Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PRAKTIK

SISTEM PEMINDAH TENAGA


Kopling Pegas Spiral

KELAS C1
Disusun oleh :
Handam Safudin

(14504241053)

Rendra Ananta P.H.

(14504241052)

Isa Maulana Y.

(14504241054)

Kuswandi

(14504241055)

Ukuffianazar

(12504241047)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2015

KOPLING PEGAS SPIRAL


A. Kompetensi :
Memelihara/ servis, memperbaiki dan overhoul sistem pemindah tenaga pada kendaraan ringan
B. Sub Kompetensi :
1. Mengidentifikasi unit kopling pegas spiral dan komponen-komponennya
2. Melepas dan memasang unit kopling pegas spiral dengan cara yang benar
3. Menjelaskan cara kerja kopling pegas spiral dan komponen-komponennya
4. Melakukan pemeriksaan,
pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara
mengatasinya
C. Alat dan Bahan :
1. Unit kopling plat dengan pegas koil pada stand engine Colt T120
2. Tool box set, kunci T10, T12, T14, center clutch
3. Penggaris siku, straight edge, feeler gauge, spring tester, meja perata, DTI dan jangka
sorong
D. Keselamatan Kerja :
1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Saat melelpas unit kopling dari fly wheel gunakan center clutch/ obeng untuk menahan plat
kopling agar tidak jatuh.
3. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
E. Dasar Teori :
Kopling (Clutch)
Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi, berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perpindahan percepatan
atau perkaitan roda gigi. Demikian juga kopling dapat menyalurkan tenaga secara perlahanlahan dari mesin ke roda-roda penggerak (drive wheel) agar gerak mula kendaraan dapat
berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda-roda gigi transmisi dapat lembut sesuai
dengan kondisi jalannya kendaraan.

Gambar 1. Letak kopling

Persyaratan Kopling
Harus dapat menghubungkan transmisi dengan mesin secara lembut.
Pada saat menghubungkan ke transmisi harus dapat memindahkan tenaga tanpa terjadi slip.

Harus dapat membebaskan hubungan dari transmisi dengan sempurna dan cepat.
Rangkaian Kopling
Kopling (clutch) terdiri dari beberapa bagian seperti diperlihatkan pada gambar dibawah.
Tutup kopling (clutch cover) terikat pada roda penerus (flywheel) mesin oleh beberapa baut dan
berputar bersama-sama dengan kecepatan mesin.
Rangkaian Tutup Kopling
Tutup kopling dibagi menjadi dua tipe, tergantung pada tipe pegas yang digunakan untuk
menekan pelat penekan (presure plate) terhadap pelat kopling (clutch disc) : dengan
menggunakan pegas diaphragma atau dengan pegas coil
Dewasa ini tutup kopling tipe pegas diaphragma banyak digunakan pada kendaraan ringan
seperti mobil penumpang, sedang tipe pegas coil banyak digunakan pada kendaraan niaga berat.

Gambar 2. Tutup kopling tipe pegas coil

Pelat Kopling (Clutch Disc)


Pelat kopling (clutch disc) diperlukan untuk dapat menyalurkan tenaga dengan lembut tanpa
terjadi slip. Pelat kopling dibuat sedemikian rupa, agar pada saat tenaga harus dibebaskan,
kopling dapat bekerja dengan sempurna dan cepat.

Gambar 3. Pelat kopling

Gambar 4. Pelat kopling

Pelat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan), semacam bahan gesek (triction
material) yang dikeling disekeliling plat pada kedua permukaannya dan hub yang terletak
dibagian tengahnya, yang menerima perkaitan dengan input shaft transmisi.

Hub diletakkan diantara pelat-pelat dan dibuat sedemikian rupa agar dapat bergerak sedikit
dalam arah dari putaran melalui peredam (pegas coil atau karet). Bentuk ini bekerja untuk
mengurangi kejutan pada saat tenaga dihubungkan.
F. Langkah Kerja :
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melepaskan unit transmisi.
3. Melakukan pembongkaran unit kopling dengan langkah yang efektif, efisien dan sistematik.
4. Melakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran sebagaimana tercantum dalam
buku manual.
5. Melakukan pengambilan data dari unit kopling, terkait dengan gaya yang bekerja dan gaya
yang diperlukan untuk membebaskan kampas kopling.
6. Mendiskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan,
kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan.
7. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponenyang dibongkar secara
efektif dan efisien. Pergunakan kunci momen pada saat mengencangkan clutch over set.
8. Memasang kembali unit transmisi.
9. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja.
G. Pembahasan
1. Identifikasi Komponen

Gambar 5. Kontruksi kopling

Gambar 6. Roda gila (fly wheel)

Gambar 7. Plat kopling (clutch disc)

Gambar 8. Plat penekan (pressure plate)

Gambar 9. Tutup kopling (clutch discc)

Gambar 10. Pegas spiral (coil spring)

Gambar 11. Input transmisi, garpu pembebas dan bantalan pembebas

2. Melepas Unit Kopling Pegas Spiral


a. Melepas baut pengikat unit transmisi
b. Menurunkan unit transmisi

Gambar 12. Menurunkan transmisi

c. Melepas tutup kopling beserta plat kopling dari flywheel

Gambar 13. Melepas tutup kopling beserta plat kopling

d. Melepas plat penekan dan pegas spiral dari tutup kopling

Gambar 14. Melepas plat penekan dan pegas spiral dari tutup kopling

3. Memasang Unit Kopling Pegas Spiral


a. Memasang plat penekan dan pegas spiral pada tutup kopling

Gambar 15. Memasang plat penekan dan pegas spiral pada tutup kopling

b. Memasang tutup kopling beserta plat kopling pada flywheel

Gambar 16. Memasang tutup kopling beserta plat kopling

c. Menaikkan unit transmisi

Gambar 17. Menaikkan transmisi

d. Memasang baut pengikat unit transmisi


4. Cara Kerja Kopling Pegas Spiral
Kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga secara halus dari mesin ke transmisi
melalui adanya gesekan antar plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan. Kekuatan
gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme
penggerak kopling.

Gambar 18. Cara Kerja kopling tipe pegas coil

Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal akan diteruskan oleh mekanisme
penggerak kopling sehingga mendorong garpu pembebas (release fork) dan garpu
pembebas menekan bantalan pembebas (release bearing) serta unit penekan (pressure
lever) sehingga unit penekan akan mengungkit plat penekan melawan tekanan pegas
penekan sehingga plat kopling (clutch disc) tidak mendapat tekanan dari plat
penekan sehingga antara fly wheel, plat kopling dan plat penekan tidak terjadi
gesekan dan putaran mesin tidak diteruskan ke input shaft transmisi.
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal akan diteruskan
sebagian/ setengah oleh mekanisme penggerak kopling sehingga mendorong garpu
pembebas (release fork) dan garpu pembebas menekan bantalan pembebas (release
bearing) serta unit penekan (pressure lever) sehingga unit penekan akan mengungkit
plat penekan melawan sebagian/ setengah tekanan pegas penekan sehingga plat
kopling (clutch disc) tekanan dari plat penekan berkurang sebagian/ setengah
sehingga antara fly wheel, plat kopling dan plat penekan terjadi gesekan sebagian
atau terjadi slip dan putaran mesin diteruskan sebagian ke input shaft transmisi.
Jika pedal kopling dilepaskan atau tidak ditekan, maka gaya pegas akan mendorong
unit penekan, bantalan pembebas dan garpu pembebas seperti semula serta
mendorong plat penekan sehingga plat penekan menekan dan menghimpit plat
kopling diantara plat penekan dan flywheel sehingga terjadi gesekan kuat dan
berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan daya mesin diteruskan ke input
shaft transmisi secara penuh tanpa slip.
5. Melakukan pemeriksaan,
mengatasinya

pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara

a. Pemeriksaan
1) Memeriksa pilot bearing

Gambar 19. Memesiksa pilot bearing

Pilot bearing diputar kekanan dan kekiri, terasa gesekan yang berat ketika
diputar. Menandakan kondisi pilot bearing sudah tidak layak digunakan dan harus
diganti. Jika pilot bearing di putar kekanan dan kekiri terasa ringan menandakan
kondisi pilot bearing masih bagus.

2) Memeriksa release bearing

Gambar 20. Memeriksa release bearing

Release bearing diputar kekanan dan kekiri terasa ringan serta digerakkan keatas
dan kebawah tidak ditemukan keolengan, menandakan release bearing dalam kondisi
yang masih baik dan masih layak digunakan
b. Pengukuran
1) Mengukur kesikuan pegas

Gambar 21. Mengukur kesikuan pegas

Tabel 1. Hasil pengukuran kesikuan pegas coil


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Hasil Pengukuran
0.65 mm
0,45 mm
0,30 mm
0,40 mm
0,40 mm
0,30 mm
0,30 mm
1,30 mm
1,10 mm

2) Mengukur tekanan pegas

Gambar 22. Mengukur tekanan pegas

Tabel 2. Mengukur tekanan pegas


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Hasil
Pengukuran
38,0 kg/cm2
39,1 kg/cm2
44,3 kg/cm2
34,1 kg/cm2
36,8 kg/cm2
35,8 kg/cm2
38,2 kg/cm2
34,2 kg/cm2
39,1 kg/cm2

Spesifikasi

Keterangan

38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2
38,2 kg/cm2

Tekanan pegas kurang dari spesifikasi, perlu diganti


Tekanan pegas masih baik
Tekanan pegas masih baik
Tekanan pegas kurang dari spesifikasi, perlu diganti
Tekanan pegas kurang dari spesifikasi, perlu diganti
Tekanan pegas kurang dari spesifikasi, perlu diganti
Tekanan pegas masih baik
Tekanan pegas kurang dari spesifikasi, perlu diganti
Tekanan pegas masih baik

3) Mengukur kerataan plat penekan

Gambar 23. Mengukur kerataan plat penekan

Hasil pegukuran kerataan plat penekan : 0,05 mm

4) Mengukur kedalaman paku keling

Gambar 24. Mengukur kedalaman paku keling

Tabel 3. Hasil pengukuran kedalaman paku keling


Hasil
Hasil
Spesifikas
No. Pengukura
No. Pengukura
i
(Minimal)
n
n
1
0,8 mm
0,3 mm
9
0,9 mm
2
0,9 mm
0,3 mm
10
1,0 mm
3
0,8 mm
0,3 mm
11
0,8 mm
4
1,0 mm
0,3 mm
12
1,1 mm
5
0,9 mm
0,3 mm
13
0,8 mm
6
1,1 mm
0,3 mm
14
0,8 mm
7
0,9 mm
0,3 mm
15
0,8 mm
8
1,1 mm
0,3 mm
16
1,1 mm

Spesifikasi
(Minimal)
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm
0,3 mm

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kampas kopling masih cukup tebal dan
masih layak digunakan.
5) Mengukur run-out fly wheel

Gambar 25. Mengukur run-out fly wheel

Hasil pengukuran run-out fly wheel : 0.05 mm


Spesifikasi : 0,7 mm
Run- out fly wheel dapat ditoleransi, namun karena ditemukan keretakan pada
fly wheel menyebabkan fly wheel tidak dapat digunakan dan harus diganti.

c. Identifikasi ganngguan serta cara mengatasi


Tabel 4. Identifikasi ganngguan serta cara mengatasi
Gejala
Terdengar suara ketika
kopling diinjak
Terjadi hentakan saat
kopling terhubung

Penyebab

Perbaikan

Release bearing aus

Ganti release bearing

Torsion dumper rusak

Ganti plat kopling

Kopling slip

Kampas kopling aus/ habis


Pegas penekan lemah

Ganti plat kopling


Ganti pegas penekan

H. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
a. Kondisi pilot bearing sudah tidak layak digunakan sehingga perlu diganti.
b. Pada fly wheel ditemukan keretakan sehingga perlu diganti.
c. Beberapa pegas kopling mempunyai tekanan yang kurang dari spesifikasi sehngga perlu
diganti.
d. Keausan plat kopling ditak merata kemungkinan katera tekanan pegas kurang.
2. Saran
Beberapa baut pengikat unit transmisi tidak ada, akan lebih baik apabila baut pengikat yang
hilang diganti

Anda mungkin juga menyukai