Oleh
LAPORAN PENELITIAN
1. a. JudulPenelitian
2. b. Macam Penelitian
Studi Kasus
3. Peneliti
a. Nama
b. NIDN
c. Pangkat/ Golongan
d. Jabatan
e. Jurusan
f. Bidang Ilmu yang Diteliti
0104028703
Asisten Ahli / III b
Dosen Tetap
Akbid Namira Madina Panyabungan
Kebidanan
: 1 (Satu) Orang
5. Lokasi Penelitian
: 3 (Tiga) Bulan
: Rp.5.000.000,-
8. Sumber Biaya
iKebidanan
Peneliti,
I:Y L.PPPfl
'l3r@fflu
Direktur
Namira Madina
JUI}TJL
ABSTRAK
Mastitis dapat terjadi pada semua populasi dengan atau tanpa kebiasaan
menyusui. Insiden ini yang dilaporkan bervariasi dari sedikit sampai 33o/o wanita
yang menyusui tetapi biasanya di bawah l0%.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang
mastitis di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kelurahan Parapat Tahun 2003.
Penelitian ini bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan berdasarkan data primer
dengan menggunakan kuesioner. Semua populasi dalam penelitian ini diteliti yaitu
sebanyak 45 orang (total sampling).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 45 responden mayoritas
berpengetahuan kurang sebanyak 19 responden (42,2%). Berdasarkan umur
mayoritas responden berumur 2l-30 tahun berpengetahuan kurang sebanyak 14
responden (46,7%). Berdasarkan pekerjaan mayoritas responden yang tidak
bekerja berpengetahuan kurang sebanyak 8 responden 1s:,:x1. Berdasarkan
paritas mayoritas responden dengan ibu multipara berpengetahuan kurang
sebanyak 6 responden (50%).
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar memberikan penkes tentang mastitis
kepada ibu menyusui.
Kata Kunci
Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI..
ii
BAB
PENDAHULUAN.........
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
BAB
III
J
a
JJ
4
5
Pengetahuan
2.1.1. Defenisi
2.1.2. Tingkat
2. I .3
Pengetahuan
Pengetahuan di Dalam Kognitif...........
Cara Memperoleh Pengetahuan................
Ibu Menyusui.............
2.2.1. Defenisi Ibu........." .
2.2.2. Defenisi Menyusui
2"2.3. Cara Menyusui ............
Mastitis
2.3.1. Defenisi Mastitis
2.3.2. Jenis Mastitis............
2.3.3. Gejala Mastitis.....
2.3.4. Penyebab Mastitis
2.3.5. Pencegahan Mastitis....
2.3.6. Penanganan Mastitis.....
Variabel yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu
Menyusui Tentang Mastitis....
2.4.1. Umrn........
2.4.2. Pekerjaan
2.4.3. Paritas......
METODE PENELITIAN
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
Kerangka Konsep
Defenisi Operasional................
JenisPenelitian.........
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
I
I
8
9
9
10
10
11
t2
t2
13
13
13
t4
15
15
15
17
T7
18
3.6.
3.7.
3.8.
BAB
IV
18
19
T9
21
21
25
BAB
5.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
29
29
30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai
infeksi. Mastitis atau peradangan paludara kadang-kadang menjadi fatal bila tidak
diberi tindakan yang adekuat. Keadaan ini menyebabkan beban penyakit yang
berat dan memerlukan biaya yang besar. Mastitis dapat teqadi pada semua
populasi dengan atau tanpa kebiasaan menyusui. Insiden
ini
yang dilaporkan
bervariasi dari sedikit sampai 33o/o wanitayang menyusui tetapi biasanya dibawah
10% (Bertha,2Al2).
