Anda di halaman 1dari 28

MOTOR BENSIN

Konstruksi
Pencampuran bahan bakar+udara
Alat pencampur
Karburator
Injeksi

Pembakaran
Penyalaan
Perambatan api pembakaran
Detonasi/Knocking

Gas buang
Komposisi gas buang
Pengolahan gas buang

Konstruksi

Jenis Motor Bensin


Motor torak 4 langkah

Motor torak 2 langkah

Motor Rotari

Pencampuran bahan bakar+udara

Pencampuran terpusat
Karburator
Pencampuran
terdistribusi
Single injektor
Injeksi terpusat
Dua Injektor
Injeksi
Kontinu
Injeksi terdistribusi

Penyemprotan
bersama
Intermitten
Sekuensial

Sistem pengontrolan dapat menggunakan sistem mekanis dan elektronik. Pengontrolan secara
mekanik memiliki beberapa kelemahan antara lain:
Derajat pengontrolan yang terbatas
Waktu reaksi yang relatif lambat
Kelembaman massa yang relatif besar
Terjadinya keausan.
Kontrol elektronik merupakan pilihan yang paling populer saat dengan semakin
meningkatnya keandalan peralatan elektronik saat ini.
Keunggulan dan Kelemahan berbagai metoda pencampuran bahan bakar dan udara

Karburator

Injeksi

Biaya

Murah

Mahal

Dayadantorsi
maksimum

Rendah

Tinggi

Konsumsibahan
bakar

Tinggi

Rendah

Kemampuan
dikontrol

Rendah

Tinggi

Kualitasgas
buang

Buruk

Baik

Perkembangan jumlah kendaraan bermotor dengan menggunakan karburator dan sistem


injeksi bahan bakar di eropa

Karburator
Prinsip kerja

Jenis karburator
Karburator sederhana
Gambar di atas

Karburator tekanan konstan

Karburator membran

Karburator dengan kontrol elektronik


Kontrol elektronik terhadap karburator menjadi penting karena dalam proses pengolahan gas
buang menggunakan catalysator membutuhkan kondisi campuran bahan bakar yang
stokiometrik, atau sering disebut dengan kondisi =1.

Sistem Injeksi bahan bakar bensin


Kebutuhan sistem injeksi bahan bakar menjadi sangat penting karena peraturan emisi gas
buang yang semakin ketat, dimana karburator tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Berbagai metoda sistem injeksi bahan bakar telah dikembangkan hingga saat ini, yang dapat
digolongkan sebagai berikut:
o Lokasi
o Intake manifold
Sentral (single point)
Desentral (multi point)
o Direct injection
Sangat berpeluang untuk menghasilkan penghematan bahan bakar namun relatif mahal

Kontrol
Pengukuran massa udara secara langsung
o Hotwire Anemometer

o Manifold Air Pressure


o Karman Vortex Flowmeter

Pengukuran massa udara secara tidak langsung


Menggunakan minimal dua besaran untuk dapat menentukan jumlah udara yang masuk ke
dalam ruang bakar, spt posisi throttle dan putaran motor bensin

Single point injection


Salah satu contoh sistem injeksi single point adalah BOSCH MONO JETRONIC. Sistem ini menggunakan
satu buah injektor untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar dari seluruh silinder. Pembagian bahan bakar ke
masing-masing silinder dilakukan melalui pengisapan melalui saluran isap dari masing-masing silinder
seperti yang kita kenal pada sistem karburator. Berbagai sensor digunakan untuk proses optimasi proses
pembakaran. Sebuah unit pengontrol elektronik akan mengatur seluruh proses.

Suplai bahan bakar


Suplai bahan bakar dari single point injection terdiri dari pompa bahan bakar dan injektor. Bahan bakar
mengisap bahan bakar dari tangki dan disalurkan ke injektor. Injektor dari sistem single point injection relatif
besar ukurannya untuk dapat memenuhi kebutuhan kapasitas bahan bakar.
Data input
Massa udara
Jumlah udara yang masuk ke dalam ruang bakar diukur berdasarkan sudut katup gas -menggunakan
potensiometer-dan rpm motor bensin
Putaran motor bensin
Informasi putaran motor bensin dapat diperoleh dari sinyal yang dihasilkan oleh sensor putaran yang
dipasang di distributor
Kondisi beban
Informasi beban yang sedang ditanggung oleh mesin penting untuk mengetahui apakah mesin sedang berada
pada kondisi beban penuh atau beban kecil. Informasi ini dapat ditentukan berdasarkan pada informasi
putaran, posisi katup gas dan massa udara yang masuk. Sebagai contoh posisi sudut bukaan katup gas yang
lebar dan putaran mesin yang rendah dapat disimpulkan sebagai beban tinggi.
Temperatur motor
Temperatur motor berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Temperatur motor bensin ditentukan dengan
mengukur temperatur dari air pendingin mesin.
Temperatur udara
Kerapatan massa udara sangat dipengaruhi oleh temperaturnya, sehingga informasi temperatur udara sangat
penting untuk mengetahui massa udara pada temperatur tertentu.
Massa injeksi bahan bakar per satuan waktu
Informasi ini penting untuk dapat menginjeksikan sejumlah bahan bakar pada jumlah yang tepat sesuai

