Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MENGKAJI AYAT AL QURAN TENTANG ATMOSFER BUMI

KELOMPOK :
ASTI RAHMATIKA

10060110003

FANNY TANIA SAFITRI

10060110009

IIS NURAENI

10060110014

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHAUAN ALAM


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2013

KATA PENGANTAR
Pertama tama penyusun panjatkan puji syukur kepada Allah SWT , atas rahmat dan
karunia-Nya, demikian pula selalu penyusun ucapkan Shalawat dan salam selalu tercurah kepada
Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kedua penyusun ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Studi Islam IV Bapak
Talqis Nurdianto, Lc yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan arahan kepada penyusun,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Mengkaji Keilmiahan AyatAyat Sains Terhadap Ilmu Pengetahuan Modern .
Dengan selesainya makalah ini semoga dapat memberikan ilmu yang bermanfaat serta
dapat mengambil nilai-nilai positif di dalamnya bagi yang membaca pada umumnya dan bagi
penyusun khususnya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena penyusun masih
dalam tahap pembelajaran , oleh karena itu penyusun membutuhkan kritik dan saran dari rekan
pembaca maupun dari dosen mata kuliah ini agar dapat menjadi pembelajaran penyusun di lain
hari.

Bandung, 2 Desember 2013


Penyususn

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sains dan teknologi sampai saat ini telah mengalami kemajuan. Sains lahir dari coba
mencoba, ketidakpuasan manusia, dan akal fikiran manusia yang terus berkembang. Di zaman
sekarang telah banyak kemajuan sains yang kita rasakan.
Setiap Rasul yang diutus Allah SWT kepada manusia dibekali dengan keistimewaankeistimewaan yang disebut mukjizat. Mukjizat ini bukanlah kesaktian ataupun tipu muslihat
untuk memperdayai umat manusia, melainkan kelebihan yang Allah SWT berikan untuk
meneguhkan kedudukan para Rasulnya dan mempertegas seruan (dakwah) mereka agar manusia
beriman kepada Allah SWT dan tidak mempersekutukan-Nya (tauhid).
Namun mukjizat setiap nabi dan Rasul berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan karakter
dan kondisi kaumnya yang menjadi objek dakwah. Lalu, apakah mukjizat Nabi Muhammad saw?
Adapun al-quran merupakan mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW
yang diturunkan pada abad ke-7 sebelum masehi. Banyak orang yang menganggap sains dan alquran merupakan hal yang terpisah. Padahal banyak ayat dalam al-quran yang diturunkan jauh
sebelum sains berkembang, sangat sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini
dikembangkan oleh manusia.
Para ulama sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi
Muhammad saw, yang terbesar adalah Alquran. Alquran adalah kitab suci penyempurna kitabkitab suci para nabi sebelumnya. Alquran bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan
hidup bagi umat Muslim, tapi juga seluruh umat manusia.
Salah satu keajaiban Alquran, adalah terpelihara keasliannya dan tidak berubah
sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan 14 abad yang lalu hingga
kiamat nanti. Otentisitas Alquran sudah dijamin oleh Allah, seperti dalam firman-Nya,
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami pula yang benarbenar memeliharanya. (QS Al-Hijr: 9)

Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Alquran yang terus lahir ke dunia, dan
pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak pernah berhenti. Kejaibannya, meski Alquran
diturunkan 14 abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan
bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Alquran
yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui
sejumlah ekperimen penelitian ilmiah.
Fenomena-fenomena sains yang memiliki hubungan yang harmonis dan sejalan dengan
Al Qur'an di atas hanyalah segelintir dari fenomena sains lainnya yang terdapat di dalam Al
Qur'an, baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Tugas kitalah sebagai kaum
intelektual muslim untuk mengkaji lebih jauh fenomena-fenomena sains yang terdapat di dalam
Al Qur'an. Salah satunya dengan mengkaji tentang ilmu geografi.
Sejak manusia lahir di dunia manusia sangat bergantung pada alam lingkungannya.
Manusia membutuhkan alam untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena didorong
kebutuhan hidupnya tersebut manusia berusaha untuk memanfaaatkan alam. Hal inilah menuntut
manusia untuk mengenal alam sehingga lahirlah studi geografi.
Prinsip-prinsip geografi merupakan dasar untuk menjelaskan, menguraikan, pengkajian,
dan analisis berbagai fenomena geografi dalam ruang yang terjadi setiap hari. Salah satunya
adalah atmosfer. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi,
dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di
atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk
hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi
seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan ozon.
Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.
Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang berbeda.
Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap lapisan atmosfer
bumi beserta peranannya bagi kehidupan. Makalah berjudul Atmosfer ini disusun untuk
menjelaskan tentang atmosfer secara global.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah untuk makalah ini adalah
1. Bagaimana kaitan atmosfer bumi dengan ayat ayat dalam al-quran?
2. Bagaimana peranan atmosfer bagi kehidupan?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Menjelaskan dan memaparkan kaitan atmosfer bumi dengan kajian dari ayat-ayat
dalam al-quran.
2. Mengetahui peranan atmosfer bagi kehidupan
1.4. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah
1. Meluruskan penyimpangan pemikiran bahwa al-qur'an dan sains merupakan hal yang
terpisah.
2. Menanamkan kembali pemahaman bahwa al-qur'an dan sains merupakan suatu
hubungan yang harmonis.
3. Mengetahui kandungan ayat alquran yang menjelaskan mengenai atmosfer bumi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENDAHULUAN
Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Quran adalah bahwa
langit terdiri atas tujuh lapis. Sebagaimana dalam Al Quran surat Al-baqarah ayat 29 :
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu."
Kata "langit", yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Quran, digunakan untuk
mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna kata seperti ini,
terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.
Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfer bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang
berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan dalam Al
Quran, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai
berikut : troposfer, stratosfer, ozonesfer, mesosfer, termosfer, ionosfer, dan eksosfer.
2.2 ATMOSFER
Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas
dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas yang
menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu
udara kering, uap air, dan aerosol (Muin, 2004).
Bumi kita diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas. Unsurunsur gas yang menyusun atmosfer terutama terdiri dari unsur nitrogen dan oksigen. Selain
berupa gas, di atmosfer juga terdapat air (hidrometeor). Jumlah berat seluruh atmosfer
diperkirakan 5,6 x 1014 ton. Setengah dari berat tersebut berada di bawah ketinggian 6.000 meter
dari permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu,
udara yang ada dekat dengan permukaan bumi menjadi lebih mampat (Sugiharyanto, 2007).

2.3 KOMPOSISI ATMOSFER


"Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia
menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya." (Al Qur'an, 41:11-12)
2.3.1 GAS
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan oksigen
(20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan. Deforestrasi atau
penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain terdapat di
atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%), karbon dioksida (0,035%),
ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang
terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan
industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun atmosfer dapat
dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto, 2007).
Gas
Nitrogen
Oksigen
Argon
Karbondioksida
Neon
Metana
Helium

Simbol

N2
O2
Ar

CO2
Ne

CH4
He

Volume (%)
78,08
20,95
0,93
0,035
0,0018
0,00017
0,0005

Hidrogen
Xenon
Ozon

H2
Xe

O3

0,00005
0,000009
0,000004

Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih dari 99%. Kedua
unsur ini mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas yang paling kecil adalah
ozon. Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0,000004%), namun unsur ini mempunyai peranan
yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari sehingga radiasi yang
sampai ke permukaan bumi menjadi kecil (Sugiharyanto, 2007).
Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.

Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman


Oksigen untuk pernafasan
Karbondioksida untuk fotosintesis
Neon untuk lampu listrik
Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari

2.2.2 UAP AIR


Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air di
atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu udara, maka
kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang
menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%, artinya dari 1
liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin),
kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air hampir tidak
menguap (hampir semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007).
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas
daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di daerah yang
memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir. Oleh karena

itu dapat dikatakan bahwa kandungan uap air dalam atmosfer dapat menjaga temperatur udara di
permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan.
2.2.3 AEROSOL
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel
aerosol antara 0,001-100 m. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 m pada
umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2,5 m dianggap kasar.
Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara. Jenis aerosol
yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran tercantum pada Tabel 2 (Muin, 2004).
Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif lebih tinggi
jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu primer dan sekunder.
Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung dari berbagai sumber (contoh : debu
yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel asap yang
dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-partikel yang
dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari komponen-komponen gas
(Muin, 2004).
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 m sampai dengan 10 m dalam proses iklim
berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di dalam
awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam
awan.
Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara (Muin, 2004).
Jenis Aerosol

Presentase (%)

