Bab I Fix
Bab I Fix
Bab I Fix
PENDAHULUAN
merencanakan dan mendesain back filling secara baik dan benar. Dengan itu penimbunan
ke out dump disposal dapat dikurangi.
Analisis yang senantiasa dilakukan berkaitan dengan aspek keselamatan, aspek
kestabilan lereng disposal, dan menyangkut jenis atau tipe disposal. Lokasi dan bentuk dari
disposal akan berpengaruh terhadap kupasan tanah penutup yang dapat ditampung.
Pentingnya aspek- aspek di atas menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut
menyangkut hal tersebut.
I.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan aktual/ terkini dari in pit disposal Tambang Air Laya.
2. Bagaimana daya tampung inpit diposal setelah dilakukan rekonstruksi disposal.
3. Bagaimana rencana pemindahan tanah penutup (RKAP 2015) pada tambang Air Laya di
lokasi penimbunan in pit TAL.
4. Bagaimana kesinkronan antara rencana penimbunan (volume kupasan tanah penutup
yang akan dikupas) dengan daya tampung maksimal in pit disposal.
5. Bagaimana hasil rescheduling rencana dan desain penimbunan in pit disposal TAL
dengan mempertimbangkan desain timbunan yang aman.
6. Bagaimana desain ruang timbun untuk memenuhi kekurangan ruang dari disposal yang
telah ada.
I.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membahas tetang sinkronisasi rencana penimbunan
dengan daya tampung in pit disposal TAL dengan terlebih dahulu melakukan kajian
terhadap kondisi aktual in pit disposal dan menghitumg daya tampung serta
merescheduling rencana penimbunan sesuai dengan hasil kajian terhadap kondisi aktual in
pit disposal.
I.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengkaji keadaan aktual in pit disposal TAL dan menghitung daya tampungnya.
3. Studi literature
Setelah permasalahan teridentifikasi, maka perlu dilakukan studi pustaka atau studi
literatur. Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi berupa buku- buku, jurnal, dan
hasil- hasil penelitian. Studi literature merupakan dasar dari penelitian yang dilakukan
untuk mendapatkan solusi dari permasalahan.
4. Perumusan masalah
Setelah identifikasi masalah dan studi literatur dilakukan maka selanjutnya dilakukan
perumusan masalah yang menjadi fokus penelitian dan akan menjadi bahan bahasan dalam
pengolahan dan analisis data yang akan digunakan untuk menkaji keadaan aktual disposal
dan sebagai dasar untuk mereschedule aktivitas pengupasan tanah penutup.
5. Pengumpulan data
Data yang akan dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan dan penghitungan langsung dari
lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian terdahulu
dari perusahaan. Sebagian besar data yang digunanakan untuk penelitian ini adalah data
sekunder.
a. Data Primer
Dalam pengambilan data primer, yang dilakukan adalah pengamatan kondisi aktual
timbunan in pit disposal TAL. Diantaranya pengukuran sudut lereng tunggal sebagai bahan
korelasi terhadap penampang hasil pemetaan, pengamatan terhadap jenis batuan di
permukaan dan dinding lereng timbunan sebagai bahan korelasi data log bor eksplorasi
untuk masukan material dalam pembuatan penampang.
b. Data sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan adalah:
i. Peta topografi in pit disposal tahun 2009 dan dan peta topografi aktual in pit disposal.
Cross section dari topografi aktual digunakan untuk menganalisa kestabilan lereng
disposal dan Kedua data ini akan dioverlay kemudian dibuat penampang dengan 7 sayatan,
tujuan di lakukan overlay adalah untuk melihat progress penimbunan dari tahun 2009
hingga 2014.
aktualnya seperti geometri lereng, kondisi pembebanan, kondisi air tanah, dan yang
lainnya.
Pembuatan
penampang
lereng
timbunan
pada
penelitian
dibantu
dengan
menggunakan software Mincom minscape 4.118 dan hasil dari software ini disesuaikan
dengan kondisi aktual dilapangan.
8. Analisa kestabilan lereng timbunan
Dasar dari analisa kestabilan lereng timbunan adalah penampang yang telah dibuat
sebelumnya. Input parameter dan pengolahannya dibantu dengan software Geostudio
Slope/W.
9. Rekondisi Timbunan
Stabilitas timbunan akan diketahui setelah analisa dilakukan. Untuk lereng yang
diketahui dalam kondisi rentan maupun kritis maka perlu dilakukan rekondisi sesuai
dengan keadaan lereng tersebut.
10. Penghitungan daya tampung timbunan
Setelah timbunan direkondisi dan dapat dikatakan secara keseluruhan dalam keadaan
aman, penghitungan volume dapat dilakuakn sehingga diketahui volume daya tampung
timbunan tersebut.
11. Penyesuaian daya tampung dengan rencana penimbunan
Penyesuaian daya tampung dan rencana penimbunan diperlukan untuk mengetahui
apakah jumlah tanah yang akan ditimbun pada in pit disposal sesuai dengan daya tampung
disposal. Dalam keadaan volume rencana lebih besar dari daya tampung, maka perlu
dilakuakn desain dan rencana tempat penimbunaan.
12. Desain timbunan yang aman dan optimal
Desain timbunan diperlukan untuk mengoptimalkan ruang timbun yang tersedia
dengan pertimbangan keamanan timbunan dengan biaya yang sekecil mungkin. Dalam
mendesain ruang timbun ini penulis menggunakan program bantu Mincom minescape 4.118
Tahapan akhir dari penelitian ini adalah menarik kesimpulan dan memberikan
saran. Kesimpulan yang akan diberikan adalah daya tampung aktual in pit disposal TAL,
dan saran berupa perncanaan alternative untuk keselarasan dengan RKAP 2015.