TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif
2.1.1
Pengertian
Asi ekslusif adalah Asi yang diberikan pada bayi sejak dilahirkan selama 6
bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman
lain (PP no. 33, 2012).
2.1.2
buruk diberbagai propinsi Indonesia. Keadaan gizi buruk pada bayi yang berumur
kurang dari 5 bulan tidak perlu terjadi jika ASI diberikan secara baik dan benar
oleh karena ASI saja tidak mencukupi seluruh kebutuhan bayi sampai bayi berusia
6 bulan (Rulina, 2004).
2.1.4
manusia.Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna serta sesuai
dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi (Marmi, 2012).
ASI di bedakan dalam 3 stadium yaitu :
6
1. Kolostrum
Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar.kolostrum ini disekresi
Kandungan
K (kal)
Kolostrum ASI
(1-3 hari)
57,0
transisional ASI
matur
6,5
6,7
7,0
2,9
3,6
3,8
1,195
0,965
1,324
0,3
0,3
0,2
335,9
119,2
Imunoglobulin (mg/100
ml)
-
Ig A
5,9
2,9
Ig G
17,1
2,9
Ig M
14,2-16,4
24,3-27,5
420-520
250-270
Laktoferin
2.1.5
bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli
Utami, 2005).
2.1.6
Berikut ini adalah manfaat pemberian ASI pada bayi (Prasetyono, 2012).
1. Manfaat bagi bayi
a. ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih
dari 60% kebutuhan bayi.
b. ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi.
c. Dengan pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan
usus, sembelit, serta alergi.
d. Bayi yang diberi ASI memiliki kekebalan lebih daripada bayi yang
tidak mendapat ASI.
e. Bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning.
f. ASI selalu siap ketika bayi membutuhkannya.
g. Mendekatkan hubungan antara ibu dan bayinya.
h. IQ pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi dari pada bayi yang
tidak mendapatkan ASI.
2. Manfaat ASI bagi ibu
a. Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu
untuk kembali ke masa pra kehamilan, serta mengurangi resiko
perdarahan.
b. Lebih cepat langsing.
c. Resiko terhadap kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah.
d. Menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu
menyiapkan dan mensterilkan botol susu.
e. ASI lebih praktis.
f. ASI lebih murah.
g. ASI selalu bebas kuman.
h. Ibu yang menyusui memperoleh manfaat fisik dan emosional.
3. Manfaat ASI bagi keluarga
a. Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula.
b. Jika bayi sehat, maka keluarga lebih sedikit mengeluarkan biaya untuk
c.
d.
e.
f.
perawatan kesehatan.
Penjarangan kehamilan.
Jika bayi sehat, maka menghemat waktu keluarga.
Menghemat waktu keluarga, karena ASI selalu siap sedia.
Keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, susu formula, air
10
Produksi ASI sering berubah seiring dengan berubah usia. Ibu yang
berusia 19-23 tahun umumnya memiliki produksi ASI yang lebih cukup
dibandingkan ibu yang berusia lebih tua. Hal ini terjadi karena adanya
pembesaran kelenjar payudara setiap siklus ovulasi mulai awal terjadinya
menstruasi samapai usia 30 tahun, namun terjadi degradasi pada payudara
dan kelenjar penghasil ASI (Alveoli), secara keseluruhan setalah usia 30
tahun (Novita, 2006)
2. Kondisi Kesehatan
Faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi kesehatan, dua kondisi
yang sering dipertahankan karena pengaruh terhadap pemberiaan ASI
yaitu kondisi fisik dan emosional. Kondisi fisik perlu dipertahankan agar
seseorang tidak mengalamimasalah kesehatan, tidak terkecuali pada ibu
menyusui. Masalah kesehatan dalam memberikan ASI merupakan faktor
utama ibu berhenti atau tidak memberikan ASI pada bayi beusia 3 sampai
4 bulan. Masalah kesehatan atau penyakit yang diderita ibu dapat
menyebabkan pemberian ASI menjadi kontraindikasi. Kondisi emosional
juga perlu ipertahankan agar ibu tidak mengalami perubahan perilaku
dalam memberikan ASI ekslusif. Salah satu masalah emosi yang paling
umum dialami yaitu stress. Stres dapat terjadi pada ibu menyusui akibat
bayi cepat marah dan sering mencari usu ibu. Beliau juga mengatakan
stres memiliki pengaruh terhadap produksi ASI (Wagner, 2012). Penelitian
lain mengatakan ibu yang mengalami tekanan secara emosional memiliki
kemungkinan untuk mengalami kegagalan dalam menyusui karena
keadaan emosi dapat mempengaruhi let down reflex saat menyusui.
3. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni : indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia
diperoleh
melalui
mata
dan
telinga
(Notoatmodjo
S,
11
didapat dari informasi yang diterima dan pengalaman yang didapat terkait
mengenai ASI ekslusif dapat mempengaruhi pengetahuan dan perilaku
seseoranng dalam memberikan ASI ekslusif (Notoatmodjo S, 2003).
4. Persepsi
Persepsi juga dapat mempengaruhi pemberian ASI ekslusif. Persepsi
negatif sering ditemukan pada ibu, yaitu sindroma ASI kurang. Pada kasus
ini ibu merasa ASI yang keluar tidak mencukupi kebutuhan bayi (siregar,
2004). Salah satu penyebab munculnya persepsi negatif adalah karena bayi
sering menangis saat minta disusui. Hal tersebut membuat ibu berangapan
bayi perlu diberikan minuman tambahan.
2.2.2
Faktor Eksternal
1. Pendidikan
Pendidikan seseorang mempengaruh pemberian ASI dimana semakin
tinggi tingkat pendidikan ibu, semakin tinggi jumlah ibu yang tidak
memberikan ASI pada bayi dimana ibu yang berpendidikan tinggi
umumnya memiliki kesibukan diluar rumah sehingga tidak tinggal
dirumah dan cendrung memberikan susu formula sebagai penggan ASI
(Novita, 2008).
2. Dukungan Petugas Kesehatan
Faktor lain yang berperan adalah dukungan tenaga kesehatan presepsi pada
tenaga kesehatan penting karena presepsi tersebut dapat m,empengaruhi
keputusan yang dibuat oleh ibu (Liff, 2007).
3. Dukungan Orang Terdekat
Selain itu keputusan untuk pemberian ASI ekslusif sering dipengaruhi
oleh orang terdekat terutama suami, orang tua, mertua, teman dan
lingkungan sosial dari pengetahuan ibu
(ledwig,2000). Dukungan
12
Variabel Terikat :
Pemberian ASI
Eksklusif
13
Faktor eksternal:
Pendidikan
Pekerjaan
Tempat bersalin
Dukungan petugas kesehatan
Promosi susu formula
Dukungan Orang terdekat
Gambar 2.2 Kerangka Konsep