Beberapa
di
Australia
tercatat 1075 ibu menyusui dan terdapat sebanyak 219 Qa%) yang menderita
mastitis periode 0-6 bulan pasca melahirkan. Pada tahun 1991 dilakukan kembali
penelitian di Australia oleh Amir yang terdapat dari 98o/o ibu menyusui terdapat
sampai 2
Di
berada di perkotaan rnemberi susu dengan botol menderita nyeri payudara. Wanita
yang memberi susu bayinya dengan susu formula masih rentan terhadap nyeri
karena payudaranya penuh, dan mungkin bengkak. Menurut Suharyono dampak
pemberian susu formula pada bayi adalah menyebabkan bayi diare 16 kali lebih
banyak dari bayi yang mendapat ASI (Mender, 2004).
Penelitian oleh PUSKA-UI (Pusat Penelitian Keluarga sejahteraUniversitas Indonesia) bekerjasama dengan PATH (Profesional Association of
Treatment House) tahun 2A02 di 4 kabupaten di provinsi Jawa Timur (Kediri,
dan
yang
memberikan bayinya ASI eksklusif hanya 22,49o/o dan pemberian susu formula
37o/o pada
buruk
(Sofyan,2008).
Di
di Desa Aek
ini
adalah "bagaimana
1.3.
t
I
Tujuan Perelitian
badak
1. untuk
2. Untuk
menyusui tentang
3. Bagi
responden
Sebagai bahan pengetahuan kepada seluruh ibu nifas dan menyusui agar
mau menyusui bayi nya segera mungkin agar terhindar dari masalah
mastitis. dalam memberikan penyuluhan pada ibu menyusui tentang
mastitis.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengetahuan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
sebagainya) (Notoatmodjo, 20 1 0)
1.
mempunyai
Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut tidak
3.
Aplikasi (application)
yang
4.
Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau memisahkan
5.
Sintesis (synthesis)
dimiliki.
6. Evaluasi kvaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justiflkasi
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2010)
kebenaran pengetahuan
a.
l)
2)
3)
4)
memperoleh pengetahwmnya.
b.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
ini
(It{otoatmodj o, 200 5 ).
2.2,
Ibu Menyusui
anak
serta merawat anaknya secara tulus dan tanpa pamrih (Ikhwan, 2A0T.
a.
Sebelum menyusui
dioleskan
b.
Ibu duduk atau berbaring dengan santai bila duduk lebih baik
menggunakan kursi rendah (kaki ibu tidak tergantung dan punggung
siku ibu (kepala tidak boleh menengadah dan bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan).
c.
Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu di
depan. Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap
pay.udara.
d.
Telinga dan lengan bayi terletak bayi pda satu garis lurus. Ibu
menatap bayi dengan kasih sayang.
e.
2.3.
Mastitis
a. Mastitis
puerperalis epidemik
Adalah penyakit infeksi yang didapat dari rumah sakit yang disebabkan oleh
shain staphylococcus yang resisten terhadap penicilin.
b.
Mastitis jenis ini tidak infeksi dan te{adi bila ASI tidak dikeluarkan dari
sebagian atau seluruh payudara dimana produksi
c.
Mastitis subklinis
Yaitu
d. Mastitis
Mastitis
infeksiosa
ini
sembuh dan prateksi oleh faktor imun dalam ASI dan oleh respon inflamasi
kalah.
e. Mastitis
puerperalis (laktasional)
1.
a. Ibu memperhatikan
akut.
tersebut.
Terdapat area luka yang terbatas atau lebih luas pada payudara.
f.
(Ikhwan,2005)
Dua penyebab mastitis adalah statis ASI dan infeksi statis ASI biasanya
merupakan penyebab primer yang dapat disertai atau berkembang menuju infeksi.
Mastitis diakibatkan oleh stagnasi ASi di dalam payudara, dan bahwa pengeluaran
yang tidak efektif, perbatasan frekuensi atau durasi menyusui dan sumbatan pada
saluran ASI (Bertha, 2013).
bayinya, setiap 2-3 jam sekali sesuai ritme perut bayi, akan dapat mencegah
Perawatan puting susu pada waktu laktasi merupakan usaha penting untuk
mencegah rnastitis. Perawatan terdiri atas membersihkan puting susu dengan air
hangat sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang
sudah mengering (Prawirohardj o, 2002).
dan
a.
b.
dengan antibiotika.
e.
