Tugas IV B
Pengembangan Bahan Kuliah
MEKANIKA BATUAN
Prof. DR. Ir. H. Munirwansyah, M.Sc
Hari selasa
Tanggal 11 Maret 2014
Ruang A 25-203
Oleh
Nova Ilhafni
1204108010070
Tugas IV B
Pengembangan materi
Tentang para Ahli mekanika batuan beserta perannya
A. Pengertian Ahli
Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas
teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan
benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak
dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki
pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat
dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi.
Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya
memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa
secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.
Penghargaan
Terzaghi adalah peraih empat kali penghargaan "Norman-Medaille" dari Masyarakat Teknik
Sipil Amerika Serikat (ASCE - American Society of Civil Engineers) pada tahun 1930, 1943,
1946 dan 1955. Dan meraih sembilan gelar Doktor Kehormatan dari universitas di delapan
negara, diantaranya:
Karya
Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage, 1925. (Mekanika Tanah berdasar
pada sifat-sifat dasar fisik tanah)
Large Retaining Wall Test, Engineering News Record, 1934 (Uji coba dinding penahan
tanah raksasa)
Theoretical Soil Mechanics, 1943 (Mekanika Tanah Teoritis) pada tahun 1954 dibuat
pula karya yang sama, namun disadur kedalam bahasa Jerman Theoretische
Bodenmechanik
: Bandung
Prof. Made Astarawai mengembangkan ilmu Mekanika Batuan di ITB dam memimpin
Lab Geologi tempat para mahasiswa memperdalam ilmu Mekanika Batuan dan melakukan
penelitian-penelitian serta praktikum menyangkut sifat-sifat fisis dan sifat-sifat mekanis
batuan.
3. Professor Munirwansyah
Institusi
lingkungan aplikasi, definisi dan pelaporan cadanan bijih, ekonomi mineral, minyak bumi
dan waduk aplikasi lingkungan, pemodelan geologi dan geologi matematika, pemodelan
stokastik dan masih banyak lagi.
Kontribusi Prof. Dowd untuk pengembangan dan penerapan Geostatik diakui oleh Academy
Of Engineering pada tahun 1998 ketika dia dipilih untuk Fellowship of the Academy.
5. Professor Jack J.K Daeman
Rock excavation
6. Professor Ge Xiurun
Metode elemen hingga dalam teknik massa batuan
7. Professor Rajagopala Kallu
Geo- mekanik : Desain dan analisis tanah dan permukaan penggalian , Instrumentasi ,
studi pemodelan numerik massa batuan yang kompleks , metode empiris dalam desain ,
dll. Ventilasi tambang , Batu fragmentasi .
C. Eksogen
- Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifatnya merusak atau
merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen
juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Tenaga eksogen dapat berasal dari tenaga
air, angin, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses pelapukan, erosi,
denudasi, dan sedimentasi. Contoh seperti bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga
endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
-
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh
tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta
sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau
vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian
puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya
gravitasi bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain
yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar
sampai yang halus.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang
pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan
batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi
dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari
semakin kecil akibat tiupan angin.
Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan
sebagainya.
Perusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan (erosi) dan
pengendapan.
1. Pelapukan
Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih
kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai
proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa:
Sinar matahari
Air
Gletser
reaksi kimiawi
Pelapukan Organis
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- pelapukan fisis atau mekanik
Pelapukan Mekanis
- pelapukan organis
- pelapukan kimiawi
1. Pelapukan fisik dan mekanik.
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi
bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh
sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu.
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan
tekanan, karena tekanan ini batu-batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini
terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan
mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di
sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.
2. Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan danmanusia, binatang
yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah
pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh
tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu
berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.
Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan
menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah
diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon,
pembangunan maupun penambangan.
3. Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa
pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst).
Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak
mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO3).
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia
pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonasia
banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Gejala atau bentuk bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi
(pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegunungan kapur
di Jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan Seribu.
Gua dan sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar
dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan. Jika lubang-lubang itu
berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.
Stalaktit
adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari kapur yang
tebal akibat udara masuk dalam gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri
pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabuhan dan gua Gong di Pacitan,
jawa Timur serta Gua Jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
Stalagtit-Stalagmit
3.
D. Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi
tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat
tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit, atau pegunungan. Pada bagian lain
permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen
dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa.
Gaya Endogen (Endogene Forces) adalah gaya yang bekerja pada kulit bumi dan
berasal dari dalam bumi yang berlangsung sangat lambat namun kekuatannya sangat hebat. Gaya
ini mengakibatkan perubahan muka bumi melalui proses orogenesa, vulkanisma dan tektonika.
Orogenesa (Orogenesis)
Proses pembentukan pegunungan akibat pengaruh gaya endogen berupa tekanan/tumbukan
(horisontal) dan pengangkatan (vertikal) sehingga terbentuk pegunungan lipatan maupun
pegunungan patahan.
Vulkanisma (Volcanism)
Proses penerobosan magma atau keluarnya magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan
bumi yang dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan gas yang tinggi sehingga terbentuk tubuh
gunungapi.
Tektonika (Tectonic)
Proses pergerakan/pergeseran pada kerak bumi (kerak batuan dan kerak samudera) berupa
tumbukan, pemekaran dan perpapasan yang menimbulkan perubahan muka bumi dan terjadinya
berbagai fenomena geologi seperti gunungapi, gempabumi, tsunami, dll.
F. Tanah
Tanah punya partikel, pori-pori, air dan udara. Kekuatan tanah bukan diukur dari
pecahnya partikel bila ditekan, tetapi kekuatan gesernya.
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik
yang menutupi batuan.Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang
unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut
sebagai horizon
tanah.
