Pembahasan - Faktor Kondisi Rumah Dan Kepadatan Penghuni PDF
Pembahasan - Faktor Kondisi Rumah Dan Kepadatan Penghuni PDF
BAB VI
PEMBAHASAN
kontrol.
Dengan
tingkat
pendidikan
tersebut
tentu
akan
45
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
46
mempengaruhi pada kondisi fisik dan kepadatan penghuni rumah, hal tersebut
memerlukan penelitian lebih lanjut.
Di rumah responden yang diteliti baik pada kelompok kasus
maupun kelompok kontrol pada umumnya kebiasaan menyapu dan mengepel
lantai kamar tidur kurang menjadi kebiasaan sehari-hari.Rendahnya kebiasaan
menyapu dan mengepel kamar ini diakibatkan karena adanya lantai kamar
rumah yang tidak terbuat dari semen ataupun keramik.Kebiasaan membuka
jendela pun tidak begitu diperhatikan oleh responden pada kelompok kasus
maupun kelompok kontrol.
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
47
2.
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
48
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
49
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
50
kejadian kusta. Dimana responden yang memiliki luas ventilasi yang tidak
memenuhi syarat mempunyai risiko 13,5 kali terkena kusta dibandingkan
dengan responden yang memiliki luas ventilasi yang memenuhi syarat.
Ventilasi yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan kusta,
karena:
1.
Udara menjadi pengab, berbau dan bakteri pathogen serta pollution lain
yang dapat mengganggu kesehatan tidak dapat keluar dari dalam rumah
juga konsentrasinya menjadi bertambah, karena ventilasi merupakan
proses penyediaan udara segar dan pengeluaran udara kotor secara
alamiah. Oleh sebab itu, adanya ventilasi yang tidak memenuhi syarat
dapat mengakibatkan terjadinya penyakit saluran pernapasan. Dengan
adanya ventilasi yang memenuhi syarat, maka kecepatan aliran udara akan
berlangsung dengan baik dan hal ini penting untuk mempercepat proses
pembersihan udara di dalam rumah (Mukono, 2000).
2.
1.
2.
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
51
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
52
syarat merupakan gambaran pula dari luas ventilasi rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan yang memungkinkan terjadinya transmisi penyakit
menular di dalam rumah.
Gangguan lain yang dapat ditimbulkan dari adanya kelembapan
yang tidak memenuhi syarat, antara lain(Azwar, 2000):
1.
Kelembapan yang terlalu rendah karena udara kurang mengandung uap air
akan mengakibatkan udara terasa kering.
2.
juga
menjadi
buruk.
Keadaan
yang
demikian
akan
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
53
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
54
maupun bakteri patogen yang ada di dalam rumah akan terus berkembangbiak
karena kurangnya sinar matahari yang masuk ke dalam rumah. Hal ini
memungkinkan terjadinya transmisi penyakit kusta berlangsung dengan
mudah, maka terjadilah penularan penyakit dari orang satu ke orang lainnya
yang tinggal di rumah tersebut.
6.3.4 Hubungan suhu dengan kejadian kusta
Suhu di dalam rumah sangat mempengaruhi kondisi tubuh
penghuni rumah yang memungkinkan seseorang jatuh sakit.Disamping itu
kondisi suhu di dalam rumah mempengaruhi pula kegiatan fisiologi
mikroorganisme yang memerlukan batas-batas suhu maksimum dan
minimum.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil tabulasi
silang pada Tabel 5.12 dan ternyata ada hubungan antara suhu dengan
kejadian kusta.Dimana responden yang memiliki rumah dengan suhu yang
tidak memenuhi syarat mempunyai risiko 6,926 kali terkena kusta
dibandingkan dengan responden yang memiliki rumah dengan suhu yang
memenuhi syarat.
Suhu atau temperatur yang tidak memenuhi syarat ini merupakan
faktor pendukung terhadap timbulnya penyakit kusta karena tidak adanya
sirkulasi udara yang baik menyebabkan udara panas dan juga mikroorganisme
patogen serta polutan lain yang berada di dalam rumah tidak dapat keluar dan
bila hal ini terus berlangsung maka suhu dan jumlah mikroorganisme patogen
serta konsentrasi polutan di dalam rumah akan meningkat sehingga penghuni
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
55
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
56
Skripsi
FITRILLIA ULFAH
57
memenuhi syarat kesehatan bisa menjadi salah satu solusi untuk menekan
tingginya kejadian kusta.
Sedangkan untuk variabel kepadatan penghuni, hal ini juga
merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya kejadian kusta di
Kecamatan Talango. Karena apabila rumah yang padat penghuni bisa lebih
mudah terjadi kontak antara penderita kusta dengan anggota keluarga yang
lain. Hal itu bisa semakin diperparah apabila penderita kusta tersebut tidur
sekamar dengan anggota keluarga yang lain yang tidak menderita kusta. Oleh
karena itu kepadatan penghuni rumah sangat penting untuk diperhatikan
apabila ingin menekan angka kejadian kusta.
Skripsi
FITRILLIA ULFAH