keinginan
Start dingin
Start dingin didefinisikan sebagai kondisi mesin yang telah berhenti beroperasi minimal selama 8 jam.
Kondisi start dingin ini menjadi lebih penting pada negara-negara yang memiliki iklim musim dingin. Sekali
lagi arti penting dari start dingin adalah pengurangan emisi gas buang. Dalam kondisi start dingin dilakukan
metoda khusus, bahkan pada beberapa jenis kendaraan tertentu menggunakan injektor khusus untuk start
dingin.
Operasi setelah start dan operasi 'panas'
Setelah mesin distart maka diperlukan suatu metoda khusus untuk 'memanaskan' motor bensin agar dapat
mencapai temperatur yang paling optimal. Biasanya dilakukan dengan memperkaya campuran bahan bakarudara selama jangka waktu tertentu. Pada kondisi panas operasi relatif lebih baik selama temperatur tersebut
tidak melebihi temperatur maksimal yang diijinkan untuk menghindari kerusakan material akibat panas
(overheated)
Daya rendah
Pada kondisi operasi daya rendah, sistem Mono-Jetronic membuat kondisi campuran bahan bakar-udara pada
=1 untuk mengurangi emisi gas buang.
Operasi motoring
Yang dimaksud operasi motoring adalah operasi seperti halnya pada saat mobil berjalan menuruni bukit.
Dalam kondisi ini kontrol unit akan mengurangi injeksi bahan bakar untuk menghemat konsumsi bahan
bakar. Kondisi operasi motoring dapat diidentifikasi dari kondisi kecepatan kendaraan yang relatif tinggi
namun kondisi katup gas yang tertutup.
Pembatasan rpm dan kecepatan kendaraan
Pembatasan rpm sangat penting untuk menjaga keamanan motor bensin dari kerusakan. Pembatasan ini juga
dapat dilakukan terhadap kecepatan mobil untuk memenuhi aturan lalu lintas dan keamanan bagi pengemudi.

Operasi langsam (idle)


Operasi langsam adalah operasi tanpa beban,dimana mesin berjalan untuk mempertahankan putaran saja.
Dalam kondisi ini yang terpenting adalah kestabilan rpm agar mesin tidak mati. Injeksi bahan bakar dapat
dikurangi untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Sistem dari produsen lain
Sering kali injeksi sentral juga disebut sebagai throttle body injection.

Multi point injection


Injeksi kontinu
Sistem BOSCH K-jetronic adalah salah satu contoh dari sistem ini yang berasal dari suatu sistem kontrol
mekanik seluruhnya. Dalam perkembangan selanjutnya dilakukan pengontrolan elektronik untuk memasukan
pengontrolan Sistem K-Jetronic terdiri dari tiga bagian penting, yaitu:
Pengukuran udara
Suplai bahan bakar
Pencampuran bahan bakar dan udara
Pengukuran udara
Pengontrolan udara dilakukan dengan mengatur katup gas dan melalui katup ini pula massa udara diukur.
Suplai bahan bakar
Bahan bakar disuplai dengan menggunakan pompa bahan bakar elektrik. Bahan bakar dipompakan ke dalam
penyimpan bahan bakar (Rail)untuk kemudian diinjeksikan melalui injektor

Pencampuran bahan bakar dan udara


Pencampuran dilakukan di saluran masuk (intake manifold), dan selanjutnya diisap ke ruang bakar.

Perubahan dari single point injection menjadi multi point injection


Perubahan yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah injektor
yang digunakan menjadi sesuai jumlah silinder yang ada. Injektor ini
dipasang di masing-masing saluran masuk udara dari masing-masing
silinder. Keuntungan dari multi point injection ini antara lain:
Pembagian campuran bahan bakar dan udara ke masing-masing
silinder menjadi lebih baik
Memperbaiki kondisi operasi pada start dingin
Dengan semakin majunya teknologi pengontrolan maka sistem ini
telah dapat digabungkan dengan sistem pengontrol knocking, sistem
kompensasi terhadap berbagai kualitas bahan bakar. Saat ini hampir
semua motor bensin dengan sistem injeksi menggunakan metoda multi
point injection.

