Anda di halaman 1dari 17

FILSAFAT ILMU

Oleh:

Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri Rifai, M. Pd.

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Filsafat Itu?
PEMIKIRAN RASIONAL
PEMIKIRAN KOMPREHENSIVE
PEMIKIRAN PANDANGAN
HIDUP

Karakteristik Filsafat

Posisi Filsafat
Permukaan

Bawah Permukaan

Ide/Gagasan

Kenyataan/Praktek

Filsafat

CABANG FILSAFAT

Logika
Metafisika (Ontologi,
Kosmologi)
Epistemologi
Filsafat Biologi
Filsafat Psikologis
Filsafat Antropologis
Filsafat Sosiologi
Etika
Estetika
Filsafat Agama

Pengertian Cabang Filsafat:

Logika Apakah hukum-hukum penyimpulan itu?


Metodologi Apakah teknik-teknik penyelidikan itu?
Metafisika Apakah hakekat kenyataan itu?
Ontologi Apakah kenyataan itu?
Kosmologi Bagaimanakah keadaannya sehingga kenyataan
itu dapat teratur?
Epistemologi Apakah kebenaran itu?
Biologi Kefilsafatan Apakah hidup itu?
Psikologi Kefilsafatan Apakah jiwa itu?
Antropologi Kefilsafatan Apakah manusia itu?
Sosiologi Kefilsafatan Apakah masyarakat dan Negara itu?
Etika Apakah yang baik itu?
Estetika Apakah yang indah itu?
Filsafat Agama Apakah yang keagamaan (abadi) itu?

Filsafat Ilmu
Pengertian :
FILSAFAT YANG BERBICARA TENTANG
ILMU
FILSAFAT YANG MEMPERSOALKAN
POKOK PENGETAHUAN:
BAGAIMANAKAH CARA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN ?

LINGKUP FILSAFAT ILMU


merupakan sarana pengembangan
penalaran ilmiah, agar mampu
berpikir rasional, logis dan empiris.
menjelaskan pengetahuan yang
benar mengenai hakekat keilmuan.
memberikan pengetahuan seluasluasnya megenai hakekat keilmuan
baik
secara
ontologi
dan
epistemologi, maupun axiologi.

POSISI FILSAFAT ILMU

FILSAFAT
CABANG FILSAFAT

Logika
Metafisika (Ontologi,
Kosmologi)
Epistemologi
Filsafat Biologi
Filsafat Psikologis
Filsafat Antropologis
Filsafat Sosiologi
Etika
Estetika
Filsafat Agama

Epistemologi:
Metode/Sumber
makna Kebenaran
Aksiologi
Metafisika
Logika

ILMU (Kerangka,
Bangunan, Proses)

Teknologi

Peran Filsafat Ilmu Terhadap


Perkembangan Ilmu

Filsafat adalah usaha perenungan


mengenai susunan bagan konsepsional
untuk memahami kenyataan dunia dan
segenap hal yang ada dengan suatu
keterangan dan pandangannya.

Perkembangan
usaha
manusia
memahami
kenyataan dengan menjelaskan gejala alam
menunjukan sebagai berikut:

Pertama, usaha penjelaskan gejala alam dengan


mengaitkan pada makhluk yang dianggap luar
biasa. Pada tahap ini sikap manusia merasakan
dirinya terkepung kekuatan gaib disekitarnya.
Sehinga muncul mitos yang menjelaskan tokoh
supranatural (dewa) dengan predikat kesaktian
dan perangainya. Penafsiran atas penyebab
gejala alam tersebut memperoleh pegangan cara
mengontrolnya, seperti dengan sesajen, mantera
dan ritual.

Perkembangan
usaha
manusia
memahami
kenyataan dengan menjelaskan gejala alam
menunjukan sebagai berikut:
Kedua, usaha menjelaskan gejala alam dengan
mengaitkan pada pengalaman berdasarkan akal sehat
(common sense) yang didukung cara mencoba-coba
(trial and error). Pada tahap ini sikap manusia
mengambil jarak dari obyek melalui penelahaan obyek
tersebut. Sehingga tumbuh pengetahuan seni terapan
dan seni halus. Penafsiran atas penyebab gejala alam
tersebut, melahirkan alat pengontrol yang tampak pada
bukti fisik yang memeiliki kegunaan praktis untuk
penanggulangan masalah kehidupan. Di antaranya
irigasi, tanggul, ramalan gerhana, kapal, bangunan
(candi) dan pengobatan alami.

Perkembangan
usaha
manusia
memahami
kenyataan dengan menjelaskan gejala alam
menunjukan sebagai berikut:
Ketiga, usaha menjelaskan gejala alam dengan
mengaitkan pada proses pemikiran analisis dan kritis
serta menghasilkan pegangan (konsep pemikiran) yang
dapat dipercaya (rasionalisme). Sehingga muncul
berbagai argumentasi dengan penjelasan yang memiliki
kerangka/pola berpikir yang meyakinkan. Penafsiran
penyebab gejala alam tersebut muncul cara
mengontrolnya sebagaimana yang berkembang pada
berbagai pendapat dan aliran/madhab filsafat.

Perkembangan
usaha
manusia
memahami
kenyataan dengan menjelaskan gejala alam
menunjukan sebagai berikut:

Keempat, usaha menjelaskan gejala alam dengan


mengaitkan pada proses kebenaran yang didapat
dari kenyataan pengalaman. Sehingga penafsiran
gejala alam dengan mencoba mencari penjelasan
dari
berbagai
peristiwa/kejadian
melalui
pengindraan. Penafsiran penyebab gejala alam
tersebut muncul cara mengontrolnya yang bersifat
khusus (case studies method).

Implikasi
(1) menemukan tujuan pendidikan,
(2) model kegiatan belajar mengajar,
(3) metode belajar mengajar yang relevan
dengan hakekat keilmuan.

Implikasi:Saling Hubungan Filsafat-Pendidikan


Metafisika mengasilkan pandangan tentang kenyataan
yang benar: Pendirian dalam memilih pendangan
tentang kenyataan yang benar
Epistemologi menghasilkan prosedur memperoleh
pengetahuan dan jenis-jenisnya: Bahan pertimbangan
untuk penyusunan kurikulum, terutama mengenai
pengetahuan dan ilmu serta metode ilmiah
Logika menghasilkan ukuran benar dan tepat dalam
keterkaitan gagasan: Prosedur berpikir dalam
mengutarakan gagasan yang benar dan tepat
Aksiologi (etika) menghasilkan pan-dangan mengenai
nilai kehidupan: Bahan pertimbangan untuk menentukan
tujuan pendidikan

Implikasi: Pendidik
Untuk menjadi pendidik (termasuk menjadi guru) akan
memiliki filsafat hidup (disadari atau tidak) dan filsafat
pendidikan.
Filsafat hidup yang dipercayai guru/pendidik memiliki
dampak penting terhadap penetapan pilihan filsafat
pendidikan yang akan dianutnya.
Kedua filsafat (filsafat hidup dan filsafat pendidikan) yang
diyakini guru/pendidik akan mendasari (base line) segala
hal yang berhubungan dengan: (a) produk sikap dan
pemikirannya, bahkan substansi pengarahan kepada
orang lain (siswa), (b) perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari, (c) segala hal yang dilakukan guru di kelas.

Anda mungkin juga menyukai