Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH

DASAR-DASAR KOMUNIKASI DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Dosen : Prof. Sudarsono

PENDAHULUAN DALAM KOMUNIKASI MANUSIA


(Dasar, Komponen dan Tujuan)

Oleh :
MUHAMAD JEJEN JAELANI
MUHAMAD RIDWAN SUTISNA
MUKHLISOTIN
RISKA HANDAYANI

PROGRAM PASCA SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010

PENDAHULUAN DALAM KOMUNIKASI MANUSIA


(Dasar, Komponen dan Tujuan)
DEFINISI
Ada banyak definisi dari komunikasi, namun secara umum komunikasi dapat
diartikan sebagai suatu aktivitas mengirim dan menerima pesan yang
dilakukan oleh satu atau beberapa orang, yang dihambat oleh gangguan,
terjadi dalam sebuah konteks, memiliki beberapa efek dan menyediakan
kesempatan untuk adanya timbal balik (Devito, 1991).
Komunikasi juga memiliki beberapa area komunikasi yang mengklasifikasi
lingkup komunikasi. Berikut adalah area-area komunikasi
yang disertai dengan beberapa ilustrasi.
Area-area komunikasi:
Komunikasi Intrapersonal:
Komunikasi dengan dirinya sendiri

Komunikasi Interpersonal:
Komunikasi diantara dua orang

Komunikasi dalam Kelompok Kecil:


Komunikasi dalam kelompok kecil manusia

Komunikasi Organisasi:
Komunikasi pada sebuah organisasi formal

Komunikasi Publik:
Komunikasi pembicra pada hadirin/pemirsa/audiens

Komunikasi Antar Budaya:


Komunikasi diantara orang yang berbeda budaya

Komunikasi Massa:
Komunikasi yang diarahkan pada pemirsa/audiens yang
sangat besar, dengan menggunakan bantuan media audio,
visual atau audio visual.

[Feedback]
Messages/ Channels

[Feedback]
Messages/ Channels

feedback

feedback

Komunikasi Universal (Devito, 1991)


Bagan diatas menggambarkan apa yang disebut dengan komunikasi
universal. Komunikasi universal ini berisi elemen-elemen yang yang ada
disetiap aktivitas komunikasi.
KONTEKS KOMUNIKASI
Konteks komunikasi mempunyai paling tidak mempunyai tiga dimensi yaitu,
fisik, sosial-psikologi, dan temporer.
Konteks fisik, adalah dimensi yang berwujud nyata atau lingkungan yang
konkrit. Konteks fisik ini apapun itu, mempengaruhi isi pesan (apa yang kita
sampaikan) dan bentuk pesan (bagaimana kita menyampaikannya).
Konteks sosial-psikologi, adalah dimensi yang sudah termasuk
didalamnya seperti contohnya status hubungan orang yang berkomunikasi,
peran dan permainan yang dimainkan, dan budaya sosial dimana mereka
melakukan komunikasi. Konteks ini juga termasuk situasi pertemanan atau
permusuhan, formal atau nonformal, dan serius atau bercanda. Seperti
contohnya, komunikasi yang diperbolehkan di pesta tidak diperbolehkan
ketika di rumah sakit.
Konteks temporer (waktu), adalah dimensi dimana waktu atau kondisi
zaman ikut dipertimbangkan. Seperti contohnya, di suatu masa
berkomunikasi larut malam adalah suatu hal yang tabu, sedangkan di masa
lain sifatnya wajar.

