Anda di halaman 1dari 16

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini :

Skema PLTG
Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut :

Pertama, Turbin gas berfungsi menghasilkan energi mekanik untuk


memutar kompresor dan rotor generator yang terpasang satu poros,
tetapi pada saat start up fungsi ini terlebih dahulu dijalankan oleh
penggerak mula (prime mover).

Kedua, Proses selanjutnya pada ruang bakar, jika start up


menggunakan bahan bakar cair (fuel oil) maka terjadi proses
pengabutan (atomizing) setelah itu terjadi proses pembakaran dengan
penyala awal dari busi, yang kemudian dihasilkan api dan gas panas
yang bertekanan. Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga
turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran.
Selanjutnya gas panas dibuang ke atmosfir dengan temperatur yang
masih tinggi.

Proses seperti tersebut diatas merupakan siklus turbin gas, yang merupakan
penerapan Siklus Brayton. Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :

Diagram P - v dan T - s
Siklus seperti gambar diatas terdapat empat langkah:

Langkah 1-2 : Udara luar dihisap dan ditekan di dalam kompresor,


menghasilkan udara bertekanan (langkah kompresi)

Langkah 2-3 : Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan


bahan bakar, terjadi reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas
(langkah pemberian panas)

Langkah 3-4 : Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk memutar


turbin (langkah ekspansi)

Langkah 4-1 : Gas panas dari turbin dibuang ke udara luar (langkah
pembuangan)

Siklus Kombinasi (Combined Cycle)


Dibidang industri saat ini, dilakukan usaha untuk meningkatkan efisiensi
turbin gas yaitu dengan cara mengabungkan siklus turbin gas dengan siklus
proses sehingga diperoleh siklus gabungan yang biasa disebut dengan istilah
"cogeneration". Sedangkan untuk meningkatkan efisiensi termal turbin gas
yang digunakan sebagai unit pembangit listrik (PLTG), siklus PLTG digabung
dengan siklus PLTU sehingga terbentuk siklus gabungan yang disebut
"Combined Cycle" atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
Siklus PLTGU terdiri dari gabungan siklus PLTG dan siklus PLTU. Siklus PLTG
menerapkan siklus Brayton, sedangkan siklus PLTU menerapkan siklus ideal
Rankine sseperti gambar di bawah :

Siklus Kombinasi

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)


PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang
ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi
kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam
bentuk putaran.
Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Gb 1 Proses konversi energi pada PLTU

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulangulang. Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :

Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas


permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas
panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah
menjadi uap.
Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur
tertentu diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya
mekanik berupa putaran.
Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet
dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik
dari terminal output generator
Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk
didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang
disebut air kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian
digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.
Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

Gb 2 Siklus fluida kerja sederhana pada PLTU

Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan dengan
diagram T s (Temperatur entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus
rankine ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut :

Gb 3 Diagram T s Siklus PLTU (Siklus Rankine)

a b : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah


langkah kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi.
2.
b c : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai
titik didih. Terjadi di LP heater, HP heater dan Economiser. .
1.

3.

c d : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini


disebut vapourising (penguapan) dengan proses isobar isothermis, terjadi di
boiler yaitu di wall tube (riser) dan steam drum.
4.
d e : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur
kerjanya menjadi uap panas lanjut (superheated vapour). Langkah ini terjadi
di superheater boiler dengan proses isobar.
5.
e f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya
turun. Langkah ini adalah langkah ekspansi isentropis, dan terjadi didalam
turbin.
6.
f a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air
kondensat. Langkah ini adalah isobar isothermis, dan terjadi didalam
kondensor.

Bagian-Bagian PLTU
Bagian Utama
Bagian utama yang terdapat pada suatu PLTU yaitu :
Boiler
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.
Turbin uap
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh
uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan
poros generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.
Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap
yang telah digunakan untuk memutar turbin).
Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi
listrik.
Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang yang terdapat dalam suatu PLTU pada umumnya adalah
:

Desalination Plant (Unit Desal)


Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar
(fresh water) dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan
kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yang korosif, sehingga jika air
laut tersebut dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU.
Reverse Osmosis (RO)
Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode yang
digunakan berbeda. Pada peralatan ini digunakan membran semi permeable
yang dapat menyaring garam-garam yang terkandung pada air laut,
sehingga dapat dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant.
Pre Treatment pada unit yang menggunakan pendingin air tanah / sungai
Untuk PLTU yang menggunakan air tanah/air sungai, pre-treatment berfungsi
untuk menghilangkan endapan,kotoran dan mineral yang terkandung di
dalam air tersebut.
Demineralizer Plant (Unit Demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung dalam
air tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika
air masih mengandung mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi
sehingga dapat menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut
melewati jalur perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi
pada peralatan PLTU.
Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)
Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.
Chlorination Plant (Unit Chlorin)
Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang
digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme laut pada area
water intake. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa kondensor maupun unit desal akibat
perkembangbiakan mikro organisme laut tersebut.
Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)

Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil), yang
berfungsi untuk menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler
utama start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).
Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)
Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses
bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke stock area
sampai penyaluran ke bunker unit.
Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)
Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom
ash) maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan
SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat
penampungan abu (ash valley)
Tiap-tiap komponen utama dan peralatan penunjang dilengkapi dengan
sistem-sistem dan alat bantu yang mendukung kerja komponen tersebut.
Gangguan atau malfunction dari salah satu bagian komponen utama akan
dapat menyebabkan terganggunya seluruh sistem PLTU.
Jika menurut anda bermanfaat Silahkan COPY atau SHARE artikel Fungsi
dan Prinsip kerja PLTU ini. Jangan lupa lampirkan sumbernya ya.
Terimakasih

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS-UAP (PLTGU)

PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah


energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi
listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan
penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan

uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di
HRSG (Heat Recovery Steam Genarator), sehingga sehingga menjadi uap
jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar
sudu (baling-baling) di STG.. Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan
kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Bahan
bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan
bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.

Siklus Brayton, Siklus Rankine dan Siklus kombinasi


Penggabungan siklus turbin gas dengan siklus turbin uap dilakukan
melalui peralatan pemindah panas berupa boiler atau umum disebut Heat
Recovery Steam Generator (HRSG). Siklus kombinasi ini selain
meningkatkan efisiensi termal juga akan mengurangi pencemaran udara.
Skema siklus PLTGU dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Combined Cycle Power Plant (PLTGU

Komponen-komponen pada PLTGU


Secara garis besar komponen yang terdapat pada PLTGU adalah sebagai
berikut :
A.

Alat Bantu pada Boiler

Boiler atau ketel uap adalah suatu alat yang digunakan untuk memproduksi
uap dengan tekanan dan temperature tertentu.Uap yang dihasilkan
digunakan untuk menggerakkan turbin uap sehingga dari turbin uap tersebut
akan didapatkan energi mekanis. Selanjutnya, energi mekanis ini akan
diubah menjadi energi listrik didalam generator .Adapun boiler sendiri
mempunyai alat-alat bantu seperti berikut :
1.

Economizer

Economizer adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air pengisi ketel
dengan media pemanas energi kalor yang terkandung didalam gas bekas.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan air pengisi ketel yang suhunya
tidak jauh berbeda dengan air yang terdapat pada boiler drum, serta untuk
menaikkan efisiensi boiler.
2.
Drum Uap / Steam Drum
Steam drum adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bagian air, uap
basah dan uap kering karena didalam boiler terjadi pemanasan bertingkat.
Setiap unit boiler dilengkapi oleh sebuah steam drum dan dipasang pada
bagian atas dariboiler.
3.
Super Heater.
Uap yang dihasilkan boiler drum ada yang masih berupa uap basah , dan
untuk mendapatkan uap yang betul-betul kering. Uap basah yang berasal
dari boiler drum perlu dipanaskan lagi pada super heater sehingga uap
kering yang dihasilkkan naik ke steam drum dan memutar sudu sudu turbin
uap. Setiapboiler biasanya dilengkapi dengan dua buah super
heater yaitu primary dansecondary super heater yang dipasang pada bagian
atas dari ruang pembakarn (furnace).
4.

Desuper Heater

Desuper Heater merupakan spray water yang digunakan untuk mengatur


temperatur uap yang dialirkan ke turbin. Alat sudah dibuat sedemikian rupa
sehingga bila temperatur uap melebihi ketentuan, maka desuper heater ini
akan menyemprotkan air yang berasal dari discharge boiler feed
pump sampai temperaturnya normal kembali.
5.
Soot Blower
Soot Blower merupakan alat pembersih pipa di dalam boiler yang
diakibatkan menempelnya sisa-sisa pembakaran, dengan media
pembersih auxiliary steam.
6.
Boiler Feed Pump ( BFP )
Boiler Feed Pump merupakan pompa pengisi air boiler. Pompa tersebut
memompakan deaerator storage tank ke boiler.

B.

Alat-alat bantu pada Turbin

1.
Condensor
Condensor dibuat dari sejumlah pipa-pipa kecil yang mana air laut sebagai
media pendingin dapat mengalir melalui pipa-pipa tersebut. Sedangkan uap
bekas yang keluar dari turbin akan memasuki sela-sela pipa kondensor
sehingga terjadilah perpindahan panas dari uap ke air laut yang selanjutnya
akan terjadi pengembunan dan kondensasi uap. Uap yang sudah berubah
menjadi air didalam kondensor ditampung didalam hot well. Fungsi
dari condensor adalah sebagai berikut :
a.
Menaikkan efisiensi turbin, karena dengan mengusahakan vacuum
didalam kondensor uap bekas dari turbin akan segera dapat keluar dan
tidak memberikan reaksi tekanan terhadap putaran turbin.
b.
Untuk mengembunkan uap bekas dari turbin dengan media
pendingin air laut yang mengalir melalui pipa-pipa kecil didalam
kondensor sehingga air kondensasi tersebut dapat dijadikan sebagai air
pengisi ketel.
2.
Condensate Pump
Setelah air kondensasi terkumpul pada hot well, maka air tersebut
dipompakan olehcondensate pump ke daerator tank dengan melalui heater.

3.

Low Pressure Heater

Alat ini berguna untuk memanaskan air condensate yang berasal dari hot
well, sebelum dimasukkan ke daerator tank. Konstruksi pemanasan ini terdiri
dari pipa-pipa air yang dilalui oleh air condensat dan pada bagian luarnya
dipanasi dengan uap yang diambilkan dari extraction steam dari turbin.
4.
Auxiliary Cooling Water Pump
Pompa ini berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin yang dibutuhkan
untuk mendinginkan minyak pelumas dan gas hydrogen. Air pendingin yang
disirkulasikan pleh pompa ini didinginkan lagi oleh air laut didalam auxillary
cooling water heat exchanger.
5.
High Pressure Heater
Alat ini berguna untuk memanaskan air pengisi ketel yang berasal
dari deaerator storage tank, yang selanjutnya akan dikirim ke ketel
lewat economizer. Konstruksi alat ini terdiri dari pipa-pipa air yang dilalui
oleh air boiler feed dan bagian luarnya dipanasi dengan uap.
6.
Daerator
Daerator adalah alat yang berfungsi untuk membuang O2 dan gas-gas lain
yang terkandung dalam air kondensat, disamping itu juga berfungsi sebagai
pemanas air kondensat. Alat ini dikonstruksikan dari tray-tray yang berlapislapis sehingga memungkinkan untuk membuat partikel-partikel air
condensate yang dimasukkannya. Dengan adanya air kondensat yang sudah
menjadi partikel-partikel tersebut serta adanya uap ekstraksi yang
disemprotkan, maka akan memungkinkan O2 dan gas-gas lainnya yang
terkandung didalamnya akan terlepas dan dibuang ke atmosfir.
7.
Air Ejector
Air Ejector adalah suatu alat yang dikonstruksikan dari
sebuah nozzle sehingga bilamana dialiri uap akan dapat menarik udara dan
gas-gas yang tidak dapat mengembun didalam kondensor
sehingga condensor akan menjadi vacuum. Dengan adanya kevakuman pada
kondensor maka akan dapat menaikkan efisiensi dari turbin.
Alat ini ada dua macam yaitu :
a. Primming Ejector
Primming Ejector digunakan pada saat start up, kemudian bila
kemampuannya sudah mencapai batas maka penarikan vacuum dilakukan
oleh alat lain.
b.
Air Ejector

Air Ejector digunakan untuk menarik kevakuman setelah melalui


alat primming ejector.

