Anda di halaman 1dari 13

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB VI
PEMBAHASAN

6.1 Gambaran Responden


Dari gambaran responden yang diteliti dari aspek pendidikan maka
ditemukan bahwa tingkat pendidikan responden dari kelompok kasus maupun
kelompok kontrol memiliki tingkat pendidikan yang samayaitu tidak tamat
SMP yaitu sebanyak 14 responden (70%) pada kelompok kasus maupun
kelompok

kontrol.

Dengan

tingkat

pendidikan

tersebut

tentu

akan

mempengaruhi pengetahuan responden dalam hal menyadari pentingnya


kondisi fisik rumah dan kepadatan penghuni rumah yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
bahwa 13 responden (65%) berjenis kelamin laki-laki pada kelompok kasus
maupun kelompok kontrol, serta 7 responden (35%) berjenis kelamin
perempuan. Dengan demikian dari karakteristik jenis kelamin maka responden
yang diteliti ditemukan tidak berbeda.
Dari aspek umur responden yang diteliti maka responden yang
diteliti memiliki tingkatan umur yang tidak jauh berbeda baik pada kelompok
kasus maupun kelompok kontrol.Namun tingkatan umur responden tersebut
dibuat menjadi kategori-kategori kelompok umur.Umur berkaitan dengan
pengalaman dan kedewasaan seseorang.Namun demikian sejauh mana hal ini

45

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

46

mempengaruhi pada kondisi fisik dan kepadatan penghuni rumah, hal tersebut
memerlukan penelitian lebih lanjut.
Di rumah responden yang diteliti baik pada kelompok kasus
maupun kelompok kontrol pada umumnya kebiasaan menyapu dan mengepel
lantai kamar tidur kurang menjadi kebiasaan sehari-hari.Rendahnya kebiasaan
menyapu dan mengepel kamar ini diakibatkan karena adanya lantai kamar
rumah yang tidak terbuat dari semen ataupun keramik.Kebiasaan membuka
jendela pun tidak begitu diperhatikan oleh responden pada kelompok kasus
maupun kelompok kontrol.

6.2 Gambaran Kondisi Rumah Responden


6.2.1 Ventilasi
Berdasarakan ada tidaknya ventilasi, sebagian responden memiliki
ventilasi, namun yang memenuhi syarat kesehatan hanya sebanyak 26 rumah
(65%) dan jumlah rumah responden dengan ventilasi yang tidak memenuhi
syarat kesehatan sebanyak 14 rumah (35%).
Hal ini terjadi karena adanya bebrapa faktor yang mempengaruhi,
antara lain:
Adanya tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya rumah
sehat atu rumah yang memenuhi persyaratan kesehatan.Selain itu ditambah
pula tingkat pendidikan masyarakat kebanyakan tidak tamat SMP.
Tingkat ekonomi masyarakat yang kebanyakan bekerja sebagai
petani, nelayan maupun buruh bangunan, sehingga mungkin dari mereka ada
yang telah mengetahui pentingnya rumah yang sehta tetapi karena

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

47

keterbatasan biaya, maka terpaksa mereka mendirikan rumah yang seadanya


tanpa memperhatikan persyaratan rumah yang sehat.
6.2.2 Kelembapan
Berdasarkan tinggi rendahnya kelembapan di dalam rumah, maka
rumah responden dengan kelembapan yang memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 16 rumah (40%) dan jumlah rumah responden dengan kelembapan
yang tidak memenuhi syarat sebanyak 24 rumah (24%).
Adanya kelembapan yang tinggi ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
1.

Adanya temperatur yang tinggi di dalam rumah.

2.

Adanya ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan.