Ketiga dimensi komunikasi ini berinteraksi dengan sesamanya, saling


mempengaruhi dan dipengaruhi satu dengan yang lainnya. Dimensi
dimensi ini dapat mengarahkan pada konteks perubahan dimensi yang
lainnya karena proses berkomunikasi tidak pernah statis.
PENGIRIM-PENERIMA
Penyatuan kata pengirim dan penerima untuk menegaskan bahwa setiap
orang yang terlibat dalam komunikasi berperan sebagai pengirim sekaligus
penerima. Ketika kita mengirimkan pesan pada saat bersamaan kita juga
secara tidak langsung menerima pesan yang kita kirimkan. Seperti contoh,
ketika kita menulis kita juga secara tidak langsung akan membacanya, ketika
kita berbicara secara tidak langsung kita mendengarkan apa yang kita
bicarakan.
ENCODING-DECODING
Dalam proses komunikasi, kita selalu bertindak untuk menghasilkan pesan
dan menerima pesan. Berbicara, menulis, mendengar dan membaca
merupakan contoh dari mengkodekan (encoding) dan mengurai kode
(decoding). Dengan menuangkan ide kita yang berupa pesan pada symbolsimbol yang berbentuk suara atau tulisan atau menerimanya dan kemuadian
mengartikannya menjadi pesan yang kita terima artinya seperti halnya peran
sebagai pengirim penerima, proses encoding-decoding terjadi secara
simultan dan dilakukan oleh setiap pengirim dan penerima.
KOMPETENSI KOMUNIKASI
Kompetensi
komunikasi
mengacu
pada
kemampuan
kita
untuk
berkomunikasi secara efektif (Spitzberg and Cupach, 1989). Kompetensi
komunikasi ini termasuk didalamnya adalah pengetahuan terhadap dimensidimensi komunikasi seperti, mengetahui topik dan bahasa yang sesuai untuk
dibicarakan dengan lawan bicara kita. Pengetahuan mengenai etika
komunikasi non-verbal juga termasuk kompetensi ini.
Semakin banyak kompetensi komunikasi yang kita miliki, maka semakin
banyak pula pilihan tundakan komunikasi yang bias kita lakukan.
PESAN DAN JALUR
Pesan yang dikomunikasikan dapat memiliki berbagai variasi bentuk. Kita
menerima dan mengirimnya melalui satu atau beberapa organ sensori kita.
Seperti misalnya ketika kita berbicara berarti pesan berbentuk suara
(verbal). selain itu, mimic wajah, cara kita berjalan, dan gerakan tubuh

(gestur) merupakan suatu bentuk pesan (non-verbal). Pada kenyataanya


semua hal dari diri kita melakukan komunikasi.
FEEDBACK DAN FEEDFORWARD
Feedback adalah informasi yang dikirimkan kembali ke sumbernya (Clement
and Frandsen, 1976). Feedback ini dapat berasal dari kita sendiri atau dari
orang lain. Sebagimana diperlihatkan pada bagan komunikasi universal
diatas, tanda panah dari sumber-peneriam mengarahkan pada keduanya.
Ketika kita mendengar, membaca, atau merasakan gerakan tubuh yang
menjadi pesan, maka pada saat itu kita menerima feedback dari pesan yang
kita kirimkan oleh kita sendiri. Dan, feedback yang kita terima belum tentu
berbentuk sama dengan pesan yang kita kirimkan. Misalnya, ketika kita
mengirimkan pesan berbentuk suara verbal, mungkin saja yang kita
dapatkan sebagai feedback berupa gesture nonverbal seperti senyuman,
mimik muka atau bahkan sebuah pukulan.
Sedangkan feedforward menurut Richards (1951) adalah informasi tentang
pesan yang akan dikirim dimasa yang akan datang. Seperti contohnya ketika
kita berkata kamu tidak akan marah kan kalo aku jujur tentang atau
saya tidak ingin anda kecewa, tetapi. Ini adalah beberapa contoh dari
pesan yang memberikan informasi mengenai pesan lain yang akan
disampaikan dimasa yang akan datang.
NOISE
Noise adalah gangguan dalam komunikasi yang menghambat/merubah
pesan. Tabel dibawah ini menjelaskan lebih terperinci mengenai tiga jenis
utama noise.

TIPE

Tiga Tipe Noise


DEFINISI

Fisik

Mengintervensi
sinyal
pesan dalam bentuk fisik

atau

Psikologi

Intervensi dalam bentuk mental


atau kognisi

Semantik

Pengirim
dan
penerima
mengirim
dan
menerima
oengertian yang berbeda

CONTOH
Kacamata,
alat
bantu
dengar, suara bising, kaca
film, dll.
Bias
atau
ketidak
sepahaman, atau tingkat
kewarasan, dll
Pebedaan
bahasa,
penggunaan istilah yang
sulit
diartikan
oleh
penerima.

