Oleh :
Elviyasa Gaberia Siregar
12551127
Jurusan Tarbiyah
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup
2015
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt atas berkat dan ridhanya saya berhasil
menyelesaikan makalah mata kuliah Civic Education ini sesempurna mungkin, makalah
ini menyajikan berbagai pengetahuan dan pengembangan obyek terbaru berdasarkan
materi yang kami kupas yaitu seputaran Demokrasi Antara Teori dan Praktiknyat.
Pembuatan makalah ini antara lain bertujuan sebagai syarat perolehan nilai terhadap
mata kuliah Civic Education, dengan dosen Lukman Asah M.Pd.I. Selain daripada tujuan
diatas,pembuatan
makalah
ini
juga
diharapkan
dapat
membantu
pemahaman
demokrasiantara teori dan praktiknya bagi para pembaca serta dapat memberikan info
dan pengetahuan lebih seputaran tema makalah ini, yaitu meliputi pengertian, nilai-nilai,
prinsip dan parameter demokrasi, jenis-jenis demokrasi, pelaksanaan demokrasi, dan
cara mengembangkan sikap demokrasi.
Akhirnya saya sebagai penulis berharap pembuatan makalah beserta ide
dasar pokok yang saya ambil dari berbagai referensi ini dapat sesuai dengan harapan
yang saya inginkan. Saya sadar penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kata baik
dan sempurna namun kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang
terbaik bagi pembaca.
Jika terdapat kesalahan kata ataupun hal lainnya, kepada pembaca kami
memohon maaf dan kepada Allah swt kami memohon ampun.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Demokrasi................................................................................4
B. Nilai-nilai Demokrasi.................................................................................. 6
C. Prinsip dan parameter dalam demokrasi................................................... 8
D. Jenis-jenis demokrasi................................................................................ 10
E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.......................................................13
F. Megembangkan sikap demokrasi...........................................................18
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................................ 21
B. Saran......................................................................................................... 21
Referensi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi antara teori dan praktik adalah tema yang diangkat oleh penulis karena
terlepas dari tema ini adalah tema yang diberikan dosen pembimbing kepada
penulis, juga karena penulis ingin mengingatkan kembali arti pentingnya
demokrasi di Indonesia meliputi nilai demokrasi itu sendiri,prinsip dan parameter
demokrasi, jenis-jenis demokrasi, serta pelaksanan demokrasi di Indonesia.
Sebagai bagian dari bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi, bangsa Indonesia
haruslah mengetahui poin-poin yang telah tersebutkan diatas. Tujuannya yakni
membangun sebuah bangsa yang mengerti akan hak-hak dan kewaiban yang
semestinya diperoleh maupun dipenuhi selayaknya bagian dari Negara yang
berlandaskan demokrasi, sesuai dengan definisi singkatnya yakni dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Dari penjabaran diataslah maka penulis akhirnya
menyusun makalahini dengan tema demokrasi antara teori dan praktiknya
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Apa sajakah nilai-nilai dalam demokrasi?
3. Apa sajakah prinsip dan parameter dalam demokrasi?
4. Apa sajakah jenis-jenis demokrasi itu?
5. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
6. Bagaimana cara mengembangkan sikap demokrasi?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah agar pembaca:
1. Dapat mengetahui pengertian demokrasi.
2. Dapat mengetahui apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi.
3. Dapat mengetahui apa-apa saja prinsip dan parameter yang ada dalam
demokrasi..
4. Dapat mengetahui apa saja jenis-jenis demokrasi.
5. Dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
6. Dapat mengetahui bagaimana cara mengembangkan sikap demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Demokrasi Antara Teori dan Praktik
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi dapat kita pandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita
hidup berkelompok yang di dalam UUD 1945 disebut kerakyatan. Demokrasi
dapat dikatakan merupakan pola hidup berkelompok didalam organisasi Negara,
sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup berkelompok tersebut.keinginan
orang-orang (demos) yang berkelompok tersebut ditentukan oleh pandangan
hidup bangsa (weltanschauung), falsafah hidup bangsa (filosofiche grondslag),
dan ideologi bangsa yang bersangkutan.1
a. Secara etimologis
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos berarti rakyat dan
kratos/cratein berarti pemerintahan.2 Konsep dasar demokrasi berarti rakyat
berkuasa (government of rule by the people). Ada pula definisi singkat untuk
istilah demokrasi yang diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dsri
rskyst oleh rakyat dan untuk rakyat.3
b. Secara terminologis
Terdapat beberapa ahli yang meberikan definisi berbeda-beda mengenai
o
demokrasi, yaitu:
Abraham Lincon (AS, 1863)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(government of the people, by the people, and for the people). Sementara itu
secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi menurut Maswadi Rauf (1997)
ada dua, yaitu :
a) Kebebasan/persamaan (freedom/equality).
b) Kedaulatan rakyat (peoples sovereignity).
o
C.F. Strong :
kebebasan politik.
Harris Soche
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan
pemerintahan melekat pada diri rakyat, diri orang banyak, dan merupakan hak
bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan
melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atau badan yang
demokratis
yang
konsekuen
terhadap
kedemokratisannya
peradilan
yang
bebas
untuk
menjamin
hak-hak
asasi
dan
mempertahankan keadilan.
adalah
adanya
kebebasan
berbicara,
beragama,
berpendapat,
berserikat, menghormati minoritas dan hidup layak. Prinsi-prinsip itu merupkan hak
kodrati manusia sebagai manusia (manusia beradab). Dalam Negara demokrasi
semua orang harus diberi hak dan kesempatan yang sama. Sesama warga Negara
tidak boleh dibeda-bedakan atas alasan apapun, demokrasi menghendaki terjadinya
hubungan yang sama dan setara (egaliter). Dengan demikian, kesetaraan warga
Negara menjadi hal yang utama. Dalam Negara demokrasi menghendaki juga
terpenuhi kebutuhan umum, artinya kebutuhan yang berkaitan dengan rakyat
menjadi
fokus
perhatian.
Kebutuhan
umum
menyangkut
kmakmuran
dan
D. Jenis-Jenis Demokrasi
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada
bangsa itu sendiri.13 Dalam upaya pelaksanaan kehidupan demikian adanya
demokrasi justru melegalitaskan penyampaian segala bentuk aspirasi bangsa
terhadap pemerintahan yang berjalan. Sebagai suatu konsep yang dapat dikaji
secara luas dari berbagai sudut pandang dan sisi kehidupan, demokrasi yang
berkembang didunia memiliki berbagai jenis, yakni :
1. Demokrasi Berdasarkan Cara Penyampaian Pendapat
a. Demokrasi Langsung
Dalam demokrasi langsung, rakyat diikutsertakan
dalam
proses
negara yang besar. Demokrasi murni yang masih bisa diambil contoh terdapat di
wilayah Switzerland. Bentuk demokrasi murni ini masih berlaku di Switzerland dan
beberapa negara yang didalamnya terdapat referendum dan inisiatif. Beberapa
negara ada yang sangat memungkinkan rakyat untuk memulai dan mengadopsi
hukum, bahkan untuk mengamandemenkan konstitusional dan menetapkan
permasalahan publik politik secara langsung tanpa campur tangan representatif.
b. Demokrasi Tidak Langsung atau Demokrasi Perwakilan.
Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya
melalui Pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk membuat keputusan politik. Aspirasi
rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat. Di dalam negara yang besar dan modern demokrasi tidak bisa berjalan
sukses. Oleh karena itu, untuk menanggulangi masalah ini diperlukan sistem
demokrasi secara representatif. Para representatif inilah yang akan menjalankan
atau menyampaikan semua aspirasi rakyat di dalam pertemuan. Dimana mereka
dipilih oleh rakyat dan berkemungkinan berpihak kepada rakyat. (Garner). Sistem ini
berbasis atas ide, dimana rakyat tidak secara langsung hadir dalam menyampaikan
aspirasi mereka, namun mereka menyampaikan atau menyarankan saran mereka
melaui wakil atau representatif. Bagaimanapun, di dalam bentuk pemerintahan ini
wewenang disangka benar terletak ditangan rakyat, akan tetapi semuanya
dipraktekkan oleh para representatif.
c. Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Pengawasan Langsung dari Rakyat
Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi
perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan
rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui
referendum dan inisiatif rakyat.
2. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritasnya
a. Demokrasi Formal
Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang pada kedudukan
yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu
diberi kebebasan yang luas, sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal.
b. Demokrasi Material
Demokrasi material memandang manusia mempunyai kesamaan dalam
bidang sosial-ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
Demokrasi semacam ini dikembangkan di negara sosialis-komunis.
c. Demokrasi Campuran
Demokrasi ini meruapakan campuran dari kedua demokrasi tersebut di atas.
Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan
menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.
6. Berdasarkan Prinsip Idiologi
a. Demokrasi Liberal
Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur
tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Tindakan sewenang-wenang
pemerintah terhadap warganya dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi
(hukum dasar).
b. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar
Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk tidak
mengenal perebedaan kelas. Semua warga negara mempunyai persamaan dalam
hukum dan politik.
7. Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negara
a. Demokrasi Sistem Parlementer
Ciri-ciri pemerintahan parlementer:
Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga negara,
dan tidak dapat saling membubarkan.
Indonesia tertuang dalam UUD 1945 yaitu mengakui adanya kebebasan hak, mengakui
perbedaan, dan keberagaman Bhineka Tunggal Ika.16
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat periode:
a. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan
parlemen serta partai-partai. Pada masa ini, kelemahan demokrasi parlementer
memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya
persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi
kendor
dan
kemerdekaan.
tidak
17
dapat
dibina
menjadi
kekuatan
konstruktif
sesudah
Indonesia diadakan pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR, dan
tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih wakil rakyat yang duduk di Dewan
Konstituante yang akan membentuk UUD baru sebagai pengganti UUDS sampai
1959.18
b. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek telah
menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa
aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden,
terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis, dan peran
ABRI sebagai unsur sosial-politik, semakin meluas.
c. Periode 1966-1998, masa demokrasi pancasila era Orde Baru yang merupakan
demokrasi konstitusionalyang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal
periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam
rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang
terjadi pada masa demokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran
presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain. Melihat
praktek demokrasi pada masa ini, nama Pancasila hanya digunakan sebagai
legitimasi politis penguasa saat itu, sebab pada kenyataannya yang dilaksanakan
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
patriotic,
toleran,
setia
terhadap
bangsa,
cinta
Negara,
beragama,
20
Guru dan dosen sebaiknya menghindari mencaci-maki atau memarahi murid dan
mahasiswa dihadapan teman-temannya, karena harga diri mereka akan
terkoyak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh murid dan mahasiswa adalah sebagai berikut:
lain.
Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Mempunyai kemauan untuk belajar berorganisasi.21
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah dalam proses
pengembangan sikap demokrasi antara lain;
Mendidik masyarakat untuk bersikap dewasa.
Mendorong sikap kesatria dengan mengakui kesalahan, atau bersikap siap
menang atau kalah.
Mengembangkan sikap menghargai perbedaan pendapat, pernbedaan pendapat
adalah suatu rahmat, dan keputusan bersama adalah pilihan yang terbaik yang
dihasilkan dari suatu kompromi.
Menggunakan mekanisme demokrasi untuk mencari titikperbedaan pendapat.22
22Ibid.,
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam demokrasi
antara teori dan praktik terdapat diantaranya unsur-unsur nilai nilai demokrasi, prinsip,
parameter demokrasi, dan jenis-jenis demokrasi. Dalam upaya penegakkan demokrasi
yang benar-benar adil melibatkan suara berbagai kalangan rakyat unsur-unsur tersebut
haruslah diamalkan dengan sebaik-baiknya sehingga tercipta Negara yang menjunjung
tinggi demokrasi tanpa adanya ketidakadilan di tengah rayatnya. Demokrasi sendiri
secara singkat yaitu dari rakyat oleh rakyat, dan untuk
menjunjung
tinggi
demokrasi
mudah-mudahan
kita
dapat
menambah
Referensi
Abdul Aziz dkk, Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung: Alfabeta,
2011.
http://www. aniatih.blogspot.com/favicon.ico(Rabu,4-03-2015, 12.44)
http://www.jimlyschool.com(Senin, 2-03-2015, 12.44)
http://www.kewarganegaraanblog.wordpress.com(Senin, 2-03-2015, 13.00)
http://www.kewarganegaraanblog.wordpress.com(Senin, 2-03-2015,13.08)
http://www.qraboy.blogspot.com(Rabu, 4-03-2015, 14.57)
https://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-demokrasidi-sekolah/(Rabu, 4-03-2015, 10.52)
Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma, 2005.
Kaelan, Pendidikan Pancsila, Yogyakarta: Paradigma, 2010.
Sobana, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Sutoyo, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.