Anda di halaman 1dari 37

Dasar Sistem Komunikasi

PENDAHULUAN
Blok diagram sistem komunikasi analog
Blok diagram sistem komunikasi digital
Propagasi dan sifat ionosfir

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

Obyektif Perkuliahan
Dapat memahami blok diagram sistem komunikasi analog
Dapat memahami blok diagram sistem komunikasi digital
Dapat memahami propagasi dan sifat ionosfir

Referensi :
MS Iqbal, 2001, Diktat dasar Telkom. Jurusan Teknik
Elektro FT, Unram,
Kennedy & Davis, 1993, Electronic Comm. System,
Fourth Ed, Mc Graw Hill.
Dennis Roddy & John Coolen, 1995, Electronic
Comm. System, Fourth Ed, Prentice Hall Inc.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

Maksud Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah suatu kegiatan
menyalurkan informasi dari suatu titik (sumber
informasi / source) ke titik lain (penerima
informasi / sink)
Informasi harus dikonversikan ke dalam wujud
fisis yang dapat ditangani oleh peralatan yang
ada

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

Definisi dasar
Komunikasi adalah saling menyampaikan
informasi kepada tujuan yang diinginkan
Informasi bisa berupa suara percakapan
(voice), musik (audio), gambar diam
(photo), gambar bergerak (video), atau data
digital
Komunikasi bisa dilakukan diantara 2 atau
lebih tempat yang berdekatan atau pun
berjauhan
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

Macam Informasi
Suara percakapan (voice / speech)
Voice analog menempati band frekuensi 300 ~3400Hz
Musik (audio)
Musik analog menempati band frekuensi 50Hz ~
15kHz
Gambar Diam (photo)
Band frekuensi yang ditempati tergantung kecepatan
scanning
Gambar Bergerak (video)
Video analog menempati band frekuensi 0 ~ 4MHz
Data Digital: teks, suara, gambar, atau data yang lain-lain

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

Data Digital

Voice dan Audio


Voice standard PCM:
64 kbps
Voice ADPCM: 32
kbps
Voice LPC: 13 kbps
Musik /audio
standard PCM
44kHz, 16 bit:
700kbps
Format baru:wav,
mp3, awm, dll.

Dasar Telkom SM Sasongko

Video
Video standard
PCM: 64Mbps
MPEG4: 1.8Mbps
Video streaming:
<1Mbps
dll format

Pertemuan ke 1

dalam Pengirim
Rekayasa membentuk sinyal yang cocok
untuk bisa melalui saluran/kanal
komunikasi agar informasi sampai di
tujuan dengan error yang minimal
Disini bisa terjadi proses source coding,
compression, scrambling, modulation,
line coding, spreading, dan/atau lain-lain
yang dirasa perlu agar komunikasi
berhasil dengan baik dan efisien
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

didalam penerima
Rekayasa bagaimana cara mendapatkan
kembali informasi dari sinyal yang diterima
meskipun sinyal yang diterima cacat
Disini bisa terjadi proses de-coding,
decompression, demodulation, despreading,
descrambling, dan / atau rekayasa lain
(misalnya error detection & error correction)
yang diperlukan agar informasi yang utuh
bisa diperoleh
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

Blok Diagram Sist. Komunikasi Analog


Sumber
Informasi

Transducer
Input

Modulator
Analog

Media
Transmisi
Penerima
Informasi

Transducer
Output

Demodulator
Analog
Lihat Digital ?

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

Fungsi Tiap komponen blok analog


Sumber informasi : memberikan informasi
masukan
Transduser input : mengubah informasi masukan
menjadi isyarat elektris
Modulator analog : menyesuaikan isyarat elektris
dengan media transmisi
misalnya gelombang radio
Media Transmisi : kabel maupun non-kabel
Proses di penerima simetris pada media dengan
fungsi yang berlawanan dengan bagian pengirim
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

10

Sifat media transmisi yang merugikan


Peredaman : biasanya sangat kecil, tetapi dapat
pula besar
Distorsi
: respon terhadap isyarat tidak sempurna,
sifat distorsi adalah jika isyarat tidak ada
maka distorsi hilang.
Interferensi : gangguan oleh isyarat lain terhadap
media transmisi, walaupun isyarat
ditiadakan interferensi tetap ada.
Derau
: gangguan dari dalam maupun luar media
transmisi yang tidak dapat diramalkan
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

11

Fungsi Blok Diagram Sist. Analog


Gelombang pemodulasi

1.5

A m p litu d o ( v o lt )

A m p litu d o ( v o lt )

0.6
0.4
0.2
0
-0.2
-0.4

1
0.5
0
-0.5
-1

-0.6

-1.5

-0.8
-1

Gelombang termodulasi Amplitudo Modulasi Full Carier

0.8

0.2

0.4

0.6

Sumber
Informasi

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

-2

Transducer
Input

0.2

0.4

0.6

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

Modulator
Analog

Gelombang pemodulasi plus noise

1
0.8

A m p lit u d o ( v o lt )

