TugasKimiaAnorganik RONI ADE SAPUTRA 21030115120072 Senin 2015
TugasKimiaAnorganik RONI ADE SAPUTRA 21030115120072 Senin 2015
Tahap pertama menvisualisasikan molekul adalah dengan mengubah rumus molekul ke struktur lewis.
Dimana molekul ini terdiri dari dua dimensi, yang menggambarkan hubungan antara atom dan
tetengganya, dimana keduanya saling mengikat satu sama lain.
Struktur lewis dengan ikatan tunggal, kita bahas langkah untuk menulis struktur lewis untuk molekul
yang hanya memiliki satu obligasi , menggunakan nitro- gen trifluorida , nf 3 , sebagai contohnya.
3. Gambarkan ikatan tunggal di sekitar atom pusat yang berisi 2 elektron untuk masing-masing
ikatan.
Kurangi 2e - untuk tiap ujung obligasi dari total jumlah valensi elektron yang diberikan ( dari
langkah 2 ) untuk menemukan nomor yang tersisa.
4. Gambarkan electron yang tersisa pada masing-masing unsure sehingga memenuhi aturan octet (
duplet untuk atom H). Tempatkan electron di sekitar atom dengan keelektronegatifan yang
lebih tinggi dan jika masih tersisa tempatkan di atom pusat.
Tekadang setelah melakuka tahap 1-4, kadang atom pusat belun memenuhi kaidah oktat, di
karenakan ikatan rangkap, maka hal yang perlu dilakukan addalah ;
5. Tentukan atom yang bisa membentuk ikatan rangkap pusat.
Dengan membuat ikatan rangkap, mengubah ikatan bebas yang berikatan dengan atom.
Dari struktur gambar diatas, sebenarnya keduanya tidak ada yang benar (sala), karna panjang dua ikatan
O memiliki nilai dianatara O-O dan O=O, molekul ini akan lebih tepat dengan adanya struktur lewis,
yang biasa disebut resonansi. Resonnasi akan terjadi saat atom berada ditempat relatif yang sama,
tetapi berbeda tempat antara yang tunggal dan yang rangkap. Dimana ikatan rangkap antara ini dapat
dipindahkan satu sama lainnya.
Struktur resonansi tidaklah menggambarkan struktur lewis sebenarnya, dimana O3 tidak dapat bepindah
dari struktur 1 ke dua secara cepat. Ini biasanya lebih disebut hibrid resonansi. Resonansi hidbrid dapat
ditulis dengan garis putus-putus yang menunjukan delokasi.
Contoh lain resonansi yaitu C6H6,
MUATAN FORMAL
Resonansi hybrid merupakan rata-rata dari dua bentuk resonansi, akibatnya ada salah satu yang
akan mendominasi, cara menentukannya adalah dengan menggunakan muatan formal. Dimana
muatan Formal itu adalah jumlah electron valensi dari suatu atom yang dikurangi dengan jumlah
electron yang dimiliki atom tersebut pada struktur Lewisnya. Dimana muatan formal untuk molekul
adalah 0, sedangkan untuk ion adalah sama dengan muatan ionnya.
Sebagai contoh pada O3,
Muatan formal yang lebih kecil (psitif ataupun negative) lebih memungkinkan daripada yang
lebih besar
Muatan senama tidak ada reaksi (tolak menolak)
Muatan negatif harus ditempatkan pada yang lebih eloktronegatif
Ada beberapa molekul memiliki jumlah electron ganjil dan tidak memungkinkan untuk
mencapai 8 elekron. Jenis molekul ini biasa disebut radikal bebas. Tidak berpasangan,
tidak berikatan, bersifat paramagnetic dan sangat reaktif
yang apabila berikatan dengan senyawa akan membentuk N2O4 dengan elektron
valensinya 8.
3. Kulit Valensi Ekspansi
Banyak molekul dan ion yang memiliki lebih dari 8 elektron valensi disekitar atom pusat.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas kulit valensinya dengan memanfaatkan
kulit d yang kosong untuk berikatan. Dimana hai in, hanya terjadi pada atom non logam
periode ketiga atau lebih.
Sebagai contoh yaitu SF6, PCL5, dan H2SO4.
tersebut menempatkan diri pada posisi sejauh mungkin dari pasangan electron lainnya yang
tujuannya untuk mengurangi gaya tolak menolak. Kemungkinan kelompok ion tersebut terdiri
dari pasangan electron dengan ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, rangkap tiga electron ikatan
bebas ataupun electron tunggal.
Tiga pasang elektron di sekitar atom pusat akan memberikan gaya tolak melolak, dan
membentuk segiti sama sisi, dengan sudut yang dibentuk adalah1200. Hal ini bisa membentuk
dua kemungkina yaiutu molekul dengan 3 PEI atau molekul dengan 2 PEI dan 1 PEB.
Molekul dengan 3PEI dengan rumus (AX3) dan membentuk sudut 1200, Contohnya BF3 dan
NO3,
Efek PEB
Pada saat terdapat 1 PEB dari 3 pasang elektron, hal ini akan menyebabkan terjadi
perubahan bentuk molekul, yang sebenarnya adalah segita planar berubah menjadi V pelanar.
Contohnya SnCl2.Gaya tolak menolak antara PEI dan PEB lebih besar dibandingkan sesama PEI,
dimana PEB akan mempengaruhi sudut yang dibentuk. Gaya tolak menolak yang kuat inilah
yang menyebabakan sudut ikatan berkurang antar PEB.
Namun jika terdapat satu elektron bebas maka rumus molekul akan berubah menjadi (AX 3E),
diman sudut yang terbentuk menjadi 107,30.
Contohnya NH3 menjadi NH4+.
Kemudian terdapat dua yang terikat dan dua yang bebas maka rumus molekulnya berubah
menjadi (AX2E2), sudut yang di bentuk adalah 104,50.
Ketika terdapat empat elektron yang terikat dan satu yang bebas maka akan terbentuk
(AX4E), contoh SF4
Ketika terdapat tiga yang terikat dan dua yang bebas maka terbentuk T planar dengan
rumus molekul (AX3E2), Contohnya BeF3
Kemudian molekul yang memiliki dua elektron terikat dan tiga yang bebas maka akan
terbentuk molekul linear (AX2E3), dengan sudut 1800
Molekul dengan lima elektron terikat dan satu yang bebas maka terbentuk (AX5E), contohnya
IF5
Molekul dengan empat elektron terikat dan satu yang bebas dengan rumus molekul (AX4E2),
Sbagai contoh XeF4
Dari kedua contoh ini, dapat kita tarik kesimpulan bahwa bentuk molekul mempengaruhi
polaritas molekul .Ketika molekul yang berbeda memiliki bentuk yang sama, sifat atom disekitar
atom pusat bisa punya masa efek pada polaritas.
Pada CHCl3 , atom H pengganti untuk satu atom Cl , menghambat hasil keseimbangan dan
memberikan kloroform yang signifikan (nano= 1.01 d )