memiliki kuat tarik nol. Selama proses pembentukan, diskontinuitas menandakan kejadian
geologi yang dialaminya. Sering sekali diskontinuitas ini memengaruhi kekuatan,
permeabilitas, hingga kestabilan lereng. Diskontinuitas yang muncul harus diperhatikan
dengan detail, diskontinuitas yang kecil saja dapat merusak satu blok besar batuan.Salah satu
aspek penting dalam kemunculan diskontinuitas adalah nilai rata-rata dan distribusi jarak
antar diskontinuitas, frekuensi diskontinuitas, dan Rock Quality Designation.
RQD dapat juga ditentukan dengan jumlah diskontinuitas dalam suat tubuh batuan.
Diagram yang dibentuk merupakan diagram eksponensial, tetapi terdapat grafik linear pada
nilai frekuensi 6 hingga 16. Persamaan grafik ini secara umum adalah
Grafik nilai RQD berbanding jarak diskontinuitas rata-rata dalam panjang ambang 0,1 m;
0,3m; dan 1 m. (kiri) Grafik nilai RQD berdasarkan frekuensi diskontinuitas (kanan)