Anda di halaman 1dari 16

SKANDAL-SKANDAL ETIKA DAN TATA KELOLA

ETIKA & TATA KELOLA: PERKEMBANGAN AWAL SEBELUM TAHUN 1970


Hingga 29 Oktober 1929, ekonomi di seluruh dunia masih Roaring Twenties yaitu
suatu periode dimana profitabilitas tinggi, full employment, pasar perumahan yang
membooming, dan optimisme tak terbatas. Perusahaan-perusahaan tampak seperti
mengerjakan

sesuatu

yang

diharapkan

demikian

juga

dengan

perusahaan

pemerintah. Kemudian pasar saham jatuh, mengisyaratkan bahwa perusahaan dunia


sangat spekulatif, rahasia, dan penuh dengan konflik kepentingan. Manipulasi dan inflasi
laporan keuangan menyebar luas sehingga investor tidak mengetahui kondisi finansial
investasi mereka.
Selama Great Depression dari tahun 1929 s.d 1939, pemerintah U.S. mengakui beberapa
kekurangan etik dan tata kelola yang menyebabkan kegagalan, dan hukum yang berlaku
didesain untuk memperbaikinya, meliputi:
Securities Act of 1933/ UU Sekuritas 1933 (dikenal dengan Truth in Securities Act)
membentuk U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) dan mengharuskan
perusahaan-perusahaan yang mengumpulkan uang dari publik di U.S. untuk
mendaftarkan diri di SEC dan mengikuti regulasi yang menentukan isu original dari
sekuritas perusahaan, informasi investor, sertifikasi audit oleh akuntan independen,
dan kewajiban masyarakat bagi penulis dan penanggung.
Securities Act of 1934/ UU Sekuritas 1934 menciptakan kerangka peraturan untuk
perdagangan tambahan (terhadap perdagangan saham) sekuritas (saham, obligasi, dan
surat utang) dari perusahaan terdaftar.
Glass-Steagall Act of 1933/ UU Glass-Steagall 1933 (dikenal dengan The Banking
Act of 1933) mengamanatkan reformasi perbankan didesain untuk memisahkan
investasi dan fungsi perbankan komersial untuk melindungi kegagalan bank
komersial dari kesalahan investasi spekulatif.
Investment Advisers Act of 1940/ UU Penasihat Investasi 1940 menciptakan
kerangka untuk registrasi dan regulasi bagi penasihat investasi.

ETIKA & TATA KELOLA: 1970-1990


Seiring tahun 1950an dan 1960an berlalu, kesadaran bahwa lingkungan kita memiliki
sumber daya terbatas semakin jelas, demikian juga dengan kesadaran perusahaan yang
dapat membuat perubahan untuk melindungi lingkungan. Sebuah kelompok aktivis yang
dikenal denganenvironmentalists membuat peka publik terhadap praktik buruk. Tujuan
mereka adalah untuk menekankan dewan direksi, eksekutif, dan manajer menyadari
bahwa praktik lingkungan yang buruk tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga
merusak reputasi individual dan perusahaan terlibat, dan pada akhirnya profitabilitas.
ETIKA & TATA KELOLA: ERA MODERNTAHUN 1990 SAMPAI SEKARANG
Pada dasarnya, perusahaan-perusahaan di bawah arahan dewan direksi, mengembangkan
program tata kelola yang membentuk perilaku dan menguntungkan masyarakat. Sebagai
respon dari activist stakeholder, perusahaan membentuk program tata kelola yang
ditujukan ke:
Mendorong dan melindungi whistle-blowers
Meningkatkan kesehatan dan keamanan
Memastikan perlakuan yang adil
Mengurangi konflik kepentingan
Memastikan praktek pekerjaan yang wajar.
SKANDAL-SKANDAL/ PERISTIWA PENTING ETIKA & TATA KELOLA
Enron - Kegagalan Dewan Direksi
Perusahaan Enron didirikan oleh Ken Lay pada tahun 1985 sebagai hasil merger dari dua
perusahaan gas alam. Karena permintaan akan gas alam meningkat, harga saham Enron
juga meningkat secara terus menerus. Pada saat itu, Enron merupakan tujuh perusahaan
publik terbesar di US. Namun, pada tahun 2001 harga saham mulai jatuh dan pada 2
Desember 2001 perusahaan mengajukan perlindungan atas kebangkrutan.
Berpusat di Houston, bisnis utama Enron adalah menjual gas alam, tetapi beralih ke
bisnis penjualan energi masa depan. Kontrak masa depan adalah sebuah persetujuan
dimana satu pihak setuju untuk menjual energi ke pihak lain pada suatu tanggal tertentu

