Anda di halaman 1dari 2

Kesederhanaan (Simplicity)

Kesederhanaan sistem surveilans menyangkut struktur dan pengorganisasian sistem. Besar dan
jenis informasi yang diperlukan untuk menunjang diagnosis, sumber pelapor, cara pengiriman
data, organisasi yang menerima laporan, kebutuhan pelatihan staf, pengolahan dan analisa data
perlu dirancang agar tidak membutuhkan sumber daya yang terlalu besar dan prosedur yang
terlalu rumit.
b. Fleksibilitas (Flexibility).
Sistem surveilans yang fleksibel dapat menyesuaikan diri dalam mengatasi perubahan-perubahan
informasi yang dibutuhkan atau kondisi operasional tanpa memerlukan peningkatan yang berarti
akan kebutuhan biaya, waktu dan tenaga.
c. Dapat diterima (Acceptability).
Penerimaan terhadap sistem surveilans tercermin dari tingkat partisipasi individu, organisasi dan
lembaga kesehatan. lnteraksi sistem dengan mereka yang terlibat, temasuk pasien atau kasus yang
terdeteksi dan petugas yang melakukan diagnosis dan pelaporan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan sistem tesebut. Beberapa indikator penerimaan terhadap sistem surveilans adalah
jumlah proporsi para pelapor, kelengkapan pengisian formulir pelaporan dan ketepatan waktu
pelaporan. Tingkat partisipasi dalam sistem surveilans dipengaruhi oleh pentingnya kejadian
kesehatan yang dipantau, pengakuan atas kontribusi mereka yang terlibat dalam sistem, tanggapan
sistem terhadap saran atau komentar, beban sumber daya yang tersedia, adanya peraturan dan
perundangan yang dijalankan dengan tepat.
d. Sensitivitas (Sensitivity).
Sensitivitas suatu surveilans dapat dinilai dari kemampuan mendeteksi kejadian kasus-kasus
penyakit atau kondisi kesehatan yang dipantau dan kemampuan mengidentifikasi adanya KLB.
Faktor-faktor yang berpengaruh adalah :
1). Proporsi penderita yang berobat ke pelayanan kesehatan
2).
Kemampuan mendiagmosa secara benar dan kemungkinan kasus yang terdiagnosa akan
dilaporkan
3). Keakuratan data yang dilaporkan
e. Nilai Prediktif Positif (Positive predictive value)
Nilai Prediktif Positif adalah proporsi dari yang diidentifikasi sebagai kasus, yang kenyataannya
memang menderita penyakit atau kondisi sasaran surveilans. Nilai Prediktif Positif
menggambarkan sensitivitas dan spesifisitas serta prevalensi/ insidensi penyakit atau masalah
kesehatan di masyarakat.
f.
Representatif (Representative).
Sistem surveilans yang representatif mampu mendeskripsikan secara akurat distribusi kejadian
penyakit menurut karakteristik orang, waktu dan tempat. Kualitas data merupakan karakteristik
sistem surveilans yang representatif. Data surveilans tidak sekedar pemecahan kasus-kasus tetapi
juga diskripsi atau ciri-ciri demografik dan infomasi mengenai faktor resiko yang penting.
g. Tepat Waktu.
Ketepatan waktu suatu sistem surveilans dipengaruhi oleh ketepatan dan kecepatan mulai dari
proses pengumpulan data, pengolahan analisis dan interpretasi data serta penyebarluasan
informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaporan penyakit-penyakit tertentu perlu
dilakukan dengan tepat dan cepat agar dapat dikendalikan secara efektif atau tidak meluas
sehingga membahayakan masyarakat. Ketepatan waktu dalam sistem surveilans dapat dinilai

berdasarakan ketersediaan infomasi untuk pengendalian penyakit baik yang sifatnya segera
maupun untuk perencanaan program dalam jangka panjang. Tekhnologi komputer dapat sebagai
faktor pendukung sistem surveilans dalam ketepatan waktu penyediaan informas
Rutin tepat dan menyeluruh kontinyu lengkap dan cermat

Anda mungkin juga menyukai