10
2.4.
2.4.1. Umur
Umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan.
Seorang ibu yang berumur
2l *
pada usia inilah ibu tersebut dikatakan masa reproduksi sehat. Maka pada umur
inilah seorang wanita menjadi awal seorang ibu dan menjadi faktor resiko
terjadinya mastitis. (Bertha, 2012)
2.4.2. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Pada umumnya ibu yang bekerja diperkantoran menjadi faktor resiko
terjadinya mastitis karena diakibatkan interval antara menyusui yang panjang dan
kekurangan waktu untuk pengeluaran ASI yang adekuat. (Bertha, 2012)
2.4.3. Paritas
Paritas adalah rata-rata anak yang dilahirkan hidup oleh wanita usia subur
yang pernah kawin pada tahun tertentu. Ibu yang memiliki anak
I (primipara)
lebih sering terkena mastitis karena kurangnya pengetahuan ibu atau ibu masih
dalam tahap belajar untuk menyusui bayinya. (Bertha,2012
11
BAB III
METODE PENELTTIAN
3.1. Kerangka Konsep
Kecamatan
Salur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2014 . Dapat dilihat pada
bagan dibawah ini.
Bagan 3.1.
Kerangka Konsep
Variabel
Independen
Variabel Dependen
Umur
Pekerjaan
Paritas
3.2.1. Pengetahuan
Pengetahuan ibu menyusui tentang mastitis adalah segala sesuatu yang
diketahui oleh ibu menyusui tentang mastitis dengan menjawab pertanyaan yang
diajukan dengan kategori
100% benar
dari 20 pertanyaan
b.
t2
c. Kurang
ukur: ordinal
3.2.2. Umur
Umur adalah lamanya hidup ibu yang dihitung sejak dilahirkan sampai
pada saat penelitian dilakukan yang dikategorikan dengan
a. 2l - 30 tahun
b. 31 -35 tahun
c. > 35 tahun
Skala ukur : ordinal
3.2.3. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan ibu menyusui sehari-hari
dengan kategori
a. Bekerja
b.
Tidak
bekerja
3.2.4. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami wanita yang
diperoleh dari hasil wawancara terhadap responden dengan kategori
a.
Primipara
: 1 kali melahirkan
b.
Secundipara
:2kali melahirkan
c.
Multipara
:3*5kalimelahirkan
d.
Grandemultipara
:>5kalimelahirkan
13
ini
Kabupaten
Juli 2014.
3.5.I.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang bertempat
tinggal
di
3.5.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang bertempat
tinggal
di
Selatan Tahun 2014 sebanyak 45 orang dan seluruh populasi dijadikan sampel
(Total population).
l4
soal,yaitu:0x20:0).
Skor yang benar nilainya adalah 5 untuk
(skor jawaban maximal dari setiap aspek jawaban yang benar dikali dengan
jumlah soal yaitu : 5 x 20: 100). (Arikunto, 2003)
a. Baik
100% benar
dari
20
l5
1.
Proses
Editing
Dilakukan untuk memeriksa kuesioner dengan tujuan agar data yang masuk
dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data dapat memberikan hasil
2.
Proses Coding
Proses eoding yaitu merubah data yang sudah diedit ke dalam bentuk angka
..
1,2,3,... ....sampai
30.
3.
Tabulating
l6
BAB IV
IIASTL DAN PEMBAHASAN
4.1.
IIasiI
Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2Al4 dimana data diperoleh dari
45 responden yang hasilnya disajikan pada tabel-tabel distribusi di bawah ini.
Tabel4.1.
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Mastitis pada rbu Menyusui
di Desa Aek Badak Kecamatan sayur Matinggi Kahupaten Tapanuri
Selatan Tahun 2014
No
Pengetahuan
Jumlah (f)
Baik
10
)))
Cukup
16
3s.6
Kurang
19
a.)
Jumlah
45
100
l7
Tabel4.2.
Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang
Mastitis Pada Ibu Menyusui di Desa Aek Badak Kecamatan
Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2014
Pengetahuan
No
Umur
Baik
F
Cukup
%
o/o
30
l4
46,7
30
100
50
33,3
12
100
111
100
2l-30 tahun
31-35 tahun
16,7
33,3
35 tahun
Total
Kurang
responden yang
t8
Tabel4.3
Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Mastitis
Pada Ibu Menyusui di Desa Aek Badak Kecamatan Sayur Matinggi
Kabupaten
u
Tananuli Selatann Tahun
nra
lanun 2014
Pengetahuan
No
Peke{aan
Baik
Total
Cukup
Kurang
a/o
a/
/t
Bekerja
26,7
ll
36,7
11
36,7
30
100
Tidak bekerja
13,3
33,3
s33
15
I00
berpengetahuan
di
sebanyak
Tabel4.4
Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas Tentang
Mastitis Pada Itru Menyusui di Desa Aek Badak Kecamatan
Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2014
Pengetahuan
No
Paritas
Baik
Cukup
Total
Kurang
a/o
Primipara
27,8
33,3
38,9
18
100
Secundipara
20
40
40
t5
100
Multipara
16,7
33,3
50
t2
100
l9
di
4,2.
Pembahasan
berikut.
diri
besar
sendiri
ibu bagaimata cara mencegah rnastitis dengan menyakinkan ibu bahwa bila
terkena mastitis setidaknya menyusui tetap dilanjutkan dan hal
membahayakan bayinya.
20
ini tidak
akan
Menurut asumsi penulis, teori di atas sesuai dengan hasil penelitian bahwa
pengetahuan berpengaruh terhadap mastitis, dilihat dari hasil penelitian ibu
rnenyusui mempunyai pengetahuan kurang, hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan ibu tentang faktor-faktor mastitis seperti kurang asupan
itu
gizi dan
Dan responden yang berpengetahuan kurang terdapat pada kelompok umtr 2l-30
tahun yaitu sebanyakt4 responden (46,7%).
Umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan.
Seorang wanita yang berumur 21
pada masa
ini
perkembangan.
biologisnya. Umur yang lebih tua memiliki kebiasaan kerja dan ingatan yang lebih
daripada umur yang lebih muda. Umur secara kronologis merupakan penentu
21
Menurut Bertha (2012) wanita yang berumur 21-30 tahun lebih sering
di
bawah usia
21 tahun dan di
atas
35 tahun.
Menurut asumsi penulis, teori di atas sesuai dengan hasil penelitian bahwa
umur berpengaruh terhadap mastitis dilihat dari hasil penelitian dimana wanita
yang berumur 2l-30 tahun lebih sering menderita mastitis daripada wanita yang di
bawah usia 21 tahun dan di atas 35 tahun. Dan ibu yang kurang mendapatkan
asupan
menyebabkan kelelahan,
yang
yang berpengetahuan kurang terdapat pada yang tidak bekerja yaitu 8 responden
(53,3%).
bakat dan minat dengan tugas yang diemban. Pengalaman dan pendidikan wanita
sejak kecil akan mempengaruhi sikap dan penampilan mereka dengan kaitannya
terhadap menyusui, ibu yang berpendidikan tinggi dan tidak bekerja dan selalu
berada disisi anaknya kemungkinan pemberian ASI akan lebih mudah dilakukan
(Hurlock, 1999).
22
Menurut Bertha (2A12), bekerja di luar rumah lebih sering terkana rnastitis
karena interval arrtara menyusui yang panjang dan kekurangan waktu untuk
pengeluaran ASI yang adekuat.
Menurut asumsi penulis, teori di atas sesuai dengan hasil penelitian bahwa
pekerjaan berpengaruh terhadap mastitis, ibu yang bekerja
di luar rumah
akan
lebih sering menderita mastitis dibandingkan dengan ibu yang hanya bekerla
sebagai ibu rumah tangga atau IRT, hal
sebanyak
responden (50%).
L)
seseorang,
semakin sering melahirkan anak semakin banyak pengetahuan yang didapat baik
24
BAB V
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu
5.1.1. Berdasarkan
5.1.2.
5.1.3.
yaitu
responden (53,3%).
25
_l
yaitu
sebanyak
5.2. Saran
di
ada
26
DAFTAR PUSTAII\
Alexender,
2Of
Jetrtr.
I{asrilit tttpl/www.Harian
GIo bal, 28
Februari 2013.
Http:ftw.Protrl
rkhwan,
Parqehon
P er kemb
Ciptt, Jakerte.
Bina pustaka,
Sarwono
ini Senin Tanggal lima bulan Februari Tahun Dua Ribu Lima Belas, Kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
l. Drs. H. Ahmad Chot Lbs, MM, M.Si
Ketua Lembaga Penelitian dan
Pada hari
PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak secara bersama-sama sepakat mengadakan surat perjanjian kerja atau SpK
dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal I
memberikan tugas kepada pIFIAK KEDUA, dan pIHAK
KEDUA menerima tugas tersebut untuk melaksanakan dan penelitian yang berjudul :
"Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokoi< Terhadap
Kesehatan Reproduksi Di Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan
1. PIHAK PERTAMA
Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013- yang berada dibawah tanggung
jawab PIHAK PERTAMA/ yang diketahui oleh : PIftAK KEDUA;d.ngu,
-u* tr4u
3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani.
Pasal2
PIHAK PERTAMA memberikan dana penelitian tersebut pada pasal I sebesar
Rp3.000.000r- (TiSa Juta Rupiah) dan pembayaraldilaksanakan secara bertahap,
setelah disisihkan biaya suvervisi sebesar 5olo sesuai dengan SK Direktur Akademi
Kebidanan Namira Madina.
2. Tahap pertama sebesar T}YoyaituRp 2.100.000,- (Dua Juta Seratus Ribu Rupiah)
dibayarkan sewaktu surat perjanjian kerja ini ditanda tangani oleh kedua belah
pihak
3. Tahap kedua sebesar 30%yaituRp. 900.000,- ( Sembilan Ratus fubu Rupiah )
dibayar setelah PIHAK KEDUA Mempersentasikan dan menyerahkan laporan
hasil penelitian dinyatakan telah sesuai oleh PII{AK PERTAMA
Pasal3
1. PIHAK KEDUA harus menyelesaikan penelitian yang dimaksud selama masa
berlaku SPK
l.
2.
3.
PIHAK KEDUA harus mengirimkan laporan hasil penelitian tersebut dalam pasal 3 kepada:
I. PIHAK PERTAMA
: 2 (dua) Eksemplar untuk Perpustakaan
2. LPPM
: 2 ( dua) Eksemplar untuk registrasi
Tembusan surat perjanjian pengantar laporan penelitian tersebut ( tanpa buku hasil laporan)
harus disampaikan ke BAAK Akademi Kebidanan Namira Madina Panyabungan. Laporan
hasil penelitian yang disebut pada pasal 3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1.
2.
3.
Bentuk A4
Warna Kulit Biru
Sampul kertas jeruk
Pasal 5
Keterlambatan PIHAK KEDUA dalam menyelesaikan penelitian ini dikenakan denda 17o
perhari, dengan maksimum keterlambatan 5oh dari kontrak, denda tersbut diserahkan kepada
PIF{AK PERTAMA
Pasal 6
Hak cipta penelitian tersebut ada pada PIF{AK KEDUA, sedangkan untuk penggadaan dan
penyebaran laporan hasil penelitian berada pada PIHAK PERTAMA
Pasal T
perjanjian
Surat
kerja ini dibuat rangkap 3 (tiga ) satu rangkap untuk PIHAK PERTAMA
satu rangkap untuk PIHAK KEDUA, dan satu rangkap untukpihak yang berkepentingan
sebagai tembusan.
Hal hal lain yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini akan ditentukan kemudian oleh
kedua belah pihak
If
Rina Hdfni
is, SST.M.Si
NIDN:0104028
1.
2.
3.
Lembar 1
Lembar II
Lembar III
LPPM
: Peneliti Ybs
: Direktur ( sebagai laporan )
: