Anda di halaman 1dari 26

makalah supervisi pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu administrasi merupakan ilmu yang membahas tentang usaha usaha
manusia dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja di dalam suatu organisasi,
yang mengarahkan metode dan alat kerja yang tepat, juga memiliki perhatian yang
besar terhadap pembinaan dan pengaturan sumber daya manusia sebagai unsur
pelaksana.
Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk organisasi tidak dapat
melepaskan diri dari kegiatan administrasi. Di lingkungan lembaga pendidikan sejumlah
manusia terlibat di dalamnya yang harus bekerja sama dalam mencapai satu tujuan.
Usaha pembinaan, pengembangan, dan pengendalian lembaga pendidikan tidak dapat
terlepas dari masalah metode dan alat serta masalah manusianya sendiri yang harus
mampu mewujudkan kerja secara efektip. Oleh karena itu, dalam usaha pembinaan dan
pengendalian lembaga pendidikan sangat diperlukan penerapan ilmu administrasi.
Setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pendidikan pada dasarnya harus
memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas tugas yang diembannya secara
kreatif dan bertanggung jawab. Tugas tugas yang dimaksud adalah upaya
pengendalian kerja sama yang berkaitan dengan berbagai kegiatan, seperti
perencanaan,

pengorganisasian,

pengarahan,

pengkoordinasian,

dan

penilaian

( evaluasi ) , serta proses komunikasi, yang kesemuanya diarahkan pada upaya


pencapaian tujuan yang sama.
Setiap orang yang terlibat dalam proses pendidikan pada dasarnya tidak hanya
terlibat dalam kegiatan pendidikan secara profesional saja, tetapi terlibat juga dalam
kegiatan administrasi, evaluasi, dan supervisi, yang mengharuskan mereka memiliki
pengetahuan,keterampilan, dan keahlian dalam hal administrasi. Artinya , kemampuan
administrasi, evaluasi, dan supervisi ini pada gilirannya akan mampu menempatkan
para penanggung jawab pendidikan pada posisi sebagai pemimpin (administrator),

evaluator dan supervisor pendidikan dalam upaya meningkatkan efektivitas dan


efisiensi pencapaian tujuan pendidikan.
Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan sumber utama manajemen
dalam mengatur proses belajar-mengajar dengan tertib sehingga tercapai suatu tujuan
penting dalam lembaga pendidikan tersebut. Sekolah sebagai salah satu lembaga
pendidikan formal menjadi sumber data pendidikan yang sangat diperlukan oleh para
pelaku pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala sekolah, Guru dan
Tata Usaha di sekolah dalam melakukan tugasnya perlu didasarkan pada data data
yang akurat agar tugas tersebut dapat dilakukan sesuai prinsip efektip dan efisien.
Kepala sekolah dan guru di sekolah sangat memrlukan data data tentang siswa,
kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari hari. Data
pendidikan yang terdapat di sekolah sangat banyak jenisnya. Ada yang bersifat relatif
tetap dan ada yang berubah.
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur sangat diperlukan
untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan
guru-guru disekolah. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu
makinmeningkatkan efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan
tersebut.
Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau Adminisrasi Sekolah maka bahasan
bahasanya adalah sebagai berikut :
1. Dalam Undang- undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, Bab
I Pasal satu bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
( penulis, siswa/mahasiswa ) melalui kegiatan bimbingan , pengajaran, dan/atau latihan
bagi tugasnya pada masa yang akan datang. Dalam adminisrasi pendidikan, bahasan
yang pertama dan utama adalah mengelola/mengadministrasikan peserta didik.
2. Selanjutnya Tenaga Pendidik adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing,
mengajar dan melatih peserta didik. Jadi pendidik (guru) merupakan bahasan kedua
setelah peserta didik.
3. Peserta didik dan pendidik (guru) berinteraksi melalui bahan pelajaran yang tersusun
dalam kurikulum. Kurikulum merupakan bahasan ketiga. Interaksi antara ketiga
komponen tersebut, yaitu Peserta didik, Pendidik (guru) dan kurikulum merupakan
kegiatan yang disebut Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar

(PBM). KBM/PBM menjadi fokus dalam Administrasi Sekolah, karena segala upaya
atau kegiatan yang dilakukan terhadap tujuan suksesnya mengelola sekolah yang
berpusat dalam KBM/PBM. Seperti berbagai metode, inovasi, media dan sebagainya
selalu di tuangkan di PBM.
4. KBM/PBM akan berhasil bila ditunjang dengan sarana dan prasarana.(Dinamakan
Administrasi sarana dan prasarana ).
5. KBM/PBM akan berhasil bila ditunjang dengan adanya anggaran/biaya yang memadai,
disebut administrasi Anggaran/Biaya keuangan sekolah.
6. KBM/PBM akan berhasil bila ditunjang dengan adanya tata laksana yang baik pula,
yang dinamakan administrasi tata laksana, yang dalam arti sempit yaitu kegiatan tulis
menulis.
7. KBM/PBM akan berhasil bila seluruh kegiatan penunjangnya diorganisasikan dengan
sebaik baiknya, termasuk pengorganisasian struktur, jenjang pendidikan, dan
sebagainya, maka ada Administrasi Organisasi Pendidikan.
8. Akhirnya pendidikan sekolah sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan berhasil
dalam tugasnya, dan memperoleh simpati dari masyarakat bila dapat menjalin
hubungan yang akrab dan serasi dengan dengan segenap masyarakat, yang disebut
Husemas,(Hubungan sekolah dengan masyarakat). Administrasi Husemas ini di
program, dilaksanakan dan dievaluasi demi keberhasilan selanjutnya.
Visualisasi dari terjadinya ke 8 (delapan) Bahasan Administrasi Sekolah secara
kronologisk logik adalah sebagai berikut :
Guru dan Pegawai Tata Usaha
II
Peserta Didik
I
Interaksi melalui bahan pelajaran