di masa depan pada harga yang disepakati sekarang. Dari sudut pandang penjual,
pendapatan biasanya dicatat ketika energi diantar ke pelanggan. Pada kasus Enron, Enron
mulai mencatat pendapatan menggunakan estimasi penjualan masa mendatang. Disebut
prepays, Enron seharusnya mencatat pendapatan periode sekarang, ketika kas diterima,
selanjutnya mengantar gas alam selama beberapa periode ke depan.
Cara lain adalah menjual, atau sindikat aset jangka panjang Enron, seperti proyek energi
modal-intensif. Sayangnya, Enron memiliki masalah dalam menemukan pembeli untuk
berinvestasi dalam sindikat ini. Jadi Enron membuat afiliasi konsolidasi atau perusahaan
untuk tujuan tertentu (Special Purpose EnterprisesSPEs), untuk berinvestasi ke dalam
sindikat ini. Namun, SPEs tidak independen dengan Enron. Enron memiliki semua saham
SPE dan investor luar abstrak SPE merupakan karyawan Enron. SPE tidak independen
dengan Enron, meskipun begitu mereka kelihatan terpisah. Enron seharusnya mencatat
penjualan sindikasi, tapi kenyataannya Enron menjual aset kepada dirinya sendiri.
Melalui berbagai jenis transaksi ini, Enron menaikkan pendapatan dan menurunkan
kewajibannya. Tetapi kesalahan pencatatan akuntansi ini tidak memperbaiki arus kas
Enron. Pada 9 November 2001, perusahaan mengumumkan bahwa ia tidak bisa
melakukan pembayaran utang. Pada 2 Desember perusahaan menyatakan kebangkrutan.
Ketika laporan keuangan perusahaan akhirnya disajikan kembali, pendapatan Enron
berkurang $2,6 milyar selama empat tahun dari 1997-2000.
Menurut investigasi internal dan eksternal, kegagalan Enron dikaitkan dengan kegagalan
dewan direksi dalam melakukan tata kelola. Anggota dewan mengetahui dan mengijinkan
para eksekutif Enron untuk:
melakukan transaksi akuntansi yang berisiko tinggi seperti mencatat pendapatan lebih
awal dengan menggunakan prepays,
melakukan konflik kepentingan yang tidak tepat, seperti mengijinkan Jeffrey Skilling,
CEO Enron, untuk mengoperasikan dana ekuitas privat yang berhubungan dengan
Enron,
tidak mencatatat material off-the-book kewajiban melalui SPE, dan
membayar kelebihan kompensasi kepada para eksekutif, sering tanpa penerimaan
yang tepat, termasuk $1 milyar opsi saham kepada 12 eksekutif senior.

Dewan gagal memastikan independensi auditor Enron, Arthur Andersen. Mereka juga
kelihatan memilih untuk mengabaikan keluhan dari berbagai whistle-blower dan malah
memberikan kepercayaannya kepada eksekutif senior perusahaan, Ken Lay (ketua dan
kadang-kadang CEO), Jeffrey Skilling (CEO), dan Andrew Fastow (CFO). Mereka
adalah orang-orang yang mendalangi kecurangan dalam perusahaan.
Sebagai konsekuensi dari kegagalan Enron, 10.000 pekerja kehilangan pekerjaannya;
jutaan investor, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui dana pensiun
mereka, kehilangan jutaan dolar. Sepuluh karyawan inti didakwa dan masuk penjara,
meskipun Ken Lay meninggal sebelum dihukum. Dalam satu tahun, Arthur Andersen,
auditor

Enron,

dihukum

karena

gangguan

keadilan;

WorldCom

seharusnya

mengumumkan laporan keuangannya yang tidak akurat sebanyak $11 milyar; dan
Kongres US menetapkan Sarbanes-Oxley Act. Dunia tata kelola perusahaan telah
berubah secara dramatis.
Arthur Andersen Budaya Organisasi yang Salah
Arthur Andersen didirikan pada tahun 1913 di Chicago. Ia memiliki reputasi karena
integritas dan kompetensi teknis. Pada tahun 1954 ia berkembang dari menyediakan jasa
akuntansi dan audit ke menyediakan jasa konsultasi kepada manajer kepada perusahaan
yang juga menerima jasa audit. Pada tahun 1984 pendapatan dari jasa konsultasi lebih
besar daripada pendapatan jasa audit. Pada tahun 1989 jasa konsultasi dibentuk dalam
sebuah organisasi terpisah, dimana pada akhirnya merubah namanya menjadi Accenture.
Selama tahun 1980an budaya pada Andersen berubah:
menghasilkan pendapatan menjadi kunci promosi,
fokus pada penyediaan jasa non-audit kepada manajemen, termasuk penyediaan
nasehat tentang bagaimana menstruktur transaksi sehingga dapat diungkapkan dalam
cara yang menguntungkan bagi manajemen,
tekanan untuk mengurangi biaya audit meningkat, dan pola audit mengijinkan untuk
mengesampingkan peraturan-peraturan kualitas pengendalian partner.
Andersen menyediakan jasa audit dan konsultasi kepada Enron. Pada tahun 2000, ia
memperoleh lebih banyak penghasilan dari penyediaan jasa manajemen, fee audit kepada
Enron $25 juta, sementara fee konsultasi $27 juta. David Duncan, partner dalam audit

