KELAS C1
Disusun oleh :
Handam Safudin
(14504241053)
(14504241052)
Isa Maulana Y.
(14504241054)
Kuswandi
(14504241055)
Ukuffianazar
(12504241047)
Persyaratan Kopling
Harus dapat menghubungkan transmisi dengan mesin secara lembut.
Pada saat menghubungkan ke transmisi harus dapat memindahkan tenaga tanpa terjadi slip.
Harus dapat membebaskan hubungan dari transmisi dengan sempurna dan cepat.
Rangkaian Kopling
Kopling (clutch) terdiri dari beberapa bagian seperti diperlihatkan pada gambar dibawah.
Tutup kopling (clutch cover) terikat pada roda penerus (flywheel) mesin oleh beberapa baut dan
berputar bersama-sama dengan kecepatan mesin.
Rangkaian Tutup Kopling
Tutup kopling dibagi menjadi dua tipe, tergantung pada tipe pegas yang digunakan untuk
menekan pelat penekan (presure plate) terhadap pelat kopling (clutch disc) : dengan
menggunakan pegas diaphragma atau dengan pegas coil
Dewasa ini tutup kopling tipe pegas diaphragma banyak digunakan pada kendaraan ringan
seperti mobil penumpang, sedang tipe pegas coil banyak digunakan pada kendaraan niaga berat.
Pelat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan), semacam bahan gesek (triction
material) yang dikeling disekeliling plat pada kedua permukaannya dan hub yang terletak
dibagian tengahnya, yang menerima perkaitan dengan input shaft transmisi.
Hub diletakkan diantara pelat-pelat dan dibuat sedemikian rupa agar dapat bergerak sedikit
dalam arah dari putaran melalui peredam (pegas coil atau karet). Bentuk ini bekerja untuk
mengurangi kejutan pada saat tenaga dihubungkan.
F. Langkah Kerja :
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melepaskan unit transmisi.
3. Melakukan pembongkaran unit kopling dengan langkah yang efektif, efisien dan sistematik.
4. Melakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran sebagaimana tercantum dalam
buku manual.
5. Melakukan pengambilan data dari unit kopling, terkait dengan gaya yang bekerja dan gaya
yang diperlukan untuk membebaskan kampas kopling.
6. Mendiskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan,
kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan.
7. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponenyang dibongkar secara
efektif dan efisien. Pergunakan kunci momen pada saat mengencangkan clutch over set.
8. Memasang kembali unit transmisi.
9. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja.
G. Pembahasan
1. Identifikasi Komponen
Gambar 14. Melepas plat penekan dan pegas spiral dari tutup kopling
Gambar 15. Memasang plat penekan dan pegas spiral pada tutup kopling
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal akan diteruskan oleh mekanisme
penggerak kopling sehingga mendorong garpu pembebas (release fork) dan garpu
pembebas menekan bantalan pembebas (release bearing) serta unit penekan (pressure
lever) sehingga unit penekan akan mengungkit plat penekan melawan tekanan pegas
penekan sehingga plat kopling (clutch disc) tidak mendapat tekanan dari plat
penekan sehingga antara fly wheel, plat kopling dan plat penekan tidak terjadi
gesekan dan putaran mesin tidak diteruskan ke input shaft transmisi.
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal akan diteruskan
sebagian/ setengah oleh mekanisme penggerak kopling sehingga mendorong garpu
pembebas (release fork) dan garpu pembebas menekan bantalan pembebas (release
bearing) serta unit penekan (pressure lever) sehingga unit penekan akan mengungkit
plat penekan melawan sebagian/ setengah tekanan pegas penekan sehingga plat
kopling (clutch disc) tekanan dari plat penekan berkurang sebagian/ setengah
sehingga antara fly wheel, plat kopling dan plat penekan terjadi gesekan sebagian
atau terjadi slip dan putaran mesin diteruskan sebagian ke input shaft transmisi.
Jika pedal kopling dilepaskan atau tidak ditekan, maka gaya pegas akan mendorong
unit penekan, bantalan pembebas dan garpu pembebas seperti semula serta
mendorong plat penekan sehingga plat penekan menekan dan menghimpit plat
kopling diantara plat penekan dan flywheel sehingga terjadi gesekan kuat dan
berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan daya mesin diteruskan ke input
shaft transmisi secara penuh tanpa slip.
5. Melakukan pemeriksaan,
mengatasinya
a. Pemeriksaan
1) Memeriksa pilot bearing
Pilot bearing diputar kekanan dan kekiri, terasa gesekan yang berat ketika
diputar. Menandakan kondisi pilot bearing sudah tidak layak digunakan dan harus
diganti. Jika pilot bearing di putar kekanan dan kekiri terasa ringan menandakan
kondisi pilot bearing masih bagus.
Release bearing diputar kekanan dan kekiri terasa ringan serta digerakkan keatas
dan kebawah tidak ditemukan keolengan, menandakan release bearing dalam kondisi
yang masih baik dan masih layak digunakan
b. Pengukuran
1) Mengukur kesikuan pegas
Hasil Pengukuran
0.65 mm
0,45 mm
0,30 mm
0,40 mm
0,40 mm
0,30 mm
0,30 mm
1,30 mm
1,10 mm
Hasil
Pengukuran
38,0 kg/cm2
39,1 kg/cm2
44,3 kg/cm2
34,1 kg/cm2
36,8 kg/cm2
35,8 kg/cm2
38,2 kg/cm2
34,2 kg/cm2
39,1 kg/cm2
Spesifikasi
Keterangan
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
Spesifikasi
(Minimal)
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kampas kopling masih cukup tebal dan
masih layak digunakan.
5) Mengukur run-out fly wheel
Penyebab
Perbaikan
Kopling slip