Berkurangnya konsentrasi oksigen dan bertambahnya konsentrasi
karbondioksida di dalam rumah karena adanya kepadatan hunian rumah yang
tinggi (Mukono, 2000).
6.2.3 Penerangan
Berdasarkan tinggi rendahnya intensitas pencahayaan di dalam
rumah, maka rumah responden dengan intensitas pencahayaan yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 19 rumah (47,5%) dan jumlah rumah
responden dengan intensitas pencahayaan yang tidak memenuhi syarat
sebanyak 21 rumah (52,5%).
Terdapat faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya intensitas
pencahayaan di dalam rumah, yaitu ada tidaknya ventilasi di dalam rumah
tersebut.Sebab ventilasi rumah sangat mempengaruhi tinggi rendahnya

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

48

intensitas pencahayaan.Disamping itu ventilasi merupakan jalan masuknya


sinar matahari di dalam rumah.
6.2.4 Suhu
Berdasarkan tinggi rendahnya suhu di dalam rumah, maka rumah
dengan suhu yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 14 rumah (35%) dan
jumlah rumah dengan suhu yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak
26 (65%).
Adanya suhu yang tidak memnuhi syarat ini disebabkan karena
beberapa faktor, antara lain:
Rumah yang dihuni tidak memiliki plafon, sehingga panas yang
diserap dari atap rumah langsung masuk ke dalam rumah tanpa dihalangi oleh
plafon, hal itu mengakibatkan suhu di dalam rumah meningkat.
Adanya over crowdedatau tingkat kepadatan penghuni rumah yang
tinggi di dalam rumah, sehingga konsentrasi oksigen di dalam ruanagn
menjadi berkurang karena digunakan oleh banyak penghuni rumah untuk
proses inspirasi. Hali ini mengakibatkan konsentrasi karbondioksida
meningkat, oleh karena itu suhu dalam ruangan menjadi meningkat juga
adanya ventilasi yang tidak memenuhi syarat sehingga sirkulasi udara tidak
berlangsung dengan baik.Hal ini juga dapat mengakibatkan suhu di dalam
rumah meningkat (Lubis, 2004).
6.2.5 Kepadatan penghuni rumah
Berdasarkan tinggi rendahnya kepadatan penghuni di dalam rumah,
maka rumah yang mempunyai kepadatan penghuni yang memenuhi syarat

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

49

sebanyak 25 rumah (62,5%) dan rumah yang mempunyai kepadatan penghuni


yang tidak memenuhi syarat sebanyak 15 rumah (37,5%).
Hanya sebagian kecil responden yang kepadatan penghuni
rumahnya tidak memenuhi syarat, walaupun terdapat juga beberapa rumah
responden yang kepadatan penghuni rumahnya tidak memenuhi syarat.Hal ini
disebabkan karena dalam satu rumah mempunyai anggota keluarga yang
banyak juga.Selain itu dalam satu rumah ditempati oleh lebih dari satu
keluarga, sehingga jumlah anggota keluarga yang ada, tidak sebanding dengan
luas kamar ataupun luas rumah tersebut.Adanya kondisi dimana di dalam satu
rumah terdapat lebih dari satu keluarga, dipengaruhi oleh adanya rasa
kekeluargaan yang tinggi dari masyarakat setempat.

6.3 Hubungan antara Variabel Kondisi Fisik Rumahdengan Kejadian Kusta


6.3.1 Hubungan ventilasi dengan kejadian kusta
Tersedianya udara yang segar dalam ruangan rumah sangat
dibutuhkan manusia untuk dapat menjalani kehidupan dengan sehat. Rumah
dengan ventilasi yang tidak memenuhi syarat menimbulkan beberapa keadaan
yang merugikan kesehatan penghuni di dalam rumah. Terlebih jika ada
penghuni di dalam rumah yang mengidap penyakit menular yang
memungkinkan menularkan penyakitnya kepada penghuni rumah lain yang
sehat. Luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat memungkinkan terjadinya
transmisi penyakit di dalam rumah.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil tabulasi
silang pada Tabel 5.9 dan ternyata ada hubungan antara luas ventilasi dengan

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

50

kejadian kusta. Dimana responden yang memiliki luas ventilasi yang tidak
memenuhi syarat mempunyai risiko 13,5 kali terkena kusta dibandingkan
dengan responden yang memiliki luas ventilasi yang memenuhi syarat.
Ventilasi yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan kusta,
karena:
1.