0.6

Media
Transmisi

0.4
0.2
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1

Penerima
Informasi

0.2

0.4

0.6

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

Transducer
Output

Demodulator
Analog

Gelombang termodulasi Amplitudo Modulasi plus noise

2.5

A m p litu d o ( v o lt )

2
1.5
1
0.5
0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

0.2

0.4

0.6

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

12

Blok Diagram Sist. Komunikasi Digital


Sumber
Informasi

Transducer
Input

Source
Encoder

Kanal
Encoder

Modulator
Digital

Media
Transmisi

Penerima
Informasi

Transducer
Output

Source
Decoder

Kanal
Decoder

Demodulato
r Digital

Lihat Analog ?

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

13

Fungsi Tiap komponen blok Digital


Blok diagram yang sama dengan analog
mempunyai fungsi yang sama dengan digital
Source encoder : mengubah isyarat elektris
menjadi urutan kode biner
Kanal encoder : menambahkan bit-bit khusus
untuk mengurangi bit error pada
penerima
Proses di penerima simetris pada media dengan
fungsi yang berlawanan dengan bagian pengirim
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

14

Fungsi Blok Diagram Sist. Digital


Gelombang pemodulasi

Kode
biner

0.8

A m p litu d o ( v o lt )

0.6

Kode
biner

0.4
0.2
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1

0.2

0.4

0.6

0.8

Sumber
Informasi

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

Transducer
Input

Source
Encoder

Kanal
Encoder

Modulator
Digital

Gelombang pemodulasi plus noise

1
0.8

A m p lit u d o ( v o lt )

0.6

Media
Transmisi

0.4
0.2
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1

Penerima
Informasi

0.2

0.4

0.6

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

Transducer
Output

Source
Decoder

Kode
biner

Dasar Telkom SM Sasongko

Kanal
Decoder

Demodulato
r Digital

Kode
biner

Pertemuan ke 1

15

Permasalahan Telekomunikasi

Luas daerah pelayanan


Aneka ragam fasilitas (feature)
Efisiensi dan efektifitas
Kecepatan penyampaian informasi
Keselamatan / keamanan informasi

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

16

PROPAGASI
DAN
SIFAT IONOSFIR

Propagasi
Propagasi menyentuh pengetahuan
yang berhubungan dengan pancaran
gelombang radio
Transmit proses memancarkan
gelombang radio yang ditumpangi oleh
masukan audio. Gelombang radio diterima
oleh receiver lawan bicara kita dan oleh
receiver gelombang radionya dihilangkan
dan masukan audio ditampung lewat
speaker.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

18

Propagasi
Gelombang radio mempunyai sifat seperti
cahaya, ia dapat dipantulkan, dibiaskan,
direfraksi dan dipolarisasikan. Kecepatan
rambatanya sama dengan kecepatan
sinar ialah 300.000 km tiap detik
Gelombang radio high frequency dari
Indonesia bisa sampai di Amerika Serikat
yang terletak dibalik bumi, WHY
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

?
19

Propagasi
Di angkasa luar, ialah di luar lapisan
atmosfir bumi terdapat lapisan yang
dinamakan ionosfir, yaitu suatu lapisan
gas yang terionisasi sehingga mempunyai
muatan listrik
Lapisan ionosfir berbentuk kulit bola
raksasa yang menyelimuti bumi, lapisan
ini dapat berpengaruh kepada jalannya
gelombang radio.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

20

Propagasi
Pengaruh-pengaruh penting dari ionosfir
terhadap gelombang radio adalah bahwa
lapisan ini mempunyai kemampuan untuk
membiaskan dan memantulkan
gelombang radio.
Kapan gelombang radio itu dipantulkan
dan kapan gelombang radio dibiaskan
atau dibelokkan tergantung kepada
frekuensinya dan sudut datang
gelombang radio terhadap ionosfir.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

21

Propagasi
Frekuensi gelombang radio yang mungkin dapat
dipantulkan kembali adalah frekuensi yang
berada pada range Medium Frequency (MF) dan
High Frequency (HF).
Gelombang radio pada Very High Frequency
(VHF) dan Ultra High Frequency (UHF) atau
yang lebih tinggi, secara praktis dapat dikatakan
tidak dipantulkan oleh ionosfir akan tetapi hanya
sedikit dibiaskan dan terus laju menghilang ke
angkasa luar
Gelombang radio yang menghilang ke angkasa
luar dalam istilah propagasi dikatakan SKIP.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

