Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SOSIALISASI PADA LANSIA : RANGE OF MOTION (ROM) EXERCISE

Disusun Oleh :
Kelompok II
Cecep Agus Prayoga S.kep
Imam Basyarah S.kep
Kiki Novita Sari S.kep
M. Nur Pribadi S.kep
Neng Erva Eriani S.kep
Nunung Rusmiati S.kep
Reza Tedi Pratama S.kep
Sela Aryani S.kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
2015

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SOSIALISASI PADA LANSIA : LIFE REVIEW

1.

TOPIK

: Latihan Rentang Gerak Aktif - Pasif (ROM Exercise)

2.

TUJUAN PELAKSANAAN
1) Tujuan Umum :
Kline dapat meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan menceritakan
pengalaman hidupnya.
2) Tujuan Khusus :
Kline mampu mengungkapkan perasaan terkait dengan memori yang
tersimpan.
Kline mampu melepaskan sudut pandang yang membatasi diri
Kline mampu mengubah pandangan mengenai apa yang telah terjadi bukan
apa yang akan terjadi.
Kline mampu bekerja sama dalam pelaksanaan life review terapi

A . Latar Belakang
Lansia merupakan makhluk sosial yang cenderung mengalami masalah dengan
kesehatannya.Tidak hanya gangguan biologis dan fisiologis yang dialami, akan tetapi
sering mengalami masalah psikologis. Hal ini disebabkan kurangnnya paparan informasi
atau pengetahuan terkait mekanisme koping atau manajemen stress yang dilakukan klien
untuk menanggulangi masalah psikologi yang dialami. Berdasarkan hasil observasi
selama bertugas di WISMA ASISI Sukabumi, didapatkan kelayan tidak memiliki
hiburan ketikatidak ada kegiatan yang dilakukan. Hal ini menimbulkan kejenuhan dari
dalam diri klien yang tinggal di tiap Wisma yang ada diWISMA ASISI Sukabumi. Oleh
karena itu klien membutuhkan suatu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu
luang sehingga tidak merasa jenuh dan dapat mengatasi masalah psikologi yang di
hadapi.

B.

Landasan Teori

Life Review Terapi bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan
menceritakan pengalaman hidupnya. Life review terapi berkaitan dengan peninjauan
memori yang jauh tersimpan, pengungkapan perasaan yang terkait memori tersebut,
pengakuan konflik-konflik, dan pelepasan sudut pandang yang membatasi diri. Selama
periode krisisdan transisi, meninjau hidup terjadi secara alami pada banyak orang.
Meninjau hidup dengan efektif dapat memecahkan, setidaknya sebagaian, beberapa
konflik-konflik pada masa lalu yang menyimpan hal-hal penting untuk masa sekarang
dan masa yang akan sekarang dan masa yang akan datang. Pada lansia yang sangat tua,
terapi ini kemungkinan akan banyak merubah pandangan mengenai apa yang telah
terjadi bukan apa yang akan terjadi
3.

METODE :
Metode yang digunakan dalam TAK ini adalah sosial therapeutic model
interpersonal yang didasari pada kognitif, afektif dan psikomotor.

4.

MEDIA :
Pemutar Musik (Laptop)
Bola Pimpong

5.

SASARAN :
Klien di PSTW Wisma Asisi wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi

6.

WAKTU DAN TEMPAT :


Hari/Tanggal
: Sabtu, 17 Oktober 2015
Waktu
: 30 Menit, (Pukul 08.00 09.30 WIB)
Tempat
: PSTW Wisma Asisi wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota
Sukabumi
Acara

: 30 menit
- Fase Orientasi : 5menit
- Fase Kerja : 20 menit
- Fase Terminasi : 10 menit

Jumlah Pasien
7.

: orang

URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


Pengorganisasian dan uraian tugas therapis :
1.

Leader
Tugas :
a.

Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK.

b.

Membuka acara

c.

Memimpin jalannya TAK

d.

Menjelaskan tujuan TAK

e.

Memperkenalkan anggota TAK

f.

Mengatur jalannya TAK

g.

Menetapkan jalannya tata tertib

h.

Dapat

mengambil

keputusan

dengan

tepat

dan

dapat

menyimpulkan hasil TAK pada kelompok terapi tersebut


i.

Menutup jalannya TAK

2.

Co Leader
Tugas :
a.

