Anda di halaman 1dari 12

PEMBANGKIT ENERGI TERBARUKAN

ENERGI ALTERNATIVE DARI JALAN RAYA

Disusun oleh

ADITYO PAMUNGKAS
G1D012022

PROGAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,
karena tidak dipungkiri bahwasanya dalam kehidupan sehari hari manusia pasti
menggunakan energi. Energi yang paling krusial dalam kehidupan adalah energi
listrik, karena energi listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat dunia
khususnya

masyarakat

Indonesia

seiring

dengan

pesatnya

peningkatan

pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Manusia menggunakan


energi listrik untuk berbagai aktifitas diantaranya adalah penggunaan peralatan
elektronik yang portable seperti telepon genggam (HP), Personal Digital Assistant
(PDA), MP3 Player, I-POD, laptop, dan bermacammacam peralatan elektronik
yang menunjang. Sumbersumber energi yang terdapat di alam ini antara lain
cahaya matahari, angin, energi yang berasal dari fosil, dan lainlain.
Di tengah maraknya krisis energi yang menjadi isu global saat ini ironi sekali
begitu banyaknya energi yang yang terbuang percuma tanpa pemanfaatan sedikitpun
seperti misalnya energi yang terbuang percuma pada jalan-jalan umum, padahal energi
tersebut tersedia cukup banyak. Kendaraan-kendaraan dalam berbagai ukuran yang lalu
lalang dijalanan tentu menghasilkan banyak sekali energi misal energi mekanik, energi
kinetik dan energi angin.
Manusia dituntut untuk berkreasi dalam mengolah energi alternatif dengan
beragam sumber terutama energi yang terbuang pada jalan-jalan umum.
1.2 Permasalahan
Bagaimana merancang pembangkit energi terbarukan dari sumber energi yang ada pada
jalan-jalan umum.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui macam-macam energi yang ada pada jalan dan alat pengkonversinya
menjadi listrik.
2. Merancang pembangkit energi terbarukan dari sumber energi yang ada pada jalanan.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembangkit energi alternative dari jalanan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jalan
a. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas yang berada pada permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.
b. Median jalan
Bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan dengan bentuk
memanjang sejajar jalan, terletak di sumbu/tengah jalan, dimaksudkan untuk
memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan. median dapat berbentuk median
yang ditinggikan (raised), median yang diturunkan (depressed), atau median
datar (flush).
c. Kelas Jalan
1. Jalan Arteri
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara
berdaya guna
2. Jalan Kolektor
Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi
dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah
jalan masuk dibatasi.
3. Jalan Lokal
Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi.[5]
2.2 Energi yang terdapat pada jalanan
a. Energi mekanik
Energi mekanik adalah jumlah energi dalam sistem mekanis, atau kelompok
benda yang berinteraksi berdasarkan prinsip mekanik dasar. Energi mekanik
termasuk energi kinetik atau energi gerak, dan energi potensial atau energi yang
tersimpan karena posisi. Biasanya, dalam sistem mekanis, gravitasi adalah satusatunya gaya luar utama yang perlu dipertimbangkan.
Sedangkan pada jalanan, energi mekanik diperoleh dari kecepatan laju
kendaraan yang melintas pada jalan, massa kendaraan dan ketinggian kendaraan
maupun jalan.
b. Energi kinetic
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin
besar kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan semakin besar

massa benda yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya.
Energi kenetik pada jalanan dihasilkan dari kendaraan yang melaju pada jalanan.
c. Energi angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Pemanasan oleh
matahari, maka udara memuai. Tekanan udara yang telah memuai massa
jenisnya menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan
udara turun. Udara disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah.
Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara
menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya
udara dingin ini dikarenakan konveksi.
Energi angin yang terdapat dijalanan dihasilkan dari pebedaan kerapatan
udara antara diantara kendaraan dan tidak. Bagian udara ditengah jalan yang
terkena dorongan kendaraan tentunya akan lebih rapat dibanding bagian udara
yang berada di tepi jalan, perbedaab kerapatan inilah yang menyebabkan udara
pada bagian tengah jalan yang terkena dorongan kendaraan mengalir kearah sisi
tepi jalan.
2.3 Generator
a. Konvensional
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi
listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang
dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC
(listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh
pembangkit tenaga listrik.
Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum
faraday bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan
magnet berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak
Listrik.
Bila sebatang logam panjang berada di dalam medan listrik,(Eo), maka akan
menyebabkan elektron bebas akan bergerak ke kiri yang akhirnya akan menimbulkan
medan listrik induksi yang sama kuat dengan medan listrik (Gambar 1) sehingga kuat
medan total menjadi nol. Dalam hal ini potensial kedua ujung logam menjadi sama
besar dan aliran elektron akan berhenti, maka kedua ujung logam terdapat muatan
induksi. Agar aliran elektron bebas berjalan terus maka harus muatan induksi ini terus

diambil, sehingga pada logam tidak timbul medan listrik induksi. Dan sumber ggl
(misal baterai) yang dapat membuat beda potensial kedua ujung logam harganya
tetap, sehingga aliran electron tetap berjalan.