Udara menjadi pengab, berbau dan bakteri pathogen serta pollution lain
yang dapat mengganggu kesehatan tidak dapat keluar dari dalam rumah
juga konsentrasinya menjadi bertambah, karena ventilasi merupakan
proses penyediaan udara segar dan pengeluaran udara kotor secara
alamiah. Oleh sebab itu, adanya ventilasi yang tidak memenuhi syarat
dapat mengakibatkan terjadinya penyakit saluran pernapasan. Dengan
adanya ventilasi yang memenuhi syarat, maka kecepatan aliran udara akan
berlangsung dengan baik dan hal ini penting untuk mempercepat proses
pembersihan udara di dalam rumah (Mukono, 2000).

2.

Sistim ventilasi yang tidak memenuhi syarat akan memudahkan terjadinya


transmisi kuman kusta di dalam rumah.
Gangguan lain yang dapat ditimbulkan dari ventilasi yang tidak
memenuhi syarat, antara lain:

1.

Kadar oksigen menjadi berkurang.Padahal manusia tidak mungkin dapat


hidup jika tidak ada oksigen dalam udara.

2.

Kelembapan udara di dalam ruangan akan naik, karena terjadinya proses


penguapan cairan dari kulit ataupun pernapasan.

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

51

6.3.2 Hubungan kelembapan dengan kejadian kusta


Mengusahakan agar ruangan dalam rumah tetap berada dalam
tingkat kelembapan yang memenuhi syarat kesehatan yaitu antara 40-70%
adalah sangat penting untuk menjaga kesehatan.Dengan kelembapan yang
memenuhi persyaratan, penghuni rumah merasa nyaman tinggal di
rumah.Kelembapan ruangan rumah disebabkan karena kelembapan yang naik
dari tanah (rising damp), kelembapan dari atap (roof leaks), penguapan cairan
tubuh dari kulit atau karena uap pernapasan.
Jika udara kurang mengandung uap air maka udara terasa kering
dan tidak nyaman. Jika udara terlalu banyak mengandung uap air maka udara
basah yang dihirup berlebihan sehingga akan mengganggu fungsi paru-paru.
Kelembapan dalam rumah mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang
terhadap penyakit menular.
Dari hasil penelitian bila dihubungkan antara kelembapan dengan
kejadian kusta, diperoleh hasil tabulasi silang pada Tabel 5.10 dan ternyata
ada hubungan antara kelembapan dengan kejadian kusta.Dimana responden
yang memiliki rumah dengan tingkat kelembapan yang tidak memenuhi syarat
mempunyai risiko 6 kali terkena kusta dibandingkan dengan responden yang
memiliki rumah dengan kelembapan yang memenuhi syarat.
Kelembapan yang tinggi menyebabakan ruangan selalu terlihat
basah dan memudahkan terjadinya penularan penyakit (Azwar, 2000).Selain
itu, pada rumah yang memiliki tingkat kelembapan yang tidak memenuhi
syarat menjadi faktor yang memungkinkan terjadinya transmisi penyakit
penyakit kusta.Hal ini terjadi karena tingkat kelembapan yang tidak memenuhi

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

52

syarat merupakan gambaran pula dari luas ventilasi rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan yang memungkinkan terjadinya transmisi penyakit
menular di dalam rumah.
Gangguan lain yang dapat ditimbulkan dari adanya kelembapan
yang tidak memenuhi syarat, antara lain(Azwar, 2000):
1.

Kelembapan yang terlalu rendah karena udara kurang mengandung uap air
akan mengakibatkan udara terasa kering.

2.

Kelembapan yang terlalu tinggi disebabkan karena udara banyak


mengandung uap air dan hal ini disebabkan karena adanya penguapan
cairan tubuh dari kulit atau uap air pernapasan akan menyebabkan
gangguan fungsi paru.
Dari seluruh uraian di atas, ternyata sesuai dengan pendapat dari
Juli Soemirat Slamet, pola penyakit di Indonesia setara dengan negara-negara
lain yang berpenghasilan kurang lebih sama. Ternyata Negara yang tergolong
miskin atau sedang berkembang, banyak yang menderita penyakit
menular, keadaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Negara atau masyarakat yang berstatus sosial ekonomi, keadaan
gizi, pengetahuan tentang kesehatannya rendah atau masih dibawah rata-rata,
menakibatkan keadaan kesehatanlingkungannya buruk sehingga status
kesehatannya

juga

menjadi

buruk.