Membantu tugas leader.

b.

Mengambil alih posisi leader jika terjadi bloking.

c.

Menjadi motivator.

d.

Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

e.

Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang

f.

Mengingatkan lamanya waktu pelaksanan

g.

Bersama leader memberi contoh kerja sama yang baik

3.

Fasilitator
Tugas :
a.

Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus


dilakukan klien sebagai peserta TAK.

b.

Mendampingi peserta diskusi

c.

Memotivasi peserta biar aktif dalam TAK

d.

Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan

4.

Observer
Tugas :
a.

Mengamati dan mencatat respon klien selama kegiatan.

b.

Mengidentifikasi motivasi strategi untuk kelompok berikutnya

c.

Mencatat hasil dari diskusi

d.

Memberikan tanggapan terhadap jalannya kegiatan.

8.

TATA TERTIB
1.

Peserta bersedia mengikuti TAK

2.

Peserta wajib hadir 5 menit sebelum TAK dimulai

3.

Anggota wajib memberi tahu leader jika tidak hadir

4.

Peserta berpakaian rapi dan sudah mandi

5.

Jika ada klien yang ada meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada therapis

6.

Lama kegiatan 60 menit

7.

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

8.

Klien tidak boleh makan dan minum selama kegiatan

9.

Jika ada klien yang mengacaukan jalannya TAK maka tersebut dikeluarkan dari
TAK

9.

STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase perkenalan 5 menit
a. Therapis mempersiapkan lingkungan dan selanjutnya mengatur posisi
b. Mengucapkan salam
c. Memperkenalkan anggota yang hadir
d. Therapis menjelaskan tujuan TAK
e. Menjelaskan topik yang akan dibahas
f. Membuat kontrak waktu
g. Membacakan tata tertib
2. Fase kerja 20 menit
Season 1
. Permainan
Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan dudukmembentuk
lingkaranKemudian Co
berpegangantangan

leader

sambil

memutar lagu
mengoperkan

dangdut
bola

untuk

pimpong.

berjoget
Musik

dengan

dihentikan

selanjutnyakelayan yang memegang bola pimpong diminta masuk ke tengah lingkaran


danmemperkenalkan diri. Selesai memperkenalkan diri, kelayan menceritakantentang
masa-masa menyenangkan yang pernah dialami.Setelah selesai, Leader, Co leader dan
motivator memotivasi kelayan lain untukmenanyakan sesuatu kepada kelayan yang sedang
didepan. Kemudian kelayanyang didepan menjawab pertanyaan tersebut, setelah kelayan
menjawab pertanyaan perawat memberikan reinforcement positif dan memperjelas apa
yangdibicarakan/dijawab

oleh

kelayan.

Kemudian

dilemparkan

kepada

kelayan

lagisehingga kelayan memiliki persepsi yang positif/baik tanpa dipengaruhi oleh perawat

Kemudian dilanjutkan dengan kelayan berikutnya dengan cara yang sama Selama kegiatan
berlangsung observer mengamati jalannya acara .
3. Peer Review (Evaluasi Kelompok)
Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan dirinya
Klien mengemukakan perasaannya setelah melaksanakan life review terapi
Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini
4. Penutup
Kelayan dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan Leader menjelaskan kembali tentang
tujuan dan manfaat dari kegiatan kelompokini
Antisipasi Masalah
1) Penanganan kelayan yang tidak aktif saat terapiMemanggil klienMemberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau
klien yang lain
2) Bila kelayan meninggalkan terapi tanpa pamit
Panggil nama kelayan Tanya alasan kelayan meninggalkan terapiBerikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
kelayan bahwa kelayan dapat melaksanakan keperluannya setelah itu kelayan boleh
kembali lagi
3) Bila ada kelayan lain ingin ikutBerikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada kelayan yang telah dipilihKatakan pada kelayan lain bahwa ada terapi lain yang mungkin dapat diikuti oleh
kelayan tersebut
Jika kelayan memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada
terapi tersebut
CL
10. SETTING TEMPAT
L
1. Klien dan therapis duduk bersama
membentuk setengan lingkaran
K
2. Ruangan nyaman
dan tenang
K
1
7
F1