Enron tidak meragukan kebijakan akuntansi Enron. Dia bahkan mengabaikan 3


email masuk dari Carl Bass, partner kontrol kualitas, yang menanyakan beberapa
kebijakan akuntansi Enron dan kemungkinan konflik kepentingan antara Enron, Fastow
(CFO Enron), dan SPE yang dikelola oleh Fastow. Pada akhirnya Bass berhenti dari
menyediakan jasa audit Enron.
Pada Maret 2002, SEC mengumumkan bahwa mereka menginvestigasi Andersen karena
defisiensi audit yang berhubungan dengan audit Enron. Ini terjadi setelah Andersen
dinyatakan bersalah dan audit defisiensi yang berhubungan dengan Waste Management,
Inc., dan Sunbeam Corporation. Sementara itu beberapa perusahaan mengganti auditor,
mereka tidak ingin reputasi mereka rusak karena berhubungan dengan Andersen.
Pada 10 Oktober, pengacara Andersen, Nancy Temple, mengirim email ke kantor di
Houston untuk mengingatkan tim audit Enron. Banyak dokumen disobek. Ketika ini
diketahui, persepsi bahwa staf Andersen merusak barang bukti mengindikasikan bahwa
mereka puas akan kecurangan Enron.
Andersen dijatuhi hukuman pada 15 Juni 2002. Andersen setuju untuk berhenti
mengaudit

semua

perusahaan

publik

dan

mengajukan

permohonan

terhadap

hukumannya. Hampir tiga tahun, dari 31 Mei 2005, pengadilan US menjatuhkan


hukuman kepada Andersen. Tetapi terlambat. Partnership tidak mempunyai klien, ia
dengan sukarela telah menyerahkan lisensinya kepada praktis dan personelnya yang telah
bergabung dengan perusahaan akuntansi di US dan seluruh dunia. Sebuah perusahaan
yang memiliki 85.000 pekerja sudah tiada. Perusahaan akuntansi Big-5 menjadi Big-4.
WorldCom Kekuasaan di Tangan Satu Orang
WorldCom, berpusat di Clinton, Mississippi, didirikan pada tahun 1983 oleh Bernard
Ebbers sebagai perusahaan jasa komunikasi jarak jauh. Perusahaan mengalami
pertumbuhan yang spektakuler pada tahun 1990an melalui serangkaian pengambilalihan.
Akhirnya WorldCom menjadi perusahaan telekomunikasi kedua terbesar setelah AT&T,
dan

Ebbers

dikenal

sebagai Telecom

Cowboy. Pada tahun

1999 WorldCom

merencanakan pengambilalihan sebanyak $115 milyar dari Sprint Corporation. Namun,


pengambilalihan tersebut diveto oleh US dan regulator Eropa. Hal ini memberikan

tekanan ke bawah saham WorldCom, dimana telah disangga dengan pengambilalihan dari
operasi normal untuk meningkatkan laba.
Untuk meningkatkan pendapatan bersih artifisialnya, WorldCom menerapkan kebijakan
akuntansi sederhana: memanfaatkan beban. Bukannya mencatat beban untuk biaya kawat
pihak ketiga, perusahaan malah mencatat biaya-biaya ini sebagai aset. Pemanfaatan
biaya-biaya ini mengurangi beban operasi dan secara artifisial menaikkan pendapatan
bersih sebanyak $7,6 milyar dari tahun 1992-2002. WorldCom juga menggunakan
Andersen sebagai auditornya.
Kecurangan dilakukan oleh Ebbers; Scott Sullivan, CFO perusahaan; dan empat staf
Sullivan. Pada tahun 2000 Ebbers dan Sullivan masing-masing menerima bonus retensi
sebesar $10 juta. Pada tahun 2001 masing-masing mereka mengalokasikan jutaan opsi
saham. Sebagai tambahan, Ebbers meminjamkan $408 juta kepada perusahaan untuk
membeli atau membayarmargin calls saham WoldComnya. Ebbers memiliki motivasi
finansial yang kuat untuk menjaga kekuatan saham WorldCom, terutama setelah
kegagalan pengambilalihan Sprint. Untuk menjaga harga saham tetap tinggi dan untuk
memenuhi ramalan analis, Ebbers menunjuk Sullivan untuk meminta kecurangan laporan
keuangan straight-forward.