Gambar Aliran Elektron pada sebatang logam


Selanjutnya sumber ggl atau sering disebut sumber tegangan), bila dihubungkan
dengan perumusan medan listrik, dapat dilakukan melalui hubungan kerja. Bila dalam
rangkain tertutup ada sumber tegangan dengan ggl sebesar E, muatan q mendapat
tambahan energi qi,
Generator Arus Searah menghasilkan arus listrik DC karena pada konstruksi
dilengkapi dengan komutator, biasanya berfungsi sebagai penguat pada generator
utama di bengkel atau industri. Sedangkan Generator Arus Bolak-Balik menghasilkan
arus listrik AC, hal ini disebabkan karena konstruksi pada generator menyebabkan
arah arus akan berbalik pada setiap setengah putaran.[6]
b. Piezoelektrik generator
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada
suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen
tersebut. Sumber fenomena ini adalah adanya distribusi muatan listrik pada sel
sel kristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 100 pico
coloumb/Newton. [3]
Vibration Sensor Piezoelektrik.

(a)

(b)

Gambar 1. (a) Piezo Vibration Sensor (b) Struktur Film pada Vibration Sensor

Sensor ini dirancang dengan bahan yang disebut PVDF (Polyvinylidene Fluoride)
film / plastic polymer dan conductive rubber sebagai bahan utama sensor untuk
pengukuran beban, tegangan, regangan ataupun deformasi dari suatu struktur.
Sedangkan bahan-bahan lain yang digunakan untuk sensor Piezoelectric ini
adalah kristal turmalin, kuarsa, ratna cempaka,

dan

garam

dengan kemampuan bahan-bahan tertentu tersebut dapat


potensial

listrik

saat

bahan-bahan

itu dipanaskan

rossel,

karena

menghasilkan sebuah
atau didinginkan, serta

sensor ini memiliki ukuran dan bentuk sangat fleksibel, dengan kata lain dapat
dibuat

sesuai dengan

kebutuhan.

Bahan

piezoelektrik

dapat

mengubah

deformasi mekanik menjadi medan listrik yang setara dengan (piezoelectric effect)
nya. Bahan PVDF merupakan jenis lapisan tipis atau sering disebut film PVDF ini
mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan, di antaranya adalah: fleksibel,
ringan, mampu bekerja pada frekuensi yang sangat lebar, dan juga tersedia dalam
berbagai bentuk ketebalan dan luasan. Bahan PVDF ini juga sangat mudah serta
dapat meminimalisir kerusakan pada material yang bersangkutan serta kerusakan
pada PDVF itu sendiri.
Apabila film PVDF terdeformasi secara mekanik, misalnya terkena
tekanan, maka partikel
menimbulkan

penyusunnya

menjadi

terpolarisasi

sehingga

konsentrasi muatan listrik pada masing-masing permukaannya.

Semakin besar sensor ini terdeformasi maka output yang dihasilkan sensor ini juga
ikut membesar. Pada batas frekuensi rendah operasi paling sederhana modus film
berperilaku seperti pengukuran tegangan yang dinamis, tidak memerlukan
sumber daya eksternal dan menghasilkan sinyal dari hasil tegangan dan
rengang. Sensitivitas dari output getaran disebabkan oleh format bahan film
piezo. Ketebalan rendah membuat film, pada giliranya, area penampang yang
sangat kecil dan kekuatan longitudinal yang relative kecil sehingga menciptakan
tekanan yang sangat besar dalam
mengeksploitasi

materi.

Sangat

mudah

unutk

aspek ini untuk meningkatkan sensitivitas sejajar dengan

sumbu mesin. Jika elemen dilaminasi film ditempatkan di antara dua lapisan
dari bahan sesuai maka setiap kekuatan tekan yang diubah menjadi jauh lebih
besar.[2]

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses Pembangkitan Energi


a. Mekanik Menjadi Listrik
Pada proses ini energi listrik dibangkitkan oleh energi mekanik menggunakan
modul innowattech. Innowattech adalah sebuah generator dengan sensor
piezoelektrik didalamnya. Alat ini menerima energi mekanik pada permukaan aspal
akibat kendaraan yang melintas dan mendeformasi permukaan piezoelektrik,
akibatnya partikel penyusun piezoelektrik akan terpolarisasi dan melepaskan
muatannya.

Gambar 3.1 Prinsip kerja piezoelektrik. (A). Menghasilkan tegangan (B). Diberi tegangan
A
B

Gambar 3.2 prinsip kerja innowattech

Dalam pengaplikasiannya modul innowattech akan ditanamkan didalam


lapisan aspal jalan, tentu saja jalanan yang dipilih adalah jalanan dengan intensitas
kendaraan yang banyak.

Gambar 3.3 pemasangan modul innowattech piezoelektrik generator.[4]


b. Kinetik Menjadi Listrik
Energi kinetic yang berasal dari gaya gerak kendaraan yang melaju pada
badan jalan tentunya juga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik
dengan cara memasang primer mover yang nantinya akan dikopel dengan
generator melalui beberapa gear. Jadi ketika sebuah kendaraan melaju diatas
primer mover ini, secara otomatis primer mover ini akan bergerak dan akan
memutar gear, karena sudah dikopel dengan sebuah generator konvensional maka
generator akan ikut berputar dan menghasilkan listrik. Primer mover ini sendiri
terdapat 2 bentuk yaitu dapat berbentuk datar ataupun berbentuk landai yang dapat
digunakan sebagai speed bump/ polisi tidur.

(B)

(A)
Gambar 3.4 Primer Mover (A) datar, (B) landai.

(A)

(B)

Gambar 3.5 (A) Pemasangan pada primer mover datar, (B) Primer mover datar dikopel dengan
flywheel dan generator

(A)

(B)

Gambar 3.6 (A) pemasangan Primer mover landai (B) Primer mover landai dikopel
dengan generator

c. Angin Menjadi Listrik

Kendaraan yang melintas pada jalan acap kali dengan kecepatan tinggi maupun
sedang menimbulkan gangguan yaitu berupa pergerakan udara disekitar jalan.
Udara-udara yang bergerak akibat kendaraan yang melaju ini menghasilkan angin
yang memiliki cukup tenaga untuk dimanfaatkan untuk memutar turbin angin,
namun karena kekuatan hembusan yang dihasilkan tidak begitu besar maka
perlulah rekonstruksi jenis turbin yang sesuai, yaitu turbin vertical. Sama seperti
sebuah kincir angin turbin angin vertical ini dikopel dengan sebuah generator
konvensional, yang nantinya kan berputar ketika angin menghembus turbin.

(A)

(B)
Gambar 3.3(A) Turbin angin vertical,(B) Pemasangan.[1]

Turbin angin vertical ini dipasang pada median jalan agar mendapatkan
hembusan angin dari kedua sisi jalan yang lawanan arah sehingga mendapatkan
dorongan angin yang lebih besar.
d. Diagram kerja

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
a. Energi yang terbuang percuma pada jalanan dapat digunakan alternative energi
terbarukan yaitu dengan memanfaatkan energi mekanik, kinetic, dan angin
yang dihasilkan dari kendraan yang melintas dijalanan.
b. Energi mekanik, kinetic, dan angin diubah menjadi energi listrik dengan
menggunakan modul innowattech piezoeletrik generator, generator kinetic dan
turbin angin vertical.
c. Kelebihan dari sistem hybrid ini yaitu;
1. Tanpa emisi.
2. Kontruksi yang sederhana dan tidak memakan banyak tempat.
3. Mudah diaplikasikan (tidak perlu merubah bangunan yang ada).
4. Tidak bergantung cuaca.
d. Kekurangannya
1. Hanya sesuai untuk daerah yang ramai tapi tidak terlalu padat.
2. Bergantung dari kendaraan yang lewat.
3. Harus dibangun didaerah dengan kesadaran hukum dan peraturan lalu lintas
yang tinggi.
4.2 Saran
Untuk mengaplikasikan sistem ini perlu dukungan dari banyak pihak
meliputi; Pemerintah, Dinas Pekerjaan Umum, Insinyur Elektro, Insinyur Mesin,
Insinyur Sipil, Pengguna Jalan dan Warga Setempat.

DAFTAR PUSTAKA

[1]Ali, zulfiqar. 2015. Design & Fabrication of Road Power Generator, Mehran University Of
Engineering And Technology, Jamshoro.
[2]Hanifah, Azhar Isti, 2014. Piezoelektrik. Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran

[3]Nisa, Siti Khoirotun, & Atiek Prawira, Khilda Mailatul Haqqi. 2013. "Sound Power,
Sistem Pemanen Energi Dengan Transduser Piezoelektrik Untuk Perangkat Daya
Rendah Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.
[4]Philip, appoh. 2011. Design Of Road Power Generator To Power Highway Streetlights,
Department of Electrical and Electronic Engineering, University of Mines and Technology,
UMaT, Tarkwa.

[5]SNI 7391, 2008. Spesifikasi Penerangan Jalan di Kawasan Perkotaan, Jakarta: Badan
Standararisasi Nasional.
[6].http://catatansebelumwisuda.blogspot.com/2013/05/pengertiangenerator.html#sthash.pjng
tb81.dpuf. Diakses pada 5 Mei 2015.

Anda mungkin juga menyukai