F4

K
2

K
6
K
3

F2

K
4

F3

K
5

OB

Keterangan :
L
: Leader
CL
: Co Leader
F1 F4 : Fasilitator
K1 K7 : Klien
OB
: Observer
11. LANDASAN TEORI
A. Konsep dasar lansia
B. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Akibat Proses Penuaan
C. Perubahan perubahanyang terjadi pada lansia lainnya pada sistem tubuh.
D. Konsep LIFE REVIEW
1. Definisi Life Review Therapy
Life review therapy adalah suatu fenomena yang luas sebagai gambaran
pengalaman kejadian, dimana di dalamnya seseorang akan melihat secara cepat
tentang totalitas riwayat kehidupannya. Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
terpadu dengan pendekatan medik psikososial edukasional vokasional untuk
mencapai kemampuan fungsional yang optimal.
Terapi Tinjauan Hidup adalah teknik meninjau peristiwa dalam kehidupan
seseorang sebagai persiapan untuk akhir hidup. Ini adalah cara yang efektif untuk
mengatasi tahap akhir kehidupan dan menjadi sarana integrasi hidup. Bertujuan
untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan menceritakan pengalaman
hidupnya. Misalnya : bercerita di masa mudanya.
2. Manfaat Life Review Therapy
a. Menurunkan depresi
b. Meningkatkan kepercayaan diri
c. Meningkatkan kemampuan individu untuk beraktivitas sehari-hari
d. Meningkatkan kepuasan hidup

3. Indikasi Life Review Therapy


Menurut Jones (2008), life review therapy merupakan penanganan
yang direkomendasikan untuk lansia yang mengalami deficit kognitif
dengan:
a. Depresi
b. Penyakit demensia alzheimer
c. Perawatan saat menjelang ajal
d. Perawatan terminal dan paliatif
4. Kontraindikasi Life ReviewTherapy
a.

Life

review

therapy

dapat

lebih

menimbulkan

efek

menyakiti

dibandingkan efek membantu pada lansia yang memiliki peristiwaperistiwa hidup negatif. Beberapa lansia mungkin akan menolak
melakukan life review therapy, bukan karena mereka tidak mau,
melainkan karena akan menjadi depresi ketika lansia melakukannya
karena perasaan kehilangan yang mereka alami (Collins, 2006)
b. Lansia dengan gangguan memori jangka panjang, di mana akan
menjadi kesulitan untuk melakukan mengingat kejadian masa lalu
5. Alat
Album foto klien/keluarga
6. Teknik Life Review Therapy
Teknik ini dilakukan dengan cara melibatkan orang yang dicintai karena
akan mempermudah proses komunikasi.
Perawat berusaha mengkomunikasikan riwayat masa lalu melalui buku
memori yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Menggunakan album foto dengan ukuran halaman yang besar sebagai
media untuk meletakkan semua gambar atau dokumen dalam berbagai
ukuran. Jika lansia memiliki gangguan penglihatan, maka sebisa
mungkin gunakan ukuran gambar yang lebih besar agar terlihat lebih
jelas.

1) Mengumpulkan album foto dari berbagai kehidupan masa lalu lansia mulai
dari waktu kecil, dewasa hingga menua.
2) Lansia mampu menyebutkan satu per satu situasi foto yang ditampilkan.
3) Lansia menjelaskan situasi yang ada pada foto, seperti siapa saja yang ada di
dalam foto, di mana tempatnya, kapan terjadinya, serta apa yang dilakukan
atau situasi yang terjadi pada saat mengambil foto tersebut.
b. Menjelaskan tentang nama bagian-bagian dari tingkatan kehidupan yang pernah
dijalani, seperti:
1) Keluarga inti (informasi kelahiran, kehidupan dan kematian mengenai ayah,
ibu, kakek, nenek);
2) Tahun awal (kelahiran dari anak yang paling muda);
3) Riwayat pekerjaan (tugas anak, riwayat pekerjaan dan pension);
4) Bersikap ramah dan perkawinan;
5) Riwayat pasangan;
6) Pernikahan anak;
7) Keluarga dan teman;
8) Rekreasi, hobi, ketertarikan dan liburan;
9) Memperingati hari keagamaan.
c. Membuat narasi pada masing-masing tingkatan kehidupan yang pernah dijalani lansia.
Saat membuat narasi dapat didampingi oleh orang yang disayangi agar lebih mudah
dalam mengkomunikasikan.
12. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan terima
kasih. Mudah-mudahan proposal ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Anda mungkin juga menyukai