Perusahaan

mencatat

beban

sebagai

aset,

sehingga

meningkatkan pendapatan bersih. Perusahaan juga membuat cadangan fiktif sebanyak $2


juta. Kecurangan tersebut pada akhirnya berjumlah $11 juta, mengerdilkan $2,6 juta
kecurangan Enron.
Meskipun pendapatan dinyatakan berlebihan secara agresif dari tahun 1999 sampai 2002,
harga saham mulai jatuh. Setelah Ebbers dipecat sebagai CEO pada April, investigasi
internal mengungkap luasnya kecurangan. Tetapi sudah terlambat. Pada Juli 2002
WorldCom menyatakan kebangkrutan. Kemudian bergabung dengan MCI dan mengubah
namanya menjadi Verizon Business pada tahun 2006. Pelaku kecuranganEbbers,
Sullivan, dan para asistenmereka dikirim ke penjara.
Selama kasus pengadilan, juri memilih untuk memercayai klaim penuntutan terhadap
kecurangan yang dilakukan oleh Ebbers. Mereka menerima testimoni Sullivan ketika dia
mengatakan bahwa Ebbers menyuruhnya untuk hit his numbers. Mereka diperlukan
untuk memalsukan pencatatan akuntansi untuk memenuhi harapan Wall Street, dengan
menjaga harga saham tetap tinggi dan opsi saham dalam uang. Ini jelas bahwa tidak ada

kontrol berlebihan dari Ebbers, orang yang mendirikan perusahaan dan mengawasi
pertumbuhannya melalui pengambilalihan dan kesalahan pelaporan keuangan. Sullivan
tidak berada dalam posisi untuk menentangnya. Tidak seorangpun. Dan, dengan
kekuasaan yang tak terbatas, Ebbers dapat melakukan kecurangan terbesar dalam sejarah
Amerika.
Krisis Kepercayaan
Sebelum kebangkrutan WorldCom pada Juli 2002, kematian Andersen sebulan
sebelumnya, dan kebangkrutan Enron pada Desember 2001, investor dan regulator kuatir
akan kekurangan integritas pemimpin bisnis. Terdapat sejumlah kegagalan tata kelola
yang spektakuler:
Adelphia

Corporation

didirikan

oleh

John

Rigas,

perusahaan

mengajukan bankruptcy pada tahun 2002 sebagai akibat dari korupsi internal oleh
Rigas dan keluarganya, dihukum $2,3 juta karena kecurangan dan merampas lebih
dari $100 juta.
Aurora Foods, Inc. pada tahun 2001 perusahaan dinyatakan bersalah karena tidak
melaporkan beban sebanyak $43,7 untuk memenuhi laba yang diharapkan analis.
Global Crossing ketika menyatakan bankruptcy pada tahun 2002, merupakan empat
besar bisnis gagal dalam sejarah Amerika. Kapitalisasi pasar perusahaan fiber-optics
jatuh dari $47,6 milyar pada Februari 2000 menjadi $273 juta pada 28 Januari 2002.
HIH Insurance dengan kerugian yang diperkirakan $5,3 milyar, merupakan
perusahaan dengan kegagalan terbesar dalam sejarah Australia. Selanjutnya Royal
Commission menemukan kegagalan yang disebabkan oleh salah urus dan budaya
organisasi yang tidak mempertanyakan keputusan kepemimpinan.
Sunbeam Corporation merubah haluan artis Albert Chainsaw Dunlap
meningkatkan pendapatan bersih dengan curang mencatat $62 juta penjualan.
Perusahaan memilih perlindungan bankruptcypada tahun 2001.
Waste Management, Inc. pada Maret 2001 SEC meletakkan biaya terhadap petugas
senior perusahaan karena melebih-lebihkan laba sebelum pajak dengan curang
sebanyak $3,5 milyar dari 1992 s.d 1996. Andersen, perusahaan auditor, membayar
denda $7 juta akibat kegagalan audit.

Xerox Corporation pada April 2002, perusahaan didenda $10 juta (denda terbesar
yang pernah dikenakan oleh SEC) karena kecurangannya mengakui lebih dari $3
milyar pendapatan perlengkapan selama empat tahun dari 1997-2000.
Sarbanes UU Oxley Menutup Pintu Gudang
SOX meliputi tiga hal penting: tanggungjawab manajemen, konflik kepentingan, dan
tanggungjawab auditor dan komite audit. Tanggungjawab utama manajemen adalah
mengimplementasikan sistem pengendalian internal yang tepat untuk memastikan bahwa
laporan keuangan akurat, lengkap, dapat dimengerti, dan transparan. Selain itu, laporan
keuangan kuartalan dan tahunan harus mencakup sertifikasi manajemen, yang
ditandatangani oleh CEO dan CFO, memperlihatkan ruang lingkup, kecukupan, dan
efektivitas pengendalian internal perusahaan yang berfokus pada laporan keuangan.
Beberapa bagian SOX dirancang untuk mengurangi konflik kepentingan. Hal ini
meliputi:
pengungkapan perdagangan saham manajemen dan syang berhubungan dengan
manajemen yang memiliki investor utama, dan
bahwa semua perusahaan publik memiliki kode etik perusahaan.
Banyak bagian dari SOX menjelaskan tanggung jawab auditor dan komite audit.
Beberapa di antaranya mengharuskan bahwa:
direktur yang duduk sebagai komite audit harus independen dari manajemen,
komite audit memiliki paling sedikit satu anggota yang ahli finansial, dan anggota
lainnya harus terpelajar secara finansial,
komite audit harus mempunyai anggaran waktu dan uang yang cukup untuk
menyelesaikan pekerjaannya, laporan auditor kepada komite audit tanpa kehadiran
manajemen, dan
auditor tidak memberikan jasa manajemen, selain dari pajak dan teknologi informasi,
kepada kliennya.
Perlindungan Pajak Bukan untuk Kepentingan Publik
Praktisi pajak dipekerjakan untuk memberikan nasihat kepada klien mengenai bagaimana
membayar pajak dalam jumlah minimum. Kadang-kadang, akuntan menjadi sangat

