Anda di halaman 1dari 5

Manajemen humas adalah proses penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi.[1]


Proses manajemen humas biasa dilakukan oleh seorang praktisi dalam kegiatan
humas.[1] Menurut Frank Jeffkins, humas merupakan segala sesuatu yang terdiri
dari semua bentuk komunikasi berencana, baik ke dalam maupun ke luar, untuk
mencapai tujuan khusus, yaitu pengertian bersama
Dalam melaksanakan manajemen humas, menurut George R. Terry, seorang praktisi
humas perlu mempersiapkan unsur-unsur yang diperlukan demi tercapainya tujuan
yang maksimal, yakni:[4]
Manusia baik laki-laki, maupun perempuan (men and women). Pihak yang terlibat
dalam proses manajemen mamainkan peranan penting terhadap keberhasilan
kinerja manajemen.
Alat-alat yang diperlukan (materials) mencakup barang-barang yang harus dibeli
atau dipersiapkan demi keberhasilan proses manajemen.
Sarana yang digunakan (machines) meliputi semua yang mendukung
penggunaan dari barang atau alat yang dimiliki dalam proses manajemen.
Metode yang dipakai (methods) meliputi teknik atau cara yang digunakan dalam
menjalankan proses manajemen.
Dana (money) merupakan seberapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan program.
Pasar atau khalayak yang akan dituju (market) merupakan target sasaran
perusahaan dalam menjalankan proses manajemen.
fungsi
Memperkirakan, menganalisis, dan menginterpretasikan opini dan sikap publik,
dan isu-isu yang mungkin mempengaruhi operasi dan rencana organisasi, baik itu
pengaruh buruk maupun baik
Memberi saran kepada manajemen di semua level di dalam organisasi
sehubungan dengan pembuatan keputusan, jalannya tindakan, dan komunikasi, dan
mempertimbangkan ramifikasi publik dan tanggung jawab sosial atau
kewarganegaraan organisasi
Meriset, melaksanakan, dan mengevaluasi secara rutin program-program aksi dan
komunikasi untuk mendapatkan pemahaman publik yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemahaman publik yang dibutuhkan untuk kesuksesan tujuan
organisasi. Ini mungkin mencakup program marketing, finansial, pengumpulan
dana, karyawan, komunikasi atau hubungan pemerintah, dan program-program lain

Merencanakan dan mengimplementasikan usaha organsasi untuk memengaruhi


atau mengubah kebijakan publik
Menentukan tujuan, rencana anggaran, rekrutmen dan training staf,
mengembangkan fasilitasnya-ringkasnya, mengelola sumber daya yang dibutuhkan
untuk melakukan semua hal tersebut

Pertama, hubungan humas dengan wartawan bersifat profesional. Selain melayani


masyarakat, humas wajib melayani wartawan secara profesional. Humas jangan
berhubungan terlalu mesra dengan wartawan. Kedua belah pihak, terutama
masyarakat yang mereka layani, pasti rugi bila tak ada jarak yang pas antara
humas dengan wartawan menjaga jarak yang pas dengan mitranya, pastilah
dhormati, disegani, dan dipercayai wartawan.
Kedua, humas harus mengetahui seluk-beluk dunia wartawan atau jurnalisme,
termasuk irama kerja wartawan di tiap jenis media massa serta fungsi media
massa. Ini berarti humas mesti tahu nilai-nilai berita, tenggat waktu laporan
wartawan, peta media massa baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional,
Kode Etik Jurnalistik, Kode Etik (Pedoman Perilaku) Penyiaran, Undang-undang No.
40/1999 tentang Pers, Undang-undang No. 32/2002 tentang penyiaran, kekuasaan
atau kekuatan media massa, visi dan missi media massa yang beredar/beroperasi di
wilayahnya, dan sebagainya.
Ketiga, humas juga harus/perlu memiliki kemampuan praktik jurnalisme, yakni
meliput, wawancara, memotret, menulis berita langsung, berita khas (feature
news), dan artikel opini. Selain memperkaya pengetahuan dan praktik melalui
bacaan dan pelatihan jurnalisme, humas juga perlu sekali-sekali magang di media
massa, terutama di media massa besar.
Keempat, humas harus mampu mengenal wartawan dan redaktur secara personal.
Ini sangat penting, agar humas mampu berkomunikasi dengan efektif dengan
mitranya. Humas harus tahu tingkat/jenis komunikasi yang lazim digunakan
wartawan yang sedang berbicara dengannya.
Kelima, humas jangan bersikap diskriminatif terhadap wartawan/media massa.
Semua wartawan profesional (muda atau tua, kaya atau miskin, berpenampilan
keren atau kumuh) dan media massa (besar atau kecil, lokal atau nasional, baru
atau lama, partisan atau independen) harus diperlakukan dengan adil (tak ada
anak emas dan anak tiri).
Ada sejumlah prinsip umum yang perlu diperhatikan oleh setiap praktisi humas
dalam menciptakan dan membina hubungan pers yang baik. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut.