Setiap
horizon
menceritakan
mengenai
asal
dan
proses-
proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Tanah mempunyai beberapa sifat yang menentukan kualitas tanah seperti sifat biologi, sifat fisik
dan sifat kimia. Tanah bagian paling atas sering disebut top soil, selanjutnya ada lapisan-lapisan
dibawahnya sehingga terbentuk profil tanah.
Faktor Pembentukan Tanah
Ada beberapa faktor pembentukan tanah, diantaranya :
Iklim :
o Suhu Jika suhu semakin tinggi maka makin cepat pula reaksi
kimia berlangsung
o Curah Hujan Makin tinggi curah hujan, makin tinggi pula tingkat
keasaman tanah
Bahan Induk : Yang dimaksud bahan induk adalah bahan penyusun
tanah itu sendiri yang berupa batuan
Organik : Bahan organaik berpengaruh dalam pembentukan warna dan
zat hara dalam tanah.
Makhluk Hidup : Semua makhluk hidup berpengaruh. Baik itu jasad
renik, tumbuhan, hewan bahkan manusia.
Topografi : Topografi alam dapat mempercepat atau memparlambat
kegiatan iklim. Misalnya pada topografi miring membuat kecepatan air
tinggi dan dapat meyebabkan terjadinya erosi.
Waktu : Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan
perkembangan tanah memainkan peran penting dalam menentukan
jenis tanah yang terbentuk.
Tanah terbentuk melalui proses pelapukan baik terhadap batuan organik maupun batuan
anorganik. Ada beberapa jenis pelapukan, diantaranya adalah pelapukan fisik ( mekanis)
pelapukan kimia dan pelapukan biologis .
PELAPUKAN FISIK ( MEKANIS)
Pelapukan fisik meliputi fragmentasi batuan (bedrock) menjadi butiran-butiran dan
akhirnya menjadi tanah. Contoh proses ini adalah disebabkan oleh pembekuan air
diwaktu dini ( malam hari atau saat hujan) dan mencair nya air saat panas siang hari.
Pertumbuhan alar tanaman juga menyebabkan terjadinya fragmentasi batuan di bawah
tanah.
PELAPUKAN KIMIA
Pelapukan kimia meliputi penghancuran secara kimiawi bahan-bahan mineral dari batuan
akibat fragmentasi batuan akibat reaksi air dan udara pada batuan. Larutnya batu kapau
oleh air merupakan salah satu contoh pelapukan ini. Yang ,membentuk sebuah stalaktit
yang menggantung pada lubang gua, atau terbentuknya dolina ( cekungan ) dan sungai
dabawah tanah.
PELAPUKAN BIOLOGIS
Pelapukan ini berupa penghancuran yang dilakukan binatang, seperti rayap, cacing dan
tikus.
Jenis-jenis Tanah
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang
berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Humus : Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari
lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir : Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian
yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar
dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan : Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari
lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang
subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit : Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di
pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung BerapiTanah vulkanis adalah tanah yang
terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat
hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung
berapi.
6. Tanah Laterit : Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya
akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air
hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur : Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak
subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara,
Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol : Tanah organosol adalah jenis tanah yang
kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan
tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
BIDANG PERTANIAN
Pada saat ini kegiatan pertanian yang harus dilakukan secara terus menerus dan internsif
telah mengakibatkan menurunnya kwlitas sumber daya alam tanah. Misalnya, hilangnya humus
dan kesuburan tanah . tanah pertanian yang diolah secara berlebihan dengan cara penggunaan
pestidisa dan pupuk kimia telah merusak kesuburan tanah. Oleh karena itu pada musim kering
tanah dapat beubah menjadi padang pasir yang tandus.
PEMBANGUNAN TIDAK TERKENDALI
Perkotaan meluas dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi manusia.
Akibatnya lahan tanah yang tersedia digunakan untuk membangun pemukiman baru . dengan
adanya sepeda motor, mobil dan berbagai macam kendaraan menuntut dibangunnya jalan yang
lebar dan lancer, serta bebas dari kemacetan . kecendrungan ini dapat menyebabkan
berkurangnya areal tanah produktif akibat pembangunan jalan baru.
MENGURANGI DAN MENCEGAH KERUSKAN TANAH
Kerusakan tanah dapat dikurangi dan dicegah melalui satu upaya yang dikenal dengan istilah
konservasi tanah. Konservasi tanah adalah satu upaya pemeliharaan dan perlindungan secara
teratur terhadap tanah. Konservasi tanah bertujuan untuk mengurangi keruskan tanah dengan
cara pelestarian tanah. Upaya konservasi tanah juga bertujuan agar tanah tidak rusak dan tetap
produktif. Langkah-langkah konservasi tanah dapat dilakukan dengan cara :
Konservasi secara kimiawi, yaitu konservasi tanah dengan memanfaatkan bahan-bahan
kimia untuk mengembalikan kemantapan struktur dan kesuburan tanah.
Kenservasi secara argronomis , yaitu konservasi dengan memanfaatkan vegetasi
( tanaman ) dan sisa tanaman untuk mengurangi laju perusakan lapisan paling atas tanah.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pakar
http://artikata.com/arti-318059-ahli.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Karl_von_Terzaghi
http://www.adelaide.edu.au/directory/peter.dowd
http://en.wikipedia.org/wiki/Hany_Mahfouz_Helal
http://geografi-geografi.blogspot.com/2013/08/tenaga-eksogen_9729.html
http://geologiterapan.blogspot.com/2013/05/gaya-endogen-dan-gaya-eksogen.html
http://www.youtube.com/results?search_query=bts&sm=3
https://www.facebook.com/permalink.php?
id=227127477433020&story_fbid=331577023654731