yang disebut mihwar syabi, dan kitapun telah melewati era jahriyah
jamahiriyah ini. Kalau basis organisasi (tandzimi) berorientasi pada kualitas
maka basis syabi berorientasi pada kuantitas. Pada fase ini fokus aktivitas
yaitu pelayanan masyarakat.
Menyebarkan islam kepada masyarakat
dengan metode yang lebih masif. Marhalah ini ditandai dengan adanya
organisasi sebagai perwajahan dakwah atau deklarasi terang-terangan dari
dakwah itu sendiri.
Masuknya Umar bin khatab menjadi amunisi baru bagi kaum muslim,
disamping juga sudah ada bsahabat-sahabat lain yang masuk islam. Setelah
dirasa cukup untuk berekspansi secara terang-terangan kepada para
pendukuk makkah sehingga banyak yang berminat dengan ajaran yang
dibawa Rasulullah. Tetapi kaum kafir qurays selalu membuat tekanan kepada
para pengikut rasulullah, apalagi pangikut rasul pada waktu itu kebanyakan
berasal dari ekomoni lemah, budak yang mengingkan persamaan dalam
derajatnya. Sehingga turunlah perintah Allah untuk berihijrah ke Yastrib dan
membuat kehidupan baru disana.
Sampai di Yastrib, sambutan orang Asnhor kepada orang muhajirin sangat
hnagat terhadap orang muhajirin. Musab bin Umair sukses membuat lading
dakwah di Yastrib. Rasul dan para sahabatpun merangkai kehidupan baru di
sana, dengan membangun masjid dan sarana pendkung lainnya.
Menyatukan kaum anshor dan kaum muhajirin dengan ikatan akidah dan
membangun basis soial dikalangan mereka. Suasana akidah dan social
diantara mereka membuat dakwah rasul memasuki fase baru. Fase dimana
membuat agenda-agenda dakwah menjadi membumi di daerah yastrib dan
meningkatkan hubungan dan aktifitas social (masjid, baitul mal, pasar, dan
lainnya) menjadi basis yang kuat. Ikatan akidah dan ukhuwah mereka
semakin kuat.
Suatu hari, Saad bin Rabi berkata kepada Abdurrahman bin Auf,
Sesungguhnya aku adalah orang yang banyak harta di kalangan Anshar,
bagilah hartaku menjadi dua bagian. Aku juga punya dua istri. Lihatlah mana
yang paling kau senangi di antara keduanya, lalu katakanlah kepadaku. Jika
telah habis masa iddahnya, nikahilah dia!
Namun, Abdurrahman bin Auf menolaknya. Semoga Allah memberikan
berkah-Nya kepadamu, keluargamu, dan hartamu! Lebih baik tunjukkan saja
di mana pasar kalian. Ia pun menunjukkan pasar Bani Qainuqa. Di sana,
Abdurrahman mendapatkan minyak samin dan keju. Keesokan harinya, dia
telah berdagang.
3. Mihwar Muasasi
Mihwar dakwah yang ketika adalah mihwar syabi dimana garapan dari
mohwar ini adalah ekspansi atau, membangun berbagai institusi/
lembaga/wajihah untuk mewadahi pekerjaan-pekerjaan dakwah di seluruh
sektor kehidupan dan seluruh segmen masyarakat. Dalam menjalankan
aktifitas kesehariannya ada orang-orang tertentu yang lebih memlih
menggunkan waktunya utnuk sesuatu yang menghasilkan baik secara materi
(bekerja, baik di sititusi atau membangun lapangan pekerjaan sendiri) atau
membangun komunitas atau lembaga dengan misi yang sama untuk lebih