Anda di halaman 1dari 5

6.

Panutan atau model peran(role model)


Perawat puskesmas sebagai panutan atau Role Model , dimaksudkan
bahwa perilakunya sehari-hari dicontoh oleh orang lain. Panutan ini
digunakan pada semua tingkatan pencegahan terutama perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain memberi
contoh praktek menjaga tubuh yang sehat baik fisik maupun mental
seperti makan makanan bergizi, menjaga berat badan, olahraga secara teratur,
tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat (relax) setiap hari,
komunikasi efektif, dan lain-lain. Disamping itu, perawat puskesmas juga
harus menampilkan profesionalismenya dalam bekerja yaitu dengan
menerapkan kode etik keperawatan, menggunakan pendekatan sistematik
dan efektif dalam pengambilan keputusan.
Dengan meningkatkan pendidikan dan kompetensi perawat puskesmas,
secara bertahap peran dan fungsi perawat puskesmas juga dapat
ditingkatkan ,yaitu sebagai;
7.Pemodifikasi lingkungan
Perawat puskesmas melakukan kerjasama /konsultasi dengan berbaga i
pihak terutama tenaga kesehatan lain untuk menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat baik di sarana kesehatan maupun di keluarga/masyarakat.
8.Konsultan
Sebagai konsultan, perawat puskesmas memberikan nasehat
professional, pelayanan, atau informasi kepada pasien/klien untuk menolong
memecahkan masalah spesifik atau meningkatkan keterampilan pasien/klien.
Konsultasi merupakan proses interaksi atau komunikasi sementara antara dua
orang atau lebih. Dalam perannya sebagai konsultan, perawat puskesmas
dapat memberikan panduan untuk pemecahan masalah keperawatan,
peningkatan keterampilan keperawatan, peningkatan kesehatan, dan lain-lail.
Konsultasi dapat digunakan untuk semua tingkat pencegahan.
9.Advokasi
Perawat puskesmas mampu melakukan advokasi dalam rangka
pemberdayaan pasien/klien dan peningkatan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien/klien. Kegiatan yang dilakukan oleh perawat puskesmas
antara lain merancang pelayanan kesehatan untuk pasien/klien yang tidak
mampu melakukannya, berperan serta dalam perencanaan, peningkatan
sumber daya masyarakat untuk kesehatan, kerjasama dengan tenaga
kesehatan lain, menolong pasien/klien menggunakan sumber daya kesehatan
seoptimal mungkin.
10.Manajer kasus
Sebagai manajer, perawat puskesmas menggunakan kemampuan
spesifik untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan lain untuk mencapai

tujuan asuhan. Manajemen yang efektif dapat menolong mencapai tujuan


dalam setiap tingkat pencegahan. Kegiatan yang dilakukan antara lain
melakukan supervisi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien/klien maupun terhadap anggota tim lainnya, seperti kader
kesehatan, anggota keluarga dan lain-lainl;
11.Peneliti
Perawat puskesmas seharusnya mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan
yang ditemukan dan mencari solusi yang terbaik melalui proses
penyelidikan yang ilmiah . Penelitian digunakan untuk menyelidiki topik yang
terkait dengan pencegahan tingkat pertama, kedua, ketiga, baik pada
individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Kegiatan yang dilakukan
antara lain mengajukan penelitian keperawatan, kesehatan masyarakat,
pelayanan kesehatan yang terkait dengan praktik keperawatan,
menggunakan kriteria yang ditetapkan untuk mengevaluasi hasil-hasi l studi,
membaca dan mengkritisi laporan penelitian secara teratur, berpartisipasi
dalam penelitian lain seperti epidemiologi, perencanaan kesehatan dan
perawat lain.
12.Pemimpin dan pembaharu
Perawat puskesmas diharapkan mampu mempengaruhi klien dan
pihak lain untuk
mencapai tujuan pelayanan yang telah ditetapkan dan
berupaya menciptakan perubahan. Perawat puskesmas menggunakan
kepemimpinanya untuk mencapai tujuan pelayanan dalam semua tingkat
pencegahan. Kegiatan yang dilakukan antara lain memberi masukan proses
pengambilan keputusan untuk pasien/klien dan anggota tim lain,
menstimulasi minat terhadap promosi kesehatan melalui asuhan
keperawatan pada ketiga tingkat pencegahan; memberikan informasi yang
terkait dengan promosi kesehatan kepada pasien/klien dan tenaga
kesehatan lain; mendukung program promosi kesehatan, dan lain-lain.
Keduabelas ( 12) peran dan fungsi perawat komunitas termasuk enam (6)
peran dan fungsi minimal perawat puskesmas, digambarkan sebagai berikut;
Tabel -1
Kegiatan Perawat Puskesmas
Mendukung Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal
Dalam Upaya Kesehatan Puskesmas
PELAYANA
N

