Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH STRATEGI PRODUCT, PRICING,

PLACING DAN PROMOTION (BAURAN


PEMASARAN 4P) TERHADAP KEPUTUSAN
MEMBELI PRODUK AHA PT
BAKRIE CONNECTIVITY
Penelitian ini dibuat dengan didasari pada tingkat penjualan dan profit AHA yang tidak begitu
menggembirakan. Hal ini dilakukan demi mengetahui apakah strategi bauran marketing yang
diterapkan oleh pihak management AHA telah sesuai dengan sasaran nya atu tidak..
LATAR BELAKANG
Potensi pasar layanan internet di Indonesia sangat besar. Menurut proyeksi yang ada,
diperkirakan Indonesia memiliki poteksi 35 juta pelanggan layanan internet. Akan tetapi, sampai
2010 ini tercatat baru 8 juta pelanggan yang bisa dicakup oleh penyedia jasa layanan internet
yang ada di Indonesia.
Kebutuhan data Internet yang cukup besar di Indonesia ini membuat PT Bakrie Telecom
membentuk unit usaha baru bernama PT. Bakrie Connectivity yang secara khusus menggarap
pasar pelayanan data internet.
Pada akhir Juni 2010, PT Bakrie Connecivity meluncurkan produk layanan data nirkabel yang
bernama AHA. AHA adalah layanan akses internet berkecepatan tinggi berbasis jaringan CDMA
(Code Division Multiple Access) 1-x EVDO Rev-A. Dengan teknologi EVDO ini, koneksi jalur data
yang terdedikasi memisahkan antara jalur suara dan pengguna internet, sehingga
memungkinkan akses internet yang lebih cepat tanpa gangguan.
Pada awal peluncuran ini, manajemen PT Bakrie Connectivity menargetkan proses pengenalan
produk AHA yang efektif kepada pasar dan kemudian diharapkan menghasilkan penjualan
layanan yang telah ditargetkan. Target penjualan sendiri yang ingin dicapai manajemen pada
semester 1 (pertama) peluncuruan produk AHA ini adalah menutup biaya penggunaan atas
layanan yang disediakan kepada pelanggan.
Untuk pengenalan produk dan pemenuhan target penjualan ini, manajemen PT Bakrie
Connectivity strategi mengadopsi strategi bauran pemasaran 4P (Product, Pricing,
Placing dan Promotion), yang dikenalkan pertama kali oleh Philip Kotler (1994).
Strategi Product didefiniskan sebagai upaya untuk menciptakan produk dengan karakteristik
yang diinginkan; Strategi Pricing berkaitan dengan penetapan harga yang efektif;
Strategi Placing berkaitan dengan cara perusahaan menyampaikan produknya ke pelanggan;
dan Strategi Promotion berkaitan dengan rangsangan kepada pelanggan untuk membeli produk
(Kotler, 1994). Strategi bauran pemasaran ini dianggap sebagai strategi paling mendasar yang
harus dimiliki oleh perusahaan dalam menjual produk AHA.
Akan tetapi, dengan strategi bauran pemasaran yang sudah diambil (lihat bagian Strategi
Bauran Pemasaran AHA), laporan penjualan dan rugi-laba produk AHA, sebagaimana ditunjukkan
dalam Tabel-1 di bawah ini, menunjukkan angka yang tidak terlalu menggembirakan, karena
beberapa produk mengalami kerugian.
Tabel-1: Laporan Penjualan dan Rugi-Laba Produk AHA

Berangkat dari latar belakang ini, suatu evaluasi perlu dilakukan untuk menganalisa apakah
strategi bauran pemasaran, sebagai strategi yang paling mendasar yang dijalankan oleh PT
Bakrie Connectivity untuk produk AHA, berjalan secara efektif dengan mempengaruhi target
pelanggan untuk memberi produk AHA. Hasil temuan dari evaluasi diharapkan dapat
memberikan masukan mengenai strategi-strategi yang harus diambil untuk meningkatkan
penjualan produk AHA.
STRATEGI BAURAN PEMASARAN PRODUK AHA
Secara umum, strategi bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT Bakrie Connectivity untuk
produknya AHA adalah sebagai berikut:

Strategi Product, meliputi;


Dengan teknologi EVDO koneksi jalur data yang terdedikasi terpisah antara jalur suara

dan pengguna internet yang menginginkan akses internet cepat tanpa gangguan.
Kemampuan akses kecepatan AHA untuk download adalah mencapai 3.1 Mbps dan
kecepatan uploadnya hingga 1.8 Mbps akan dapat memuaskan para pengguna internet dalam
beraktifitas di dunia maya dan mengakses email, browsing, chatting, blogging, web ataupun

berinteraksi di situs jejaring sosial masa kini.


Penyediaan aplikasi dan konten menarik yang mendukung layanan data internet.

AHA juga melakukan bundling dengan Google Internasional. Google yang dikenal sebagai
layanan pencarian web terbesar meluncurkan produk terbarunya Google Chrome yang telah di
modifikasi secara khusus untuk AHA. Sebuah mesin pencari web (internet browser) terbaru dari
Google untuk browsing experience yang lebih cepat, sesuai dengan visi Bakrie Connectivity,

konsumen bisa menikmati aplikasi Google Chrome dalam versi bahasa Indonesia.
User interface AHA yang praktis dikarenakan sudah ter-built in secara lansung aplikasi
Google Chrome Browser, Google search bar, Live online news ticker dan Picasa akan sangat
memudahkan para pengguna dalam melakukan aktifitas internet begitu mereka terhubung
dengan jaringan internet.

Strategi Pricing, meliputi;


Tarif ringan dan fleksible yang ditawarkan. Tarif dapat disesuaikan dengan kebutuhan

pengguna yaitu pilihan tarif Rp.150/menit atau Rp.0.5/KB. Serta pengguna juga dapat memilih
speed dan mengatur pengeluaran agar cermat dan dapat benilai lebih dalam beraktifitas

internet.
Tersedia pula berbagai paket pilihan unlimited yaitu;

Paket Ekonomis

Paket Dinamis : Speed 600 Kbps mulai dari Rp. 6000/hari atau Rp.110.000/bulan

Paket Fantastis

: Speed 3,1 Mbps mulai dari Rp. 10.000/hari atau Rp. 200.000/bulan

Speed Booster

: Tingkat lebih cepat Rp.5000/hari

Terkait dengan mekanisme pembayaran, melalui website AHA yang sangat interaktif dan

: Speed 200 Kbps mulai dari Rp. 4000/hari atau Rp.80.000/bulan

terintegrasi, para pengguna memiliki kemudahan layanan cepat mulai dari; mengubah
mekanisme charging dari volume based atau time based maupun sebaliknya, pemilihan
berbagai paket unlimited, proses isi ulang pulsa, cek saldo, pergantian paket dari post paid atau
pre paid maupun sebaliknya, sehingga para pengguna tidak perlu repot harus mendatangi gerai
atau service center lagi karena semua dapat dilakukan sendiri melalui website Aha.

Strategi Placing, meliputi:

Pada saat ini AHA difokuskan kepada pelanggan di daerah kota-kota besar, seperti: Surabaya,
Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, Jabodetabek, Denpasar, Solo, Bandung, Cirebon,

Tasikmalaya, dan Medan. Adapun target pasar AHA lebih fokus kepada pelajar, kalangan
menengah, kalangan yang membutuhkan internet cepat dan murah. Perangkat keras layanan
AHA ini dipasarkan melalui gerai-gerai ESIA, dibawah PT Bakrie Telecom, yang sudah ada di kotakota besar tersebut. Calon pelanggan yang ingin mendapatkan layanan AHA dapat mendatangi
gerai-gerai ESIA yang dimaksud.