22

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

23

Propagasi
Gelombang radio pada range MF dan HF dapat
dipantulkan oleh ionosfir, maka gelombang yang
dipancarkan ke udara dapat balik lagi ke bumi di
tempat yang cukup jauh. Oleh bumi gelombang
tadi dapat dipantulkan lagi balik ke angkasa dan
oleh ionosphere dipantulkan ulang balik ke
bumi.
Dengan pantulan bolak balik ini, maka
gelombang radio dapat mencapai jarak sangat
jauh dan dengan demikian dapat mencapai
belahan bumi di balik sana.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

24

Model Propagasi Gelombang Radio MF dan HF


Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

25

HUBUNGAN FREKUENSI DAN PANTULAN


Makin tinggi frekuensi gelombang radio, dapat
dikatakan secara praktis makin sulit dipantulkan
oleh ionosfir
Makin tinggi frekuensi gelombang radio, agar
dapat dipantulkan oleh ionosfir diperlukan sudut
yang makin kecil. Dengan sudut pantul yang kecil
tersebut jarak capai pantulannya ke bumi makin
jauh.
Pada Very High Frequency sudut pantul yang
diperlukan sangat kecil sehingga secara praktis
tidak mungkin dilakukan.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

26

HUBUNGAN FREKUENSI DAN PANTULAN

MUF (maximum useable frequency)


frekuensi tertinggi yang dapat digunakan
untuk komunikasi antara dua buah titik di
permukaan bumi
OWF (optimum working frequency)
frekuensi optimal untuk komunikasi antara
dua buah titik di permukaan bumi dengan
sudut datang I ,frek 15 % dibawah MUF
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

27

HUBUNGAN FREKUENSI DAN PANTULAN

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

28

f > MUF

f < MUF

f = MUF

Ket : sudut elevasi dijaga konstan, frekuensi dibuat bervariasi

Frekuensi dibawah MUF , gelombang dipantulkan oleh


lapisan ionosfir pada titik yang lebih rendah dari titik
pantul lapisan ionosfir untuk frekuensi MUF
Frekuensi diatas MUF , pembiasan gelombang tidak
cukup kuat untuk membawa kembali gelombang ke bumi

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

29

f = MUF

Ket : frekuensi dijaga konstan, sudut elevasi dibuat bervariasi

Sudut elevasi kurang dari sudut kritis , gelombang


dipantulkan oleh lapisan ionosfir pada titik yang lebih
rendah dari titik pantul untuk frekuensi MUF
Sudut elevasi lebih dari sudut kritis, pembiasan
gelombang tidak cukup kuat untuk membawa kembali
gelombang ke bumi
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

30

IONOSFIR
Ionosfir yang menyelimuti bumi kita ini
dapat terdiri atas beberapa lapis, antara
lain yang disebut lapisan D, E dan lapisan
F. Lapisan D adalah lapisan yang paling
rendah, sedangkan E adalah lapisan di
atasnya dan disusul dengan lapisan F yang
merupakan lapisan teratas. Tinggi lapisan
F adalah sekitar 280 kilometer sedangkan
lapisan E sekitar 100 kilometer diatas
permukaan bumi
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

31

IONOSFIR
Pada siang hari lapisan F terpecah menjadi dua
ialah F1 dan F2 masing-masing mempunyai
ketinggian sekitar 225 kilometer dan 320
kilometer. Sedangkan pada malam hari kedua
lapisan tersebut bergabung lagi menjadi satu
lapisan tunggal ialah lapisan F. Lapisan F inilah
yang mempunyai arti penting dalam pancaran
gelombang radio teresterial, dimana komunikasi
jarak jauh bersandar kepada kondisi lapisan ini.

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

32

IONOSFIR
Kesempurnaan pemantulan yang dilakukan oleh lapisan
ionosfir cenderang tergantung kepada kesempurnaan
ionisasi dari lapisan tersebut.
Lapisan ionosfir yang terion secara sempurna
merupakan lapisan yang masif dan mempunyai daya
pantul cukup baik pada gelombang radio.
Kondisi propagasi pada malam hari dalam keadaan
normal sehari-hari pada umumnya cenderung lebih baik
daripada siang hari.
Siang hari terjadi lapisan ionosfir tambahan (lapisan D)
yang terionisasi kurang sempurna sehingga
menghambat pantulan gelombang radio kembali ke
bumi.

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

33

IONOSFIR

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

34

Horizon Radio
d1

Gel radio

d2
hr

ht

ht
Horison optik

hr

dmax

a
a

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

35

Horizon Radio (analisa)


Atmosfir standart : a = 4 a / 3
Hk Pythagoras : ( a )2 + d12 = ( a + ht )2
: d12 = 2 a ht + ht 2
Dengan a >> ht

d12 2 a ht

Dengan cara sama

d22 2 a hr

dmax = d1 + d2

dmax = (2 a ht ) + (2 a hr )

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

36

THANKS
NOW
REST TIME

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 1

37

Anda mungkin juga menyukai