Kurikulum

Interaksi melalui bahan pelajaran

PBM
KURIKULUM
Kurikulum

PBM akan semakin baik, efektip dan efisien, bila ditunjang


Dengan Sarana dan Prasarana, Anggaran/Biaya,Tata
Laksana, Organisasi dan Husemas.Demi tujuan Pendidikan
Yang ditetapkan.

Sarana dan Prasarana


IV
Tata Laksana
VI
Hubungan Sekolah dengan masyarakat
VIII
Organisasi
VII
Anggaran Biaya
V

Rekapitulasi dari delapan Bahasan Administrasi Pendidikan adalah :


1. Administrasi Peserta Didik (siswa)
2. Administrasi Personel (guru dan Pegawai Tata Usaha

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Administrasi Program Pengajaran


Administrasi Sarana dan Prasarana
Administrasi Anggaran / Biaya
Administrasi Tata Laksana/Tata Usaha
Administrasi Organisasi
Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ( Husemas )
Selanjutnya bahasan ini secara keseluruhan harus di evaluasi dan di supervisi demi
suksesnya Administrasi Sekolah.
Evaluasi pendidikan merupakan suatu proses untuk meneliti sampai berapa jauh
tujuan pendidikan dalam jangka waktu tertentu tercapai. Dalam evaluasi, penilaian tidak
hanya hasilnya saja tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan ( termasuk di
dalamnya metode pelaksanaan dan bahkan tujuannya). Secara umum ada beberapa
fungsi pokok, antara lain :

a. Evaluasi sebagai alat pengukur kemajuan.


b. Evaluasi sebagai alat perencanaan.
c. Evaluasi sebagai alat perbaikan
Mengenai langkah langkah yang perlu ditempuh dalam proses evaluasi adalah :
a. Menetapkan dan merumuskan tujuan, sehingga jelas apa yang akan dinilai
b. Menetapkan alat atau teknik evaluasi yang sesuai dan tepat, guna mendapatkan data
c.
d.

yang cukup valid. Alat evaluasi meliputi berbagai jenis seperti :


Observasi
Interview
Angket
Test
Catatan dan laporan
Mengumpulkan data, yakni data yang akan dijadikan bahan serta dasar penilaian.
Mengadakan interprestasi dan kesimpulan, yakni dengan mengelompokkan data yang

telah digali dan kemudian diklasipikasikan.


e. Membuat diagnose dan follow-up, yakni dari hasil interprestasi dan kesimpulan yang
ada, dibuat gambaran yang jelas dan kemudian dicarikan jalan ke arah perbaikan serta
penyempurnaan.
Sedangkan supervisi merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh pimpinan
pendidikan (kepala sekolah). Dlam hal ini disebut sebagai suatu tata kerja seorang
pemimpin pendidikan untuk memberikan pimpinan dan penilaian kritis terhadap proses
belajar mengajar.

Peranan supervisi dalam mencapai tujuan supervisi yang efektif adalah membantu
pada guru untuk lebih sadar akan kekurangan dan berusaha mencari jalan keluar untuk
memperbaiki kekurangan itu lewat kegiatan-kegiatan KKG /MGMP misalnya :

Memotivasi para guru dalam meningkatkan situasi

Belajar efektif sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Membangkitkan konsekuensi pada guru akan adanya perubahan di masyarakat

Kedudukan supervisi dalam program pendidikan adalah alat untuk mengevaluasi


keberhasilan suatu lembaga pendidikan dengan melalui bimbingan profesional bagi
guru agar sadar dalam meningkatkan kinerjanya untuk tercapainya tujuan supervisi itu
sendiri.
Tujuan Supervisi Pendidikan adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan
kepada guru dan staf agar personal tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya,
dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar

Tujuan khusus supervisi pendidikan adalah

Meningkatkan mutu kinerja guru

Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana


dengan baik

Meningkatkan efektivitas dan effisiensi sarana dan prasana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik untuk mengoptimalkan keberhasilan
siswa

Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah

Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah, tercipta situasi aman tenang,


tentram, kondusif dan akan meningkatkan kualitas keberhasilan.

Fungsi Supervisi Pendidikan

Mengkoordinasikan semua usaha sekolah : usaha tiap guru, usaha-usaha


sekolah, usaha-usaha pertumbuhan jabatan

Memperlengkapi kepemimpinan sekolah Melatih dan memperlengkapi guruguru

agar

mereka

memiliki

keterampilan

dan

kepemimpinan

dalam

kepemimpinan sekolah

B.
1.
2.
3.
4.

Memperluas pengalaman guru

Memberikan fasilitas dan penilaian yang kontinyu/terus menerus

Menganalisa sistem belajar/situasi belajar

Memberi pengarahan dan keterampilan pada setiap bangsa

Menintegrasi tujuan dan pembentukan kemampuan.