Secara garis besar komponen yang terdapat pada PLTGU adalah sebagai
berikut :
Turbin
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja
dipergunakan langsung untuk memutar roda/poros turbin. Pada turbin
tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi, melainkan
gerakan rotasi. Bagian turbin yang berputar biasa disebut dengan
istilah rotor/roda/poros turbin, sedangkan bagian turbin yang tidak
berputar dinamai dengan istilah stator. Roda turbin terletak didalam
rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang digerakkannya
atau memutar bebannya (generator listrik, pompa, kompresor, balingbaling, dll).
Didalam turbin fluida kerja mengalami ekspansi, yaitu proses
penurunan tekanan dan mengalir secara kontinyu. Penamaan turbin
didasarkan pada jenis fluida yang mengalir didalamnya, apabila fluida
kerjanya berupa uap maka turbin biasa disebut dengan turbin uap.

Cranking Motor

Crangking Motor adalah motor yang digunakkan sebagai


penggerak awal saat turbin belum menghasilkan tenaga
penggerak generator ataupun compressor. Motor Crangking
mendapatkan suplai listrik yang berasal dari jaringan tegangan
tinggi 150 KV / 500 KV Jawa Bali.

Air Filter

Air Filter merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara


bebas agar udara yang mengalir menuju ke compressor
merupakan udara yang bersih.

Compressor

Combustion Chamber

Selector Valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengatur


gas buangan dari turbin gas, apakah akan dibuang langsung ke
udara ataukah akan dialirkan menuju ke HRSG.

GTG

Gas Turbine adalah turbin yang berputar dengan menggunakan


energi Gas panas yang dihasilkan dari combustion chamber.
Hasil putaran dari turbin inilah yang akan diubah oleh generator
untuk menghasilkan listrik.

Selector Valve

Combustion chamber ( ruang bakar ) adalah ruang yang dipakai


sebagai tempat pembakaran bahan bakar ( solar ) dan udara
atomizing. Gas panas yang dihasilkan dari proses pembakaran di
combustion chamber digunakan sebagai penggerak turbin gas.

Gas Turbine

Compressor sebagai penghisap udara luar, dengan terlebih


dahulu melalui air filter. Compressor menghisap udara atmosfer
dan menaikkan tekanannya menjadi beberapa kali lipat ( sampai
8 kali ) tekanan semula. Udara luar ini akan diubah menjadi
udara atomizing untuk sebagian kecil pembakaran dan sebagian
besar sebagai pendingin turbin.

GTG (Gas Turbine Generator) berfungsi sebagai alat pembangkit


listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang dihasilkan dari
turbin gas. Pada PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan
daya 100 MW. PT. Indonesia Power Unit Bisnis pembangkitan
Semarang memiliki 3 Gas Turbine generator dengan kapasitas
masing-masing adalah 100 MW.

Steam Turbine

STG

Steam Turbine ( Turbin Uap ) adalah turbin yang berputar dengan


menggunakan energi uap. Uap ini diperoleh dari penguapan air
yang berasal dari HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ).

STG (Steam Turbine Generator) merupakan generator berfungsi


sebagai alat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga
putaran yang diperoleh dari turbin uap. Tenaga penggeraknya
berasal dari uap kering yang dihasilkan oleh HRSG dengan
putaran 3000 RPM, berpendingin hidrogen dan tegangan keluar
11,5 KV. Pada PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya
kurang lebihnya sekitar 200 MW. PT. Indonesia Power Unit Bisnis
pembangkitan Semarang memiliki 1 buah steam turbine
generator untuk bagian PLTGU-nya.

HRSG

HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ) UBP Semarang


memiliki 2 blok Combine Cycle Power Plant dengan kapasitas
masing-masing 1x 500 MW. Per bloknya terdiri dari 3 x 100 MW
turbin gas dan 1 x 200 MW turbin uap yang merupakan combine
cycle dari sisa gas buang dari GTG.100 oC tergantung dari load
gas turbin dan ambien temperatur. HRSG ini didesain untuk
beroperasi pada turbin gas dengan pembakaran natural gas dan
destilate oil. 514 oC (HSD) pada outlet flow gasUntuk masingmasing HRSG akan membangkitkan uap sebesar 194,29 ton/jam
total flow, pada inlet flow gas.

Skema siklus PLTGU dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Diagram Combined cycle

Diagram Cogeneration Cycle

Anda mungkin juga menyukai