revegetasi. Penimbunan kupasan tanah penutup dengan metode backfilling
dilakukan untuk mempercepat proses reklamasi dan mengurangi ongkos produksi dengan
memperpendek jarak angkut karena pengangkutan kupasan tanah penutup menuju outdump
disposal menggunakan jarak yang lebih jauh..
Kupasan tanah penutup semakin bertambah seiring dengan dilakukannya penggalian
batubara. Meningkatnya volume kupasan tanah menyebabkan ruang timbun material yang
semakin terbatas. Oleh sebab itu diperlukan rencana dan desain yang matang agar ruang
timbun yang tersedia dapat optimal sehubungan dengan keterbatasan ruang timbunan
tersebut maka salah satu kebijakan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk diarahkan untuk

merencanakan dan mendesain back filling secara baik dan benar. Dengan itu penimbunan
ke out dump disposal dapat dikurangi.
Analisis yang senantiasa dilakukan berkaitan dengan aspek keselamatan, aspek
kestabilan lereng disposal, dan menyangkut jenis atau tipe disposal. Lokasi dan bentuk dari
disposal akan berpengaruh terhadap kupasan tanah penutup yang dapat ditampung.
Pentingnya aspek- aspek di atas menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut
menyangkut hal tersebut.
I.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan aktual/ terkini dari in pit disposal Tambang Air Laya.
2. Bagaimana daya tampung inpit diposal setelah dilakukan rekonstruksi disposal.
3. Bagaimana rencana pemindahan tanah penutup (RKAP 2015) pada tambang Air Laya di
lokasi penimbunan in pit TAL.
4. Bagaimana kesinkronan antara rencana penimbunan (volume kupasan tanah penutup
yang akan dikupas) dengan daya tampung maksimal in pit disposal.
5. Bagaimana hasil rescheduling rencana dan desain penimbunan in pit disposal TAL
dengan mempertimbangkan desain timbunan yang aman.
6. Bagaimana desain ruang timbun untuk memenuhi kekurangan ruang dari disposal yang
telah ada.
I.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membahas tetang sinkronisasi rencana penimbunan
dengan daya tampung in pit disposal TAL dengan terlebih dahulu melakukan kajian
terhadap kondisi aktual in pit disposal dan menghitumg daya tampung serta
merescheduling rencana penimbunan sesuai dengan hasil kajian terhadap kondisi aktual in
pit disposal.
I.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengkaji keadaan aktual in pit disposal TAL dan menghitung daya tampungnya.

2. Mengevaluasi rencana pemindahan tanah penutup pada tambang TAL dilokasi


penimbunan in pit disposal dengan merujuk pada kondisi dan daya tampung aktual in pit
disposal TAL.
3. Menyesuaikan rencana pemindahan tanah penutup dengan kondisi dan daya tampung in
pit disposal TAL
4. Merencanakan ulang pemindahan tanah penutup dan mendesain disposal pada in pit
TAL dengan pertimbangan jarak angkut terdekat.
I.5 Manfaat penelitian
1. Mengetahui kondisi dan daya tampung in pit disposal sehingga ruang timbun yang
tersedia dapat dioptimalkan.
2. Memperoleh disain ruang timbun yang optimal, aman dan tidak mengganggu
lingkungan.
3. Mendapatkan dasar untuk merencanakan kembali pemindahan tanah penutup ke in pit
disposal TAL.
I.6 Metode penelitian
1. Studi pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum didaerah
penelitian secara langsung. Studi pendahuluan meliputi observasi aktivitas kerja dan
penimbunan kupasan tanah penutup secara keseluruhan serta melakukan survey atau
wawancara mengenai kondisi umum dan permasalahan- permasalahan yang terjadi selama
aktivitas penimbunan kupasan tanah penutup.
2. Identifikasi masalah
Setelah melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan pekerja, penulis
mendapatkan informasi- informasi awal yang terjadi dalam aktivitas pengupasan,
pengangkutan, dan pemimbunan kupasan tanah penutup terutama dalam permasalahan di
disposal area. Dari hasil observasi dan wawancara tersebut akan diketahui masalahmasalah yang terjadi terutama masalah yang berhubungan dengan perencanaan disposal.

3. Studi literature
Setelah permasalahan teridentifikasi, maka perlu dilakukan studi pustaka atau studi
literatur. Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi berupa buku- buku, jurnal, dan
hasil- hasil penelitian. Studi literature merupakan dasar dari penelitian yang dilakukan
untuk mendapatkan solusi dari permasalahan.
4. Perumusan masalah
Setelah identifikasi masalah dan studi literatur dilakukan maka selanjutnya dilakukan
perumusan masalah yang menjadi fokus penelitian dan akan menjadi bahan bahasan dalam
pengolahan dan analisis data yang akan digunakan untuk menkaji keadaan aktual disposal
dan sebagai dasar untuk mereschedule aktivitas pengupasan tanah penutup.
5. Pengumpulan data
Data yang akan dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan dan penghitungan langsung dari
lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian terdahulu
dari perusahaan. Sebagian besar data yang digunanakan untuk penelitian ini adalah data
sekunder.
a. Data Primer
Dalam pengambilan data primer, yang dilakukan adalah pengamatan kondisi aktual
timbunan in pit disposal TAL. Diantaranya pengukuran sudut lereng tunggal sebagai bahan
korelasi terhadap penampang hasil pemetaan, pengamatan terhadap jenis batuan di
permukaan dan dinding lereng timbunan sebagai bahan korelasi data log bor eksplorasi
untuk masukan material dalam pembuatan penampang.
b. Data sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan adalah:
i. Peta topografi in pit disposal tahun 2009 dan dan peta topografi aktual in pit disposal.
Cross section dari topografi aktual digunakan untuk menganalisa kestabilan lereng
disposal dan Kedua data ini akan dioverlay kemudian dibuat penampang dengan 7 sayatan,
tujuan di lakukan overlay adalah untuk melihat progress penimbunan dari tahun 2009
hingga 2014.