Keadaan

yang

demikian

akan

mempermudah terjadinya penularan penyakit (Lubis, 2004).

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

53

6.3.3 Hubungan penerangan dengan kejadian kusta


Terdapat faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya intensitas
penerangan di dalam rumah, yaitu ada tidaknya ventilasi di dalam rumah
tersebut.Sebab ventilasi rumah sangat mempengaruhi tinggi rendahnya
intensitas pencahayaan.Disamping itu ventilasi merupakan jalan masuknya
sinar matahari di dalam rumah.
Tersedianya sinar matahari yang cukup di dalam rumah sangat
dibutuhkan manusia untuk dapat menjalani kehidupan dengan sehat.Rumah
dengan penerangan yang tidak memenuhi syarat menimbulkan beberapa
keadaan yang merugikan kesehatan penghuni di dalam rumah. Terlebih jika
ada penghuni di dalam rumah yang mengidap penyakit menular yang
memungkinkan menularkan penyakitnya kepada penghuni rumah lain yang
sehat. Penerangan yang tidak memenuhi syarat memungkinkan terjadinya
transmisi penyakit di dalam rumah.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil tabulasi
silang pada Tabel 5.11 dan ternyata ada hubungan antara penerangan dengan
kejadian kusta.Dimana responden yang memiliki rumah dengan tingkat
penerangan yang tidak memenuhi syarat mempunyai risiko 51 kali terkena
kusta dibandingkan dengan responden yang memiliki rumah dengan tingkat
penerangan yang memenuhi syarat.
Intensitas penerangan yang kurang di dalam rumah sebanding
dengan luas ventilasi yang dimiliki rumah tersebut. Apabila ventilasi jarang
dibuka maka cahaya sinar matahari akan sulit masuk ke dalam rumah,
sehingga akan menyebabkan rumah menjadi lembab. Selain itu, kuman

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

54

maupun bakteri patogen yang ada di dalam rumah akan terus berkembangbiak
karena kurangnya sinar matahari yang masuk ke dalam rumah. Hal ini
memungkinkan terjadinya transmisi penyakit kusta berlangsung dengan
mudah, maka terjadilah penularan penyakit dari orang satu ke orang lainnya
yang tinggal di rumah tersebut.
6.3.4 Hubungan suhu dengan kejadian kusta
Suhu di dalam rumah sangat mempengaruhi kondisi tubuh
penghuni rumah yang memungkinkan seseorang jatuh sakit.Disamping itu
kondisi suhu di dalam rumah mempengaruhi pula kegiatan fisiologi
mikroorganisme yang memerlukan batas-batas suhu maksimum dan
minimum.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil tabulasi
silang pada Tabel 5.12 dan ternyata ada hubungan antara suhu dengan
kejadian kusta.Dimana responden yang memiliki rumah dengan suhu yang
tidak memenuhi syarat mempunyai risiko 6,926 kali terkena kusta
dibandingkan dengan responden yang memiliki rumah dengan suhu yang
memenuhi syarat.
Suhu atau temperatur yang tidak memenuhi syarat ini merupakan
faktor pendukung terhadap timbulnya penyakit kusta karena tidak adanya
sirkulasi udara yang baik menyebabkan udara panas dan juga mikroorganisme
patogen serta polutan lain yang berada di dalam rumah tidak dapat keluar dan
bila hal ini terus berlangsung maka suhu dan jumlah mikroorganisme patogen
serta konsentrasi polutan di dalam rumah akan meningkat sehingga penghuni