EFEK KOMUNIKASI
Komunikasi selalu memberikan suatu efek bagi setiap orang yang melakukan
aktivitas komunikasi. Setiap aktivitas komunikasi pasti ada konsekuensi atau
akibat yang terjadi. Seperti contoh ketika kita diberi pengetahuan mengenai
pemahaman, penerapan, dan penilaian sesuatu hal maka kita mendapatkan
efek secara kognitif. Ketika kita di latih teknik menendang bola, menyetir
mobil atau menjahit maka kita mendapatkan efek secara psikomotor.
ETIKA KOMUNIKASI
Karena komunikasi melahirkan konsekuensi, maka akan ada aspek benarsalah pada setiap aktivitas komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip
komunikasi efektif, prinsip-prinsip etika komunikasi sangat sulit untuk
dirumuskan (Bok, 1978; Jaksa and Prichard, 1988). Seringkali kita dapat
mengamati efek dari komunikasi, dan berdasarkan hasil observasi tersebut
kita dapat merumuskan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Akan tetapi,
kita tidak akan bisa merumuskan prinsip-prinsip benar atau salah dari suatu
aktivitas berkomunikasi.

TUJUAN KOMUNIKASI
Ada empat jenis tujuan umum dalam berkomunikasi yaitu untuk menelusuri,
menghubungi, membujuk atau mempengaruhi dan untuk menghibur.
MENElUSURI/MENCARI TAHU
Salah satu dari tujuan utama berkomunikasi adalah untuk melakukan
penelusuran secara personal. Kita ingin mencari jati diri kita atau
mengetahui karakteristik orang lain. Karena, sebagian besar persepsi yan
terbangun tentang diri kita sendir atau orang lain terjadi pada saatkita
berkomunikasi.
Menurut Thibaut dan Kelley (1986) jalan lain dimana kita melakukan
penelusuran personal adalah melalui social comparison proceses (proses
perbandingan sosial) melalui kemampuan kita, pencapaian, perilaku, opini,
nilai dan perasaan terhadap orang lain. Yang artinya kita memberikan
penilaian terhadap seseorang dengan cara membandingkan diri kita dengan
orang lain.
Selain untuk mengetahui tentang personal seseorang, komunikasi juga dapat
digunakan untuk menelusuri tentang dunia luar seperti benda, acara
maupun orang lain. Hal ini kita bisa dapatkan dengan adanya media, melalui
media kita dapat mengetahui perkembangan ekonomi dunia, kondisi politik
di suatu negara, olahraga dan lain sebagainya.
MENGHUBUNGKAN

Salah satu motivasi berkomunikasi yang paling besar adalah untuk


berhubungan dengan orang orang lain. Yaitu untuk membangun dan
menjaga kedekatan kita dengan orang lain. Kita menghabiskan sebagian
besar waktu dan tenaga kita dalam berkomunikasi hanya untuk membangun
dan menjaga hubungan kita dengan orang lain.
MEMBUJUK/MEMPENGARUHI
Kita juga menghabiskan banyak wajtu dan tenaga kita dalam berkomunikasi
untuk melakukan persuasi secara personal baik oleh pengirim maupun
penerima. Dalam aktivitas komunikasi interpersonal kita sehari-hari, kita
seringkali berusaha untuk merubah perilaku dan kebiasaan dari orang lain.
Hanya sedikit saja dari komunikasi interpersonal yang tidak bertujuan untuk
mendapatkan perubahan perilaku atau kebiasaan.
BERMAIN/MENGHIBUR
Kita menghabiskan banyak aktivitas komunikasi untuk bermain dan
menghibur. Banyak dari aktivitas komunikasi kita dirangcang untuk
menghibur dan orang lain. Terkadang hiburan ini memang hanya untuk
benar-benar menghibur, dan terkadang digunakan sebagai suatu cara untuk
mengarahkan perhatian seseorang sehingga dapat mencapai tujuan yang
lainnya.
Tentu tujuan tujuan dari komunikasi tidak terbatas hanya pada empat
tujuan tersebut, pasti masih ada lagi tujuan dan motif lainnya. Keempat
tujuan tersebut dianggap sebagai tujuan yang bersifat umum dari setiap
proses
komuikasi.
Selain
itu,
dalam
setiap
proses
komunikasi
kecendrungannya adalah bahwa komunikasi ini dilatarbelakangi oleh
kombinasi dari beberapa motif. Walaupun begitu, dalam setiap konteks
komunikasi apapun baik interpersonal, kelompok kecil, organisasi, publik,
antar budaya maupun komunikasi massa, secara spesifik dapat diidentifikasi
adanya suatu tujuan khusus tertentu.

Anda mungkin juga menyukai