1. Memahami dan melayani media. Dengan berbekal semua pengetahuan di atas,


seorang praktisi humas akan mampu menjalin kerja sama dengan pihak media, ia
juga akan dapat menciptakan suatu hubungan timbal-balik yang saling
menguntungkan.
2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. Parapraktisi humas
harus senantiasa siap menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat di
mana saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan. Hanya dengan cara inilah ia akan
dinilai sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh para
jurnalis. Bertolak dari kenyataan itu maka komunikasi timbal-balik yang saling
menguntungkan akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara.

3. Menyediakan salinan yang baik. Misalnya saja menyediakan reproduksi foto-foto


yang baik, menarik, dan jelas. Dengan adanya teknologi input langsung melalui
komputer (teknologi ini sangat memudahkan koreksi dan penyusunan ulang dari
suatu terbitan, seperti siaran berita atau news release), penyediaan salinan naskah
dan foto-foto yang baik secara cepat menjadi semakin penting.
4. Bekerja sama dalam penyediaan materi. Sebagai contoh, petugas humas dan
jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau
temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu.
5. Menyediakan fasilitas verifikasi. Para praktisi humas juga perlu memberi
kesempatan kepada para jumalis untuk melakukan verifikasi (membuktikan
kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima. Contoh konkretnya, para
jurnalis itu diizinkan untuk langsung menengok fasilitas atau kondisi-kondisi
organisasi yang hendak diberitakan.
6. Membangun hubungan personal yang kokoh. Suatu hubungan personal yang
kukuh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh
keterbukaan, kejujuran, kerja sama, dan sikap saling menghormati profesi masingmasing
Ketahui perusahaan Anda atau situasi klien saat ini . Hal ini penting untuk
mengetahui di mana perusahaan sekarang berdiri, di mana perusahaan mampu
untuk pergi, apa yang pasar perusahaan / industri tampak seperti, dan apa arah
perusahaan yang dipimpin. Hal ini membantu untuk meletakkan segala sesuatu
dalam perspektif.
Ketahui sumber daya Anda. Ini bisa menjadi bagian dari langkah pertama,
karena merupakan bagian dari analisis situasional diperlukan untuk memahami di
mana perusahaan Anda atau klien saat ini berdiri. Hal ini dapat membantu Anda
lebih baik membangun taktik dan strategi sambil mempertimbangkan anggaran,
waktu, dan keterbatasan sumber daya lain perusahaan atau klien mungkin.

Ketahui tujuan dan sasaran anda. Juga penting untuk rencana PR mengalami
kesuksesan, Anda harus tahu di mana perusahaan berharap untuk pergi. Seperti
mengemudi tanpa arah, rencana PR tanpa gol atau tujuan adalah tindakan tanpa
tujuan yang tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang bisa datang, atau
bahkan apa hasil yang diinginkan. Pastikan bahwa tujuan rencana PR sejalan
dengan seluruh tujuan perusahaan secara keseluruhan, dan memastikan bahwa
mereka jelas bagi semua yang terlibat.
Ketahui dan tentukan target pemirsa Anda. Ini berarti bahwa Anda telah
menetapkan sasaran pembeli Anda dan media sasaran khalayak. Setiap penonton
akan membutuhkan pesan yang berbeda dan pendekatan yang berbeda.
Mengetahui penonton akan membantu Anda untuk membingkai strategi dan taktik
sehingga Anda dapat secara efektif menjangkau orang yang Anda berharap untuk
mencapai.
Inventarisir pesan dan strategi yang akan Anda gunakan untuk menjangkau
audiens target Anda . Hal ini harus sejalan dengan tujuan dan sasaran yang
tercantum sebelumnya, jika mereka tidak, rencana tersebut sudah dimulai dengan
awal yang agak buruk. Ketahuilah bahwa strategi Anda dan pesan juga harus
berhubungan satu sama lain, jika tidak ada beberapa putuskan terjadi yang perlu
ditangani.

Tentukan taktik yang akan Anda gunakan untuk membuat strategi yang anda
daftar kan sesuai dengan kenyataan. Taktik ini akan mengambil pesan dan strategi
yang terdaftar dan membuatnya terjadi. Jika, misalnya, strategi adalah untuk
meningkatkan kesadaran merek perusahaan, taktik bisa termasuk penjangkauan
masyarakat, sosial penggunaan media, konferensi pers, dll Ada pertama perlu
menjadi strategi yang ditetapkan sebelum taktik dapat diatasi dan ditugaskan untuk
pesan.
Buat Timeline untuk implementasi. Hal ini perlu bersikap realistis tetapi juga
menantang. Ingat bahwa tidak boleh ada penyimpangan dalam rencana PR di mana
siaran pers yang dikirim keluar, peristiwa sedang berlangsung, atau media yang
terlibat. Perlu ada pengingat kepada publik bahwa perusahaan masih hidup dan
sehat, dan itu dapat dilakukan dengan konstan informasi yang dikirim keluar.
Delegasi kewajiban dan tanggung jawab kepada tim Anda atau tim klien Anda
untuk memastikan semua bagian dari rencana PR selesai. Hal ini membantu untuk
memastikan bahwa semua orang di kapal dan semua orang yang tahu tanggung
jawab mereka sendiri dan kewajiban. Ini sangat penting untuk melihat rencana PR
datang ke hasil. Langkah ini harus dilakukan dengan semua orang yang terlibat
sehingga tidak ada yang merasa kewalahan, ditinggalkan, atau diberi tanggung
jawab terlalu banyak. Ini juga dapat membantu untuk memberikan semua orang

rasa tanggung jawab sejak rencana itu dibuat dengan semua orang bersama-sama
dan mengatakan tidak hanya satu orang.
Buat pengukuran hasil / sukses. Untuk mengetahui apakah rencana Anda efektif,
membuat pengukuran dan benchmark bagi Anda menerapkan taktik. Ini adalah
tempat untuk tim PR untuk mengukur keberhasilan rencana tersebut dan untuk
melihat apakah tujuan itu realistis. Membuat pengukuran juga dapat membantu
untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan dengan keahlian dan estimasi dari
sebuah perusahaan PR atau tim.
Review setelah implementasi rencana dan kesimpulan dari rencana. Ini adalah
waktu ketika semua yang membantu untuk membuat dan membawa-rencana
tersebut dapat berkumpul dan berbagi pemikiran mereka pada apa yang berjalan
baik, apa yang tidak berjalan dengan baik, dan apa yang bisa dilakukan secara
berbeda di masa depan. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa rencana
masa depan memiliki kesempatan untuk sukses. Langkah ini dapat membantu
untuk mendorong anggota kelompok untuk terus bekerja untuk kesuksesan
perusahaan dengan memberikan semua orang kesempatan untuk berbicara dan
memberikan kontribusi pada perencanaan berikutnya.
Kunci untuk diingat saat membuat rencana PR adalah bahwa semua rencana akan
menjadi unik dan berbeda untuk setiap perusahaan, dan bahkan dalam perusahaan
yang sama, mereka akan berbeda untuk setiap program tujuan / gol. Kerjakan
pekerjaan rumah Anda sebelum membuat rencana, dan pastikan bahwa Anda
bekerja sama dengan perusahaan atau klien untuk membuat rencana sukses.

Anda mungkin juga menyukai