INDIKATO
R
SP
M
KA
B/K

KEGIATAN PERAWAT PUSKESMAS


INDIVIDU KELUARGA, KELOMPOK
MASYARAKAT

OT
A
Promosi
kes
eha
tan

65%
ru
ma
h
tan
gg
a
seh
at

80% bayi
ya
ng
me
nd
ap
at
ASI
eks
klu
sif

-Menemukan faktor
risiko pada
individu di
klinik
puskesmas/p
ustu/pusling
-Pendidikan
kesehatan
pada
individu di
klinik
puskesmas/p
ustu/pusling
-Penemuan buteki
baru tidak
memberi ASI
eksklusif di
poliklinik
puskesmas /
pustu/puslin
g
Pendidikan/p
enyuluhan
kesehatan
bumi/buteki
tentang ASI
eksklusif di
poliklinik
puskesmas/p
ustu/pusling
-Konseling tentang
ASI esklusif

90% desa
de
ng
an
gar
am
ber
yo
diu
m
KIA/KB

100%

-Penemuan rumah tidak sehat


pada keluarga binaan
-Pendidikan kesehatan pada
keluarga/kelompok/ma
syarakat binaan
tentang perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
-Merujuk masalah kesehatan
yang ditemukan pada
keluarga/kelompok/ma
syarakat binaan
-Penemuan buteki baru tidak
memberikan ASI
eksklusif di
keluarga/kelompok/ma
syarakat binaan
-Pendidikan kesehatan
tentang ASI eksklusif di
keluarga/kelompok/ma
syarakat binaan
-Pemantauan pemberian MP
ASI di
keluarga/kelompok/ma
syarakat binaan

-Penemuan keluarga tidak


menkonsumsi garam
yodium pada keluarga
binaan
-Pendidikan kesehatan pada
keluarga/kelompok/ma
syarakat tentang
penanggulangan
gondok endemik di
daerah endemik
-penemuan kasus

-Penemuan kasus bumil risti

bu
mil
rist
i
ya
ng
dir
uju
k
90 %
cak
up
an
ku
nju
ng
an
ne
on
atu
s
90%
cak
up
an
ku
nju
ng
an
ba
yi
100%
cak
up
an
ba
yi
BB
LR
ya
ng
dit
an
ga
ni

bumil risiko
tinggi baru
di poliklinik
Puskesmas /
Pustu/Puslin
g
-Merujuk kasus
bumil risti ke
petugas KIA
-Penemuan
neonatus
baru di
poliklinik
Puskesmas/P
ustu/Pusling
-Merujuk neonatus
baru ke
petugas KIA

baru di
keluarga/kelompok/ma
syarakat/binaan
-merujuk kasus bumil risti ke
bidan di desa/ petugas
KIA

-Penemuan bayi
baru lahir di
Poliklinik
Puskesmas/P
ustu/Pusling
-Merujuk bayi baru
lahir ke
petugas KIA

-penemuan bayi baru di


keluarga/Kelompok/ma
syarakat binaan
-Merujuk bayi baru ke bidan
Desa/petugas KIA

- penemuan bayi
BBLR baru di
poliklinik
Puskesmas/P
ustu/Pusling
-Merujuk bayi BBLR
baru ke
petugas KIA
-tindakan
keperawatan
di ruang
inap
Puskesmas

-Penemuan bayi BBLR baru di


keluarga/kelompok/ma
syarakat binaan
-merujuk bayi BBLR ke bidan
Desa/ Petugas KIA

-penemuan neonatus baru di


keluarga/kelompok/ma
syarakat binaan
-merujuk neonatus ke bidan
di desa/Petugas KIA

Anda mungkin juga menyukai