Strategi Promotion, meliputi:

Promosi produk AHA dilakukan melalui media massa surat kabar yang cakupan pembacanya
meliputi kota-kota besar tersebut. Selain itu, banner-banner di tempat-tempat publik juga
dimanfaatkan untuk mengenalkan produk AHA kepada
masyarakat. Website dan Customer call dimanfaatkan untuk membantu calon pelanggan yang
ingin mendapatkan informasi yang lebih detail.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dipaparkan di atas, maka permasalahan yang ingin
dijawab dalam penelitian ini adalah:

Apakah karakteristik produk AHA yang ditawarkan berpengaruh secara positif terhadap

keputusan pembelian produk AHA?

Apakah harga produk AHA yang ditawarkan memberikan pengaruh secara positif terhadap

keputusan pembelian produk AHA?

Apakah metode distribusi perangkat dan layanan AHA memberikan pengaruh secara

positif terhadap keputusan pembelian produk AHA?

Apakah promosi yang dilakukan untuk produk AHA memberikan pengaruh secara positif

terhadap keputusan pembelian produk AHA?

Apakah karakteristik produk, harga yang ditetapkan, metode distribusi dan promosi

secara bersama-sama mempengaruhi secara positif keputusan pembelian produk AHA?


TUJUAN PENELITIAN
Dengan permasalahan penelitian sebagaimana dirumuskan di atas, maka penelitian ditujukan
untuk mengidentifikasi pengaruh strategi bauran pemasaran 4P yang dilaksanakan oleh PT
Bakrie Connectivity untuk produk layanan data internet AHA terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh bauran pemasaran ini dilihat dalam pandangan strategi yang bekerja sendiri-sendiri
(parsial) maupun pandangan bahwa strategi bekerja secara simultan (bersama-sama).
MANFAAT PENELITIAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah deskripsi tentang pengaruh strategi bauran pemasaran
terhadap keputusan pembelian produk AHA. Informasi yang didapat dari penelitian ini dapat
digunakan oleh manajemen PT Bakrie Connectivity untuk menganalisa lebih detil mengenai
strategi bauran pemasarannya, dalam rangka meningkatkan volume penjualan produk AHA.
Jika disimpulkan bahwa strategi bauran pemasaran sudah memberikan pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian produk AHA, maka kesimpulan penelitian ini dapat menjadi dasar bagi
perusahaan untuk meneliti lebih lanjut penyebab tidak terpenuhinya target penjualan produk
AHA.
KERANGKA KONSEPTUAL
Sebenarnya, teori tentang keputusan pembelian telah sangat banyak dirumuskan oleh para
peneliti dewasa ini. Akan tetapi, pada penelitian ini, keputusan pembelian akan dianalisa
berdasarkan strategi bauran pemasaran karena bauran pemasaran adalah tahapan yang paling
mendasar untuk mengenalkan produk baru di pasar, sebagaimana tahapan yang sekarang dilalui
oleh produk AHA.