ii. Log Bor Ekslporasi


Log bor yang digunakan dalam penelitian ini adalah PZT.10, PZT.11, PZT.12. Log
bor satuan kerja eksplorasi rinci ini digunakan untuk mengetahui deskripsi material
timbunan.
iii. Parameter uji laboratorium
Dari uji laboratorium diperoleh data sifat fisik material berupa bobot isi basah
(w)dan bobot isi kering(d) material timbunan. Sedangkan parameter mekanik didapat dari
hasli uji direct sehear dan triaxial test. Dari pengujian tersebut diperoleh tegangan normal
(n), tegangan geser () dan kemudian digunakan untuk menentukan nilai parameter
kekuatan batuan yaitu kohesi (c), sudut geser dalam ().
iv. Data perencanaan
Data perencanaan yang digunakan adalah berupa data volume kupasan tanah yang
direncanakan sesuai RKAP 2015. Data volume ini digunakan sebagai acuan dalam
sinkronisasi anatara daya tampung dan rencana penimbuanan di in pit disposal.
6. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini diakukan dengan beberapa tahap. Untuk
menganalisa kesetimbangan lereng timbunan penulis menggunakan analisis kesetimbangan
batas spencer dan bishop dengan dibantu software penunjang Slope/W.
Parameter laboratorium yang digunakan untuk menganalisa kestabilan lereng in pit
disposal adalah berupa data sifat fisik yaitu bobot isi basah (w), sedangkan sifat mekanik
yang digunakan adakah berdasarkan kriteria mohr-coloumb yaitu kohesi (c) dan sudut geser
dalam. Analisa dan pengolahan data pada tahap ini diperoleh dari sample pemboran
geoteknik PZT 10, PZT 11, PZT 12.
7. Pembuatan penampang lereng in pit disposal
Pembuatan penampang dari lereng in pit disposal TAL sangat diperlukan guna
menganalisa kestabilan lereng timbunan tersebut. Untuk mendapatkan tingkat keyakinan
yang tinggi maka pembuatan penampang lereng timbunan ini harus mendekati keadaan

aktualnya seperti geometri lereng, kondisi pembebanan, kondisi air tanah, dan yang
lainnya.
Pembuatan

penampang

lereng

timbunan

pada

penelitian

dibantu

dengan

menggunakan software Mincom minscape 4.118 dan hasil dari software ini disesuaikan
dengan kondisi aktual dilapangan.
8. Analisa kestabilan lereng timbunan
Dasar dari analisa kestabilan lereng timbunan adalah penampang yang telah dibuat
sebelumnya. Input parameter dan pengolahannya dibantu dengan software Geostudio
Slope/W.
9. Rekondisi Timbunan
Stabilitas timbunan akan diketahui setelah analisa dilakukan. Untuk lereng yang
diketahui dalam kondisi rentan maupun kritis maka perlu dilakukan rekondisi sesuai
dengan keadaan lereng tersebut.
10. Penghitungan daya tampung timbunan
Setelah timbunan direkondisi dan dapat dikatakan secara keseluruhan dalam keadaan
aman, penghitungan volume dapat dilakuakn sehingga diketahui volume daya tampung
timbunan tersebut.
11. Penyesuaian daya tampung dengan rencana penimbunan
Penyesuaian daya tampung dan rencana penimbunan diperlukan untuk mengetahui
apakah jumlah tanah yang akan ditimbun pada in pit disposal sesuai dengan daya tampung
disposal. Dalam keadaan volume rencana lebih besar dari daya tampung, maka perlu
dilakuakn desain dan rencana tempat penimbunaan.
12. Desain timbunan yang aman dan optimal
Desain timbunan diperlukan untuk mengoptimalkan ruang timbun yang tersedia
dengan pertimbangan keamanan timbunan dengan biaya yang sekecil mungkin. Dalam
mendesain ruang timbun ini penulis menggunakan program bantu Mincom minescape 4.118

13. Kesimpulan dan saran

Tahapan akhir dari penelitian ini adalah menarik kesimpulan dan memberikan
saran. Kesimpulan yang akan diberikan adalah daya tampung aktual in pit disposal TAL,
dan saran berupa perncanaan alternative untuk keselarasan dengan RKAP 2015.

Anda mungkin juga menyukai