Rumusan Masalah
Pengertian Administrasi Pendidikan/Sekolah
Prinsip dan Peranan Administrasi Sekolah
Ruang Lingkup Administrasi Sekolah
Fungsi fungsi pokok Administrasi Sekolah

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian dan Tujuan Administrasi Pendidikan dan Administrasi


Sekolah
Kata administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan

ministrate. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan to dalam bahasa Inggris , yang

berarti ke atau kepada. Dan ministrate sama artinya dengan kata to serve atau to
conduct, yang berarti melayani ,membantu, atau mengarahkan. Dalam bahasa
Inggris, to administrate berarti mengatur,memelihara, dan mengarahkan. 1[1]
Sondang P. Siagian mengatakan bahwa Administrasi adalah keseluruhan proses
pelaksanaan keputusan yang telah diambil, dan pelaksanaan keputusan yang telah
diambil, dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau
lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 2[2]
Pengertian administrasi dalam arti sempit adalah tata usaha,yang meliputi catat
mencatat,tulis menulis, mengetik, korespodensi, kearsipan dan sebagainya. Dalam arti
luas adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasional tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya
Dari

berbagai

rumusan

mengenai

pengertian

administrasi

yang

telah

dikemukakan adanya persamaan mengenai unsur-unsur yang harus ada dalam suatu
definisi administrasi, yaitu :
1.Administrasi

merupakan

kegiatan

manusia

atau

sebagai

gejala

social,

Karena berlangsung dalam interaksi antar sejumlah manusia.


2. Administrasi

merupakan

proses

berupa

kegiatan-kegiatan

atau

rangkaian

kegiatan/ perbuatan atau kejadian-kejadian yang kompleks.


3. Rangkaian kegiatan itu berupa usaha kerja sama sekelompok manusia atau
sejumlah personal.
4. Kerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan melalui
pembagiantugas atau pekerjaan, tidak sebagai pengkotakan kerja, akan tetapi sebagai
satu kesatuan kerja, yang semuanya terarah pada pencapaian tujuan. 3[3]
Sedangkan Administrasi Pendidikan diartikan :
a.

Administrasi Pendidikan adalah suatu cara kerja antar manusia dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
1
2
3

b. Administrasi Pendidikan adalah keseluruhan proses membuat tersedianya sumber


sumber personil dan material yang sesuai dan efektif bagi tercapainya tujuan suatu
kerja pendidikan.
c. Administrasi Pendidikan ialah suatu kegiatan sekolah yang meliputi usaha usaha
besar, seperti : usaha usaha koordinasi, korespodensi, kontrol perlengkapan dan
sebagainya sampai kepada usaha usaha kecil dan sederhana, seperti menjaga
sekolah.4[4]
Dalam buku Kurikulum, usaha-usaha Perbaikan dalam bidang Pendidikan dari
Departemen P dan K, dapat kita baca tentang rumusan administrasi pendidikan sebagai
berikut :Administrasi Pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan
atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun spirituil,
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. 5[5]
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa administrasi Pendidikan merupakan
serangkaian kegiatan sebagai proses untuk mendayagunakan secara tepat-guna dan
berhasil guna sumber sumber material dan personal yang terrsedia untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Bertitik tolak dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan administrasi pendidikan
mengandung pengertian yang lebih luas daripada administrasi sekolah. Administrasi
sekolah merupakan bagian dari administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan
meliputi kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan di
suatu negara atau pendidikan pada umumnya. Sedangkan administrasi sekolah
kegiatan-kegiatannya terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan di sekolah
sehingga kita mengenal adanya administrasi sekolah dasar, administrasi sekolah
lanjutan, administrasi perguruan tinggi, dan sebagainya.

4
5

Pada hakekatnya penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan, atau


dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-usaha praktek pendidikan.
Oleh karena itu kepala sekolah hendaknya juga sebagai seorang administrator.
Data pendidikan yang terdapat di sekolah khususnya tingkat menengah
sangat banyak macam dan jenisnya. Agar pencatatan data lebih mudah dan sederhana
sehingga memperlancar kegiatan administrasi data yang banyak jenisnya dan
kelompoknya itu dapat dikelompokkan menjadi 6 jenis, yaitu :
1. Administrasi program pengajaran
Sebagai kelengkapan administrasi pengajaran di sekolah dasar diperlukan 17 format
yang harus diisi oleh kepala sekolah maupun guru secara rutin, teratur dan benar.Untuk
itu disediakan format serta petunjuk pengisiannya.
2. Administrasi kesiswaan
Dalam buku pedoman administrasi kesiswaan selama satu tahun pelajaran dibagidalam
tiga tahap waktu, terdapat beberapa jenis kegiatan.
Untuk itu satu tahun pelajaran dibagi dalam tiga tahapan waktu, yaitu awal tahun
pelajaran, selama tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran.
Format ini dapat digunakan untuk semua jenjang pendidikan, dengan memodifikasi data
mengenai siswa.
3.Administrasi kepegawaian
Buku pedoman administrasi kepegawaian menguraikan kegiatan yang berkaitandengan
kepegawaian,

tugas

dan

tanggung

jawab

pengelolaan

satuan

pendidikan

dan peningkatan tata usaha kepegawaian di sekolah.


Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian disediakan format-format untuk
menata pelaksanaan kegiatan tertentu yang diperlukan sesuai dengan prinsip tata
laksana kepegawaian sekolah yangmenyeluruh dan berkelangsungan.
4. Administrasi keuangan di dalam buku pedoman dijelaskan dasar atau/dan pengertian
administrasi dalam pengelolaan keuangan di suatu sekolah. Didalamnya dibahas antara
lain :
a.

Asas pemisahan tugas (otorisator, ordonator dan bendaharawan)


b.

Perencanaan anggaran tahunan sekolah ( RAPBS)

c.

Ketatausahaan keuangan sekolah meliputi :

Dasar hukum

Pembukuan setiap transaksi

Pertanggungjawaban

Pelaporan / Pendapatan

d.

Pengawasan.Jadwal kegiatan pelaksanaan administrasi keuangan sekolah.

e.

Contoh-contoh mengenai ketata usahaan keuangan sekolah dan format pelaporan. 6[6]
5.Administrasi perlengkapan/ barang.
Sarana

pendidikan

adalah

peralatan

dan

perlengkapan

yang

secara

langsungdigunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar


mengajar,seperti : gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media
pengajaran.7[7]
Dalam undang-undang system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003, menyatakan
dalam pasal 45 bahwa sarana prasarana pendidikan yaitu :
a.Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasaranayang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional dankejiwaan peserta didik.
b. Ketentuan mengenai sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
6. Persuratan
Persuratan

merupakan

sarana

komunikasi

tertulis

atau

alat

untuk

mengadakanhubungan dengan orang lain yang menggunakan kertas dan tulisan


sebagai medianya.
Berarti surat adalah alat komunikasi tertulis untuk mengadakan hubungan dengan pihak
lain.Adapun jenis surat dibedakan menurut :
a. Menurut isi dan asalnya, terdiri dari : surat resmi atau surat dinas, surat pribadidan surat
niaga.

6
7

b. Menurut maksud dan tujuannya terdiri dari : surat pemberitahuan, suratkeputusan, surat
perintah, surat permohonan, surat peringatan, surat panggilan,surat penawaran, surat
perjanjian, surat pesanan, surat laporan, surat pengantar dan surat lamaran kerja.
c. Menurut wujudnya, terdiri dari : kartu pos, warkat pos, surat bersampul, telegram,dan
teleks, faksimil.
d. Menurut sasarannya, terdiri dari : surat biasa, surat edaran, dan surat pengumuman.
e. Menurut jaminan dan keamanan isinya, terdiri dari : surat sangat rahasia, suratrahasia,
surat konfidensil (terbatas) dan surat biasa.
f. Menurut urgensinya, terdiri dari : surat biasa, surat penting dan surat sangatrahasia.g.
Menurut cara penyampaiannya, terdiri dari : surat biasa, surat kilat dan surat
kilatkhusus.
B.

Prinsip dan peranan Administrasi Sekolah


Dalam
melaksanakan
tugasnya

seorang

administrator

perlu

memperhatikan prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi agar dapat mencapai sukses
1.

dalam tugasnya, prinsip-prinsip tersebut antara lain :


Prinsip efisiensi : administrator sekolah akan berhasil dalam tugasnya bila

2.

diamenggunakan semua sumber tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien.
Prinsip pengelolaan : administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif
danefisien

dengan

cara

melakukan

merencanakan,mengorganisasikan,

pekerjaan

manajemen

mengarahkan,

dan

yang

melakukan

baik

yakni

pemeriksaan

(pengontrolan).
3.

Prinsip

mengutamakan

tugas

pengelolaan

bila

diharuskan

untuk

memilih

pekerjaanmemilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang


sama,seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif.
4. Prinsip

kepemimpinan

dalamtugasnya

yang

apabila

efektif

memilih

gaya

seorang

administrator

kepemimpinan

yang

akan

berhasil

efektif,

yaitu

memperhatikanhubungan antara manusia, pelaksanaan tugas serta memperhatikan


situasi dan kondisiyang ada.
5. Prinsip kerja sama : Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia
mampu mengembangkan kerja sama antara seluruh anggota baik secara horizontal
maupun secara vertikal.

Beberapa pengertian dan tujuan dan peranan administrasi secara umum telah
diterangkan di bab pendahuluan, maka administrasi Pendidikan sebagai ilmu
administrasi terapan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan atau keseluruhan
proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan
tertentu, terutama lembaga pendidikan formal. 8[8]
Purwanto dan Djojopranoto (1981:4) juga mengatakan bahwa Administrasi
Pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang yang meliputi
Perencanaan, Pengorganisasian,Pengarahan,Pengawasan dan Pembiayaaan dengan
menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materil maupun
spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektip dan efisien 9[9].
Tujuan Administrasi Pendidikan adalah memberikan sistematika kerja dalam
mengelola

pendidikan,

sehingga

tugas-tugas

operasional

kependidikan

dapat

dilaksanakan secara efektip dan efesien menuju sasaran atau tujuan yang ditetapkan.
C.

Ruang Lingkup Adminisrasi Sekolah


Berdasarkan ruang lingkupnya, administrasi pendidikan bersifat makro yaitu

administrasi pendidikan bertaraf nasional (sampai internasional) seperti yang dilakukan


oleh Dinas Pendidikan Pusat (yaitu Direktorat dan Inspetorat Jendral. Administrasi
dalam lingkup mezo adalah administrasi pendidikan bertarap propinsi seperti Dinas
Pendidikan Propinsi,Kabupaten,Kecamatan,dan Kordinator Perguruan Tinggi Swasta.
Administrasi Pendidikan dalam lingkup mikro adalah administrasi pendidikan
bertaraf lokal seperti Perguruan Tinggi dan Sekolah.
Administrasi pendidikan memiliki sedikitnya empat unsur, yaitu :
i. Tujuan yang akan dicapai
ii. Adanya proses kegiatan bersama
iii. Adanya pemanfaatan sumber daya, dan
iv. Adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan terhadap sumber daya yang ada.
b.
Bahasan bahasan data Administrasi pendidikan(seperti yang diungkapkan di bab
pendahuluan) yang terdapat di sekolah khususnya tingkat menengah sangat banyak
8
9

macam dan jenisnya agar pencatatan data lebih mudah dan sederhana sehingga
memperlancar kegiatan administrasi data maka data itu dikelompokan menjadi 8
bahasan yaitu :
1).Administrasi Peserta Didik
Administrasi Peserta Didik (Siswa) adlah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan dan perlu dilakukan pembinaan secara kontinyu (terus
menerus)

terhadap

seluruh

peserta

didik

(dalam

lembaga

pendidikan

yang

bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan
efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Siswa sebagai unsur
organisasi sekolah berkedudukan sentral pada kegiatan PBM. Siswa dianggap menjadi
masukan dan yang mengalami pertumbuhan di sekolah dan diharapkan menjadi tujuan
pendidikan.
Dalam buku Pedoman Administrasi kesiswaan selama satu tahun pelajaran
dibagi dalam tiga tahap waktu, terdapat beberapa jenis kegiatan, yaitu :
a) Awal tahun pelajaran
b) Selama tahun pelajaran
c) Akhir tahun pelajaran.
Dengan tujuh jenis kegiatan , yaitu :
1. Menerima siswa baru
2. Menyusun data siswa
3. Keadaan siswa
4. Kehadiran siswa,
5. Mutasi siswa
6. Pelaksanaan ujian akhir
7.Kenaikan kelas,
Kemudian juga ada dua puluh satu ( 21) format, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Surat pendaftaran siswa baru


Daftar calon siswa siswa baru kelas 1
Daftar siswa baru kelas 1
Buku induk siswa
Buku klapper
Jumlah siswa menurut kelas asal dan jenis kelamin
Jumlah siswa menurut kelas, jenis kelamin dan usia

h. Papan absensi kehadiran siswa (kelas)


i. Papan absensi kehadiran siswa (sekolah)
j. Buku absensi siswa
k. Rekapitulasi absensi siswa dalam satu bulan
l. Surat permohonan pindah
m. Surat keterangan pindah
n. Mutasi siswa selama semester
o. Daftar calon peserta ujian
p. Tanda peserta ujian
q. Daftar peserta ujian dan prestasinya
r. Daftar masuk SMP
s. Daftar siswa masuk yang naik kelas
t. Rekapitulasi siswa naik kelas dan berhasil dalam ujian nasional (UN)
Format ini dapat digunakan untuk di semua jenjang pendidikan dengan memodifikasi
data mengenai siswa.
Administrasi peserta didik berdasarkan kegiatan kelas, dibagi menjadi dua kegiatan
yaitu di luar kelas dan di dalam kelas. Kegiatan kegiatan di luar kelas meliputi :
i.

Penerimaan peserta didik ( siswa) baru, meliputi :penyusunan panitia beserta program
kerja,

ii.

pendaftaran

calon

peserta

(pengumuman,tempat,

waktu,

syarat,

dan

sebagainya),pengumuman yang diterima, serta registrasi.


Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dan buku klapper (mengutamakan
pengisian berdasarkan abjad, data yang diisikan yaitu identitas,orang tua /wali,alamat
dan sebagainya), contoh format buku klapper:
BUKU DAFTAR NAMA SISWA MENURUT ABJAD (BUKU KLAPPER)
No.Ur

Nama

ut

siswa

01

Andi

L/P

Nomor

Tahun Tahun Keteranga

Induk

Masu

Kelua

Siswa

992923

2010

2012

Abjad

n
lulus

3. Pembagian seragam sekolah beserta kelengkapannya


4. Pembagian Kartu Anggota Osis beserta Tata Tertib Sekolah/sanksi
5. Pembinaan peserta didik,dan kesejahtaraan peserta didik, meliputi :
Kesejahtraan mental/spiritual (penyediaan tempat ibadah,BP dan
sebagainya),organisasi(Osis,PMR,dll), kegiatan ekstrakurikuler
,kesejahteraan
akademik (tersedianya perpustakaan,laboratorium,UKS,bimbingan belajar (Bimbel).
Dan kegiatan di ddalam kelas meliputi :
a. Pengelolaan Kelas (menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas,dekorasi,
ventilasi, pencahayaan, dan sebagainya)

b.
c.
d.
e.

Interaksi belajar mengajar yang positif


Pemberian remedial dan pengayaan
Pembentukan pengurus kelas, dan organisasi kelas
Penyediaan media belajar ddan alat/bahan penunjang belajar lainnya.
2).

Administrasi Personel ( Guru dan Tata Usaha )


Personel (Belanda : personeel) atau personnel (Inggris) atau pegawai/karyawan

sekolaah terdiri dari :


-

Tenaga Edukatif yaitu guru atau pengajar tetap dan tidak tetap (honorer)
Tenaga non-edukatif atau administratif atau pegawai tata usaha (TU) tetap dan honorer.
Kegiatan administrasi personel meliputi kegiatan yang berkaitan dengan kepegawaian,
tugas dan tanggung jawab pengelolaan satuan pendidikan dan peningkatan tata usaha
kepegawaian di sekolah.
Buku pedoman administrasi kepegawaian menguraikan kegiatan yang berkaitan
dengan kepegawaian, tugas dan tanggung jawab pengelolaan satuan pendidikan dan
peningkatan tata usaha kepegawaian di sekolah. Sebagai perlengkapan tata laksana
kepegawaian disediakan format-format untuk menata pelaksanaan kegiatan tertentu
yang diperlukan sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian sekolah yang
menyeluruh dan berkelansungan.
Hal ini meliputi penataan tentang :

1)
2)
3)
4)
5)
6)

Pengangkatan dan penempatan tenaga guru


Organisasi personnel guru-guru
Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
Rencana orientasi bagi tenaga guru baru
Penilaian kemajuan guru guru
Inservice training dan up-grading guru
3).

Administrasi Program Pengajaran


Ada 17 format yang harus diisi oleh kepala sekolah maupun guru secara rutin,

teratur dan benar. Format format ini adalah sebagai berikut :


PK 1 = Jadwal pelajaran
PK 2 = Daftar Pembagian Tugas Mengajar bagi guru
PK 3 = Daftar Pemeriksaan tugas mengajar bagi guru

PK 4 = Daftar Penyelesaian kasus di sekolah


PK 5 = Daftar hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir
PK 6 = Rekapitulasi Kenaikan Kelas/kelulusan
PK 7 = Daftar Penyerahan STTB kepada lulusan EBTA/EBTANAS
PK 8 = Rekapitulasi Pelaksanaan Supervisi Kelas
PK 9 = Hubungan kemasyarakatan
PK 10 = Laporan Penelitian Hasil Belajar Siswa
PK 11 = Jadwal Pelajaran
PK 12 = Program Semester
PK 13 = Persiapan Mengajar
PK 14 = Program Bimbingan Konseling
PK 15 = Daftar Nilai
PK 16 = Pencapaian Target dan Daya serap Kurikulum
PK 17= Daftar Penyerahan Raport
4).

Administrasi Sarana dan Prasarana


Merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara

bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap benda-benda


pendidikan agar siap pakai (ready for use) dalam PBM agar semakin efektif dan efisien.
Sarana Pendidikan adalah peralatan dan kelengkapan yang secara lansung
digunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar,
seperti : gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran 10[10]
Kegiatan operasional administrasi sarana prasarana ,meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.

Perencanaan Pengadaan Barang


Pengadaan/pengaturan barang
Penyimpanan , Inventarisasi, penyaluran
Pemeliharaan, Rehabilitasi
Penghapusan dan Penyingkiran
10

6. Pengendalian/ dasar pengetahuan mengenai perpustakaan


5.
Administrasi anggaran Keuangan
Secara umum, pembiayaaan pendidikan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : biaya
rutin (recurring cost) dan biaya modal (capital cost). Recurring cost pada intinya
mencakup keseluruhan biaya operasional peyelenggaraan pendidikan, seperti biaya
administrasi,pemeliharaan fasilitas,pengawasan, gaji,biaya kesejahteraan, dan lain-lain.
Dan capital cost sering disebut dengan biaya pembangunan fisik,pembelian tanah, dan
pengadaan barang-barang lainnya yang didanai melalui anggaran pembangunan.
6.

Administrasi Tata Laksana/ Tata Usaha


Merupakan serangkaian kegiatan mencatat,

menyimpan,menggandakan,

menghimpun, mengolah, dan mengirim benda-benda tertulis serta warkat yang pada
hakikatnya menunjang seluruh administrasi sekolah. Hal ini meliputi :
a). Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b).

Anggaran belanja keuangan sekolah

c).

Masalah perlengkapan dan perbekalan

d).

Keuangan dan pembukuan

e).

Laporan-laporan (bulanan, dan tahunan)

f).

Surat menyurat

g).

Masalah pengangkatan, pemindahan,penempatan dan


pemberhentian pegawai

h).

Pengisian buku pokok, klapper, rapor dan sebagainya

7.

Administrasi Organisasi
Merupakan susunan kerja dengan penempatan struktur jabatan kerja serta

penentuan personel-personelnya dalam suatu kerjasama berserta hak, kewajiban, dan


tanggung jawabnya masing-masing, agar tersusun pola kegiatan menuju tercapainya
tujuan bersama.
Di sekolah dapat dilihat struktur organisasi sekolah (biasanya) tersusun dengan urutan
dari atas ke bawah : kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan/koordinator

program, wali kelas, guru, dan siswa. Berdasarkan tingkat atau jenjang sekolah,
organisasi formal di Indonesia tersusun dari tingkat bawah sampai atas yaitu, TK,
SD,SMP,SMA,DAN PERGURUAN TINGGI.
8..

Hubungan sekolah dan masyarakat.(Husemas)


Tujuan
Husemas ini adalah
meningkatkan popularitas sekolah dimata

masyarakat, sehingga prestasi sekolah dapat meningkat pula.


Hubungan anatara keduanya adalah :
a. sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat(bukan lembaga yang terpisah dari
masyarakat.
b. Hak hidup dan kelansungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat.
c. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota
masyarakat dalam bidang pendidikan
d. Kemajuan sekolah ddan kemajuan yang berfungsi untuk berkorelasi; keduanya saling
membutuhkan
e. Masyarakat adalah pemilik sekolah ; sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.
Hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi
tiga jenis11[11] ,yaitu :1
1) Hubungan Edukatip yaitu : hubungan kerja sama dalam hal mendidik/murid,antara guru
di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar
tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan
keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak/murid. Antara sekolah yang diwakili
oleh guru dan orang tua tidak saling berbeda atau berselisih paham, baik tentang
norma-norma etika maupun norma-norma sosial yang hendak ditanamkan kepada
anak-anak didik mereka. Juga kerja sama dalam usaha memenuhi fasilitas-fasilitas
yang diperlukan untuk belajar di sekolah maupun di rumah, dalam memecahkan
masalah masalah yang menyangkut kesulitan belajar maupun kenakalan anak
anak.
2) Hubungan Kultural ialah usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat
yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan
masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah merupakan suatu lembaga yang
seharusnya dapat dijadikan barometer bagi maju mundurnya kehidupan cara
berpikir,kepercayaan, kesenian, adat istiadat dan sebagainya.
11

3) Hubungan institusional, yakni hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembagalembaga atau instansi-instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti kerja
sama antara sekolah dengan sekolah lain, dengan kepala pemerintah setempat,
jawatan penerangan, jawatan pertanian, perikanan,peternakan, dengan perusahanperusahan negara atau swasta, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan
pendidikan pada umumnya.
Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah- sekolah lain, hubungan
sekolah dengan pemerintah setempat, hubungan sekolah dengan instansi- instansi lain,
dan hubungan sekolah dengan masyarakat pada umumnya. Semua hubungan itu
diharapkan menjadi hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologis, dan
produktif,yang mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua
belah pihak. Untuk ini kepala sekolah memegang peranan penting dan menentukan.
Manfaat dari Husemas adalah menambah simpati masyarakat yang dapat
meningkatkan harga diri (prestise) sekolah,serta dukungan masyarakat terhadap
sekolah secara spiritual dan material/finansial.
D.

Fungsi fungsi Pokok Administrasi Sekolah


Proses

administrasi

pendidikan

meliputi

fungsi-fungsi.

Perencanaan

organisasi ,koordinasi, komunikasi, supervisi kepengawaian pembiayaan dan evaluasi.


Semua fungsi, satu sama lain sangat berhubungan erat. Untuk gambaran secara jelas
tentang fungsi,yaitu:
a.
Perencanaan
Suatu program ataupun konsepsi memerlukan perenncanaan terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan.
Perencanaan (planning)adalah aktivitas yang memikirkan dan memilih rangkaian
tindakan-tindakan yan tertuju pada tercapainya maksud dan tujuan pendidikan.
Aspek perencanaan meliputi : a) apa yang dilakukan,b)siapa yang harus melakukan
c)kapan dilakukan,d)dimana akan dilakukan,e)bagaimana melakukannya,f)apa saja
yang perlu dilakukan agar terdapat tujuan yang maksimal.
Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan selama
kegiatan administrasi itu berlansung. Di dalam perencanaan ada dua faktor yang harus
diperhatikan, yaitu : faktor tujuan dan faktor sarana.
b.
Pengorganisasian

Yaitu aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga


terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan.
Pengorganisasian merupakan suatu proses dalam mengelompokkan orang-orang, alatalat, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab,sehingga secara bersama-sama
dapat berupaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan
sebeluimnya. Pendayaan sumber-sumber yang ada disebut manajemen sedangkan
usaha untuk mewujudkan kerjasama sekelompok manusia yang terlibat didalam
kegiatan disebut pengorganisasian. Pengorganisasian mengandung manfaat sebagai
berikut :
1. Dengan adanya pengorganisasian maka setiap bidang akan mempunyai wadah
2. Antara bidang satu dengan yang lain dapat diketahui batas-batas wewenangnya dan
tanggung jawabnya
3. Dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui jalur hubungan kerja, baik yang
sifatnya vertikal maupun horizontalnya.
c.
Pengoordinasian (coordinating)
Adalah aktivitas membawa orang-orang, material,pikiran-pikiran, teknik-teknik dan
tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak
orang,memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.
Rencana atau program-program pendidikan yang harus dilaksanakan di sekolahsekolah sifatnya sangat kompleks dan mengandung banyak segi yang saling
bersangkut paut satu sama lain.
d.
Komunikasi
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak memperngaruhi
sikap dan perbuatan orang orang dalam struktur organisasi. Komunikasi ada dua
macam ,yaitu : komunikasi bebas dan komunikasi terbatas.
e.
Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Fungsi
supervisi sebagai aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/syarat yang esensial
yang menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Jadi, fungsi supervisi yang terpenting adalah :
1.
Menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang apakah
diperlukan ,dan
2.
Memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan.
Supervisi ada dibedakan menjadi dua , yaitu ;

a. Supervisi akademik yaitu : supervisi yang menitikberatkan pengamatan pada masa


akademik yang lansung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar
b. Superrvisi administrasi yang menitikberatkan pengamatan pada aspek administrasi
yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran. 12[12]
f.
Kepegawaian (staffing)
Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar persona-persona yang
menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi dipilih dan diangkat
orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang
dipegangnya.
Masalah selanjutnya yang harus di perhatikan di dalam kegiatan kepegawaian ialah
pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu giat, kesejahteraan pegawai
(jasmani maupun rohani), insentif dan penghargaan atas jasa-jasa mereka, konduite
dan bimbingan untuk dapat lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-upgrade diri,
masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.
g.
Pembiayaan (Budgeting)
Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan

biaya. Masalah biaya harus dipikirkan dalam perencanaan sampai pelaksanaan.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan ,yaitu :
Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan
Darimana dan bagaimana biaya itu di dapat/diperoleh
Bagaimana penggunaannya
Siapa yang melaksanakannya
Bagaimana pembukuannya dan pertanggungjawabannya
Bagaimana pengawasannya.
h.
Penilaian (evaluating)
Adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana
Pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai
hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur
pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi.
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan serta
kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu selanjutnya dapat
diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.

12

PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian
segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan. Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai proses
maupun sebagai produk, adalah masalah perorangan. Anak didik sendirilah yang harus
membuat sendiri perubahan di dalam dirinya sesuai yang dihendakinya. Proses
pendidikan terjadi di dalam diri individu, dan produk pendidikan menyatakan diri di
dalam tingkah lakunya.
Di dalam proses administrasi pendidikan pendidikan segenap usaha orang-orang
yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan,
diorganisasikan dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang diperlukan dan
yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan guru
guru di sekolah. Peningkatan kemampuan tersebut akan bersipat positif, yaitu makin
meningkatnya efesiensi, mutu dan perrluasan pada kinerja di dunia pendidikan.

Administrasi Pendidikan atau administrasi sekolah tidak hanya menyangkut soal


tata usaha sekolah, tetapi menyangkut semua kegiatan sekolah, baik yang mengenai
materi, personel, perencanaan, kerja sama, kepemimpinan, kurikulum, dan sebagainya,
yang

harus

diatur

sehingga

menciptakan

suasana

yang

memungkinkan

terselenggaranya kondisi kondisi belajar mengajar yang baik sehingga mencapai


tujuan pendidikan.
Tanpa administrasi dan kepemimpinan yang baik, sulit kiranya bagi sekolah untuk
berjalan lancar menuju ke arah tujuan pendidikan dan pengajaran yang seharusnya
dicapai oleh sekolah.
Perencanaan , organisasi, koordinnasi, komunikasi, supervisi, dan evaluasi adalah
fungsi fungsi administrasi pendidikan yang pokok dan sangat penting.
B. Saran saran
Semua

kegiatan

sekolah

akan

dapat

berjalan

lancar

dan

berhasil

jika

pelaksanaannya melalui proses proses yang menuruti garis dari fungsi fungsi
administrasi pendidikan.
Tanpa adanya administrasi pendidikkan atau administrasi sekolah yang baik maka
kemungkinan sekali segala upaya peningkatan mutu bidang pendidikan akan gagal
sama sekali. Bidang atau aspek apapun yang dibenahi akhirnya kembali pada prasyarat
utama yaitu penyelenggaraan administrasi pendidikan yang handal. Jadi administrasi
pendidikan adalah sangat berperan dalam proses penyelenggaraan pendidikan baik
sebagai sarana maupun sabagai alat penataan bagi komponen pendidikan lainnya.
Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah media untuk mencapai tujuan
pendidikan secara produktif, efektip dan efisien. Dari berbagai pengertian administrasi
harus mengandung unsur :
1. Tujuan yang akan ddicapai
2. Adanya proses kegiatan bersama
3. Adanya pemanfaatan sumber daya, dan
4. Adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian,penggerakkan, dan
pengawasan terhadap sumber daya yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Ary H.Gunawan. 2002. Administrasi Sekolah,Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta :


Rineka Cipta. Cet.1
Edi Suharto.2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung:Refika
Aditama.
Herabudin, 2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Bandung : Pustaka Setia,
2009
Mukhtar dan Iskandar.2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta : Gaung
Persada.Cet.1
M. Ngalim Purwanto.2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung : Remaja
Rosdakarya cet.19
M. Ngalim Purwanto.2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung : Remaja
Rosdakarya cet.20
Rifai. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung :Sekar Jaya.
Martinis Yamin, 2007. Profesional guru dan Mutasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Martinis Yamin, 2011.profesional guru dan Implement KTSP. Jakarta : Gaung Persada
Press.
Syaiful Sagala, 2009,Administrasi Pendidikan Kontemporer,Bandung : Alfabeta cet 5

Anda mungkin juga menyukai