Debu

20

Abu

10

Garam

40

Asap

Spora, Virus

25

Total

100

2.4 STRUKTUR ATMOSFER


2.4.1 Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling dekat dengan permukaan bumi.
Ketebalan lapisan ini mencapai 18 kilometer di daerah equator dan 8 kilometer di daerah kutub.
Sebagian besar massa atmosfer (80%) berada pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini, setiap
kenaikan tempat 100 meter menyebabkan suhu udara akan turun 0,6 C. Hal ini dapat
dibuktikan ketika kita pergi ke daerah pegunungan, suhu udara terasa dingin. Suhu udara di
lapisan teratas troposfer mencapai -60 C. Sedangkan suhu udara rata-rata di permukaan air laut
untuk daerah tropis sekitar 27 C (Sugiharyanto, 2007).
Pada lapisan troposfer terjadi fenomena dan gejala cuaca seperti angin, awan, hujan,
halilintar, pelangi, dan sebagainya. Oleh karena itu, lapisan troposfer mempunyai peranan yang
penting bagi kehidupan. Di atas lapisan troposfer terdapat lapisan antara yang disebut tropopause
(Sugiharyanto, 2007).
2.4.2 Tropopause
Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dan stratosfer. Udara
pada troposfer bagian atas sangat dingin dengan demikian lebih berat dibandingkan dengan udara
yang berada di atas tropopause, sehingga udara pada troposfer tidak dapat menembus tropopause.
Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Tropopause terletak pada
ketinggian 18 kilometer dengan suhu -80 C di ekuator, sedangkan di kutub tropopause hanya
mencapai ketinggian 6 kilometer dengan suhu -40 C (Hartono, 2007).
2.4.3 Stratosfer
Lapisan stratosfer terletak di atas tropopause sampai pada ketinggian 50 kilometer.
Pada stratosfer terdapat 2 lapisan udara yang sifatnya berbeda, yakni lapisan isothermal, yaitu
lapisan udara pada ketinggian 11-22 kilometer yang suhunya seragam ( -60 C) dan lapisan

inversi, yaitu lapisan yang terletak pada ketinggian 20-50 kilometer di atas permukaan bumi.
Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin meningkat, namun pada ketinggian 50
kilometer suhu udara mencapai -5 C. Terjadinya peningkatan disertai penurunan suhu udara
disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon (O3). Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan
stratopause yang menjadi pembatas antara stratosfer dengan mesosfer (Sugiharyanto, 2007).
2.4.4 Stratopause
Stratopause adalah bagian atmosfer yang berada di antara dua lapisan, yakni stratosfer
dan mesosfer. Stratopause adalah bagian dari atmosfer ketika suhu di stratosfer mencapai titik
tertingginya. Stratopause tidak hanya berada di bumi, namun juga di planet lain yang memiliki
atmosfer. Stratopause terletak 50-55 kilometer di atas permukaan bumi dengan tekanan atmosfer
sekitar 1/1000 tekanan di permukaan laut (Hartono, 2007).
2.4.5 Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian 50-85 kilometer di atas permukaan bumi.
Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin rendah. Setiap naik 1.000 meter suhu udara
akan turun 2,5-3 C dan pada ketinggian 85 kilometer suhu udara mencapai -90 C. Di atas
mesosfer terdapat lapisan mesopause yang membatasi dengan lapisan di atasnya (thermosfer)
(Sugiharyanto, 2007).
2.4.6 Mesopause
Mesopause adalah lapisan batas antara mesosfer dan thermosfer yang memiliki
temperatur minimum. Mesopause adalah tempat terdingin di bumi dengan suhu serendah -100 C
karena kurangnya pemanasan dan pendinginan radiasi matahari yang sangat kuat dari
karbondioksida. Mesopause memiliki ketinggian sekitar 85-100 kilometer dari permukaan bumi
(Hartono, 2007).
2.4.7 Thermosfer
Lapisan thermosfer terdapat pada ketinggian 85-500 kilometer di atas permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut lapisan panas (hot layer). Suhu udara di bagian paling atas dari lapisan
ini dapat mencapai > 1.000 C. Lapisan bawah dari thermosfer (85-375 kilometer) disebut
lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer berfungsi untuk penyebaran gelombang radio (Sugiharyanto,
2007).

Lapisan ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan, yakni lapisan ozon yang terletak antara 80150 kilometer dengan rata-rata 100 kilometer diatas permukaan laut. Lapisan ini merupakan
tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan ozon yang
mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara pada lapisan ini berkisar antara -70
C sampai +50C. Lapisan kedua adalah lapisan udara F yang terletak antara 150-400 kilometer.
Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan udara appleton. Lapisan ketiga adalah lapisan udara
atom dimana materi-materi berada dalam bentuk atom. Letak lapisan ini antara 400-500
kilometer di atas permukaan laut. Lapisan udara ini menerima panas langsung dari matahari, dan
suhunya dapat mencapai 1200 C (Hartono, 2007).
2.4 PERANAN ATMOSFER
Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan
tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud mengatur atau
menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer
merupakan pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena menyediakan gas yang
diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa gas yang diperlukan makhluk hidup
tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen
(Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan pada
malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan tidak memiliki
atmosfer. Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang sangat mencolok
seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi tidak terlampau panas dan pada malam hari suhu
tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh ke bumi dipantulkan oleh lapisan
atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah berkurang. Pada malam hari
tempat yang tidak mendapat panas matahari secara langsung tetap hangat. Kalor yang dimiliki
atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika memasuki malam hari. Atmosfer
memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuang habis kalor tersebut. Sebelum seluruh
kalor terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah kembali menjadi siang. Selain itu, bagian
atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat kalor dari bagian yang sedang mengalami
siang melalui perpindahan kalor (Mikrajuddin, 2007).

Peranan atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar ultraviolet
sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar yang dihasilkan
dari radiasi matahari tersebut sebenarnya sangat mudah menerobos atmosfer dan mencapai
permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan ozon yang dapat
menyerap sinar ultraviolet (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa
dihantam oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai permukaan
bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi, tentu akan sangat membahayakan kehidupan
makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-meteor tersebut akan terbakar habis karena
bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio. Di atmosfer
bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut ionosfer. Lapisan ini
sangat mudah memantulkan gelombang radio. Dengan demikian, gelombang radio yang
dipancarkan oleh stasiun pemancar dapat mencapai tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda
dengan gelombang radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang televisi
memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat
penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang menggunakan baling-baling
maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di udara karena adanya gaya angkat yang
dimiliki udara. Ada pula pesawat yang tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer. Pesawat
tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang menggunakan mesin roket (Mikrajuddin, 2007).
Q.S. ATH THARIQ ayat 11 tentang fungsi atmosfer Demi langit yang mengandung hujan
Berdasarkan ayat tersebut dapat diketahui bersama bahwa atmosfer berfungsi untuk
mencegah uap air di bumi yang menguap hilang ke luar angkasa. Jika itu terjadi maka akan
berakibat sangat fatal karena bumi bisa mengalami kekeringan luar biasa. Dengan adanya
atmosfer, uap air akan ditahan di langit dalam bentuk awan untuk kemudian turun kembali ke
bumi menjadi hujan.

BAB III
KESIMPULAN
Al-quran merupakan sebagai tanda, bukan sebuah buku ilmu pengetahuan. Al-quran
adalah rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber, basis bagi segala sains dan
ilmu pengetahuan, sejauh mana keabsahan ilmu harus diukur standarnya adalah Al-Quran. Sains
dan ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci al-Quran.
Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam al-Quran, manusia
hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada. Semua yang sudah
kita cermati sejauh ini menunjukkan fakta yang jelas bahwa Al Quran adalah kitab yang seluruh
berita di dalamnya terbukti kebenarannya.
Fakta tentang hal-hal ilmiah dan berita tentang masa depan, fakta-fakta yang tak seorang
pun mengetahuinya pada saat itu, telah dipaparkan dalam ayat-ayatnya. Adalah mustahil
informasi ini diketahui dengan tingkat pengetahuan dan teknologi saat itu. Sudah jelas bahwa ini
menjadi bukti Al Quran bukan perkataan manusia.
Al Quran adalah firman Tuhan, Yang Mahakuasa, Maha Pemula Segalanya dan Yang
Menguasai Segalanya dengan ilmu-Nya. Dalam satu ayat, Allah berfirman: Kalau kiranya Al
Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan pertentangan yang banyak di
dalamnya. (QS. An Nisa', 4: 82) Tidak hanya tiada pertentangan dalam Al Quran, tetapi setiap
informasi di dalamnya mengungkapkan mukjizat kitab suci ini semakin banyak setiap harinya.
Yang menjadi kewajiban manusia adalah berpegang teguh pada kitab suci yang telah
diturunkan Allah ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya penunjuk jalan baginya. Dalam
salah satu ayat, Allah memerintahkan kita:
Dan Al Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (QS. Al An'aam, 6: 155)
Salah satu fenomena alam yang telah dijelaskan dalam al quran yang telah dibuktikan
dengan ilmu pengetahuan adalah atmosfer bumi. Atmosfer bumi mempunyai tujuh lapis yaitu : :
troposfer, stratosfer, ozonesfer, mesosfer, termosfer, ionosfer, dan eksosfer.
Atmosfer bumi mempunyai peranan dalam kehidupan di permukaan bumi antara lain.
-

Melindungi bumi dari jatuhnya benda angkasa seperti meteor, komet dll.
Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan

Memantulkan gelombang radio


Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam
Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk

bumi lainnya.
Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim

dingin.
Sarana berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat menyalakan api,

bernafas, dan sebagainya


Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing antara lain:
a.
Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman
b.
Oksigen untuk pernafasan
c.
Karbondioksida untuk fotosintesis
d.
Neon untuk lampu listrik
e.
Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari

DAFTAR PUSTAKA
Yahya, Harun. 2004. Al Quran dan Sains. Bandung: Dzikra Video Al Qur;An Dan Ilmu
Pengetahuan

Modern,

Dr.

Zakir

Naik

quranfirst.wordpress.com/2011/06/15/panduan-

memahami-ayat-ayat-sains/
www.keajaibanalquran.com/astronomy_origin_universe.html
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer_Bumi
http://aas07.files.wordpress.com/2009/05/atmosfer-bumi1.pdf

Anda mungkin juga menyukai