Bauran Pemasaran 4P diperkenalkan pertama kali oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing
Management (1994). Ada empat pilar yang mesti diperhatikan oleh manajemen dalam
memasarkan produknya, yaitu karakteristik produk yang ingin dibuat (product), harga yang ingin
ditetapkan (pricing), cara pendistribusian produk ke pelanggan (placing) dan cara merangsang
calon pelanggan untuk membeli produk (promotion).
Teori tentang Product
Menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan di pasar
ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk lain yang
ada di pasar.
OConner (1994) menyebutkan bahwa karakteristik kualitas produk yang menentukan
kelebihannya dalam pandangan pengguna atau pelanggan.
Inovasi produk juga merupakan salah satu pendorong daya saing bagi produk dan perusahaan.
Menurut Everett M. Rogers (1961), inovasi dapat dilakukan dengan penciptaan gagasan,
tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang.
Teori tentang Pricing
Dalam Philip Kotler dan Gary Armstrong (2010), strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan
dengan beberapa cara, misalnya: harga bundling, harga predatory, harga berbasis kompetisi,
hargacost plus, harga berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis, dll.
Penggunaan strategi harga sangat bergantung dengan kondisi yang dihadapi oleh masing-masing
perusahaan. Dalam kasus produk AHA, perusahaan menggunakan strategi berbasis kompetisi
yang dikombinasikan dengan harga berorientasi pasar. Harga layanan AHA ditetapkan lebih
murah dibandingkan layanan lain dalam rangka memenangkan kompetisi dengan para pesaing.
Harga yang rendah ini juga digagas untuk memenuhi kebutuhan sasaran pelanggan yang
menghendaki layanan internet murah.
Teori tentang Placing
Yang paling mendasar dalam strategi placing adalah metode yang paling memungkinkan produk
dapat diakses oleh calon pelanggan (Kotler, 1994). Pada kasus produk AHA, manajemen
memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada untuk membangun skala ekonomis dibanding jika
harus membangun infrastruktur baru.
Menurut Losch, Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual sangat berpengaruh
terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen
makin malas membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin
mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar.
Teori tentang Promotion
Menurut Philip Kotler (1997 : 153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan
pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising),
penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan
publisitas(publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct
marketing) adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat
dikontrol oleh perusahaan.
Menurut Schoell (1993:424), Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan.
Sehingga jika digambarkan, maka kerangka konseptual yang menjelaskan pengaruh strategi
bauran pemasaran 4P terhadap volume penjualan produk AHA adalah sebagai berikut:
Grafik: Kerangka Konseptual

HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kerangka konseptual yang
telah dibangun, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan menjadi sebagai berikut:
1.

Karakteristik produk AHA berpengaruh positif terhadap keputusan pelanggan untuk


membeli atau tidak membeli produk AHA.

2.

Harga produk AHA yang ditetapkan berpengaruh positif terhadap keputusan pelanggan
untuk membeli atau tidak membeli produk AHA.

3.

Pola distribusi produk AHA berpengaruh positif terhadap keputusan pelanggan untuk
membeli atau tidak membeli produk AHA.

4.

Promosi yang dilakukan untuk produk AHA berpengaruh positif terhadap keputusan
pelanggan untuk membeli atau tidak membeli produk AHA.

5.

Produk, Harga, Pola Distribusi dan Promosi secara bersama-sama memberikan pengaruh
positif terhadap keputusan pelanggan untuk membeli atau tidak membeli produk AHA.
OPERASIONALISASI VARIABEL

Pertanyaan
Utama
Pengaruh
strategi
bauran
pemasaran
4P produk
AHA
terhadap
keputusan
pembelian
oleh
pelanggan
dan target
pasar

Pertanyaan Penelitian

Apakahkarakteristikproduk AH
A berpengaruh terhadap keputusan
pembelian oleh pelanggan dan
target pasar?

Pertanyaan Spesifik
(Dijawab dalam skala
liker 1-5, tidak setujusetuju)
Sampel Pelanggan
Internet AHA tidak
mengalami interupsi
Kecepatan internet
AHA sangat cepat
Akses internet AHA
lebih cepat dibanding
produk pesaing
Google chrome dalam
internet AHA
memudahkaninternet
brwosing
Saya melanggan AHA
karena aksesnya yang
cepat dan featurelain
yang memudahkan
Sampel Non Pelanggan
Tawaran kecepatan
Internet AHA lebih
bagus dengan pesaing
Feature yang
ditawarkan menarik
Google chrome lebih
menarik dibanding
browser yang lain
Feature AHA

Sasaran
Pertanyaa
n
Sampel
Pelanggan
Sampel
Non
Pelanggan

mempengaruhi
keputusan untuk tidak
membeli

Apakah hargaproduk AHA yang


telah ditetapkan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian
oleh pelanggan dan target pasar?

Apakah distribusiproduk AHA


berpengaruh terhadap keputusan
pembelian oleh pelanggan dan
target pasar?

