Anda di halaman 1dari 11

Suriani putri

(1310221055)
Ini punya suri moni cantiiiikkk
:*

12. Program Pengolahan Hasil


Pertanian
Rumusan Kondisi
dan Masalah
Pada masa awal pembangunan pertanian, masalah utama yang
dihadapi adalah kesulitan dan kekurangan produksi serta penawaran
komoditas-komoditas pertanian.

Prioritas pembangunan pertanian diarahkan


kepada peningkatan produksi dan pemenuhan
serta pencapaian kecukupan bahan pangan
terutama beras.

Namun.

peningkatan produksi
saja ternyata sulit
untuk meningkatkan
kesejahteraan petani
di pedesaan. Oleh
karena itu, sejak
tahun 1994
paradigma
pembangunan
pertanian mengalami
perubahan dari
pendekatan produksi
menjadi
pembangunan
pertanian berorientasi

Permasalahan
mendasar bangsa
ternyata sebagian
besar berada
pada petani dan
Karenanya..
masyarakat
perdesaan yaitu
kemiskinan,
keterbelakangan,
ketidakberdayaan
dan
Tawaran untuk
pengangguran
pemecahan
masalah
mendasar bangsa
tersebut yaitu
dengan
mengupayakan
profit center
berada pada
petani

Prinsip tersebut
seyogyanya
merupakan
paradigma
pembangunan
pertanian pada
saat ini dan di
masa depan yang
harus dicermati
dan menjadi
acuan operasional
bagi seluruh
pemangku
kepentingan

Rumusan Tujuan dan Pemecahan


Masalah
Pembangunan agribisnis selama ini belum
sepenuhnya menempatkan profit center pada
petani. Petani hanya menerima bagian terkecil dari
suatu sistem usaha agribisnis.

Karena itu.
Salah satu implementasi sistem tersebut adalah
mengembangkan Agroindustri Perdesaan dengan
pendekatan paradigma baru seperti yang telah
diuraikan sebelumnya

Rumusan Rencana
Program/Kegiatan
Pengembangan agroindustri perdesaan merupakan
pilihan strategis dalam meningkatkan pendapatan
danSelama
sekaligus
ini membuka lapangan pekerjaan
masyarakat
Akibatnya, nilai
perdesaan
tambah produk
cenderung menjual
pertanian lebih
produk dalam
banyak mengalir
bentuk mentah
ke daerah urban,
(primer), karena
hal mana
lokasi industri
termasuk sebagai
umumnya berada
penyebab
di daerah urban
terjadinya
(semiurbanurbanisasi.

peluang petani
di perdesaan
untuk
meningkatkan
kesejahteraann
ya adalah
melalui
peningkatan
nilai tambah
hasil
pertaniannya

Hal ini dapat


terlaksana apabila
petani di
perdesaan dapat
menguasai proses
pengolahan dan
pemasaran
komoditas yang
diusahakan, atau
penerapan sistem
agribisnis secara
utuh

Pengorganisasian dan Pelaksanaan


Program
Untuk
mengembangkan
kegiatan pengolahan
hasil pertanian yang
terfokus dan
terintegrasi

pada tahun 2005 telah


dibangun suatu model
program terpadu yang
dinamakan Pengembangan
Komoditas Strategis Nasional
(PKSN) antara lain
pengembangan susu sapi,
jeruk dan ubi kayu

Dalam pelaksanaannya dilakukan kerjasama


dengan institusi yang kompeten diantaranya
dengan perguruan tinggi dan dinas terkait

Unit
Pengolah
an Hasil
(UPH)

Adalah industri
pengolahan hasil
pertanian skala kecil
dan rumah tangga
yang berbasis di
perdesaan

Merupakan program
terobosan dalam
mempercepat
penumbuhan
pendapatan masyarakat
petani dan peningkatan
penyerapan tenaga
kerja

UPH dikembangkan dengan mengacu


pada skala usaha yang ekonomis,
sehingga fungsi pelayanan dapat
berkembang ke arah peningkatan kualitas,
kuantitas dan kontinyuitas produksi untuk
memasok permintaan pasar

Evaluasi dan Rekonsiderasi


Sejak tahun 2005 hingga tahun 2009 telah
berhasil dikembangkan UPH Tanaman
Pangan sebanyak 51 UPH di 51 kabupaten

UPH Hortikultura sebanyak 67 UPH


UPH Perkebunan sebanyak 40 UPH
UPH peternakan sebanyak 90 UPH
Pakan Ternak dan pengelolaan lingkungan (pengolahan kompos
dan biogas) sebanyak 2598 unit dengan komoditi unggulan :
kelapa sawit (768 UPH), kelapa (kopra 7.188 UPH, minyak kelapa
1.200 UPH), karet (crumb rubber 567 UPH, sheet 1.479 UPH, lateks
pekat 69 UPH), kakao (841 UPH), kopi (2.604 UPH), mete (82 UPH),
tebu (207 UPH), dan teh (teh hijau 1.002 UPH, teh hitam 291 UPH).

Anda mungkin juga menyukai