agresif dalam menyusun strategi pajak. Ini terjadi pada Ernst & Young (E&Y) dan
KPMG. Mereka merekomendasikan klien mereka berinvestasi dalam perlindungan pajak
kemudian dianggap ilegal.
Pada tahun 1990an E&Y mendesain dan menjual berbagai perlindungan pajak yang
menunda pembayaran pajak terhadap opsi saham mereka hingga tiga puluh tahun.
Mereka menjual perlindungan ini secara agresif kepada orang kaya, termasuk dua senior
eksekutif di Sprint Corporation, klien audit E&Y. IRS menganggap perlindungan pajak
itu pura-pura, dan tidak mengijinkan pengurangan pajak. Para eksekutif menaksir dan
harus membayar jutaan dolar untuk pajak dan denda. E&Y mencapai penyelesaian
dengan pemerintah dan membayar denda $15 juta.
Dari tahun 1996-2003, KPMG merancang, menerapkan, dan secara agresif menjual
berbagai jenis perlindungan pajak dengan menrgetkan wajib pajak yang kaya, yang
membayar $10 s.d $20 juta. Kekejaman pajak ini menghasilkan paling kurang $11 juta
kerugian pajak artifisial yang berharga $2,5 milyar pemerintah US dari penghindaran
pajak. Pemerintah menolak perlindungan pajak dengan dasar bahwa mereka tidak
memiliki tujuan ekonomi selain mengurangi pajak. Wajib pajak menaksir, pengurangan
pajak tidak diijinkan, dan mereka harus membayar pajak yang terhutang dengan denda
dan penalti. Perlindungan pajak yang dilakukan KPMG dianggap mengerikan sehingga
KPMG keluar dari bisnis.
Kemudian, pada Mei 2009, empat partner pajak E&Y dijatuhi hukuman dalam peran
mereka menjual perlindungan pajak ilegal kepada orang kaya. Dari 1998-2006 empat
perlindungan pajak telah terjual akibat kerugian pajak fiktif mendekati $2 milyar. E&Y
tidak didakwa, namun reputasi perusahaan hancur.
Krisis Hipotek Subprime Keserakahan tanpa Due Diligence
Secara tradisional, bank komersial meminjam uang dari depositor dan kemudian
meminjamkan kepada pemilik rumah, dijamin dengan hipotek properti. Bank investasi,
dengan kata lain, membantu klien, biasanya perusahaan, untuk meningkatkan modal
melalui pertanggungan, merger dan akuisisi, dan perdagangan instrumen finansial.
Bank mulai menerbitkan collateralized debt obligations (CDOs) yang merupakan jenis
spesifik dari SIV (structured investment vehicles). Bank menerbitkan CDO, pada

dasarnya

obligasi

dijamin

oleh

portofolio

hipotek.

Kas

yang

diterima

oleh mortgagor digunakan untuk membayar bunga CDO.


Credit default swap (CDS) mengijinkan investor yang membeli sekuritas, seperti CDO,
melakukan kontrak dengan pihak ketiga untuk membeli perlindungan terhadap kegagalan
sekuritas. CDS serupa dengan kebijakan asuransi, memberikan lindung nilai terhadap
risiko kegagaln. Investor membuat periode pembayaran, biasanya kuartalan, kepada
penjual CDS. Ketika sekuritas itu gagal, investor menjual sekuritas tersebut kepada CDS
pada nilai par sekuritas.
Sebelum tahun 2007 harga rumah di US meningkat secara konstan. Bank mendorong
masyarakat untuk membeli rumah dan mengambil hipotek jangka pendek sampai jangka
menengah dengan menawarkan bunga yang sangat rendah. Peminjam mendorong pemilik
rumah untuk mengambil hipotek kedua atau ketiga. Rumah lebih dipandang sebagai
investasi daripada tempat tinggal. Uang dipinjamkan kepada klien yang berisiko tinggiklien dengan kelayakan kredit yang lebih rendah, istilahnya subprime. CDO yang
berhubungan dengan hipotek subprime juga menghasilkan tingkat laba yang tinggi, dan
merupakan investasi yang menarik.
Seperti semua investasi, risiko investasi memiliki kemungkinan penurunan nilai. Ini
mulai terjadi pada tahun 2006. Harga rumah mulai jatuh, dan pemilik rumah yang
didorong untuk mengambil hipotek dalam jumlah besar relatif terhadap nilai properti
mereka, nilai hipotek melebihi nilai properti. Pemilik rumah mulai melalaikan hipotek
mereka. Bank menyita dan menjual rumah-rumah dengan cepat, pasar menyedihkan lebih
jauh. Ekonomi Amerika melambat. Krisis ekonomi menjulang. Pada akhir 2006, 12,5%
hipotek subprime gagal. Lebih dari 1,5 juta penduduk Amerika kehilangan rumah
mereka. Karena pasar perumahan memburuk, nilai CDO yang dilatarbelakangi oleh
hipotek subprime mulai jatuh dengan cepat.
Reformasi Dodd-Frank Wall Street dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen
Pada Juli 2010 sebagai akibat dari krisis hipotek subprime, Kongres US menyampaikan
pembaharuan Dodd-Frank Wall Street dan undang-undang perlindungan konsumen.
Keseluruhan tujuannya adalah menyediakan stabilitas finansial dan meningkatkan

perlindungan konsumen dengan mengenakan regulasi berlebih terhadap pasar investasi,


mencakup hal-hal berikut:
Agensi federal baru dibentuk untuk mengidentifikasi risiko yang berhubungan dengan
instrumen finansial kompleks dan paket. Agensi-agensi ini memberikan perlindungan
konsumen dari penipuan praktik jasa finansial yang berhubungan dengan hipotek,
kartu kredit, dan produk finansial lainnya.
Regulasi baru mengenai risiko produk finansial, seperti derivatif finansial.
Memperketat peraturan terhadap aktivitas perantara finansial, seperti pialang hipotek,
dana lindung nilai, dan agensi peringkat kredit.
Pemerintah US tidak diijinkan membailout secara finansial organisasi yang susah.
Shareholder sekarang memiliki suara yang lebih besar terhadap level kompensasi
eksekutif.
Secara keseluruhan, aturan dan peraturan baru dimaksudkan untuk memberikan
perlindungan konsumen dengan memberlakukan pembatasan lebih pada kegiatan
organisasi yang beroperasi di pasar jasa keuangan. Hanya waktu yang akan membuktikan
apakah ini akan membantu mencegah krisis ekonomi serupa di masa mendatang.
Bernard Madoff If its too good to be true
Carlo Ponzi (1882-1949) menciptakan skema pintar untuk membobol investor yang
menyandang namanya. Pada tahun 1920 Ponzi membangun sebuah perusahaan di Boston
untuk membeli kupon perangko dan mengubahnya ke dalam bentuk kas. Sebenarnya
bisnisnya legal, namun cara mengoperasikan bisnisnya tidak. Ia menjanjikan
pengembalian yang fenomenal kepada investor, 50% dalam 6 minggu. Ia melakukan ini
menggunakan uang investor baru untuk membayar uang investor sebelumnya. Dalam
kasus Ponzi, banyak investor yang menginvestasikan uangnya kembali daripada
mengambil untung. Kecurangan ini membuat ribuan investor kehilangan jutaan dolar.
Ponzi dihukum 86 counts kecurangan surat dan dikirim ke penjara.
Pada tahun-tahun berikutnya terdapat ratusan skema Ponzi di seluruh dunia. Walaupun
terdapat banyak variasi,desain dasarnya selalu sama. Investor ditipu untuk memercayai
bahwa mereka dapat membuat penghasilan di atas rata-rata dengan menginvestasikan