Sampel Pelanggan
Tarif AHA murah
Tarif AHA lebih
murah dibanding pesaing
Alternatif paket
menguntungkan pelanggan
Mekanisme pembayar
an tagihan memudahkan
Tarif murah dan
mekanisme pembayaran
tagihan AHA yang mudah
mendorong untuk
melanggan AHA
Sampel Non-Pelanggan
Tarif AHA murah
Tarif AHA lebih
murahdibanding pesaing
Alternatif paket
menguntungkan pelanggan
Mekanisme
pembayaran tagihan
memudahkan
Tarif murah dan
mekanisme pembayaran
tagihan AHA yang
mudah mendorong
untuk melanggan AHA
Sampel Pelanggan
Gerai ESIA penyedia
AHA gampang ditemui
Produk AHA mudah
didapat
Lokasi gerai ESIA dan
kemudahan
mendapatkan AHA
mendorong untuk
melanggan AHA
Sampel Non Pelanggan
Gerai ESIA penyedia
AHA gampang ditemui

Sampel
Pelanggan
Sampel
Non
Pelanggan

Sampel
Pelanggan
Sampel
Non
Pelanggan

Produk AHA mudah


didapat
Lokasi gerai ESIA dan
kesulitan mendapatkan
AHA mendorong untuk
tidak melanggan AHA

Apakah distribusiproduk AHA


berpengaruh terhadap keputusan
pembelian oleh pelanggan dan
target pasar?

Sampel Pelanggan
Sering membaca iklan
AHA
Website AHA
informatif menjelaskan
produk AHA
Customer call
informatif menjelaskan
produk AHA
Iklan AHA membantu
memahami produk AHA
Iklan AHA mendorong
keputusan untuk
melanggan AHA
Sampel Non-Pelanggan
Sering membaca iklan
AHA
Website AHA
informatif menjelaskan
produk AHA
Customer call
informatif menjelaskan
produk AHA
Iklan AHA membantu
memahami produk AHA
Iklan AHA tidak
mendorong keputusan
untuk melanggan AHA

Sampel
Pelanggan
Sampel
Non
Pelanggan

STRATEGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakangnya, maka penelitian ini dirancang sebagai jenis penelitian terapan
yang secara khusus membahas kasus yang dialami oleh PT Bakrie Connectivity dalam menjual
produk AHA mereka. Berdasarkan tujuannya, maka penelitian ini dirancang sebagi penelitian
deskriptif asosiatif yang ingin menguji ada atau tidaknya pengaruh bauran pemasaran terhadap
volumen penjualan.
Berdasarkan data yang akan diambil, maka penelitian ini akan lebih fokus kepada penelitian data
kuantitatif. Proses pencarian data kualitatif mungkin diperlukan pada persiapan penelitian,

terutama dalam rangka mengidentifikasi lebih detil strategi-strategi yang sudah diterapkan
perusahaan termasuk juga profil pelanggan di berbagai daerah.
Berdasar tekhnik yang akan digunakan, penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey untuk
pengambilan sampel yang diambil dari populasi pelanggan AHA dalam periode Juli Desember
2010 dan non-pelanggan AHA. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data di lapangan
melalui penyebaran kuesioner.
Jenis dan Pengambilan Data
Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer meliputi data yang diambil secara langsung dari responden melalui
kuesioner. Sedangkan data sekunder meliputi data-data yang dimiliki oleh manajemen
PT Bakrie Connectivity berupa antara lain: data penjualan, laporan rugi-laba, data
pelanggan, dokumen-dokumen strategi.
Data sekunder akan diambil langsung dari manajemen PT Bakrie Connectivity melalui
wawancara dan pengambilan dokumen terkait untuk ditelaah. Informasi yang didapat
dari wawancara dengan manajemen dan telaah atas dokumen terkait akan memberi
masukan yang berharga dalam penyusunan strategi penelitian lebih terperinci. Data
tentang pelanggan akan dimanfaatkan juga dalam proses pengambilan sampel.
Data primer akan diambil dengan mengirim kuesioner kepada responden terpilih
melalui e-mail atau tautan laman kuesioner yang dapat mereka isi secara langsung
melalui akun pelanggan mereka, dan kemudian dikirim kembali ke peneliti melalui
laman tersebut juga. Metode ini memungkinkan karena manajemen PT Bakrie
Connectivity memiliki data yang lengkap mengenai pelanggan, termasuk juga
memanfaatkan akun pelanggan yang dimiliki oleh setiap pelanggan AHA.
Metode Penyampelan (Sampling)
Populasi dari data primer yang akan diambil melalui kuesioner adalah keseluruhan
pelanggan AHA di Indonesia yang terdaftar dalam periode Juli Desember 2010 dan
target pasar yang tidak membeli produk AHA dimana AHA ditawarkan.
Sampel penelitian ini akan diambil dari populasi tersebut dengan menggunakan