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

55

rumah tersebut sangat mudah terinfeksi penyakit serta gangguan kesehatan


lainnya. Suhu yang tinggi dan tidak memenuhi syarat, merupakan dampak dari
adanya ventilasi yang tidak memenuhi syarat (Lubis, 2004).
Diharapkan dengan kecepatan udara 5-20 cm per detik, maka
proses pembersihan udara di dalam ruangan dapat berlangsung dengan baik
(Mukono, 2000). Dengan demikian maka suhu atau temperatur di dalam
rumah pun akan berada dalam batas normal, yaitu 18C sampai 30C
(Kepmenkes RI No.829 Tahun 1999).
Faktor lain yang juga menyebabkan timbulnya penyakit berkaitan
dengan suhu yang tidak memenuhi syarat adalah:
1.

Adanya rumah yang tidak memeiliki plafon, senpa dihalanghingga


menyebabkan panas yang diserap dari atap rumah langsung diteruskan ke
dalam rumah tanpa dihalangi oleh plafon, sehingga suhu di dalam rumah
meningkat.
b. Adanya sebagian masyarakat yang masih menggunakan kayu sebagai bahan
bakar dan dapurnya menyatu dengan rumah, sehingga pada waktu
memasak, uap panas dan asapnya tidak dapat keluar karena adanya
ventilasi yang tidak memenuhi syarat. Sehingga uap panas dan asap yang
terperangkap menyebabkan suhu di dalam rumah menjadi meningkat.

6.4 Hubungan Kepadatan Penghuni dengan Kejadian Kusta


Kepadatan penghuni rumah yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan penghuni di
dalam rumah baik bersifat fisik, mental maupun sosial.Kepadatan yang tinggi

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

56

membuat rumah menjadi sempit dan perpindahan (penularan) kuman penyakit


dari satu orang ke orang alainnya mudah terjadi.
Berdasarkan tinggi rendahnya kepadatan hunian di dalam rumah,
ada sebagian rumah responden yang memiliki kepadatan hunian yang
tinggi.Hal ini disebabkan karena di dalam satu rumah mempunyai anggota
keluarga yang banyak dan dalam satu rumah sering ditempati oleh lebih dari
satu keluarga, sehingga jumlah anggota keluarga yang ada tidak sebanding
dengan luas kamar di rumah tersebut.Adanya kondisi dimana di dalam satu
rumah terdapat lebih dari satu keluarga, dipengaruhi oleh adanya rasa
kekeluargaan yang tinggi dari masyarakat setempat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepadatan rumah yang
tidak memenuhi persyaratan kesehatan terbukti menjadi faktor yang penting
bagi terjadinya penularan penyakit kusta kepada orang sehat yang serumah
dengan penderita kusta.Hal ini terjadi karena sempitnya penghuni memperoleh
ruang di dalam rumah sehingga sering terjadi kontak fisik dan memudahkan
terjadinya penularan penyakit kusta.

6.5 Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Kepadatan Penghuni dengan


Kejadian Kusta
Kondisi fisik rumah dan kepadatan penghuni merupakan variabel
yang diteliti pada penelitian ini. Keduanya memiliki andil penting pada
proses penularan penyakit kusta. Kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi
syarat bisa menjadi penyebab utama tingginya kejadian kusta dan tingginya
penularan kusta.Sehingga faktor kondisi fisik rumah yang baik dan

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

57

memenuhi syarat kesehatan bisa menjadi salah satu solusi untuk menekan
tingginya kejadian kusta.
Sedangkan untuk variabel kepadatan penghuni, hal ini juga
merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya kejadian kusta di
Kecamatan Talango. Karena apabila rumah yang padat penghuni bisa lebih
mudah terjadi kontak antara penderita kusta dengan anggota keluarga yang
lain. Hal itu bisa semakin diperparah apabila penderita kusta tersebut tidur
sekamar dengan anggota keluarga yang lain yang tidak menderita kusta. Oleh
karena itu kepadatan penghuni rumah sangat penting untuk diperhatikan
apabila ingin menekan angka kejadian kusta.

Skripsi

FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI...

FITRILLIA ULFAH

Anda mungkin juga menyukai