uang mereka kepada penipu tersebut. Namun, orang yang menyempurnakan skema Ponzi
ini adalah Bernard Madoff, dimana ia berhasil menipu investor milyaran dolar.
Madoff adalah pialang saham Wall Street yang penting dan sangat berpengaruh dan
penasihat finansial. Ia menjalankan perusahaan investasi dengan sukses, pemimpin
NASD (National Association of Securities Dealers), dan memberikan donasi substansial
ke lembaga amal dan kampanye politik. Bisnis investasinya menjanjikan dan (kadangkadang) menghasilkan return di atas rata-rata, lebih tinggi 1% per bulan. Tapi hanya
untuk kelompok eksklusif. Orang-orang yang melakukan ini meyuruhnya untuk
mengelola uang mereka. Karena itu dia hanya menerima orang yang terhormat,
menyenangkan, dan tidak bertanya kepada Madoff. Daftar kliennya meliputi bintang
Hollywood level A, universitas, organisasi amal, dana lindung nilai, dan bahkan beberapa
bank internasional.
Kecurigaan pertama terhadap penipuan itu terjadi pada tahun 1999 dan dilaporkan kepada
SEC oleh Harry Markopolos, seorang ahli keuangan. Analisisnya mengungkapkan bahwa
secara matematis tidak mungkin bagi Madoff untuk membayar return yang diklaim akan
dibayarkannya. Namun SEC mengabaikan laporan Markopolos. Pada tahun 2004 SEC
mulai menginvestigasi beberapa anomali dalam beberapa laporan Madoff yang telah
diajukan ke Komisi. Tetapi investigasi ini kemudian jatuh. Akhirnya pada tahun 2007
terjadi kebangkrutan finansial. Investor meminta uang mereka, tapi tidak tersedia. Madoff
berutang kepada klien lebih dari $7milyar. Pada 11 Desember 2008, Madoff ditangkap
dan dikenakan kasus penipuan. Tingkat penipuan masih belum diketahui, estimasinya
bervariasi dari $10-$65 milyar dolar. Pada tahun 2009, Madoff yang berumur 71 tahun
dihukum dan dikirim ke penjara selama 150 tahun.
KEKECEWAAN PUBLIK: THE OCCUPY MOVEMENT
Gerakan occupy dimulai tanggal 17 September 2011, di New York City ketika pengunjuk
rasa berkumpul di Taman Zuccotti dan menyatakan pendudukan atas Wall Street dalam
demonstrasi ini menentang kesenjangan ekonomi dan kurangnya akuntabilitas
perusahaan. Dalam waktu tiga minggu, gerakan occupy ini telah menyebar di seluruh
dunia untuk lebih dari 1.500 kota besar, kota kecil, dan di masyarakat di lebih dari 80
negara dan melibatkan ribuan orang.

Beberapa pengamat menyatakan bahwa dorongan untuk gerakan ini berasal dari
keberhasilan gerakan Arab Spring di Timur Tengah dan Afrika Utara. Pada bulan
Desember 2010, orang-orang Tunisia mengajukan protes terhadap presiden Zine El
Abidine Ben Ali, yang kemudian melarikan diri ke Arab Saudi pada bulan Januari 2011.
Sepanjang 2011 ada protes dan kerusuhan yang menyebabkan penggulingan pemerintah
di Tunisia, Libya, Mesir, dan Yaman; perang saudara di Suriah; dan kerusuhan sipil di
lebih dari selusin negara-negara Arab lainnya. Protes baik politik dan ekonomi, dan,
begitu banyak terjadi di dunia, keduanya sangat erat terkait. Para demonstran, terutama
kaum muda dan pengangguran, marah tentang ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi.
Korupsi di pemerintahan, pengangguran yang tinggi, kondisi hidup yang buruk, dan
kurangnya kebebasan sosial dan politik bersifat endemik di negara-negara tersebut.
Kesenjangan besar dalam pendapatan diciptakan oleh elit bisnis dan didukung oleh
pemerintah. Protes Arab Spring karena baik ketidakadilan politik dan ekonomi serta
kurangnya akuntabilitas oleh para politisi dan orang kaya.
Kekecewaan Pemegang Saham: Resolusi Pemegang Saham
Pemegang Saham mengangkat banyak isu melalui resolusi pemegang saham, yang dapat
diklasifikasikan ke dalam lima bidang dasar:
Isu lingkungan membahas topik-topik seperti perubahan iklim, energi terbaru, polusi,
dan limbah berbahaya.
Isu-isu sosial termasuk hak asasi manusia, keselamatan pekerja, kode etik, dan
filantropi.
Masalah tata kelola termasuk peran dan fungsi dewan direksi, termasuk bagaimana
mereka dipilih dan dibayar.
Resolusi transparansi menyerukan keterlibatan pemangku kepentingan yang lebih
besar dan komunikasi, terutama berkenaan dengan pengungkapan risiko.
Masalah kompensasi melibatkan komposisi dan jumlah gaji yang diberikan kepada
manajer senior.
Skandal LIBOR: Bagaimana Bank Memanipulasi Tingkat Bunga Acuan

Skandal LIBOR 2012 adalah cerita tentang manipulasi sistematis dari suku bunga acuan,
didukung oleh budaya penipuan bank terbesar dunia, dalam lingkungan di mana sedikit
atau tidak ada peraturan berlaku. Setelah puluhan tahun pelecehan yang dilakukan bankbank besar, pemegang saham, eksekutif dan pedagang, dengan mengorbankan orang lain,
penyelidikan dan tuntutan hukum akhirnya dimulai, dan dendanya sangat besar.
Begitu besar investasi dipengaruhi dimana manipulasi kecil di tingkat LIBOR bisa
memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap laba bank dan matinya pedagang yang
terlibat dalam manipulasi. Sebagai contoh, tahun 2012 total derivatif relatif terhadap
tingkat harga LIBOR telah diperkirakan dari S300-S600 triliun, sehingga manipulasi
0,1% dalam tingkat LIBOR akan menghasilkan kesalahan dari $300-600000000 per
tahun. Karena itu, tidak mengherankan bahwa, setelah manipulasi terungkap, jumlah
denda sangat besar.
Contoh Kerugian Akibat Manipulasi LIBOR
Manipulasi suku bunga KPR rumah: Banyak pemilik rumah meminjam pinjaman hipotek
mereka pada variabel atau tingkat dasar yang disesuaikan, bukan atas dasar suku bunga
tetap. Akibatnya, banyak peminjam ini menerima nilai kredit baru pada pertama setiap
bulan berdasarkan tingkat LIBOR. Sebuah studi yang disiapkan untuk gugatan class
action menunjukkan bahwa pada hari pertama setiap bulan 2007-2009, tingkat LIBOR
naik lebih dari 7,5 basis poin rata-rata. Salah satu pengamat memperkirakan bahwa
masing-masing bank mengirimkan LIBOR bertanggung jawab atas sebanyak $ 2,3 miliar.
Kotamadya kehilangan suku bunga: Kota mengumpulkan dana melalui penerbitan
obligasi, dan didorong untuk mengeluarkan tingkat bunga bervariasi, daripada suku
bunga tetap, obligasi diambail untuk keuntungan pembayaran bunga yang lebih rendah.
Sebagai contoh, penghematan bisa sebanyak $ 1 juta pada obligasi dari $ 100 juta.
Setelah dikeluarkan ini, kotamadya didorong membeli suku bunga dari bank investasi
mereka untuk melindungi nilai risiko volatilitas pada tingkat variabel dengan mengubah
atau menukar ke tingkat bunga tetap. Penjual ini setuju untuk membayar kepada
kotamadya untuk setiap kebutuhan membayar bunga lebih tinggi dari suku bunga tetap
jika suku bunga naik, tetapi jika suku bunga turun penjual membeli obligasi dengan
tingkat bunga variabel yang lebih rendah.

TANDA-TANDA KERUNTUHAN ETIKA


Dalam bukunya The Seven Signs of Ethical Collapse: Bagaimana perusahaan Spot Moral
Meltdowns dalam Perusahaan, Marianne Jennings menguraikan tujuh penyebab masalah
etika dalam organisasi:
1. Tekanan untuk memenuhi tujuan, terutama keuangan, atas biaya apapun.
2. Budaya yang tidak terbuka, jujur dan berdiskusi.
3. CEO yang dikelilingi dengan orang-orang yang setuju dan memuji CEO, serta
CEO yang reputasinya melebihi kritik.
4. Dewan direksi yang lemah yang tidak menjalankan tanggung jawab fidusia
mereka dengan tekun.
5. Sebuah organisasi yang mempromosikan orang berdasarkan nepotisme dan pilih
kasih.
6. Keangkuhan. Keyakinan yang arogan bahwa aturan adalah bagi orang lain, tapi
tidak bagi kita.
7. Sikap boros/kesalahan biaya yang menunjukkan bahwa perilaku etika yang lemah
di satu bidang dapat diimbangi dengan perilaku etika yang baik di bidang lain.
Hampir semua skandal bisnis yang dirinci dalam buku ini menunjukkan setidaknya
paling tidak masalah-masalah etika. Banyak dari mereka memiliki beberapa tanda-tanda
budaya akan runtuhnya etika. Dengan demikian memahami secara mendalam dari tujuh
kegagalan yang mereka menjadi kerangka yang sangat baik untuk analisis dan diagnosis
perusahaan sebelum mereka gagal agar tindakan perbaikan dapat diambil. Mereka
menyediakan satu set peringatan bahwa direktur, eksekutif, dan akuntan profesional harus
mengabadikan dalam rutinitas antisipasi mereka.
ETIKA & TATA KELOLA: TREN
Tema dan tren yang konstan merupakan bukti sejak tahun 1920-an. Pertimbangan dan
karakter moral eksekutif, pemilik, dewan direksi, dan auditor tidak cukup bagi diri
mereka sendiri untuk mencegah skandal korporsi, etika, dan tata kelola. Pemerintah dan
regulator diminta untuk memperketat pedoman dan regulasi pemerintah untuk menjamin
perlindungan publik.

Sekarang terdapat bukti kebanyakan eksekutif, pemilik, dan auditor bahwa kesuksesan
mereka

secara

langsung

berhubungan

dengan

kemampuan

mereka

untuk

mengembangkan dan memelihara integritas budaya organisasi. Mereka tidak bisa


berusaha menghilangkan reputasi, pendapatan, reliabilitas, dan kredibilitas sebagai akibat
kehilangan integritas.

Anda mungkin juga menyukai