langkah sebagai berikut:


Sampel Pelanggan AHA
Purposive Sampling dalam penentuan kota responden
Saat ini AHA dapat melayani pelanggan di kota Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo,
Malang, Jabodetabek, Denpasar, Solo, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, dan Medan. Penelitian ini
tidak akan mengambil responden yang merepresentasikan seluruh kota tersebut, tetapi
responden akan diambil dari beberapa kota dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu,
seperti: jumlah pelanggan di kota tersebut, profil kota, rata-rata profil pelanggan, jumlah
komplain di kota tersebut, dll.
Stratified Sampling dalam pengelompokan pelanggan di masing-masing kota terpilih
Setelah penentuan kota, maka populasi pelanggan di kota-kota terpilih akan
distratifikasi (stratified sampling) berdasarkan profilnya, yaitu: pelanggan
perusahaan, pelanggan mahasiswa dan pelajar, pelanggan rumah tangga dan
pelanggan pekerja.
Simple Random Sampling
Berdasarkan populasi pelanggan masing-masing kota (yang terpilih), yang sudah
distratifikasi, responden akan dipilih dengan metode simple random sampling untuk

setiap kelompok populasi berdasarkan stratifikasi. Jumlah sampel di masing-masing

kota akan ditentukan secara proporsional berdasarkan jumlah pelanggan.


Sampel Non Pelanggan AHA
Sampel dengan profil non-pelanggan AHA juga akan diambil untuk menentukan faktorfaktor apa dalam bauran pemasaran yang mempengaruhi mereka untuk tidak
membeli. Sampel-Non Pelanggan AHA juga akan diambil dari kota-kota terpilih untuk
mengambil sampel-pelanggan. Cara pengambilan sampel-non pelanggan AHA
dilakukan dengan metode snowball berbasismetode referensi, yaitu dengan meminta
kepada sampel-pelanggan untuk memberikan referensi (teman, saudara, keluarga),
yang bukan pelanggan AHA tetapi berlanggan produk pesaing AHA, yang dapat
dijadikan sampel penelitian ini.
Sampai dengan 8 Desember 2010, jumlah pelanggan AHA sebanyak 62.983.
Diprediksikan sampai dengan 31 Desember 2010, pelanggan AHA menjadi sebanyak
63.200 pelanggan.
Sebenarnya ada banyak sekali formula untuk penentuan jumlah sampel, dan ini
ditentukan oleh tingkat keakuratan penelitian yang diinginkan. Jumlah sampel
berlatar belakang sebagai pelanggan (n), yang akan diambil dalam penelitian ini, akan
ditentukan berdasarkan formula sampling yang disusun sebagai berikut (Zigmund,
2000):
n = [Z.S / E]^2
(dimana Z adalah nilai standard sesuai dengan tingkat keyakinan, S adalah standar
deviasi sampel atau estimasi standar deviasi populasi dan E adalah tingkat kesalahan
yang dapat diterima).
Dengan metode ini, maka sampel diharapkan mampu mengarahkan hasil penelitian
sesuai dengan tingkat keyakinan yang telah ditetapkan di awal penelitian.
Model Kuesioner
Kuesioner akan disiapkan dalam bentuk terstruktur dan tidak disembunyikan.
Pertanyaan akan dibuat berurutan dalam masing-masing kategori bauran pemasaran
dan memungkinkan responden memahami maksud dari pertanyaan yang diajukan.
Kuesioner akan disiapkan dalam skala likert 1-5, dari sikap tidak setuju menuju
setuju.
Uji Validitas dan Reliabilitas (Keandalan) Kuesioner
Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, rancangan kuesioner akan diujicobakan dulu
kepada 75 responden diluar sampel yang akan diambil untuk menguji validitas dan reliabilitas
kuesioner tersebut. Kuesioner yang valid dan reliable akan mengarahkan kepada terciptanya
hasil penelitian yang valid dan relaible pula.
Validitas kuesioner mengandung pengertian bahwa kuesioner tersebut mampu mengukur apa
yang memang ingin diukur dalam penelitian ini. Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini
dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi hasil kuesioner atas 75 sampel uji coba. Untuk
menguji signifikansi dari korelasi ini, maka akan diuji lanjut dengan rumus t-test. Jika nilai t hitung
pada hasil sampel uji coba ini lebih besar dari t tabel maka kuesioner dianggap telah valid.
Keandalan kuesioner mengandung pengertuan bahwa kuesioner sebagai alat ukur tersebut
memberikan hasil yang konsisten jika diujikan pada orang yang sama berulang-ulang tetapi
dengan waktu yang berbeda. Pada penelitian ini, keandalan kuesioner akan diuji dengan
mengecek konsistensi internal-nya; yaitu dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja

kemudia data yang diperoleh dianalisa dengan formula tertentu. Formula yang akan digunakan
untuk menguji keandalan kuesioner penelitian ini adalah dengan formula Kuder Richardson 20
(KR. 20), sebagai berikut:
Ri = [k / (k-1)] [(s^2 p.q.) / s^2]
(Dimana k adalah jumlah item dalam instrumen, p adalah proporsi banyaknya subyek yang
menjawab pada item 1, q = 1 p, dan s adalah total varians).
Analisa Data
Rumusan Hipotesis penelitian ini adalah:
Ho: b1, b2, b3, b4 = 0, yaitu bauran pemasaran produk AHA tidak berpengaruh terhadap secara
signifikan terhadap keputusan pembelian AHA
H alternatif: bi,b2,b3,b4 0, yaitu bauran pemasaran produk AHA berpengaruh terhadap secara
signifikan terhadap keputusan pembelian AHA
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa regresi logistik, yaitu analisis regresi yang
digunakan ketika variabel dependennya (respon) merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi
biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu
kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1, dalam hal ini membeli atau tidak membeli.
Dengan standar rumusan sebagai berikut:
Log (P / 1 P) = b0.0 + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4.X4
Dimana:
P

: kemungkinan bahwa Y (keputusan pembelian) =1

: koefisien regresi

X1

: nilai produk dalam penilaian responden

X2

: nilai harga dalam penilaian responden

X3

: nilai distribusi dalam penilaian responden

X4

: nilai promosi dalam penilaian responden

Setelah regresi didapatkan, maka pengaruh korelasi diukur dengan uji t dan uji F, sebagai berikut:

Uji t dilakukan untuk mengukur pengaruh X terhadap Y dengan secara individual/parsial.

Misalnya pengaruh X1 terhadap Y dengan asumsi X yang lain konstan. Hipotesisnya:


Ho: b1 = 0, produk tidak mempengaruhi secara positif keputusan pembelian

Ha: b1 > 0, produk mempengaruhi secara positif keputusan pembelian


Dengan tingkat keyakinan 95%, jika t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima. Jika

Uji F dilakukan untuk mengukur pengaruh X dan Y secara bersama-sama/simultan.