Injeksi intermitten dan injeksi bersama-sama


Pada sistem injeksi bahan bakar elektronik, bahan bakar diisap dari
tangki dengan menggunakan pompa bahan bakar elektrik, yang
kemudian ditekan ke dalam saluran bahan bakar melaui sebuah filter.
Tekanan dalam saluran bahan bakar ini diatur sehingga tekanannya 3
bar konstan. Dari saluran bahan bakar ini, bahan bakar melalui
injektor akan disemprotkan ke dalam saluran masuk udara (intake
manifold).
Salah satu parameter yang sangat penting dalam sistem injeksi bahan
bakar adalah pengukuran massa udara yang masuk ke dalam ruang
bakar. Dari data massa udara ini, unit pengontrol elektronik (ECU)
akan menentukan besar massa bahan bakar yang harus disemprotkan
agar terjadi pembakaran sesuai dengan yang diinginkan.
Pada motor bensin, pengaturan jumlah massa udara yang masuk
digunakan katup gas (throttle valve). Informasi posisi katup juga
penting untuk menentukan kondisi beban dari motor bensin.
Pengukuran posisi katup gas dilakukan dengan memasang
potensiometer pada poros katup.
Pada sistem L-jetronic pengukuran massa udara menggunakan

semacam katup yang dapat digerakan oleh aliran udara. Posisi katup
ini tergantung pada kecepatan aliran massa udara yang melewatinya.
Untuk menjaga kestabilan dari katup tersebut maka katup terdiri dari
dua buah, dan yang satu menghadap pada ruang tertutup. Tujuannya
adalah tekanan pada ruang tertutup tersebut dapat menjaga kestabilan
gerakan katup.
Injektor bahan bakar harus dapat digerakan dalam orde waktu 1 ms,
dan jarum injektor dapat terangkat hingga 0,15 mm. Untuk kondisi
start dingin seringkali digunakan injektor khusus yang memiliki
kemampuan suplai bahan bakar yang lebih besar.
Pengukuran massa udara
Berbagai macam metoda digunakan untuk mengukur massa udara
yang masuk ke dalam ruang bakar. Berikut ini akan dijelaskan
beberapa metoda yang saat ini banyak digunakan pada kendaraan
bermotor.
Hotwire Anemometer
Metoda ini merupakan metoda yang saat ini paling baik karena
memiliki keakuratan yang sangat tinggi. Namun demikian dari sisi
harga, metoda ini juga sangat mahal. Prinsip kerja dari metoda ini
adalah sebagai berikut: suatu kawat dipanaskan dengan dialiri arus
listrik. Pada saat udara melewati kawat tersebut maka terjadi efek
pendinginan, yang menyebabkan temperaturnya turun. Karena
temperatur kawat harus dijaga konstan, maka arus listrik harus
dinaikkan agar temperatur kawat kembali ke kondisi semula. Massa
udara yang lewat dapat diketahui dengan melalukan kalibrasi antara
kecepatan udara terhadap kenaikan arus listrik yang harus diberikan.
Hotfilm Anemometer
Metoda ini pada dasarnya sama dengan hotwire anemometer, hanya
media yang digunakan bukan kawat melainkan film tipis. Cara kerja
dari sistem ini sama dengan hotwire anemometer. Keunggulan dari
sistem ini dibandingkan hotwire anemometer adalah kekuatannya
lebih baik.
Intermitten dan sekuensial injeksi
Dalam perkembangan sistem injeksi motor bensin, injeksi bahan bakar

dilakukan tidak bersama-sama untuk semua injektor, namun menjadi


sekuensial. Hal ini berarti masing-masing silinder diinjeksi dengan
bahan bakar pada saat yang berbeda-beda sesuai dengan siklus.
Penyemprotan dilakukan pada saat masing-masing silinder sedang
menjalani langkah isap, dimana pada langkah tersebut udara diisap ke
dalam ruang bakar melalui saluran masuk dan katup isap. Sistem
BOSCH Motronic adalah salah satu contoh yang ada.
Peta lamda
Dalam operasi sistem injeksi bahan bakar elektronik pada motor bensin, campuran bahan
bakar-udara disesuaikan dengan suatu peta lamda yang disimpan di dalam ECU. Peta lamda
ini merupakan suatu peta tiga dimensi yang terdiri dari sumbu putaran, beban dan lamda. Peta
lamda ini didapatkan melalui suatu pengujian motor bensin di laboratorium untuk
menghasilkan suatu optimasi antara konsumsi bahan bakar, emisi gas buang dan operasi
motor bensin. Optimasi dilakukan agar pada setiap titik operasi motor bensin dapat mencapai:

konsumsi bahan bakar yang rendah


Emisi gas buang yang rendah
Daya yang sesuai dengan keinginan
Pada sistem Motronic kondisi beban penuh campuran bahan bakarudara berada pada kondisi = 0,85 .. 0,95. Hal ini menunjukan
campuran yang kaya. Pada daerah beban rendah campuran bahan
bakar dan udara dibuat miskin untuk mengurangi konsumsi bahan
bakar dan emisi gas buang. Dalam kondisi idle motor bensin hanya
dijaga agar putarannya stabil dan tidak mati. Untuk mendapatkan
optimasi yang baik dapat digunakan pengontrolan dengan
menggunakan sensor lamda
Injektor
Secara sederhana injektor untuk motor bensin merupakan suatu katup
jarum yang digerakkan oleh suatu solenoid. Tinggi angkat katup jarum
dapat berkisar antara 0,1-0,2 mm dan kecepatan gerakan katup
berkisar antara 0,5-1 ms. Pegas digunakan untuk memberi beban awal
sehingga katup jarum akan berada pada posisi tertutup. Katup jarum
akan diangkat oleh solenoid. Saat dan lama bukaan injektor diatur
oleh ECU sesuai dengan kondisi operasinya.

Penyalaan dan Pembakaran


Pada motor bensin temperatur pada awal dan akhir langkah isap
adalah sebagai berikut:

Awal langkah tekan


0

Akhir langkah tekan

Pendinginan Air

40-90 C

460-730 0C

Pendinginan udara

100-120 0C

600-820 0C

Pada temperatur ini maka hanya sedikit bahan bakar yang telah
bereaksi awal. Batas pembakaran miskin dan kaya dari berbagai jenis
bahan bakar:
Batas kaya utk pembakaran

Batas miskin utk pembakaran

Methanol

0,4

2,4

ethanol

0.4

1,9

Hidrogen

0,12

9,00

Bensin

0,6

1,6

Saat penyalaan sangat penting dalam menentukan kualitas


pembakaran yang terjadi. Kompensasi saat pembakaran harus
dilakukan terhadap putaran, beban dan kondisi campuran bahan bakar
-udara. Sebagai contoh, semakin tinggi putaran maka harus semakin
awal titik penyalaan. Demikian pula apabila beban makin tinggi. Pada
campuran bahan bakar dan udara yang miskin, saat penyalaan juga
harus makin awal karena pembakaran pada campuran miskin berjalan
relatif lebih lambat.
Bentuk kepala elektroda juga menentukan batas campuran bahan
bakar-udara.
Knocking/Detonasi
Knocking seringkali dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai ngelitik.
Kondisi ini dapat diidentifikasi melalui bunyi ketukan-ketukan pada
dinding ruang bakar. Knocking merupakan suatu ketidaknormalan
pembakaran yang menyebabkan penurunan daya dan dalam jangka
panjang dapat menyebabkan kerusakan pada torak dan dinding
silinder. Proses terjadinya knocking dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi pembakaran yang normal, nyala dari busi menyalakan
campuran bahan bakar dan udara. Nyala api pembakaran ini akan
merambat ke campuran di sekitarnya hingga akhirnya semua
campuran terbakar seluruhnya. Pada kondisi knocking, ada sebagian
campuran yang diakibatkan oleh temperatur yang tinggi akibat
perambatan api yang terlalu tinggi, terbakar sendiri secara tiba-tiba.
Titik knocking biasanya terjadi pada titik terjauh dari busi. Penyebab
dari knocking ada beberapa hal, yaitu nilai oktan bahan bakar yang

terlalu rendah dan titik nyala yang terlalu awal.


Pada ruang bakar yang telah terdapat deposit kerak di dalamnya dapat
pula terjadi yang disebut penyalaan sendiri. Hal ini terjadi karena
temperatur kerak tersebut tinggi sehingga seolah-olah menjadi busi ke
dua. Fenomena ini bukan merupakan knocking.
Bentuk dan posisi busi juga sangat berpengaruh terhadap knocking.
Ruang bakar sebaiknya kecil dan posisi busi berada di tengahnya.
Aliran dari campuran bahan bakar-udara ke dalam ruang bakar juga
berpengaruh terhadap knocking. Aliran yang membentuk suatu
pusaran di dalam ruang bakar akan relatif lebih tahan terhadap
knocking.
Untuk menghindari terjadinya knocking maka pada motor bensin
dipasang sensor knocking. Sensor yang saat ini banyak dipakai adalah
sensor getaran. Dengan mengidentifikasi getaran akibat knocking,
ECU akan melakukan perubahan sudut penyalaan ke arah lebih lambat
sehingga knocking dapat dihindari.

Gas buang
Gas buang yang saat ini dikenal sebagai pencemar yang dihasilkan
oleh motor bakar ada beberapa jenis, yaitu HC, CO, NOx, SOx dan
partikulat. Pada motor bensin gas pencemar utamanya adalah HC, CO
dan NOx. Kondisi gas pencemar sangat tergantung pada komposisi
campuran bahan bakar-udara yang terjadi. Selain itu saat penyalaan
juga sangat berpengaruh terhadap kualitas gas buang yang dihasilkan.
Penyalaan yang relatif lambat akan mengurangi konsentrasi NOx
namun akan menaikkan tingkat konsumsi bahan bakar. Oleh sebab itu
dalam operasi sebenarnya, optimasi yang dapat dilakukan merupakan
suatu trade-off antara emisi dan konsumsi bahan bakar.
Untuk menurunkan emisi gas NOx dapat digunakan metoda exhaust
gas recirculation (EGR), dimana sebagian dari gas buang dialirkan
kembali ke dalam ruang bakar dicampur dengan udara segar.
Pengolahan gas buang
Untuk mengurangi pengaruh pencemaran gas buang dari motor bensin
dapat digunakan katalisator yang berfungsi untuk membantu proses
konversi gas pencemar menjadi gas yang tidak 'berbahaya'. Proses
konversi yang terjadi adalah:
2CO + O2 --> CO2
CO + H2O --> CO2 + H2

2CxHy + O2 --> H2O + CO2


2NO + 2CO --> 2CO2 + N2
2NO + 2H2 --> 2H2O + N2
Proses pengubahan gas emisi di dalam katalisator akan berjalan
dengan hanya apabila campuran bahan bakar-udara pada saat
pembakaran berada pada daerah kisaran sekitar =1.
Pengontrolan lambda
Seperti telah dijelaskan sebelumnya katalisator akan berfungsi efektif
hanya jika nilai lamda berkisar satu. Oleh sebab itu perlu dilakukan
suatu kontrol yang ketat terhadap kondisi campuran bahan bakarudara. Untuk itu diperlukan suatu sensor yang disebut sebagai sensor
lamda. Sensor ini pada dasarnya mengukur konsentrasi oksigen di
dalam gas buang. Apabila konsentrasi oksigen rendah, maka sensor
akan menghasilkan tegangan tinggi dan sebaliknya. Sensor ini pada
dasarnya lebih berfungsi sebagai indikator 'kaya' dan 'miskin'nya
campuran bahan bakar-udara.

Perkembangan teknologi motor bensin


Kontrol variabel katup
Pada sistem ini sudut dan tinggi bukaan katup dapat diatur sedemikian
rupa sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi operasi yang ada.
Kebutuhan bukaan katup terhadap kondisi operasi dapat dijelakan
kurang lebih sebagai berikut:
Beban penuh
Pada putaran rendah kecepatan aliran udara juga rendah sehingga
kecepatan masuk udara ke dalam ruang bakar juga rendah. Karena
kecilnya pengaruh gas dinamik, maka apabila torak telah mencapai
TMB dan bergerak kembali ke atas dapat mengakibatkan udara yang
akan masuk ke dalam ruang bakar kembali terdorong keluar. Oleh
sebab itu diusahakan agar katup isap tertutup sedekat mungkin dengan
titik mati bawah. Pada rpm tinggi kondisinya berlawanan dengan
kondisi di atas sehingga sebaiknya katup isap ditutup selambat
mungkin.
Beban rendah dan idle
Pada beban rendah dan idle dengan saat buka katup isap yang
terlambat dapat mengurangi durasi overlap katup isap dan katup
buang, sehingga mengurangi aliran balik dari udara yang akan masuk

ke dalam ruang bakar dan jumlah gas buang yang tersisa di dalam
ruang bakar akan makin kecil.
Gasoline Direct Injection
Teknologi ini merupakan perkembangan yang paling akhir dari
teknologi motor bensin. Yang membedakan dengan sistem injeksi
konvensional adalah bahan bakar diinjeksikan langsung ke dalam
ruang bakar, bukan di intake manifold.
Keuntungan
Keuntungan utama dari GDI adalah penghematan bahan bakar yang
cukup signifikan pada daerah operasi rendah. Penghematan ini akan
sangat terasa bagi para pengguna kendaraan bermotor yang biasa
beroperasi di lalu lintas kota.

Anda mungkin juga menyukai