Hipotesisnya:
Ho: b1,b2,b3.b4 = 0, keseluruhan bauran pemasaran secara bersama-sama tidak

berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian


Ha: b1, b2, b3, b4 > 0, keseluruhan bauran pemasaran secara bersama-sama
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian
PENGECEKAN KEABSAHAN PENELITIAN
Untuk memastikan bahwa penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang akurat, maka
penelitian ini akan melakukan uji multikoliniearitas dan uji heterokedastisitas.
Uji multikoliniearitas dilakukan untuk menguji apakah ada korelasi yang erat antar
variabel-variabel independen. Regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
multikoliniearitas.

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan varians antar
pengamatan. Jika tidak ada perbedaan varians maka disebut sebagai masalah
heterokedastisitas. Regresi yang baik tidak memiliki masalah heterokedastisitas.
PERTIMBANGAN ETIKA PENELITIAN
Penelitian ini akan menerapkan kode etik secara ketat. Pertimbangan etika utama
antara lain adalah:
Respect to Persons
Sebelum diteliti, calon responden akan mendapat penawaran apakah mereka bersedia
menjadi obyek/reponden penelitian ini. Mekanisme Informed Consent akan diterapkan
sebelum depth-interview dilaksanakan.
Beneficence
Kebaikan, kemanfaatan atau kerahasiaan responden tetap menjadi prioritas penelitian
ini. Penelitian ini tidak akan mengorbankan atau merugikan responden. Menghentikan
penelitiannya, jika penelitian tersebut berpotensi menimbulkan kerugian, bahaya,
kerusakan, atau kecelakaan kepada subyek dan/atau obyek penelitian (dimensi fisik,
psikologik, sosial), dan/atau lingkungan.
Justice
Penelitian ini menjunjung tinggi asas keadilan dan tidak menoleransi sama sekali
diskriminasi atas Suku, Agama dan Ras tertentu.
Bagi peneliti, kode etik profesional juga akan diterapkan agar penelitian berjalan
dengan lancar dan berkualitas. Beberapa isu terkait kode etik profesional antara lain
adalah:

Peneliti menjunjung tinggi nama baik Universitas Indonesia.

Peneliti mengutamakan kejujuran dan keadilan,

Peneliti mampu mengkaji, memahami, serta dapat menjelaskan keuntungan/manfaat, dan

risiko penelitian yang akan dilaksanakannya

Peneliti mempertahankan hak yang dimiliki subyek peneliti untuk mendapat privasi

kerahasiaan

Peneliti menjamin keselamatan semua pihak yang terlibat dalam penelitian, dengan

prinsip menghargai martabat manusia.


Peneliti menjaga hubungan antar peneliti dan hubungan mentoring
Peneliti menjaga hak kekayaan intelektual dan anti plagiarism.
Keseluruhan proses penelitian akan menganut kode etik penelitian dan profesional
secara ketat.
PROFIL PENELITI
Peneliti yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 10 orang dengan sususan sebagai
berikut:
Ketua Tim Peneliti

: 1 orang

Peneliti Senior (Supervisor)

: 3 orang

Peneliti Junior (Pelaksana)

: 6 orang

Penelitian ini akan membentuk 3 tim peneliti, yang masing-masing terdiri dari 1
supervisor dan 2 pelaksana. Masing-masing tim peneliti akan mendapat bagian
sampel untuk dilakukan penelitian.
JADWAL PENELITIAN
Penelitian diharapkan dapat selesai dalam waktu 3 bulan, dengan alokasi sebagai berikut:

4 minggu

: Persiapan penelitian (Desain, proposal, Review Literatur, Pembuatan kuesioner)

4 minggu

: Penyebaran dan pengumpulan Kuesioner

4 minggu

: Pengolahan dan Analisa kuesioner

2 minggu

: Penyusunan laporan penelitian

1 minggu

: Penyampaian hasil laporan penelitian

Dengan rincian sebagai berikut:


BIAYA PENELITIAN
Penelitian akan memerlukan dana dengan perincian sebagai berikut:
PENUTUP
Demikian proposal ini disusun, semoga memberikan gambaran yang jelas dan lengkap bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sutrisno, Metodology Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1989
Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004
Nur Indriantoro, Supomo, B., (1999), Metodologi Penelitian Bisnis,
Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai